waktu sudah menunjukkan pukul 6.30 namun dua pasangan ini belum juga bangun, matahari sudah mulai memasuki celah celah lubang di kamar itu
Sintya menggeliat kan otot otot nya perlahan dia terbangun dan membuka kata nya, di lihat nya samping kanan di seorang lelaki yang masih tertidur pulas dengan tangan memeluk sintya. " kau sangat tampan " ucap Sintya sambil jari nya memainkan lekukkan wajah revan. Revan pun terbangun karena ulah nya Sintya.
"selamat pagi nona, sekarang jam berapa" tanya Revan dengan suara serak bangun tidur nya
" sekarang jam 6.30 " ucap Sintya sambil menatap Revan
" kenapa kau menatap saya seperti itu, apa kau bersyukur mempunyai suami seganteng seperti saya" tanya Revan sembari mengangkat sebelah alis
" oh tidak....saya mau mandi" ucap Sintya ingin membangun kan tubuh nya namun langsung di tarik tangan nya oleh Revan sehingga membuat tubuh Sintya ke dalam dekapannya, mengangkat dagu sintya, menempel bibirnya membuat Sintya memejamkan matanya, menikmati kecupan yang di beri oleh revan dan melepaskan nya karna Sintya sudah ngos-ngosan tidak bisa bernafas
" saya menginginkan nya" ucap Revan membisikkan Sintya
perkataan Revan membuat mata Sintya melotot seperti mau keluar " hhmm ta--tapi saya belum siap " ucap Sintya gugup
Revan pun langsung merebahkan Sintya dan dia jua berbaring di perut sintya, Sintya mau mengangkat badan nya " jangan rubah posisi ini, ini posisi yang sangat nyaman yang selalu ku ingin kan" ucap Revan
" hhm tappi saya mau kerja ini sudah jam 7"
" memang nya kenapa kalo sudah jam 7 "
" kau tidak masuk kerja juga gak ada yang berani memecat mu, saya masih ingin bersama mu pagi "
ucapan Revan membuat Sintya tersenyum dia merasa begitu nyaman dengan Revan
----🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷🌷----
hari sudah menunjukkan pukul 8.00 pagi Revan dan Sintya siap siap untuk berangkat ke kantor.
" kau berangkat dengan ku" ucap Revan memeluk Sintya yang masih berdanda
" tapi.." perkataan Sintya terputus
" kenapa kau selalu banyak ragu pada saya "
" hhmm baik lah"
" kau sudah siap nona,,?? "
Sintya hanya mengangguk " kau begitu cantik " ucap Revan cup... Revan mencium kening Sintya dan kedua mata nya dengan kecupan yang sangat hangat.
di dalam mobil " aku tidak menyangka lelaki yang aku anggap dingin se dingin es bisa sehangat ini" ucap Sintya dalam hati
revan terus melajukan mobil nya sesampai nya di kantor saat Sintya kau keluar mobil
" kau mau saya belikan sarapan dulu nona, apa kau mau bubur" tanya Revan dengan mendekat kan nya ke wajah sintya
" tidak usah saya makan nanti siang saja" ucap Sintya sambil memegang pipi Revan dan kemudian turun dari mobil
saat Sintya turun dari mobil ternyata dini melihat nya dini sangat marah kenapa Sintya satu mobil dengan Revan
" ooh ternyata begini cara Lo dekati pak Revan , Lo menggoda nya, berapa pak Revan membayar mu" tanya dini kepada Sintya membuat Sintya sangat marah
" jaga ucapan lo gue gak ngapa ngapain sama pak Revan juga cuman ketemu di jalan " langsung meninggalkan dini
" awas aja Lo gue pasti bakal buat pak Revan jadi pacar gue" ucap dini
Sintya pun masuk ke dalam ruangan nya
" Lo baru datang sin" tanya Bella
" iya gue kesiangan " jawab Sintya
" hati hati Lo di panggil pak Revan lagi"
Sintya hanya tersenyum pada dini dan langsung mengerjakan pekerjaan nya
beberapa menit Sintya berkerja ternyata Revan datang membawa bungkusan yang berisi bubur ayan, dia gak mau istri nya kerja tapi tidak sarapan.
