Hidupku Bersama CEO
💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗
Pintu lift lantai teratas, dari kapal pesiar raksasa yang mampu memuat lebih dari lima ribu penumpang terbuka. Tampak seorang gadis dengan rambut hitam lebatnya, melangkah keluar sambil membawa sebuah baki kecil berisi irisan buah segar, untuk menghiasi gelas minuman.
Meskipun sedang diburu waktu, gadis itu masih sempat menyapa setiap orang dihadapannya dengan senyum ceria, bahkan ia membantu sepasang lansia untuk masuk ke dalam lift.
Tangannya yang penuh membawa barang itu, masih berusaha menahan lift dengan kakinya. Setelah pintu lift tertutup gadis itu membalikan diri dan tanpa sengaja membentur badan seorang pria kekar, tinggi dan tampan.
Dan akibat benturan yang tidak disengaja itu minuman yang dipegang oleh pria itu, tumpah sebagian ke tubuhnya yang bertelanjang dada.
"Ya Tuhan! Maafkan saya, Tuan. Maaf. Tuan tunggu di sini sebentar, saya akan ambilkan kain, " ucapnya dengan panik.
Dengan tubuh yang sedikit gemetaran, tanpa melihat wajah dari sosok yang dia tabrak sebelumnya, gadis bartender itu berjalan dengan tergesa-gesa dan gugup, menuju ke arah bar di area terbuka
Dia sadar akibat melakukan kesalahan itu bisa berakibat fatal. Satu keluhan saja akan mengakibatkan perjanjian kerja yang sudah dia tandatangani terbuang, di pecat dengan tidak hormat. Sedangkan dirinya baru satu bulan bergabung dengan kapal pesiar ini. Uang yang dia kumpulkan dengan susah payah tidak cukup besar untuk mengganti biaya keberangkatan.
Gadis itu membawa dan memberikan sebuah kain lap bersih kepada pria yang baru saja ditabraknya. Tapi, pria itu bukannya menerima, dia dengan sengaja malah tidak menghiraukan dan mengangkat kedua tangannya.
"Kamu lakukan!" perintah itu dengan tegas, membuat gadis di hadapannya tampak salah tingkah juga gugup.
Dia memandang pria tampan dihadapannya sekilas untuk memastika, jika dirinya tidak salah mendengar. Kemudian dengan gugup tangan kecil itu, mulai mengusap dada pria tampan itu dengan kain lap yang dia bawa. Beberapa kali, gadis itu mengusap noda di dada pria itu dengan gugup. Gadis itu tidak menyadari, jika dihadapannya kini adalah Andrew, pimpinan tertinggi kapal pesiar tempatnya bekerja.
Sedangkan Andrew yang biasanya akan marah dengan hal kecil, entah mengapa dia bersikap berbeda dengan gadis yang baru saja mengotori tubuhnya. Andrew bahkan memperhatikan tanda pengenal gadis itu,
"Diana dari negara Indonesia." Andrew bergumam, menyebutkan nama yang tertera di tanda pengenal. .
Mendengar namanya disebutkan dengan tegas, membuat Diana semakin gugup. Dia harus berusaha memperbaiki kesalahan sebaik mungkin, agar pria itu tidak membuat masalah besar, yang bisa membuatnya menerima teguran keras hingga di pecat.
"Iya, Tuan. Saya minta maaf. Kalau berkenan bisakah anda menunggu di sebelah sana, saya akan ambilkan kain bersih lagi dan mengganti minuman anda." Diana menunjuk ke bawah ke arah restaurant diseberang kolam renang. Andrew memandang ke arah yang ditunjukan Diana, dia menggelengkan kepala.
"Kamu pergilah, ambilah yang kamu perlukan. Saya tunggu disini." Andrew menunjuk pada kursi kecil yang berada di sudut ruangan.
Tempat yang dia tunjuk sebetulnya tidak nyaman, lebih strategis arah yang ditunjukan oleh Diana. Tapi, ketika melihat ke arah itu ia melihat seorang wanita yang terus mengikutinya, berjalan masuk ke arah restaurant . Andrew merasa enggan bertemu dengan Gladys.
Gladys, adalah salah seorang wanita yang pernah dekat dengan Andrew. Wanita yang berprofesi sebagai model ternama ini, tidak menyia-nyiakan kesempatan ketika mendapatkan informasi jika, Andrew akan berlibur sendiri di kapal pesiar.
