Nayla'S Love Story
Sudah sejak pagi Nayla dan Nadia berada dikediaman sahabatnya, lebih tepatnya rumah orang tua Neta. Dia sedang membantu keluarga Neta untuk bersiap siap, karena hari ini adalah hari tunangan putri tunggal mereka dengan seseorang yang telah dijodohkan oleh orang tuanya.
" Makasih loh kalian udah mau dateng di acara tunangan gue," ucap Neta tulus kepada dua sahabat .
Nayla mengangguk,"jelas kita harus dateng lah,yakali engga", ia tersenyum menatap sahabatnya ,rona kebahagiaan benar benar terpancar diwajah Neta.
"Orang orang biasanya ngga mau dijodohin tapi kayak nya lo beda deh,auranya kelihatan bahagia banget",ujarnya kembali.
Nadia yang sedari tadi hanya menyimak sembari bermain ponsel lantas mengerutkan keningnya setelah mendengar ucapan Nayla ," kenapa lo ngomong gitu. Pengen dijodohin juga?,nanti gue ngomong sama orang tua lo. Tapi lo kan udah punya pacar. Kenapa lo ngga nyusul aja,tunangan sama pacar lo itu",cerocosnya.
Nayla hanya menanggapi dengan mendengus sebal . Kenapa si Nadia harus mengingatkannya . Lagi pula kekasih nya sudah seminggu ini tak ada kabar sama sekali, kalau sudah begini kan Nayla jadi kepikiran lagi. Seharusnya hari ini kekasihnya itu sudah kembali lagi ke Indonesia,tapi entah mengapa, tiba tiba dia menghilang tak ada kabar sama sekali. Nayla sudah berusaha terus menghubungi nya, namun hasil nya tetap nihil.
Dia menghilang bak ditelan bumi.
Nayla menatap tajam Nadia dan dibalas tak kalah tajamnya seolah berkata 'APA LO?'.
Neta yang melihat keduanya saling melemparkan tatapan permusuhan nya hanya menggelengkan kepalanya, "udah udah kalian gak usah kaya gitu, nanti ujungnya berantem lagi. Yang repot siapa coba?, gue juga kan,"ujarnya.
Nayla dan Nadia langsung kompak melihat Neta dengan tatapan tajamnya.
Neta pun langsung meringis ," eh tolong itu matanya, lagi pula omongan gue benar kan?."
"Yaya sekarepmu" ,sahut Nadia malas. Ia pun kembali bermain ponsel nya. Mengscroll akun instagram nya. Siapa tahu ada gosip terbaru.
" Gini ya Nay, awalnya pasti gue kaget banget pas denger tiba tiba gue mau dijodohin .Apalagi sekarang kan udah ngga zaman nya kaya gitu kan. Mau nolak, tapi orang tua gue tuh kaya menaruh harapan banget gue bisa nerima perjodohan ini , akhirnya ya udah gue pasrah aja. Lagian ya, setelah gue pikir pikir, orang tua gue pasti udah mikirin gimana kelanjutannya, gimana kedepannya ya kan. Mereka pasti berusaha memilih yang terbaik buat gue. Dan akhirnya gue bakal mencoba nerima dia, lagi pula dia ganteng tau ,siapa si yang bakal nolak dijodohin sama cowo ganteng",ucap Neta sambil terkekeh.
" Oh iya!, seganteng apakah dia?. Kok lo ngga mau nunjukin fotonya ke kita sih,kita juga penasaran kali" ,sahut Nadia tiba-tiba sembari menaruh ponselnya ke dalam tas.
" Nanti juga kalian liat sendiri, kan surprise."
Nayla hanya memutar kedua bola matanya malas, "halah sok rahasiaan aja lo sama kita. Kita ini sahabatan udah lama loh".
Neta hanya cengengesan," ya gak papa dong. Biar kalian penasaran pake banget. Kalau udah ketemu pasti kalian terpesona. Lagian lo juga rahasiaan,kita kita mana tahu wajah pacar lo itu,iya ngga Na?",Neta beralih menatap Nadia.
Nadia mengangguk membenarkan,"lagian gue udah ngga heran lagi,Nayla kan orang nya pelit",ucapnya meledek.