" kau keruangan saya" ucap Revan sambil lewat di depan meja Sintya
Bella yang mendengar nya langsung kwatir dengan Sintya
" aduuhh sin tuh kan Li di panggil lagi, senang banget di panggil ke ruangan pak Revan " ucap Bella
Sintya pun langsung ke ruangan Revan tanpa berkata apa apa.
tok.. tok.. tok..
" masuk "
" ada apa bapak manggil saya" ucap Sintya
" kita sarapan dulu saya gak mau kamu kerja dengan perut kosong"
mendengar perkataan Revan Sintya langsung memeluk revan dan meloncat membuat Revan menggendong dia.
" kau begitu perhatian dengan ku" ucap Sintya
Revan hanyar tertawa gemas melihat tingkah nya sintya . " ayo kita makan" ucap Revan dengan melepaskan Sintya di sofa nya
mereka pun sarapan, setelah sarapan Sintya langsung mau pamit ke ruangan nya lagi
" aku kembali Kerja ya"
lagi lagi Revan menarik Sintya dan menduduki kan nya di pangkuan revan
" kau jangan terlalu capek berkerja, saya tidak minta mu untuk selalu berkerja keras "
" kalau kau banyak pekerjaaan dan pekerjaan kuliah minta bantuan saya saya yang akan mengerjakan nya, kau mengerti "
" baik lah tuan, tolong lepasin tangan anda" bisik Sintya Sintya pun langsung melangkah untuk keluar ruangan
di ruangan Sintya
" eh sin Lo di marahin lagi ya, kok lama banget" ucap Bella dengan kepo
" Lo tenang aja jangan kepo kaya gitu dong, udah kerja sana " ucap Bella
" ya udah deh "
di lain tempat, di ruangan nya Revan
" tok..tok..tok ..
masuk... terdengar suara pintu terbuka
" permisi pak bapa hari ini ada jadwal ketemu claen jam 12 siang di restoran"
" baik lah nanti saya jam 10.30 keluar dulu ada urusan pribadi saya" ucap revan
" au au kepala saya pusing pak" ucap dini yang mulai cari perhatian Revan
" terus saya harus gimana " tanya revan datar
" bapak ada obat atau saya boleh ikut beristirahat di ruangan bapak" ucap dini
memang diruang Revan ada ruang untuk istirahat big bad nya
" hmm bagaimana " ucap Revan terputus " bagaimana nanti kalo Sintya mengetahui ada cewe di ruangan saya" ucap Revan
" au kepala saya sakit banget pak tolongin saya pak"
" baik lah kamu istirahat nanti saya belikan obat"
" OMG pak Revan baik banget mau beliin gue obat " ucap Sintya dalam hati
Revan pun langsung keluar ruangan untuk mencari cleaning servis buat beli obat
Sintya melihat revan yang kelihatan nya lagi kebingungan
" hhmm" Sintya memberi kode kepada Revan dengan mengangkat alis namun Revan mengacuhkan nya
" kenapa lagi tuh orang jadi dingin seperti itu lagi dengan gue " ucap Sintya
Revan kembali keruangan nya " kamu istirahat saja sebentar lagi obat kamu datang, tutup kancing baju mu saya tidak tertarik" ucap Revan yang melihat 1 kancing situs terbuka ( apa memang sengaja dini membuka nya)
padahal itu cuman akal akalan dini saja buat menarik perhatian revan, dini memang sangat tertarik pada Revan tapi Revan nya tidak pernah merespon
---------------BERSAMBUNG------------
maaf nya kalo agak kurang jelas
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 181 Episodes
Comments
Pipin Yunita Gumala
Thor jgn ada plakor lah yg Mak jadi MLS bacanya
2022-03-06
0
Kar Genjreng
ember
2021-11-20
0
Sri Sulastri
Pelakor sudah beraksi
2021-10-17
0