Sahabat Possessive

Sahabat Possessive

Bab 1

Seorang laki-laki berjalan keluar dari bandara. Penampilan casualnya yang menawan dengan kacamata yang membingkai wajahnya membuat dirinya menjadi pusat perhatian. Namun, tidak ada yang mengenali siapa dirinya.

"Darren!"

Ya. Dia adalah Darren Alvaro Grisam, putra dari Gara dan Alula. Seorang lelaki yang memanggilnya berlari menghampirinya. Dia satu-satunya orang yang mengenali Darren.

"Makin keren aja kamu." Ujarnya sambil melakukan tos bersama Darren. Ia kemudian memeluk Darren dengan erat, membuat laki-laki itu merasa risih.

"Lepaskan aku Jiyo!" Ujarnya membuat laki-laki itu melepas pelukannya kemudian terkekeh.

"Hehehe... Maaf-maaf, reflek. Soalnya kangen banget." Ujarnya.

Jiyo, si anak nakal yang berubah baik dan menjadi sahabat si kembar. Persahabatan mereka terjalin dengan baik. Membuat mereka merasa, bukan hanya memiliki ikatan persahabatan melainkan persaudaraan.

"Ayo, pulang!" Ajak Darren. "Ayah dan Ibuku nggak tahukan kalau aku pulang?"

"Gak. Tenang saja, aku pandai menjaga rahasia."

"Ck." Darren hanya berdecak. Dia kemudian membuka bagasi mobil dan memasukkan kopernya. Sementara Jiyo, lelaki itu hanya berdiri melipat tangannya sambil memperhatikan Darren.

"Tuan muda memang sangat mandiri." Ujarnya.

"Diamlah Jiyo!" Balasnya. Ia kemudian masuk mobil setelah menutup kembali pintu bagasi. Jiyo juga ikut masuk dan duduk di kursi pengemudi.

"Kau menyelesaikan pendidikanmu dengan cepat. Aku saja untuk S1 baru akan wisuda bulan depan." Ujar Jiyo, terus melajukan mobilnya.

"Ceritakan apa yang terjadi setelah aku pergi." Tanya Darren dengan wajah datar. Membuat Jiyo menoleh padanya sejenak.

"Ceritanya panjang."

"Ceritakan saja!"

"Jika aku menceritakannya, pasti akan ada beberapa episode dan bersambung."

"Aku gak peduli!" Balasnya dengan wajah datar.

"Baiklah-baiklah." Jiyo mengalah. "Dasar tuan muda dingin!" Lanjutnya menggerutu.

"Kau mengomel?"

"Tidak-tidak. Akan ku ceritakan. Jadi, beberapa tahun lalu setelah kamu pergi..." Jiyo mulai menceritakannya.

Empat tahun lalu.

Darrel, Asya dan juga Jiyo bergegas menuju kelas. Ketiganya datang bersama, namun kembali berpisah saat menuju kelas masing-masing.

Darren dan Jiyo berada di kelas yang sama. Sementara Asya sendiri yang berbeda. Gadis itu berjalan menuju kelasnya.

"Asya!" Seorang gadis menghampirinya yang sudah duduk di kursi mejanya.

Gadis yang dikenal Asya sedikit pemalu itu berdiri di depan Asya. Namanya Aurel.

"Ada apa?"

"Aku boleh nggak minta bantuan kamu?" Asya mengangguk.

"Bantu temenin aku beli buku ya? Aku belum begitu hafal jalanan kota ini." Ujarnya. Dia adalah murid pindahan seminggu yang lalu. Asya yang mudah beradaptasi langsung akrab dengannya.

"Boleh. Jam berapa?"

"Setelah pulang sekolah. Tapi, kita pake taksi, ya? Supirku gak bisa jemput hari ini."

"Oke. Supir Asya juga gak jemput hari ini."

"Makasih, ya?"

"Iya, sama-sama."

Mereka pun mengikuti pelajaran seperti biasanya. Jarum jam terus berputar. Hingga tak terasa, bel pulang berbunyi. Asya dan Aurel berjalan bersama menuju gerbang sekolah.

"Asya!" Panggilan itu menghentikan langkah Asya dan Aurel. Darrel yang memanggilnya berjalan mendekati mereka. Begitupun dengan Jiyo.

"Kalian berdua mau kemana? Gak tunggu jemputan?"

"Asya sama Aurel mau ke toko buku. Mau beli buku."

"Sama siapa?"

"Naik taksi."

"Asya, aku saranin. Mending kamu sama Aurel sama aku sama Darrel. Kita yang bakal antar kalian." Ujar Jiyo.

