Sesampainya Nayla di rumah, ia bernafas lega untung saja orang tuanya sedang tidak ada di rumah. Tidak tahu seperti apa kelanjutannya jika mama dan papa nya menanyakan perihal keadaannya yang bisa terbilang berantakan ini . Nayla hanya belum siap untuk membicarakan yang sebenarnya ,ia masih terlalu takut dan terkejut.
Ceklek
Nayla membuka pintu kamarnya dan segera merebahkan tubuhnya di atas kasur sambil menatap langit langit kamarnya . Selalu saja begitu ketika pikiran dan hatinya sedang kacau. Cewek itu kemudian mengambil ponselnya dan segera menyalakan lagu melow. Ia lalu menarik nafasnya dalam dalam dan menghembus kan nya perlahan . Dadanya sesak. Ia pun menepuk dengan pelan berkali kali.
Tanpa disadari ia meneteskan air matanya kembali.
"Gue harus gimana?,sakit banget rasanya", ujarnya pada diri sendiri sembari terus menepuk nepuk pelan dada nya.
"Bahkan gue masih sayang sama lo,"sambungnya lagi.
"Kayaknya lo emang udah ngga sayang lagi sama gue . Buktinya lo bahkan engga mau jelasin apa pun sama gue",ucap Nayla tersenyum getir. Dengan perlahan Nayla memejamkan matanya mencoba untuk tidur, melupakan sejenak masalah hatinya. Setidaknya agar cukup merasa lebih baik. Ia bahkan tidak mengganti pakaiannya terlebih dahulu.
...***...
Keesokan harinya Nayla berangkat ke kampus dengan lesu, ia masih malas harus bertemu dengan Neta,sahabatnya. Sebenarnya Nayla tidak benci pada Neta ,ia hanya butuh waktu untuk menerima kenyataan pahit yang menimpa dirinya ,bahwa kekasihnya , ah apa masih bisa disebut kekasih jika sudah menjadi tunangan orang ?,sudahlah sebut saja mantan.
Nayla juga tahu, bahwa pertunangan itu tetap dilanjutkan, karena ia melihat sendiri foto yang di unggah di instagram milik Neta. Semalam juga Nadia terus menghubungi nya, namun selalu Nayla tolak. Ia belum siap menjawab berbagai macam pertanyaan dari Nadia.
Sesampainya di kampus ,Nayla langsung memasuki area kantin ,bukan kelasnya, Nayla hanya akan mengisi perutnya yang kosong karena Nayla tidak sempat sarapan, orang tuanya juga belum pulang dari perjalanan bisnisnya. Pembantu dirumah juga sedang cuti karena anaknya melahirkan. Bukannya Nayla tak bisa memasak, hanya saja ia sedang tidak mood .Namanya juga orang sedang patah hati. Melakukan apapun rasanya malas .
" Bu saya pesan nasi goreng 1 yang pedes, sama minumnya air putih aja", pesan Nayla pada penjual nasi goreng di kantin kampusnya . Ia lalu memilih tempat duduk yang nyaman.
" Siap atuh neng . Laksanakan! , mohon ditunggu".
Tak butuh waktu lama pesanan Nayla pun jadi, karena memang kantin masih sepi . Nayla sengaja berangkat terlalu pagi hanya untuk sarapan terlebih dahulu disini.
"Pesanannya neng," ucap ibu penjual nya.
"Makasih bu," balas Nayla tak lupa dengan senyum manisnya meskipun matanya terlihat masih sembab sisa sisa menangis kemarin. Setelah mengatakan itu, Nayla pun segera melahap nasi gorengnya sampai habis dan kemudian meminum air putihnya hingga tandas. Semoga makan makanan pedas di pagi hari tidak membuatnya sakit perut
Nayla melihat jam ditangan kirinya ternyata sebentar lagi dosennya akan datang. Ia segera beranjak namun tak lupa juga ia membayar nasi goreng nya. Ia berkuliah mengambil jurusan Fashion Design, karena Nayla memang pandai dalam menggambar dan ia juga bercita cita bisa membuka usaha dibidang Fashion dengan cabang dimana mana dengan hasil karyanya sendiri. Maka dari itu Nayla harus bekerja keras untuk mewujudkan nya.
