Soledad menaruh barang -barang di mobil mewah yang terparkir di depan undakan anak tangga vila lalu gadis ini masuk dan duduk di bangku samping Devano Wandani yang merangkulnya erat dengan senyuman yang menyatakan kemesraan di depan keluarga pria itu.
"Sayang,tidurlah di pelukanku sampai kita sampai di Los Angeles rumah kita yang baru dan kita bisa memulai kehidupan baru kita yang lebih manis dan baik lagi." Kata Devano Wandani mengecup bibir Soledad dengan mesra sekali.
" Ah,melihat kalian seromantis ini sungguh buat Akong bahagia dengan kalian yang merupakan cucu -cucu kesayangan akong." Kata Andi Peter Wan tersenyum lebar melihat kedua pasangan itu saling bermesraan di hadapannya.
"Ohya, Ruby apakah selama kalian berbulan madu di vila ,kamu setiap hari minum vitamin penyubur kesehatan mu dari Ahma?" Tanya Angela Wan yang duduk di bangku samping suaminya yaitu Andi Peter Wan.
" Ah..Vitamin penyubur kesehatan?" Tanya Soledad bingung karena Soledad tidak tahu sama sekali mengenai vitamin yang di maksud oleh Grandma nya Devano Wandani.
"Sudah,Ahma..Aku bahkan tiap hari menyiapkan vitanin itu untuknya." Jawab Devano cepat sambil mencium pipi Soledad dengan lembut.
" Oh,syukurlah..Ku harap vitaminnya bekerja baik agar kamu segera hamil untuk memberikan kami seorang cicit dalam laki -laki pertama yang sangat kami harapkan selama ini kepada Devano yang kami desak untuk menikah denganmu,Ruby." Kata Angela Wan tersenyum lebar kepada Soledad.
" Aahh..Hamil?" Tanya Soledad makin bingung.
" Iya,apakah kamu tak mau hamil untuk cucuku?" Tanya Angela Wan tajam kepada Soledad yang di kira Ruby.
"Ahma,tentu saja Cheni mau hamil untuk ku hanya saja untuk saat ini dia masih malu-malu bahas hal sensitif ini di hadapan Akong dan Ahma." Jawab Devano Wandani lagi-lagi membantu Soledad.
" Kenapa kamu harus malu-malu membahas hal yang sangat baik dan penting bagi keluarga kita apalagi kamu sudah menikah?Jadi,sangat lumrah untuk membahas yang satu itu terutama tentang kehamilan yang harus di utamakan untuk kamu sebagai menantu perempuan dalam di keluarga kita?"Tanya Angela Wan yang paling cerewet untuk mengenai keturunan di dalam keluarganya.
"Ya,karena Cheni masih baru menikah dan juga belum ada pengalaman tentang itu dan hamil yang Ahma bahas itu." Jawab Devano Wandani dengan nada yang meminta Ahma nya untuk tidak lagi mendesak istrinya.
"Justeru karena Cheni masih baru menikah dan belum pernah berpengalaman hal itu dan hamil makanya Ahma bahas agar dia tahu karena Dia itu wanita,Devano." Kata Angela Wan dengan suara yang menyiratkan Devano tak usah membela Ruby terus menerus.
"Kasih tahu nya harus sabar dan pengertian bukan di paksakan dan di haruskan secara keras juga dong,Ahma." Kata Devano yang berdebat dengan Angela Wan.
Soledad berkeringat dingin karena Ia telah berani mengaku sebagai Ruby Yolanda istrinya Devano Wandani di hadapan keluarga pria itu dan kini Ia harus mendengarkan perdebatan yang membuat dirinya risih sekali di mobil mewah yang sangatlah panas baginya.
Soledad juga tak pernah bisa membayangkan hal yang di inginkan oleh Grandma nya Devano yang tak masuk dalam daftar sandiwaranya sebagai Ruby sesuai perjanjiannya dengan pria asing yang sangat otoriter itu.
" Tenang saja..Aku tak mau sentuh kamu karena kamu sungguh mengingatkanku dengan istriku yang sudah meninggal dunia karena tenggelam di laut saat berenang bersamaku." Kata Devano yang mencari alasan itu untuk Soledad mau mengikuti permainannya.
" Begitukah ceritanya? " Tanya Soledad merasa iba juga terhadap Devano yang memasang wajah yang begitu kehilangan sekali sehingga Soledad terhanyut di dalam perasaannya itu.