"Eng-enggak usah. Ki-kita naik taksi aja." Ucap Aurel, gugup.

Darrel menatap tajam pada Aurel. Ada sesuatu yang tidak beres yang ia tangkap dari gelagat gadis itu.

"Ya udah, kalian pergi saja. Hati-hati." Kata Darrel membiarkan mereka.

"Iya. Kami pergi dulu." Asya dan Aurel segera menuju taksi yang di pesan mereka. Setelah taksi itu melaju, Darrel dengan cepat menarik Jiyo menuju mobilnya.

"Eh eh, kok aku ditarik."

"Diam. Kita ikutin mereka." Ujar Darrel, dingin dan langsung melajukan mobilnya mengikuti Asya dan Aurel.

Jiyo meneguk ludahnya. Darrel dalam mode dingin, tidak kalah menyeramkan dari Darren.

Mobil mereka terus melaju mengikuti taksi yang di tumpangi Asya dan Aurel. Benar saja, taksi itu mendadak berhenti dan tiga orang remaja bermotorlah pelaku pemberhentian taksi tersebut.

Mata Darrel dan Jiyo menyipit, lalu bergumam bersama saat mengenali salah satu dari mereka. "Hendra!" Gumam keduanya saat melihat Hendra mulai menarik paksa tangan Asya keluar mobil.

Dengan gerakan cepat, Darrel dan Jiyo keluar dari mobil.

Bugh... Satu pukulan membuat tangan Hendra terlepas dari Asya. Laki-laki itu bangun dan balas menghajar Darrel. Perkelahian pun tak terelakan.

Jiyo juga ikut menghajar dua teman yang di bawa Hendra. Beruntung, beberapa pengendara yang melintas membantu mereka, hingga Hendra dan ketiga temannya kabur.

"Ayo!" Darrel menarik tangan Asya menuju mobil.

"Darrel, taksinya belum dibayar." Ujar Asya.

"Jiyo!" Anak itu sudah mengerti yang dimaksud Darrel. Dia pun membayar taksi yang Asya dan Aurel tumpangi.

Mata Darrel menoleh tajam pada Aurel. "Kamu juga!" Ujarnya, lalu lanjut menuju mobilnya.

"Jangan berdiri saja. Ayo!" Ajak Jiyo pada Aurel.

Setelah semuanya berada dalam mobil, Darrel melajukan mobilnya menuju taman. Mereka berhenti disana dan beristirahat. Nanun, sebelum keluar, Asya membawa kotak p3k yang memang tersedia dalam mobil tersebut.

Gadis itu mengobati wajah Darrel dan Jiyo yang sedikit memar. Tapi, pandangan mata Darrel sejak tadi menghunus ke arah Aurel yang terus menunduk.

"Kamu pasti punya rencana jahatkan?" Tuduhnya, membuat Aurel mendongak menatapnya. Begitupun Asya dan Jiyo yang menatap bingung keduanya.

"Maaf." Hanya gumamam yang terdengar dari mulut Aurel.

"Darrel, kenapa kamu sembarang menuduh seperti ini? Mana mungkin Aurel seperti itu?"

"Kalau dia bukan orang jahat, kenapa Hendra sama teman-temannya gak nyerang dia? Dia juga ada di mobil yang sama. Bahkan dia keluar dan berdiri di sisi mobil. Tapi, kenapa tidak ada yang menyakitinya?" Mereka terdiam mendengar perkataan Darrel.

"Kamu udah rencanain semuanya kan?"

"A-aku... Ma-maaf." Balas Aurel, menunduk, tak berani menatap mata Darrel.

"Huh, maaf?" Darrel tersenyum mengejek. "Jika terjadi sesuatu pada Asya, apa yang akan kamu lakukan?"

"Darrel, sudahlah. Aku gak apa-apa. Aurel juga gak apa-apa."

"Jangan membelanya Asya. Dia tahu sesuatu. Ayo, katakan padaku!" Desaknya. Jiyo yang berada di samping Darrel hanya bisa menarik nafas. Dia juga merasakan hal aneh itu dari Aurel. Dia hanya berharap Aurel mengakuinya.

"A-aku... A-aku diancam Kak Hendra." Aurel bicara sambil menunduk. "Kak Hendra bilang, kalau aku tidak menurutinya, dia akan melakukan sesuatu padaku." Ujarnya. Wajahnya dipenuhi ketakutan saat mengatakan hal tersebut.

Darrel dan Jiyo saling memandang. Tiba-tiba perasaan bersalah menyerang Darrel.