Selama perjalanannya menuju kelas , Nayla tak sengaja berpapasan dengan Neta dan juga mantan kekasihnya atau lebih tepatnya yang sekarang menjadi tunangan sahabatnya itu.
Nayla menghela nafasnya dan hanya memandang mereka berdua sekilas namun ia tetap melanjutkan jalannya. Neta yang memang belum mengetahui kebenarannya pun heran dengan tingkah sahabatnya itu.
"Nayla," panggil Neta sambil berteriak, karena Nayla sudah berjalan menjauh. Nayla yang mendengar namanya terpanggil langsung berhenti sejenak dan membalikan badannya, ia mengangkat alisnya seolah berkata 'ada apa?'.
Neta pun segera berjalan mendekat ke arah Nayla sambil menggandeng lengan Brian mesra. Nayla langsung menatap kearah tangan Neta. Cemburu? Itulah kata yang mewakili Nayla saat ini. Namun ia harus apa? harus mendorong Neta supaya menjauh? Atau malah mencaci makinya?. Namun Nayla tak akan pernah melakukan semua itu, karena ia sadar Neta masih sahabatnya.
"Lo kok buru-buru banget si, sampai ngga nyapa gue tadi. Oh iya!, lo kenapa kemarin tiba tiba pergi dari acara?, lo beneran sakit?, gimana udah mendingan?, " tanya Neta berturut turut dengan raut yang menunjukan rasa khawatir.
"Kenapa lo jam segini dikampus? bukannya lo ada kelas siang," tanya Nayla dan mengalihkan ucapan Neta . Nayla dan Neta memang berbeda fakultas karena Neta lebih memilih jurusan manajemen begitu pula sahabat Nayla yang satunya yaitu Nadia ,ia lebih memilih masuk jurusan kedokteran. Apalagi ayah Nadia seorang dokter,tentu saja Nadia akan mengikuti jejak ayah nya .
" Oh iya!, emang gue harusnya berangkat siang, tapi gue disuruh mama Ira buat nganterin Putra ke sini ,dia kan sekarang pindah dan menetap di Indonesia jadi kuliahnya pindah juga terus satu kampus deh sama kita," jawab Neta antusias panjang lebar. Mama Ira yang dimaksud Neta adalah mamanya Brian Saputra tunangannya.
'Bahkan lo udah manggil mamanya Brian dengan sebutan mama' batin Nayla miris.
'OH' hanya kata itulah yang keluar dari mulut Nayla. Ia juga bingung harus bereaksi apa.
Merasa tak ada lagi urusannya, Nayla buru buru pamit pergi ,"gue duluan deh Net dan juga Putra, sebentar lagi dosen gue dateng," pamit Nayla pada kedua orang didepannya.
Brian yang sedari tadi diam saja hanya menanggapi dengan senyum tipis. Bukan hanya Nayla yang rindu, sebenarnya Brian juga merasakan hal yang sama. Ingin sekali rasanya ia memeluk Nayla untuk menyalurkan rasa rindunya. Namun ia tak bisa berbuat apa apa. Ia melakukan ini juga sangat terpaksa. Dan ia akan mencari waktu yang tepat untuk berbicara berdua.
Sebenarnya Neta masih penasaran tentang kejadian kemarin ,tetapi Nayla sudah terlanjur menjauh, "HATI HATI NAY" akhirnya ia hanya bisa mengatakan itu. Brian langsung tersadar dari lamunannya setelah mendengar teriakan Neta. Ia menatap ke depan lagi dimana Nayla sudah jauh dari pandangannya .
"I miss you".
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments