Masih dengan berceloteh tidak jelas Gladys melangkah keluar dengan dipapah Wilmer sang Hotel Director menuju kamar Gladys yang berada satu lantai dibawah Presidential Suite.
Wilmer mengambil kunci electrick dari tas Gladys dan membuka pintu kamar .
Baru saja pintu tertutup, Gladys membalikan badan dan mendorong tubuh Wilmer hingga bersandar di pintu. Tangan kiri mendorong tubuh Wilmer dan tangan kanan menepuk pipi Wilmer,
"Katakan padaku apakah aku kurang cantik?"
"Tentu saja kamu cantik sekali." Wilmer berkata jujur, matanya menelusuri wajah gadis dihadapannya.
"Apakah aku kurang sexy?" tanya Gladys lagi dengan mata sayu.
Wilmer menelah ludah kasar, melihat kearah dada Gladys yang membusung besar diatara belahan baju yang sangat rendah.
Gladys merapatkan tubuhnya ke dada Wilmer, menekannya membuat nafas Wilmer mulai tidak beraturan.
"Sentuh aku dan katakan apakah aku kurang sexy ?"
Wilmer mulai mendesah resah. Sifat kelakiannya mulai tertantang dengan sikap dan kemolekan tubuh Gladys.
Sudah sejak lama dia menginginkan Gladys, tapi tidak berani dia ungkapkan dengan terus terang karena Gladys selalu mengekor pada Mr. Andrew. Kecantikan , kemolekan bahkan kecerdasan Gladys sudah menjadi perbincangan dikalangan executife .
Saat ini ketika Andrew mencampakannya demi seorang gadis lain yang jauh lebih sederhana, tentu saja hal itu membuat Gladys menjadi marah dan ini adalah suatu keuntungan yang tidak akan disia-siakan oleh Wilmer. Kesempatan yang harus diraihnya. Menikmati saat ini dengan sebaik-baiknya.
"Yes. Kamu sexy sekali. Amat sangat menggairahkan." wilmer terbata - bata menjawab pertanyaan Gladys. Tangan Gladys masih menekan Wilmer didadanya. Wajahnya menegadah ke arah Wilmer , bibirnya merekah dan pandangan mata yang sulit diartikan.
Apapun artinya itu. Situasi ini membuat Wilmer menjadi makin bergairah, apalagi ketika diingatnya Andrew mengatakan bahwa Gladys adalah miliknya.
Guncangan dipintu membuat setiap orang yang melewati koridor tersenyum dan menggelengkan kepala, tesentil keinginan hati untuk mengintip tapi sayang tidak ada celah.
Suara desahan yang terdengar samar dan suara gaduh di pintu membuat mereka yang melewati koridor berimajinasi liar.
Tampak berapa pasangan muda segera bergegas menuju kamar.
Dan ada dua pasangan muda yang memilih bersandar berpelukan dan berciuman didekat pintu kamar sekedar menguping untuk meningkatkan imajinasi akan kejadian luar biasa dibalik pintu.
Dibalik pintu didalam kamar.
Malam ini , malam penuh kemenangan bagi Wilmer . Kepuasan terpancar diwajah nya.
Memandang tubuh molek yang tergeletak disampingnya.
Wilmer mengumpulkan kekuatan nya kembali untuk membelai Gladys dan kembali mencium Gladys lembut.
Setelah beberapa saat. Wilmer berdiri melangkah ke mini bar dan menuangkan dua gelas red wine. Menyodorkannya pada Gladys yang segera menegak habis.
"Wilmer. Kau suka menciumku?"
"Tentu saja, " Wilmer kembali melancarkan french kiss.
"Ah. Bahkan Andrew tidak pernah mencium bibir ku. " Gladys mendesah kecewa.
"Tetapi aku menginginkan mu lebih lagi" jawab Wilmer sambil kembali menciumi tubuh Gladys.
Tubuh mereka semakin aktif, saling menunjukan kehebatan mereka hingga mereka lelah dan terlelap tanpa busana.
**********
LISA
Lisa melangkah keluar dari kamar presidential suite dengan perasaan dongkol. Dilihatnya diujung koridor Gladys dalam pelukan Wilmer.
Malas berpapasan. Lisa melangkah dengan pelan dan memutuskan menggunakan tangga menuju ruang teater tempat pertunjukan hiburan sedang berlangsung.
Sepanjang jalan wajah Lisa tampak kesal dia ta habis pikir, bagaimana mungkin Andrew lebih memilih Diana daripada dirinya. Bahkan Gladys pun dilempar ke tangan Wilmer.
Kelas Sosial kami jauh berbeda dengan Diana.
Dandanan kami apalagi. Gadis itu bahkan tidak dapat mengenakan make up dengan profesional.
