Andrew mulai bangun dari tidur, masih dengan mata tertutup dia membelai Diana yang dia rasa masih ada dalam pelukannya. Tangannya masih terus membelai ketika kesadarannya pulih dia merasa ada sesuatu yang aneh didalam pelukan. Andrew membuka matanya dan menemukan bahwa yang ada didalam pelukannya adalah bantal.
Andrew bangun dari tempat tidur dan mulai mencari Diana, kamar mandi kosong, seputar lantai atas kosong. Andrew turun ke lantai bawah mencari di ruang tamu, mini bar kemudian ke balcony. Kosong. Keberadaan gadis itu seperti lenyap. Andrew merasa geram. Diambilnya bantal di sofa dan dilemparnya keras ke dinding ruangan. Dia geram! Ini untuk kedua kalinya dia dicampakkan oleh seorang gadis sederhana.
Harga diri Andrew tercoreng.
"Kau benar-benar hendak mempermainkan diriku gadis kecil. Tunggu nanti lihat bagaimana kau bisa kabur lagi." Andrew segera mengambil telphone kapal dan menghubungi Anthony.
Saat itu masih pagi Anthony yang baru saja terlelap jam empat pagi, dengan setengah menggerutu terbangun dari tidurnya karena bunyi telphonenya.
"Mr. Andrew. Huh! Apa lagi yang telah dilakukan Diana." Setelah menggerutu Anthony menjawab panggilan di telphone.
"*Good morning mr. Andrew. How are you this morning?"
"I'm not in good mood. Go and find her. I'll drag her my self*." (suasana hatiku buruk. Pergi dan temukan dia. Aku akan menyeret dia sendiri).
Andrew memutuskan sambungan membiarkan Anthony yang terpaksa bangun dari tidur dan mulai memerintahkan bar boy mencari keberadaan Diana.
"Dia dikantin mr. Andrew." lapor Anthony.
Tanpa menjawab laporan Anthony, Andrew segera menuju ke crew mess ; kantin karyawan.
Anthony pun melupakan rasa kantuk nya, dia meluncur ke kanton karyawan pula.
Crew mess
Diana menikmati sarapan pagi di crew mess bersama Maya. Mereka bergurau akrab. Crew mess saat itu tidak terlalu ramai dengan karyawan yang hendak sarapan. Tiba-tiba entah kenapa Diana merasa bulu kuduknya berdiri karena terasa desiran aura dingin.
"Maya aku kok merinding ya." kata Diana sambil menunjukan bulu kuduk di pergelangan tangannya yang mulai berdiri.
Selain aura dingin dia merasa seperti ada bayangan gelap disisi belakangnya.
Maya yang diajak bicara hanya diam saja, ternganga ( bahasa kerennya melongo ) menatap kearah belakang Diana.
"Maya... kok kamu gitu? Emangnya ada setan apa?" tanya Diana bergidik. Baru saja dia menyelesaikan kalimatnya sesuatu yang hangat menyentuh bahunya. Meskipun hangat tapi tidak membuat bulu kuduknya berhenti berdiri.
Diana menoleh dan mata kecilnya membulat besar, "tuan?" Andrew ada tepat dibelakangnya berdiri menjulang tinggi membentuk bayangan besar yang mengalirkan aura dingin. Tanpa sadar Diana bergeser meringkuk kedalam. Andrew duduk disebelahnya sambil tetap memandang Diana yang tertunduk dan mengacuhkan Maya yang masih ternganga.
"Kamu suka sekali kabur ya." desis Andrew di telinga Diana. Kali ini bulu kuduk di leher ikutan berdiri merasakan hembusan nafas Andrew yang menyapu.
Kemudian Andrew menatap ke arah Maya yang hampir meneteskan air liur.
"Kau kabur lagi hanya karena dia?" sindir Andrew sambil menatap Maya tajam. Ditatap tajam oleh pria tampan seperti itu Maya menelan ludah kasar.
"Hmm... kau cukup cute juga." puji Andrew kepada Maya, sontak saja wajah Maya merona dan Diana menoleh kepada Andrew dengan mengerutkan keningnya.
"Tapi sayang, tidak setampan diriku." sambungnya lagi dengan angkuh.
Pftt... Diana menahan tawa, sementara Maya tersenyum malu-malu.