" Ya,Soledad.Karena itu Aku tanpa izin kamu telah mengubahmu sebagai Ruby istri ku agar diriku ini bisa menjalani kehidupan ku yang sangat berat ini. Oh,Soledad tolong kamu maafkan aku.Dan,kamu bantulah Aku dengan kamu bersandiwara sebagai Ruby di hadapan keluargaku." Jawab Devano yang tampak terpukul sekali kehilangan istrinya sampai Soledad tak sanggup untuk menolak permintaan Devano yang sesungguhnya telah membuat hati Soledad jatuh dengan sendirinya kepada Devano.
"Baiklah,Dev.Aku akan membantu kamu sebagai balas budi ku kepadamu yang sudah memberikan bantuan untuk Ibu ku dapat menjalani pengobatan jantung nya dengan baik di rumah sakit terbaik di Dublin."Kata Soledad menangis melihat Devano di hadapannnya begitu merana.Ia menaruh jemari nya yang hangat di atas telapak tangan Devano yang dingin.
"Terimakasih ku ucapkan kepadamu,Soledad." Kata Devano Wandani yang menaruh jemari lain di atas punggung tangan Soledad.Mereka berdua itu saling membuat kesepakatan satu sama lainnya di kamar vila sebelum mereka meninggalkan vila di Dublin untuk pergi ke Los Angeles,Usa.
Rumah Sakit Cherry Orchard,Dublin ,Irlandia.
Semilir angin musim gugur membangunkan Ruby dari tidur panjangnya dan gadis ini terbangun dengan tatapan matanya yang kosong tanpa ada sedikitpun sinar kehidupan di sepasang bola mata yang sangat indah itu.
"Selamat pagi,Nona Sumiati Zevanya.." Sapa Emma yang membawakan senampan sarapan pagi untuk Ruby.
"Kamu siapakah ?" Tanya Ruby dengan tatapannya yang kosong kepada Emma.
" Oh perkenalkan nama ku Emma perawat mu di rumah sakit ini." Jawab Emma dengan nada suara yang ramah kepada Ruby.
" Rumah sakit? Kenapa aku bisa berada di rumah sakit? " Tanya Ruby dengan sedikit panik sampai Emma memberinya pelukan hangat agar Ruby tak mengalami guncangan batin yang membahayakan janinnya dan juga diri Ruby.
" Tenanglah..Kamu akan merasa baik -baik saja setelah kamu bisa makan sarapan pagi mu yang enak ini.Mari,kamu makanlah." Kata Emma yang menyuapi Ruby makan sarapan pagi dengan sikap yang menyenangkan sekali.
Hari itu merupakan hari pertama Ruby sadar dari komanya yang nyaris mencapai waktu satu tahun lamanya sampai kehamilan Ruby pun telah akan segera melahirkan.
"Namaku siapa barusan kamu katakan tadi pada ku?" Tanya Ruby dengan airmatanya mengalir di kedua pipinya.
" Namamu Sumiati Zevanya..Ini batu cincin milik mu yang aku simpan untukmu selama kamu tidur panjang," Jawab Emma tersenyum ramah kepada Ruby sambil membasuh air mata Ruby yang terus jatuh dari kedua bola mata indah Ruby.
"Jangan menangis lagi..Kamu sangat cantik jika tersenyum ceria." Kata Richard Evander yang telah datang untuk memeriksa kesehatan Ruby sebagai pasiennya.
" Kamu kah yang sudah selama ini merawatku di rumah sakit ini? " Tanya Ruby dengan nada sopan kepada Dokter Richard Evander.
" Ya..Dan namaku adalah Richard Evander."Jawab Richard Evander tersenyum lebar kepada Ruby seraya mengulurkan tangan untuk berkenalan dengan sopan santun.
Bersambung..!!
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Chelsea Tiara ™©🍼🍼
Cepet banget Rubby sudah hamil
Syukur lah Rubby sudah sadar dan kini Ruby seperti nya amnesia deh
Evanders ku rasa akan jatuh cinta sama Rubby
2022-10-05
1
R. Yani aja
wiw... amazing! semoga janin sehat dalam kandungan ibu yang koma.
2022-09-20
0
✍️⃞⃟𝑹𝑨_νισℓєт νιєηѕтαя⍣⃝కꫝ🎸
ikutan sedih, lanjut Nami
2022-09-14
0