Baru saja Nayla mengangkat tas nya,bersiap untuk menimpuk wajah Nadia,namun ia urungkan setelah mendengar suara Mama Neta yang menyuruh mereka untuk segera turun.
"Iya ma sebentar . Eh pokok nya kalian temenin gue terus, gue gugup banget sumpah." Neta langsung menatap kedua sahabatnya penuh harap.
"Baru juga tunangan udah gugup aja, apalagi malem pertama, " jawab Nadia ngawur. Ia mengambil tas dan memakainya. Begitu pula dengan Nayla.
Plak
"Eh lo kok mukul gue si Nay" ,protes Nadia tak terima. Apalagi Nayla memukul bahunya lumayan keras.
"Abisnya mulut lo ngga bisa direm, kalau ngomong suka ngawur. Udah lah ,turun aja yuk Net ,udah ditungguin juga, gak usah dengerin apa kata Nadia," ajak Nayla sambil menatap Nadia sengit.
Nadia pun menatap Nayla dengan menyinyir menirukan omongan Nayla tadi.
"Mau ikut ngga lo!,"ujar Nayla galak.
"Ngikut lah!," balas Nadia ngegas. Mereka berdua ini memang seperti tom and jerry. Ada saja hal yang mereka ributkan. Namun jika salah satu tidak ada pasti dicari cari.
Akhirnya mereka bertiga pun segera turun untuk menemui keluarga calon tunangan Neta.
Disaat mereka sudah sampai dibawah ,Nayla dan kedua sahabatnya berhenti sebentar . la melihat kesamping ke arah Neta yang sudah sangat gugup bahkan keringat nya sampai ada yang menetes. Neta pun menggenggam tangan Nayla erat.
"Santai aja kali, Net," ucap Nadia sembari menepuk pelan pundak Neta. Ia juga menyerahkan selembar tisu padanya .
Nayla hanya tersenyum simpul, mungkinkah dia juga akan mengalami hal yang sama seperti ini saat Brian datang bersama orang tuanya untuk melamarnya . Nayla jadi terkekeh sendiri, ia beralih memandang kedepan untuk melihat ke arah rombongan tunangan sahabatnya ini ,Nayla sungguh dibuat penasaran, ia pun menyipitkan matanya , kenapa ia merasa tidak asing dengan mereka semua, apalagi postur tubuh seorang lelaki yang memakai kemeja batik dengan gagahnya,yang diyakini Nayla bahwa dia itu pasti calon tunangan Neta. Karena mereka semua duduk membelakangi Nayla, jadi Nayla tidak bisa melihat dengan jelas wajahnya.
"Kok mirip sama Brian ya,"gumam Nayla lirih. Meskipun lirih tetap saja dapat didengar oleh Neta disebelahnya.
" Siapa yang mirip siapa Nay," sahut Neta .
" Eh- bukan siapa siapa," kagetnya.
" Nah itu dia , Neta sini nak," panggil ayah Neta. Mereka bertiga pun melanjutkan perjalanannya yang sempat terhenti. Untung saja Neta tidak lanjut bertanya macam macam.
Namun saat mereka sampai disana, justru Nayla langsung dibuat terkejut . Ternyata tunangan sahabatnya ini adalah kekasihnya! . Kekasih yang selama ini ia tunggu, kekasih yang telah mengisi hatinya selama 2 tahun ini,kekasih yang belakangan ini tak mengabarinya, yang tak lain adalah Brian Saputra . Pantas saja Nayla merasa tidak asing dengan mereka semua. Semua keluarga Brian yang hadir disini pun Nayla tau.
Sama halnya dengan Brian dan orang tuanya yang langsung diam membeku setelah melihat Nayla berdiri di depan mereka.
" Brian".
" Nayla", ucap mereka bersamaan.
Nayla hanya mampu terdiam ditempat mencerna semua kejadian ini. Kekasihnya ternyata calon tunangan sahabatnya.
Kenyataan macam apa ini!.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 55 Episodes
Comments
Bundanya Pandu Pharamadina
like
favorit
sambil nyimak Alurnnya
2023-05-29
0
teti kurniawati
saya mampir.. yuk mampir kakak yang baik hati di karya saya
"Suami, rupa. madu mulut racun."
2022-11-02
0
tris tanto
mencoba memahami alurny dan segala feelny dpt gk
2021-04-29
0