Seharian ini Lisa sudah berusaha menanamkan idea dibenak Gladys, agar Lisa dapat menghabiskan malam bersama mereka. Ide yang gila memang. Tapi itu adalah satu-satunya cara agar Lisa dapat berada didalam pelukan Andrew. Gladys tak mungkin menjauh, tak mungkin melepaskan Andrew.
Tapi apa kenyataannya. Andrew malah memilih Diana. Apa yang mereka lakukan saat ini. Gilaaaa! Seharusnya aku dikamar itu bercumbu dengan Andrew!!! Arkhhhh!!
Sesampainya di belakang panggung. Lisa tidak menghiraukan sapaan bawahannya.
Dia hanya menanti Slavko sang Cruise Director untuk menyelesaikan kalimat Selamat malam kepada para tamu kapal yang berada diruang theater.
"Hi Lisa apa yang kamu lakukan disini kenapa kamu kembali secepat ini?" Slavko membuyarkan lamunan Lisa.
"Andrew kick us out." Ujar Lisa dengan kejengkelan yang luar biasa.
"Why?" tanya Slavko tidak mengerti. Lisa adalah seorang wanita yang begitu anggun, ramah dan cantik. Dia seorang yang pandai sekali menarik perhatian setiap orang yang berada disekitarnya. Pembawaan diri yang ditunjang dengan postur tubuh yang indah membuat dia akan selalu menjadi sorotan. Meskipun tidak secantik Gladys, Lisa tetap menarik dengan kecerdasannya.
"Karena Gladys mabuk dan membentak Diana." jawab Lisa sambil berkacak pinggang dan menghentakan kaki nya. Belum sempat Slavko bertanya lagi Lisa sudah melanjutkan ceritanya.
"Tapi aku heran, kenapa justru Andrew menahan Diana disana. Gila kan?!" Slavko terkejut. Bukan hanya Slavko, beberapa penari, penyanyi, komedian yang mendengarkan percakapan Lisa dan Slavko mulai bergosip.
Slavko menarik tangan Lisa, "Ayo kita berbicara di dalam kantor."
"Apa kamu bilang, Diana bersama Andrew ? gilaaa! Ini bakal jadi berita besar." Slavko menepuk kepalanya. Slavko adalah sorang yang berasal dari negara Swedia. Tubuhnya tidak terlalu tinggi dengan postur tubuh yang agak gemuk dan kulit sangat putih kemerahan. Slavko seringkali mengenakan pakaian adat negaranya sekaligus mempromosikan Swedia.
"Kenapa bukan kamu yang menemani dia?" tanyanya penasaran
"Aku sudah menawarkan diri. Bahkan beberapa kali aku berusaha. Tapi tetap saja dia menyuruhku pergi."
Lisa menjelaskan.
"She is so da#n lucky. Dia sangat beruntung." Slavko menggeleng-gelengkan kepalanya.
"Yaaa aku tau. Dia tampak nya tidak menginginkan berada disana. Beberapa kali Diana memohon padaku untuk membantunya. Tapi siapa tau. "
Lisa tidak melanjutkan kalimatnya dan mengangkat bahu.
"Hallahhh. Diana pasti lagi happy sekarang."
"Yeaaa aku tahu. Semua menginginkan Andrew. "
Lisa berbicara dengan nada sendu. Jujur saya dirinya kecewa dengan kenyataan hari ini adalah hari yang dia tunggu dan hari yang sudah penuh rencana tapi semuanya menjadi sia-sia saja.
"Sudah kenapa kamu harus kecewa. Masih ada enam hari lagi. Kamu bisa berusaha lagi besuk. Ayo kita ke Disco saja baru juga jam 10 . "
Slavko menepuk pundak Lisa dan mereka melangkah keluar.
Dalam hati Lisa masih berharap mendapatkan kesempatan untuk mendekati Andrew dan melakukan pilow talk sehingga dia bisa segera mendapatkan promosi menjadi director atau bahkan posisi di kantor pusat.
&&&&&&&&&&&&
Hi guysss maaf yaaaa yang bab 3 ini updated nya terlambattt. Sempat kena banned karena terlalu hot. heheheheh. Setelah direvisi semoga lancar.
Bantu vote yaaaa. like dan coment nyaaa jangan lupa yaaaa.
Trimakasih guyssss. Semangat !!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
AnggieYuniar
ceritaaa sebagus ini kenapa yg komen hny sdkit yaa
2022-11-04
0
Gres Appeach
baca lagi untuk kesekian kali❤
2022-01-26
1
🏵🌸Blooming flower🌹🌷
sudah jd favorit
menarik ceritanya. maraton baca nya
semoga tdk membosankan d tengah cerita🥰🥰
2021-08-23
0