Kepulangan Orang tua nya•

Jam sudah menunjukan pukul 08.30. Namun Nayla masih setia bergelung didalam selimutnya . Semalam Nayla tak bisa tidur nyenyak sama sekali, semua ini karena Brian,nama itu selalu saja muncul dipikirannya.

Tiba tiba ponsel Nayla berbunyi dan mengusik tidur cantiknya. Dengan mata yang masih terpejam Nayla meraba raba kasurnya guna mencari benda pipih tersebut. Setelah menemukan apa yang dicari ,Nayla segera membuka matanya untuk melihat siapa yang mengganggu tidurnya. Ternyata hanya pesan dari operator . Selalu saja begitu.

Nayla mendengus sebal ,cuma pesan dari operator berhasil membangunkan tidur nyenyaknya. Ia langsung melempar ponselnya ke kasur dan bersiap untuk memejamkan matanya kembali ,namun hasilnya nihil , ia tidak bisa memejamkan matanya lagi,akhirnya dengan perlahan ia menyibakkan selimut dan segera beranjak memasuki kamar mandi untuk sekedar mencuci mukanya. Setelah selesai mencuci muka dan menggosok gigi. Nayla segera turun kebawah untuk membuat sarapan tentunya, karena perutnya sudah keroncongan sangat lapar. Lagian ART nya masih dalam masa libur .

Namun saat Nayla baru sampai di ruang makan ,ia melihat diatas meja itu sudah ada banyak makanan yang masih mengepulkan asapnya,pertanda baru saja matang . 'Siapa yang masakin makanan sebanyak ini?' batin Nayla bertanya tanya.

"Kurang siang bangun nya nyonya" , seorang wanita cantik datang dengan membawa beberapa piring . Ternyata dia adalah Faranisa- mama Nayla . Meskipun umurnya tak lagi muda tapi aura kecantikan nya masih saja terpancar. Nayla yang mendapati mamanya sudah pulang pun terkejut, tanpa aba aba Nayla segera berlari untuk memeluk mamanya. Untung saja piring yang Fara bawa sudah diletakan di atas meja. Kalau tidak bisa saja semua pecah.

"Ya ampun mama ,Nayla kangen banget," ucap Nayla disela sela pelukan mereka.

"Baru juga beberapa hari ditinggal udah kangen aja," Cibir Fara sambil membalas pelukan anak gadis satu satunya ini.

"Namanya juga kangen".

"Udah ah pelukan mulu kaya teletubis, sekarang kita Makan dulu ,mama mau manggil papa dikamar,"ucap Fara setelah melepas pelukannya.

"Oke mam," balas Nayla antusias dan segera duduk di kursinya.

" Morning sayang," sapa Raka Pramudya alias papa Nayla sembari mencium kening putrinya dengan sayang.

Nayla langsung tersenyum, " morning to ,pah".

"Udah ah cepet makan ", ucap Fara. Ia mengambil piring untuk Raka dan dirinya

Ketiganya pun makan dengan tenang. Nayla menatap mama dan papanya bergantian . Baru beberapa hari ditinggal kedua orang tua nya ,Nayla sungguh merindukan suasana seperti ini. Nayla merasa sangat bersyukur bisa lahir dikeluarga ini. Ia juga sangat beruntung memiliki orang tua yang pengertian, sabar, dan penyayang seperti Raka dan Fara.

"Kalian sampe jam berapa,kenapa Nayla engga tahu ya,lagian rumahnya juga dikunci".

"Sampe udah pagi si,sekitar jam 2. Lagian kamu pelupa banget,mama kan punya kunci cadangan nya",jawab Fara.

"Oh iya ngomong ngomong. Gimana kuliah kamu princes?,aman?," tanya Raka disela sela sarapan mereka .

" Baik kok pah,aman dan lancar jaya".

"Bagus bagus".

"Terus gimana kelanjutan hubungan kamu sama Brian?, udah nentuin gimana kedepan nya. Kalian mau ngelanjutin hubungan ini ke yang lebih serius atau engga," sahut Fara kemudian.

Nayla yang sedang mengunyah makanannya langsung tersedak begitu saja. Ia pun langsung meraih air di depan nya dan meminum nya hingga habis setengah.

"Hati hati Nayla. Kenapa bisa sampe keselek gini si," ucap Fara dan Nayla hanya mengangguk.

"Jadi gimana hubungan kamu sama Brian?," Fara mengulang pertanyaan nya.

Dengan ragu Nayla menjawab," baik kok ma".

'Maafin Nayla ma ,Nayla belum siap cerita yang sebenarnya, tunggu waktunya tepat .Nayla akan memberi tahu kalian berdua'.

" Syukur deh kalau gitu,ngomong ngomong kapan dia pulang, katanya waktu itu dia bilang mau lamar kamu".

Mendengar kata lamar, Nayla hanya menelan salivanya, ia bingung harus menjawab apa. Inilah resikonya jika pertama ia sudah berbohong maka akan ada kebohongan kebohongan selanjutnya

"Kapan kapan ma," ucap Nayla ngawur.

"Lah kok gi--".

Sebelum Fara menyelesaikan ucapannya ,Nayla langsung menyela ,"Nayla udah selesai ma, pah, Nayla mau mandi terus siap siap pergi ke kampus dulu". Bukannya tidak sopan, kalau tidak begitu, pasti Fara akan terus menanyainya mengenai Brian.

" Loh bukanya kamu ada kelas siang Nay", ucapan Fara sukses menghentikan langkah Nayla.

'Duh sial'.

"Emmm... iya ma ,Nayla ada kelas siang ,Nayla sekarang mau kerumah Nadia dulu ada urusan", jawab Nayla gelagapan.

"Oh ya sudah" . Nayla yang mendengar kan respon mamanya bernafas lega ,untung mamanya percaya apa yang ia katakan . Namun semua tidak bertahan lama setelah mendengar ucapan Fara setelahnya .

" Bukanya Nadia ada kelas pagi ya Nay?" .

'****' umpat Nayla .

Nayla jadi berpikir kenapa mamanya tau segalanya, tapi untung saja mamanya belum tau mengenai hubungan nya dengan Brian.

"Tau dari mana mama kalau Nadia ada kelas pagi," ucap Nayla setenang mungkin.

"Apa si yang mama engga tau,kalian kan emang jadwalnya selalu berlawanan. Kecuali hari kamis". Mendengar jawaban mamanya . Nayla hanya terdiam.

Raka yang melihat putrinya terdiam lantas mengerutkan keningnya.

"Princess",panggil Raka .

"Iya pah, " ,jawab Nayla sekenanya.

"Ngga jadi siap siap? ".

"Ah.... iya pah, ini mau siap siap". Nayla langsung berlari menaiki tangga dengan tergesa sebelum mamanya bertanya kembali.

Terpopuler

Comments

Tri Widayanti

Tri Widayanti

Ayo semangat Nay,buktikan kalo kamu itu mampu tanpa Brian

2020-12-10

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!