"Lain kali, jangan diulangi. Jika dia mengancammu lagi, katakan saja padaku atau Jiyo. Ayo, pulang!" Tanpa mengatakan sepatah kata lagi, Darrel bergerak kembali ke mobilnya.

Jiyo juga ikut berjalan menuju mobil. Dan Asya, dia meraih kotak p3k, lalu meraih tangan Aurel.

"Ayo, kita pulang!" Ajaknya lembut, membuat Aurel mendongak menatapnya.

"Ka-kamu..."

Asya tersenyum padanya. "Jangan takut, Darrel gak marahin kamu lagi. Dia orang baik. Jiyo juga." Ujar Asya sambil tersenyum. Aurel menganguk dan maraih tangannya.

***

Darren menatap Jiyo yang sudah berhenti bercerita. Satu alisnya terangkat tak mengerti.

"Kenapa diam?" Tanyanya.

"Ceritanya sudah selesai. Sisanya, aku dan Darrel menjaganya dengan baik."

"Ck. Kau bilang ceritanya panjang sampai beberapa episode."

"Hehehe... Aku hanya bercanda. Sisanya hanya cerita siswa-siswa gak penting yang terus mengejar Asya. Tapi, mereka gak segila Hendra. Sejak kejadian itu, Hendra menghilang begitu saja." Ujarnya.

Darren hanya terdiam tak menanggapinya lagi. Ia kemudian mengeluarkan handphonenya. Sejak menaiki pesawat dari negara X dia mematikan handphonenya dan tidak memeriksanya begitu turun tadi.

Dua pesan dengan isi yang sama dari Asya dan Darrel tak mengubah ekpresi apapun di wajahnya. Dia hanya menggerakkan jarinya, mengetik balasan.

Ya.

Satu kata itu dirasanya sudah bisa dipahami Darrel dan Asya.

Terpopuler

Comments

Zhu Yun💫

Zhu Yun💫

nyimak Thor..

2023-03-08

3

范妮·廉姆

范妮·廉姆

Aku suka ini kisah sahabat...
sperti lapak karya aku .
I miss you my best friend.

rate 5 untuk kakak

2023-02-24

2

🤩😘wiexelsvan😘🤩

🤩😘wiexelsvan😘🤩

heyyy thorrr mampir absen ya dengan jejak" tetinggal pastinya 😁😁😁

2023-02-16

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1
2 Bab 2
3 Bab 3
4 Bab 4
5 Bab 5
6 Bab 6
7 Bab 7
8 Bab 8
9 Bab 9
10 Bab 10
11 Bab 11
12 Bab 12
13 Bab 13
14 Bab 14
15 Bab 15
16 Bab 16
17 Bab 17
18 Bab 18
19 Bab 19
20 Bab 20
21 Bab 21
22 Bab 22
23 Bab 23
24 Bab 24
25 Bab 25
26 Bab 26
27 Bab 27
28 Bab 28
29 Bab 29
30 Bab 30
31 Bab 31
32 Bab 32
33 Bab 33
34 Bab 34
35 Bab 35
36 Bab 36
37 Bab 37
38 Bab 38
39 Bab 39
40 Bab 40
41 Bab 41
42 Bab 42
43 Bab 43
44 Bab 44
45 Bab 45
46 Bab 46
47 Bab 47
48 Bab 48
49 Bab 49
50 Bab 50
51 Bab 51
52 Bab 52
53 Bab 53
54 Bab 54
55 Bab 55
56 Bab 56
57 Bab 57
58 Bab 58
59 Bab 59
60 Bab 60
61 Bab 61
62 Bab 62
63 Bab 63
64 Bab 64
65 Bab 65
66 Bab 66
67 Bab 67
68 Bab 68
69 Bab 69
70 Bab 70
71 Bab 71
72 Bab 72
73 Bab 73
74 Bab 74
75 Bab 75
76 Bab 76
77 Bab 77
78 Bab 78
79 Bab 79
80 Bab 80
81 Bab 81
82 Bab 82
83 Bab 83
84 Bab 84
85 Bab 85
86 Bab 86
87 Bab 87
88 Bab 88
89 Bab 89
90 Bab 90
91 Bab 91
92 Bab 92
93 Bab 93
94 Bab 94
95 Bab 95
96 Bab 96
97 Bab 97
98 Bab 98
99 Bab 99
100 Bab 100
101 Bab 101
102 Bab 102
103 Bab 103
104 Bab 104
105 Bab 105
106 Bab 106
107 Bab 107
108 Bab 108
109 Ban 109
110 Bab 110
111 Bab 111
112 Bab 112
113 Bab 113
114 Bab 114
115 Bab 115
116 Bab 116
117 Bab 117
118 Bab 118
119 Bab 119
120 Bab 120
121 Bab 121
122 Bab 122
123 Bab 123
124 Bab 124
125 Bab 125
126 Bab 126
127 Bab 127
128 Bab 128
129 Bab 129
130 Bab 130
131 Bab 131
132 Bab 132
133 Bab 133
134 Bab 134
135 Bab 135
136 Bab 136
137 Bab 137
138 Bab 138
139 Bab 139
140 Bab 140
141 Bab 141
142 Bab 142
143 Bab 143
144 Bab 144
145 Bab 145
146 Bab 146
147 Bab 147
148 Bab 148
149 Bab 149
150 Bab 150
151 Bab 151
152 Bab 152
153 Bab 153
154 Bab 154
155 Bab 155
156 Bab 156
157 Bab 157
158 Bab 158
159 Bab 159
160 Bab 160
161 Bab 161
162 Bab 162
163 Bab 163
164 Bab 164
165 Bab 165 (END)
166 Promosi Novel Baru
Episodes