"Hallo mr.Andrew perkenalkan saya Maya sahabat Diana." Maya mengulurkan tangannya kepada Andrew. Tapi Andrew mengacuhkannya dia malah menyentuh tangan Diana yang masih memegang garpu, kemudian menuntun tangan itu untuk menusuk kentang panggang dan mengarahkan kemulutnya sendiri.
"Aku lapar. Kenapa kau tidak perduli?" ujar Andrew dengan mengunyah. Diana masih bingung dengan apa yang terjadi. Sementara Maya lebih sigap, " tuan aku akan mengambilkan makanan untuk anda."
Segera Maya melesat pergi, saat itu disadarinya kalau crew mess sudah mulai banyak karyawan yang berdatangan seperti sedang menonton drama live.
"Tuan, anda tidak seharusnya disini. Lihat mereka memperhatikan kita." ujar Diana dengan risih.
"Itu kan salahmu." kata Andrew dengan cuek sambil tetap menggunakan tangan Diana untuk menyuapi dirinya.
"Aku tidak meminta anda untuk datang kemari." sahut Diana kesal.
"Karena kau kabur aku harus mengejarmu." sahut Andrew santai.
"Eh?!" Diana menoleh menatap Andrew, dia mengurungkan niatannya untuk menyanggah ucapan Andrew, karena malas berdebat diantara kasak kusuk yang terjadi di crew mess.
Maya datang dengan membawa dua piring penuh berisi makanan, "saya tidak tahu selera anda tuan. Semua yang tersedia saya ambil." kata Maya dengan bangga.
"Lihat, dia lebih perhatian dari pada dirimu." kata Andrew sambil melirik Diana.
"Ya sudah bawa dia menemanimu." sahut Diana kesal.
"Hahahaha kau cemburu?" sahut Andrew sambil tertawa penuh kemenangan.
"Tidak."
"Oh ya?"
"Iya."
"Aku tidak percaya."
"Terserah."
Maya yang didepan mereka hanya bisa memandang kedua orang tersebut bergantian sambil menahan senyuman. Andrew masih menggunakan tangan Diana untuk menyuapi dirinya. Sesekali dia juga menyuapkan makanan itu ke mulut Diana. Satu garpu dipakai berdua. Dan tampaknya Diana tidak menyadari tindakan mesra yang di lakukan Andrew itu semakin mengundang gosip.
"Aku pergi dulu ya." pamit Maya yang merasa jengah lama-lama diantara mereka.
"Tidak. Tetap disini Maya!" larang Diana.
"Pergilah." usir Andrew.
"Tetap disini!" Bentak Diana.
"Baiklah kau tetap disini. Kita yang pergi." kata Andrew kemudian menegak tea dari gelas milik Diana dan segera menarik gadis itu pergi.
Puluhan pasang mata mengiringi kepergian mereka. Setelah menghilang dari pandangan, Maya berdiri dan berteriak, " dengar ya semuanya! Bukan Diana yang menggoda tapi mr. Andrew yang tergoda!"
***********
Mona datang ke crew mess dan langsung menghampiri Maya.
"Cek beneran mr.Andrew kesini dan membawa Diana pergi?" tanya Mona yang penasaran. Matanya masih bengkak baru bangun tidur.
"Iya bener. Baru saja mereka pergi. Ini piring bekas makan tuan Andrew." Maya menunjukan piring sisa makanan.
Berapa staf dari bagian entertaintment lewat dan mulai bergosip.
"Oh itu bartender yang mencuri mr. Andrew dari Lisa ." suara sinis seorang pria tinggi dengan rambut pucat dan kulit yang pucat berjalan melewati meja makan tempat Maya dan Monna duduk.
"Ow itu orang nya. Lebih cantik juga Lisa. Lebih berwibawa, anggun dan modern." seorang wanita berambut hitam dan berkulit pucat menimpali .
Maya tidak menghiraukan perkataan mereka dan mencegah Monna untuk membantah. Tidak ingin mencari keributan ditengah-tengah banyaknya crew yang sedang makan.
"Hahahha. Lihat dia bahkan tidak bisa mendengarkan kita."
"Sudahlah.dia juga cuma mainan buat mr. Andrew. "
Tawa mereka mengejek terdengar keras sehingga beberapa crew menoleh.
"Hi! Urus urusanmu sendiri. Tidak usah mengurusi orang lain." Monna berdiri dari duduknya sambil membentak mereka.
"Lisa itu urusan kami!" pria berambut pucat itu berkata sinis.
