mereka makan dalam hening. rasa canggung tentu dirasa Lala dia bahkan merasa sulit menelan makanannya.
sayang sekali makanannya, keliatan enak banget tapi bukannya menikmati malah menyiksa. gimana mau kenyang kalau gini mah yang ada pencernaan ku bisa sakit.
Lala terus meracau dalam hatinya.
sementara Revan menikmati makanannya dengan tenang. Revan terus memandang wajah stafnya.
bagaimana bisa dia semanis ini, ahhhh sepertinya aku sudah gila..
terlebih dia stafku hanya staf bahkan.
Revan merenung tanpa mengalihkan pandangannya.
Lala yang merasa di pandang, mencoba mengalihkan tatapannya ke atasannya tersebut.
"Tuan.......tuan", sambil melambaikan tangan tepat di depan wajah tuannya. "tuan saya sudah selesai makannya, apa saya bisa melanjutkan pepkerjaan saya di meja depan?" tanya Lala setelah melihat tuannya sadar dari lamunannya.
"kenapa...." tanya Revan yang tidak mendengar jelas ucapan stafnya.
"saya sudah selesai makan tuan, apa saya bisa melanjutkan menyusun berkasnya di meja kerja saya? ulang Laal.
"selesaikan disini, saya tidak mau membuang waktu dengan keluar masuk ruangan hanya karena ingin mengecek pekerjaan mu" jawab Revan.
"baik tuan" jawab Lala menunduk dan segera membereskan bekas makannya.
"habiskan makanan terserah kamu dan lanjutkan pekerjaan mu biar OB yang membereskan sisa makanannya" titah Revan.
tidak lama OB datang dan masuk untuk membereskan sisa makanannya.
huhhh......, makanannya masih banyak, kan sayang kalau dibuang.
Lala menatap miris makanan yang tengah dibereskan OB.
...****************...
sampai di kos, Lala merebahkan badannya tanpa membersihkan badan terlebih dahulu.
kriuk kriuk kriuk
ah laparnya, aku bahkan lupa kapan terakhir kali makan. hahhh apa besok akan sesial hari ini.
Lala kembali mengingat kejadian menjelang jam pulang kerja tadi.
"belum selesai?, kau tau sebentar lagi jam pulang kerja. apa kau berniat untuk bermalam disini?" Revan menatap tajam stafnya. "cih,....kau membuang waktuku" gerutu Revan.
Lala kembali mengingat itu, entah kenapa hatinya sakit tapi bukannya wajar kalau bos menegur anak buahnya.
tapi rasanya tetap tidak nyaman.
huhhh dari pada memikirkan tuan Revan lebih baik aku masak mie, makan, mandi dan setelah itu tidur deh. bodo amat lah dengan hari esok.
Lala bangun dan mulai mengerjakan rencananya. setelah semua selesai sekarang saatnya Lala mengistirahatkan tubuh dan fikirannya.
...****************...
"oh ya ampun, rasanya malas sekali untuk bangun. hellloooooo.... kapan hari libur tiba aku ingin cepat hari minggu........." teriak Lala sambil meredam suaranya dengan bantal.
"oke Lala, lupakan libur dan kita hadapi hari ini semangat..." ucapnya sambil mengepalkan tangannya.
setelah bersiap sekarang Lala tengah menunggu ojol pesanannya datang, sambil menunggu sesekali Lala menguap menandakan tidurnya kurang nyenyak malam tadi.
"pagi mbak, atas nama mbak Lala" tanya suara yang membuyarkan rasa kantuknya.
" iya mang" sebelum naik motor Lala yang mendengar suara notif pesan masuk memilih membuka Hpnya terlebih dahulu.
📱Sasa Staf
'La cepat masuk saya dengar hari ini ada tamu penting yang akan datang. jadi kita harus segera menyiapkan ruang rapat utama sebelum tuan Revan dan pak Dimas datang.'
melihat pesan masuk dari rekannya membuat Lala panik.
"ayo cepat mang, saya terlambat ini" dengan tergesa Lala menaiki motor.
"helmnya mbak jangan lupa.." sembari menyodorkan helm untuk penumpangnya.
"ah iya mang cepat ya, ngebut bila perlu.." ucap Lala
Bisa kacau kalau aku telat.
kalau masalah ruangan Lala yakin Sasa bisa menghandle tapi masalahnya kalau sampai Tuan Revan atau Pak Dimas yang lebih dulu datang tamat lah riwayatnya.
.
.
.
.
.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 88 Episodes
Comments