Updated 166 Episodes

1
Bab 1
2
Bab 2
3
Bab 3
4
Bab 4
5
Bab 5
6
Bab 6
7
Bab 7
8
Bab 8
9
Bab 9
10
Bab 10
11
Bab 11
12
Bab 12
13
Bab 13
14
Bab 14
15
Bab 15
16
Bab 16
17
Bab 17
18
Bab 18
19
Bab 19
20
Bab 20
21
Bab 21
22
Bab 22
23
Bab 23
24
Bab 24
25
Bab 25
26
Bab 26
27
Bab 27
28
Bab 28
29
Bab 29
30
Bab 30
31
Bab 31
32
Bab 32
33
Bab 33
34
Bab 34
35
Bab 35
36
Bab 36
37
Bab 37
38
Bab 38
39
Bab 39
40
Bab 40
41
Bab 41
42
Bab 42
43
Bab 43
44
Bab 44
45
Bab 45
46
Bab 46
47
Bab 47
48
Bab 48
49
Bab 49
50
Bab 50
51
Bab 51
52
Bab 52
53
Bab 53
54
Bab 54
55
Bab 55
56
Bab 56
57
Bab 57
58
Bab 58
59
Bab 59
60
Bab 60
61
Bab 61
62
Bab 62
63
Bab 63
64
Bab 64
65
Bab 65
66
Bab 66
67
Bab 67
68
Bab 68
69
Bab 69
70
Bab 70
71
Bab 71
72
Bab 72
73
Bab 73
74
Bab 74
75
Bab 75
76
Bab 76
77
Bab 77
78
Bab 78
79
Bab 79
80
Bab 80
81
Bab 81
82
Bab 82
83
Bab 83
84
Bab 84
85
Bab 85
86
Bab 86
87
Bab 87
88
Bab 88
89
Bab 89
90
Bab 90
91
Bab 91
92
Bab 92
93
Bab 93
94
Bab 94
95
Bab 95
96
Bab 96
97
Bab 97
98
Bab 98
99
Bab 99
100
Bab 100
101
Bab 101
102
Bab 102
103
Bab 103
104
Bab 104
105
Bab 105
106
Bab 106
107
Bab 107
108
Bab 108
109
Ban 109
110
Bab 110
111
Bab 111
112
Bab 112
113
Bab 113
114
Bab 114
115
Bab 115
116
Bab 116
117
Bab 117
118
Bab 118
119
Bab 119
120
Bab 120
121
Bab 121
122
Bab 122
123
Bab 123
124
Bab 124
125
Bab 125
126
Bab 126
127
Bab 127
128
Bab 128
129
Bab 129
130
Bab 130
131
Bab 131
132
Bab 132
133
Bab 133
134
Bab 134
135
Bab 135
136
Bab 136
137
Bab 137
138
Bab 138
139
Bab 139
140
Bab 140
141
Bab 141
142
Bab 142
143
Bab 143
144
Bab 144
145
Bab 145
146
Bab 146
147
Bab 147
148
Bab 148
149
Bab 149
150
Bab 150
151
Bab 151
152
Bab 152
153
Bab 153
154
Bab 154
155
Bab 155
156
Bab 156
157
Bab 157
158
Bab 158
159
Bab 159
160
Bab 160
161
Bab 161
162
Bab 162
163
Bab 163
164
Bab 164
165
Bab 165 (END)
166
Promosi Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!