Penjelasan Brian•

"Assalamualaikum ma," salam Nayla setelah sampai dirumah . Ia segera menyalami punggung tangan mamanya.

"Kok baru pulang Nay?, harusnya kan kamu udah pulang dari tadi," tanya Fara.

"Main bentar tadi ma ,dirumah mulu bosen," balas Nayla setelah mendudukan bokongnya disofa sebelah mamanya .

"Oh iya papa mana? kok engga keliatan,"tanya Nayla sambil celingukan mencari keberadaan Raka.

"Papa masih dikantor mungkin sebentar lagi pulang".

Ting tong

Suara bel rumah Nayla berbunyi.

"Nah kan baru diomongin ,paling itu juga papa," ucap Fara. Nayla hanya mengernyitkan keningnya bingung, sejak kapan Raka pulang membunyikan bel. Biasanya juga langsung menyelonong masuk.

"Engga mungkin deh ma,kalau papa kan langsung masuk engga nunggu dulu didepan," jawab Nayla heran.

"Ya udah coba sana liat ," perintah Fara kepada anaknya. Nayla segera beranjak untuk membukakan pintu.

Ting tong

Ternyata tamunya sangat tidak sabaran .

"Ya sebentar", teriak Nayla sambil berlari .

Ceklek

Nayla membukakan pintu ,namun Nayla belum tau siapa orang didepannya ini karena orang tersebut membelakangi nya.

"Emm..... cari siapa ya ma--" ,ucapan Nayla menggantung karena orang tersebut sudah membalikan badannya.

"Brian," ucapnya kaget.

"Hai Nay," sapa Brian dengan senyum manisnya.

"Ngapain kesini lo," bisik Nayla.

"Kenapa? emang engga boleh. Aku kesini juga mau jelasin ke kamu Nay masalah tunangan aku sama Neta.Aku gak mau nunggu lama lama, aku ngga mau kamu salah paham," jawab Brian keras.

"Gak usah keras keras juga bicara nya, nanti mama denger", omel Nayla. Entah apa yang merasuki Brian sampai nekat mengunjungi rumahnya.

"Oh ternyata ada tante Fara, bagus deh aku jadi pengen sekalian ketemu," ucap Brian sambil melenggang pergi memasuki rumah Nayla. Sungguh tidak sopan batin Nayla sebal.

Dengan segera Nayla menarik kerah baju belakang Brian dan menariknya keluar rumah lagi tak lupa ia menutup pintu.

"Gak usah macem macem deh lo mau nemuin mama gue . Mau ngapain emang," bisik Nayla. Nayla memang sedari tadi berbisik saat berbicara takutnya Fara mendengar nya.

"Aku engga macem macem Nay, cuma satu macem aja,pengen ketemu mama kamu terus bilang yang sebenarnya .Biar mama kamu engga salah paham sama calon mantunya".

" Cih! Calon mantu kata lo . Dengerin gue ya, urusan mama biar jadi urusan gue . Lo gak usah ikut campur," ketus Nayla.

"Jujur Nay aku rindu banget sama kamu, maafin kesalahan aku selama ini udah hilang kabar terus dateng dateng bukan menuhin janji aku sama kamu, malah aku tunangan sama sahabat kamu sendiri. Semua ini diluar dugaan aku Nay. Ternyata aku dijodohin sama Neta,itu semua wasiat kakek aku sebelum meninggal. Awalnya aku mau nolak tapi ini wasiat Nay jadi aku terpaksa nerima, orang tua aku juga terpaksa Nay",jelasnya panjang lebar.

Nayla masih terdiam belum merespon apapun penjelasan yang Brian berikan .

"Aku masih cinta sama kamu Nay ,aku juga tau kamu masih cinta sama aku . Kamu mau kembali lagi sama aku kan Nay?," tanya Brian penuh harap.

" Kembali gimana maksud lo?. Kembali menjalin hubungan sama lo gitu . Sorry aja Yan gue gak mau, tapi harusnya lo sadar diri ,lo udah tunangan sama Neta. Oke gue akui gue masih cinta sama lo tapi bukan kaya gini caranya Yan, gue gak mau bikin sakit hati sahabat gue sendiri .Meskipun dengan ngorbanin hati gue. Lo tetap harus lanjutin, " ucap Nayla .

" Nay dengerin aku . Kita itu masih bisa sama sama kalau kamu mau nunggu aku . Tunggu aku nikah sama Neta terus ceraian dia dan kembali lagi sama kamu. Yang penting wasiat kakek buat nikah sama Neta udah di lakuin".

" Bodoh lo itu bodoh!, otak lo dimana si. Gampang banget lo bilang gitu tanpa tau perasaan Neta setelahnya,seenaknya bilang nikah terus cerai, " bentak Nayla.

" Apa Neta tau perasaan kamu Nayla, hah! ,apa tau? jawab aku sekarang!," bentak Brian dengan nada tak kalah tingginya.

Nayla semakin terisak akibat bentakan Brian. Selama dua tahun berpacaran dengan Brian ,baru kali ini dia berani membentaknya .

"Neta itu belum tau kalau lo itu pacar gue!", emosi Nayla semakin tersulut.

Aarrgghh Brian mengacak rambutnya frustrasi .

" Terus aku harus gimana Nay?," lirih Brian.

"Apa perlu aku sujud di kaki kamu, biar kamu bisa kembali lagi sama aku," lanjut nya.

"Gak perlu bertindak bodoh seperti itu Yan. Keputusan gue udah bulat".

"Jadi lo harus tetep lanjutin hubungan lo sama Neta," sambung Nayla sambil mengelap jejak air matanya.

"Engga bi--"

"NAYLA SIAPA TAMUNYA SI KOK ENGGA DI AJAK MASUK" teriak Fara dari dalam rumah menghentikan ucapan Brian.

" Mendingan sekarang lo pergi dari rumah gue," usir Nayla.

"Tolong Nay beri aku kesempatan buat perbaiki hubungan ini," lirih Brian.

"Engga bisa Yan ,gue ngga mau nyakitin Neta,gue ngga mau persahabatan gue hancur karena cowo . Mending sekarang lo pulang,sebelum gue bener bener benci sama lo" . Brian hanya terdiam. Hatinya cukup sakit setelah mendapat penolakan dari Nayla. Akhirnya dengan berat hati Brian segera beranjak pergi menjauhi rumah Nayla . Nayla langsung memasuki rumahnya dan menutup pintu nya dengan kencang.

" Eh buset," kaget Fara didepan Nayla.

"Tamu siapa? tadi kok lama banget ngga diajak masuk," tanya Fara menyelidik .

"Bukan siapa siapa ma cuma kurir salah alamat ", ucap Nayla sambil melenggang pergi meninggalkan mamanya.

"MAU KEMANA KAMU," teriak Fara karena Nayla sudah pergi menjauh.

"MAU MANDI TERUS TIDUR, NAYLA CAPE," balas Nayla dengan teriakan juga.

"MAKAN MALAM DULU NANTI NUNGGU PAPA".

"GA USAH MA ,NAYLA UDAH KENYANG. MAMA AJA SAMA PAPA MAKAN MALAM BERDUA BIAR LEBIH ROMANTIS ," teriak Nayla.

"Kenapa lagi tuh anak," gumam Fara.

Setelah menutup pintu kamarnya, Nayla langsung merebahkan dirinya dikasur dan ia kembali meneteskan air matanya. Entah sudah berapa kali ia menangis karena Brian.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***