"Oh ya! Sana cari Lisa mu ngapain juga disini. " Monna bicara ta kalah sengit.
"Memangnya kenapa kok kalian yang sewot. " Monna tidak terima.
"Sudah lah Monna ngapain diladeni. ayo pergi saja. "
Maya menarik tangan Monna pergi.
"Hei! Hei! Mau kemana kalian mau mengadu cari mr.Andrew? Hahahah." ejek mereka kesal.
"Jangan dihiraukan mereka cuma iri saja Mon. Paling juga kalau di panggil Andrew mereka juga gak menolak." kata Maya dengan tenang.
Sementara di crew dining room beberapa staff yang mendengarkan perdebatan mereka mulai bergosip. Ada segerombolan dari negara B , dari R , dari In , dari P, dari negara T menempati meja dengan teman senegara , saling bergosip dengan bahasa mereka masing- masing.
"Waraporn, kan kamu yang seharusnya jadi butler mr. Andrew ya." Made dari B mengahmpiri meja Waraporn dan teman - temannya dari T.
"Iya men. "
" Trus kok bisa digantikan Diana ?"
"Waktu itu aku tiba- tiba sakit kena muntaber. "
"Wah! Kamu gak beruntung ya haahahh." Made tertawa mengolok .
"Sama saja. Dulu aku juga pernah jadi Butler mr. Andrew. Tapi gak ada apa-apa. Biasanya dia membawa Model-model setiap kali ada meeting di kapal atau inspeksi." Waraporn mengelak.
"Kan, tempohari dia juga membawa wanita yang mantan model." Aahut Sunapee dari negara T.
"Iya ms. Gladys. Habis marah-marah juga dia di pool bar." Carlos tiba-tiba sudah bergabung dengan mereka.
"Trus apa hubungannya dengan ms.Lisa ya?" tanya Tuti dari negara I .
"Ngebet juga mungkin ms. Lisa." Made menimpali.
"Iya biasanya ms Lisa kan selalu ikut kalau Dinner bersama mr. Andrew. Dia selalu mencari perhatian mr. Andrew." Waraporn menjelaskan.
"Ooo gak dapat dia makanya marah." Made menyeletuk.
"Maksudnya ?" tanya Sunapee.
"Iyaa gak bisa dapetin Mr. Andrew. Kalah saingan dengan Diana." Made menjelaskan.
"Iyalah Diana meskipun sederhana tapi punya tampang kaya artis Korea yang lagi booming." Tuti menyahuti.
"Gladys yang mantan model Victoria Secreat aja kalah apalagi ms Lisa." Perkataaan Carlos menimbulkan gelak tawa diantara mereka.
"Tapi gak nyangka ya, Diana yang polos bisa menjerat mr. Andrew. " Tuti kembali bicara.
"Sudah bosan kali mr. Andrew sama yang model- model. Mau cari suasana baru." Carlos berbicara sambil mengunyah burger ditangannya.
"Cari yang perawan ya hahahhaha." Made tergelak diikuti lainnya.
"Gila kamu ngatain teman sendiri." Waraporn menimpuk Made dengan serbet.
"Cemburu dia gak bisa dapetin Diana." Carlos terkekeh sambil menyeruput kopi.
"Dasar lu. Masih banyak yang lain, iya kan Say." Made mengedipkan mata ke Sunapee.
"Ingat istri di rumah." Sunapee menyindir Made.
"Ah yang dirumah biarin urusan dirumah. kan Delapan bulan gue bujangan di kapal. " Made terkekeh.
Perbincangan terus berlanjut saling bergosip dan mengolok diantara mereka.
Sementara ada seseorang yang sedari tadi duduk diam mengunyah pizza sambil melihat telivisi tapi telinga dan perhatiannya tertuju pada percakapan mereka.
Setelah beberapa saat, pemuda itu membersihkan meja dan mulai melangkah keluar dari dinning room melewati meja Made yang sedah bergosip.
"Eh itu kan Dylan. Dia kan naskir berat sama Diana."
Waraporn berbisik.
"Ckckckkckc pasti sakit hati dia. " Carlos menggelengkan kepala.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Suryani
pantesan Dilan putus sama milea karena ngejar Diana ya 🤭
2022-03-14
0
Sekar Arimbi
bukannya dylan lagi suting thor 😂
2021-05-25
0
Wati_esha
Dylan ... mendengar semua percakapan itu.
2021-05-07
0