Saat ini, Andrew lebih memilih duduk di sudut sempit dekat lift sambil memandang ke arah Diana yang sibuk menyiapkan minuman pengganti .
Mengherankan sekali gadis itu bahkan tidak bertanya minuman apa yang dia tumpahkan tadi. Seberapa hebatnya penciuman dan pengetahuan dirinya sebagi bartender?
Sesuatu tentang Diana memikat Perhatian Andrew. Entah mengapa dia merasa penasaran memandang wajah dan senyum ramah yang menghiasi wajah gadis itu. Kegugupan dan sikap malu-malunya malah membuat Andrew tertarik. Jiwa Casanovanya muncul.
"She looks so cute, " tanpa sadar Andrew berbicara sendiri.
"Heh! Kenapa aku tidak bisa berhenti menatapnya. Semua pekerja di industri ini memang harus ramah dan sopan. Tetapi kenapa aku merasa dia berbeda?" Andrew berusaha memilah dan mengkatagorikan perasaannya.
Beberapa saat kemudian.
"Tuan, ini minuman anda dan ini handuk basah." Diana sudah berada di hadapan Andrew. Ia menyodorkan minuman dan handuk basah pada Andrew, yang langsung mengambil gelas minuman dan mencicipi .
"Bagaimana kamu tau, kalau ini adalah minuman yang sama?" tanya Andrew penasaran.
"Maaf, saya tadi mencium aroma pisang dan susu di gelas tetapi minuman ini berwarna merah muda saya pikir pasti ada tambahan strawberry youghurt. Dan waktu saya memastikan dengan sesama Bartender, mereka mengatakan hal yang sama."
Sebenarnya Diana mengetahui jenis minuman itu dari aroma cairan yang melekat di tubuh Andrew, tapi tentu saja dia malu berbicara jujur.
"Oke. Sekarang kamu bisa membersihkan tubuhku. " Andrew membusungkan dadanya kembali ke arah Diana.
Kembali dia tertegun dan gugup. Pipinya merona. Baru ia sadari jika Pria dihadapannya ini memiliki wajah yang sangat tampan dan tubuhnya yang bertelanjang dada itu sangat atheletis dan sedap di pandang mata.
Dia melirik ke arah Andrew dengan ragu, tapi tatapan mata Andrew yang memandangnya tajam membuat dia terpaksa melakukannya. Dengan malu-malu Diana mengelap sisa sisa cairan yang lengket di tubuh Andrew hingga cukup bersih.
"Tuan. Saya rasa sudah cukup bersih. Apabila Tuan masih merasa tidak nyaman mungkin sebaiknya tuan mandi atau berendam di jaquzi." Diana menunjuk ke arah jaquzi yang tepat berada di tengah deck di area terbuka.
"Saya permisi dulu Tuan, saya harus kembali bekerja. Sekali lagi maafkan saya." Diana berpamitan dengan sopan.
"Baiklah Diana dari negara Indonesia. I will see you around."
Diana bergegas meninggalkan Andrew. Dia hanya dapat berharap cemas agar pria yang ditabraknya tadi tidak mengajukan keluhan.
Kalau sampai itu terjadi mampuslah aku , desah Diana dalam hati.
Sementara Andrew memperhatikan kepergian Diana sampai hilang dari sudut pandangan. Kemudian Dia melangkah memasuki lift , naik ke deck 11 di area mini golf, hanya untuk berjemur dan menjauhkan diri dari keramaian. Sambil menikmati minuman dingin dan berjemur, Andrew menyusun rencana.
"Malam ini setelah makan malam, aku akan meninggalkan Gladys dengan Wilmer. Kemudian akan aku cari dirimu, Diana. Kita lihat apa yang akan kamu lakukan ketika mengetahui siapa diriku. Apakah kamu akan tetap biasa saja atau akan lebih memohon maaf padaku."
Melangkah memasuki kapal Pesiar bukan lah hal pertama bagi Andrew. Tentu saja karena dia adalah penerus dan pemegang saham tertinggi dari kerajaan bisnis keluarganya.
Beberapa kali dia mengadakan rapat dengan para pemegang saham atau pun sekedar inspeksi di beberapa kapal pesiar yang berada di bawah naungannya
Hal seperti ini bisa dilakukan oleh bawahannya, tetapi Andrew tipe pekerja keras yang ingin hasil perfeksionis. Itu sebabnya beberapa kali dia terjun sendiri memeriksa dan memberikan arahan.
Kali ini adalah giliran Fancy cruise yang akan dia datangi.
