Setelah keluar dari cafe,Nayla mengendarai mobil nya menuju taman di komplek perumahan Neta, entah lah Nayla juga tidak tahu. Tiba tiba Nayla ingin berkunjung ke sana lagi , lagi pula sekarang masih sore . Ia ingin menenangkan hati dan pikirannya terlebih dahulu.
Sesampainya Nayla di taman ,ia langsung turun dari dalam mobil nya dan menuju bangku dibawah pohon,bangku yang pernah ia duduki dulu. Namun sebelum sampai di sana ,Nayla melihat seseorang duduk sendiri yang sedang membelakanginya sambil menutup wajahnya dengan kedua tangannya.
Dengan rasa penasarannya ,Nayla pun menghampiri dan menepuk pelan bahu seorang pemuda tersebut. Setelah pemuda tersebut menoleh, Nayla dibuat terkejut,ternyata pemuda disampingnya ini adalah pemuda yang sama dengan pemuda yang menghampiri Nayla waktu itu.
"Lo".
"Lo" ,ucap mereka bersamaan.
"Ngapain lo disini?," tanya Nayla.
"Ngapain juga lo disini?".
"Gue tanya bukannya dijawab malah balik tanya," Nayla meliriknya sinis.
"Duduk dulu kali, emang ngga pegel lo berdiri mulu," ucap pemuda tersebut . Nayla langsung duduk bersebelahan. Setelah Nayla duduk terjadilah keheningan diantara keduanya ,hanya suara helaan nafas pemuda disampingnya.Sebenarnya Nayla penasaran, apa yang telah terjadi dengan pemuda disampingnya ini. Tapi ia ragu itu kan privasi.
Dengan sangat hati-hati Nayla akhirnya bertanya, "eh lo ngapain disini sendirian? " .
"Gak papa," ucap pemuda tersebut menirukan jawaban Nayla waktu itu.
"Halah ga usah bohong lo!",balas Nayla.
"Beneran gak papa," pemuda tersebut berusaha meyakinkan Nayla.
Nayla hanya menghela nafasnya. "Mungkin gue sama lo baru dua kali bertemu, tapi kalau lo mau cerita sama gue ,gue bakalan dengerin ,siapa tau gue bisa bantu masalah lo. Lagipula biar beban di pikiran lo bisa berkurang setelah berbagi ya kan?," ucap Nayla sembari menoleh ke arah pemuda itu.
"Siapa lo?," ucap pemuda tersebut terkesan nyolot.
Nayla menarik nafasnya dalam dalam dan menghembuskan kan nya ,ia mencoba menahan diri untuk tidak mencakar cakar muka pemuda disampinya ini. Sudah berniat baik tapi malah seperti ini responnya.
"Gua tanya baik baik lo jawabnya gitu!",ucap Nayla.
"Hem... gue mau cerita tapi ada syaratnya, lo juga harus cerita ,dulu lo nangis disini siang siang kenapa. Gimana setuju gak lo" .
"Apa untungnya buat gue kalau cerita sama lo?," tanya Nayla.
"Ck! Katanya kalau cerita sama orang ,beban pikiran lo bisa berkurang . Gue tau kok lo itu lagi banyak pikiran juga. Saling berbagi aja," balas pemuda itu.
Nayla berpikir sejenak ucapan yang ditawarkan pemuda tersebut. Mungkin ada baiknya juga ia berbagi.
"Hem-oke deh" Nayla menyetujui nya.
" Sebelumnya nama gue Dafa Melviano Mahardika panggil aja Dafa, kalau lo siapa?", tanya Dafa.
"Gue Nayla Sekar Pramudya panggil Nayla aja" .
"Oke Nayla mulai dari siapa gue atau lo dulu yang cerita".
"Batu kertas gunting aja siapa yang kalah dia yang duluan," saran Nayla dan diangguki oleh Dafa. Mereka berdua memulai batu kertas gunting nya.
"Lo kalah jadi lo yang cerita dulu ", ucap Dafa.
Nayla menghela nafasnya sebelum memulai cerita ," jadi waktu itu gue nangis disini karena gue lagi sakit hati ternyata pacar gue tunangan sama sahabat gue sendiri. Padahal gue sama dia udah ldr 2 tahun . Siapa yang engga sakit hati coba. Lo kalau diposisi gue juga pasti gitu. Janjinya manis banget eh hasilnya zonk. Emang dasar cowok suka janji janji doang".
Dafa menyimak setiap ucapan Nayla. " Engga semua cowok kaya gitu kali Nay. Tapi ngomong ngomong cerita lo hampir sama kaya gue sih, tapi bedanya pacar gue selingkuh sama sahabat gue sendiri. Hari ini gue niatnya mau ngasih dia hadiah di anniv kita yang ke 1 tahun,tapi pas di perjalanan gue ngga sengaja lihat dia sama sahabat gue lagi berduaan udah gitu mesra lagi,langsung aja gue grebek tuh mereka berdua".
"Oh jadi lo duduk disini sendiri sore sore karena lagi galau," ledek Nayla.
"Gak usah ngledek, pas itu lo juga iya . Sambil nangis nangis lagi udah gitu tampilannya udah kaya orang gila. Masih mending gue cuma duduk merenung".
Nayla hanya mengerucutkan bibirnya.
" Gak usah digituin bibirnya ,bukannya imut tapi jatuhnya amit amit" .
"Kesan gue pertama ketemu sama lo , lo itu nyebelin" ucap Nayla sebal.
"Walaupun nyebelin siapa tau ternyata gue emang jodoh yang dikirim tuhan buat lo ,pengganti mantan tercinta lo yang sekarang udah punya tunangan, sedangkan lo jomblo," ujar Dafa sambil tertawa meledek .
"Jomblo kok teriak jomblo!", ketus Nayla.
"Lo nyadar gak si, kita pertama kali ketemu disini, terus kedua kalinya disini juga, dengan kisah yang hampir sama. Itu pertanda apa coba kalau bukan jodoh?," ucap Dafa dengan sangat percaya diri.
"Itu cuma kebetulan, bukan karena jodoh. Jadi lo jangan terlalu percaya diri apa lagi baper".
"Liat aja kalau kita ketemu lagi, gue pastikan kita emang berjodoh," tegas Dafa.
" Gak usah bercanda, Daf" ujar Nayla memperingati,"baru aja putus cinta lagaknya udah ngomong jodoh jodoh".
"Gue serius!",ucapnya sungguh sungguh.
"Udah la gue mau pulang. Bicara lo lama lama ngawur. Bye," pamit Nayla sambil melenggang pergi meninggalkan Dafa.
"INGET KATA GUE NAY KALAU KITA KETEMU LAGI KITA EMANG JODOH ,dan gue gak bakal lepasin lo," teriak Dafa namun melirih diakhir kalimatnya. Entah apa yang dipikiran Dafa semenjak bertemu dengan Nayla, ia langsung merasa nyaman berada didekatnya. Padahal ia adalah orang yang jarang menceritakan masalahnya. Apalagi dengan orang yang baru ditemuinya.
Namun dengan Nayla, entah kenapa ia merasa percaya padanya.
"BODO AMAT, " sahut Nayla dari kejauhan. Mendengar balasan Nayla, Dafa hanya tersenyum sendiri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Nurin Widyani
Jodoh nggak akan kemana kok, pacaran lama nggak menjamin menjadi pasangan halal ☺️☺️ bisa aja spt Daffa dan Nayla, dipertemukan Krn memang jodoh
2022-02-18
0
Tri Widayanti
yeee..akhirnya ketemu jodoh😀
2020-12-10
0
Reni Yulianti
makin seru nih...
2020-06-30
0