Sebenarnya bukan inspeksi rutin, tapi karena hanya sudah jenuh dengan persoalan keluarga dan perusahaan, Andrew memutuskan untuk bersantai di kapal pesiar menikmati waktu sebagai tamu.
Gladys yang mengetahuinya segera mengambil kesempatan untuk mengikuti Andrew. Dia berlagak sebagai pasangan Andrew di depan semua awak kapal. Gladys adalah model terkenal yang berambisi untuk menjadi wanita Andrew.
Gladys yang mengetahuinya segera mengambil kesempatan untuk mengikuti Andrew. Dia berlagak sebagai pasangan Andrew di depan semua awak kapal. Gladys adalah model terkenal yang berambisi untuk menjadi wanita Andrew.
Tiga bulan yang lalu Andrew sudah melakukan kunjungan ke Fancy cruise dengan membawa anggota lengkap. Menyapa tamu langganan dan VVIP.
Dia merasa puas dengan hasil yang diberikan staff .
Wilmer sebagai Hotel Director sudah melakukan tugas dengan baik . Setidaknya dia tidak tampak mabuk dan tolol di depan Andrew.
Setiap kepala Staff menganggukan kepala melihat kedatangan Andrew. Staff lama pasti sudah mengenal Andrew. Sedangkan staff baru masih menduga- duga dan mengira ada pasangan Selebritis Holywood sedang berlibur, ketika melihat Andrew dan Gladys.
Gladys memang wanita yang cantik dan tampak anggun.
Menggenakan dress terusan berwarna merah muda dengan belahan di dada dan di samping kaki hingga ke paha
.
Setiap langkah kakinya menyibakan paha putih dan kaki jenjang bak pragawati.
Sambil menikmati Pinacolada (sejenis minuman alkohol dengan coconut juice cream) sesekali Gladys menebarkan senyum kesetiap orang yang memandang penuh kekaguman kepada Andrew.
Mengenakan kacamata coklat Keluaran Dior terbaru. Gladys tampil makin percaya diri dan selalu menempel pada Andrew.
Beberapa kali Gladys menyandarkan gelas pinacolada yang dingin di dada nya dan memainkan hiasan payung kecil di minuman itu, sambil melirik Andrew, berusaha menggoda .
Tetapi Andrew sama sekali tidak memperhatikan.
Andrew melangkah menuju bar. Meminta bartendar untuk memblender pisang, peach strawbery yougurt dan susu dingin.
Setelah mendapatkan minuman sehatnya. Andrew melangkah ke lift berencana menuju ke deck 11 paling ujung untuk menyepi. Dan dalam perjalananya menjauhi Gladys dia bertemu dengan Diana.
Setelah puas berjemur dan berkeliling, Andrew turun dari lift menuju kamar Penthause Presidential suitenya.
Ketika memasuki ruangannya dia melihat kesibukan di dalam, beberapa staff tampak sibuk menyiapkan ruang tamu untuk jamuan makan malam di Penthouse, sekedar sambutan dari executive kapal pesiar untuk Andrew.
Sejenak langkah kaki Andrew terhenti, ketika melihat sosok gadis yang sedang melamun menikmati pemandangan laut, melalui jendela kaca.
Sinar Matahari yang mulai terbenam menyinari gadis itu dengan lemah, menjadikan pemandangan yang begitu indah di mata Andrew. Sosok yang begitu mungil tampak amat sangat berharga.
Mata gadis itu begitu tajam nan ceria, ada kelembutan disana.
Pemandangan indah itu hilang ketika seorang hostes menghampiri gadis tersebut dan memberitahunya akan keberadaan Andrew.
Sekilas dia menganggukan kepala kepada Andrew dan berbalik ke arah meja barnya.
Andrew kemudian melangkah masuk ke dalam kamar, setelah menutup pintu kamar Andrew meloncat girang.
"Yes, this is faith. Finally you the one who come to me, Diana."
"Yes, ini lah jodoh. Akhirnya kamu sendiri lah yang datang pada ku, Diana."
💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗💗
Ayooo baper bareng dengan authorrr.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 274 Episodes
Comments
Maya Mawardi
lanjut
2023-09-09
0
'Nov's
novel ini .. masuk dalam favorite aku, Author 😍👍
2023-07-14
0
Deasy Dahlan
Sepertinya ceritanya gk bosenin... Nih thorr... Semangat.... Salam sehat... Dan bahagia thor
2023-06-04
0