Chapter 15.

Pagi ini Hanin di antar oleh Bagas ke sekolah, didalam mobil mereka bercanda tawa selayak kaka beradik pada umum nya.Minim nya waktu kebersamaan mereka,tidak mengurangi kasih sayang di antara keduanya.Bagas tetap perhatian dengan adik nya,dia juga selalu memperhatikan kesehatan Hanin.

Selama pelajaran berlangsung semua berjalan dengan bagaimana mesti nya.Tidak ada yang mencurigakan atau keanehan di sekitar Hanin, hingga sampai waktu nya pulang sekolah pun tiba.

Suasana di sekolah pasti sangat ramai,mereka berebut untuk turun tangga karena kelas Hanin berada dilantai dua.Hanin turun dengan langkah yang pelan tiba-tiba dibelakang terasa ramai dan berdesakan.Baru dua langkah kaki Hanin menapaki tangga tubuh nya sudah terdorong sampai jatuh dan berguling.

Semua teman yang melihat nya berteriak,dan segera menolong Hanin.Zahra yang berada disampingnya pun terkejut dan berteriak histeris, karena tak mampu menolong Hanin sehingga sahabat nya terluka

Hanin langsung dibawa ke rumah sakit saat itu juga, Zahra sangat lah panik dia hanya berdua dengan kepala UKS saat itu.Saat kejadian Aska sedang ada Rapat OSIS,semetara Elea sudah keluar duluan bersama Niko dan Boby menemani Aska pastinya.

Berkali-kali Aska dihubungi oleh Zahra tetapi tidak bisa,karena memang ponsel nya sengaja di silent.Beruntung nya Elea segera merespon pesan Zahra dan menyusul ke rumah sakit.

Keadaan Hanin saat ini dia dalam keadaan pingsan, kepalanya berdarah karena terbentur. beruntungnya nya,Kaki dan tangan tidak ada yang patah hanya lecet saja.Mereka tidak berani menghubungi oran tua Hanin,karena mereka juga tidak mengetahui kontak Mama nya hanin.

Setelah rapat selesai Aska membuka ponsel nya,dia melihat chat dan banyak panggilan dari Zahra.Mengetahui Hanin terjatuh dan dirawat di rumah sakit Aska tak membuang waktu lagi,dia segera menyusul ke rumah sakit.Dalam keadaan yang panik,Aska sampai lupa menghubungi Mama nya Hanin.

Melihat hanin terbaring tak sadarkan diri,Aska menahan butiran cair di pelupuk mata nya dan tak mampu berkata apapun.Dia hanya diam menyentuh kepala Hanin yang terbalut perban,sekuat tenaga Aska berusaha menetralkan rasa panik dan takut nya.Dia berusaha bersikap dewasa dan menahan emosi mya melihat ada yang melukai Hanin seperti ini.Karena tidak mungkin Hanin jatuh tanpa sebab,

Aska tau Hanin dia gadis yang lembut tidak mungkin dia berlarian turun dari tangga sampai terjatuh .

''Mengapa bisa begini.?'' Suara Aska bergetar menahan tangis.

''Tadi saat turun dari tangga banyak anak cowok yang menyerobot,mereka tidak sabar untuk turun sampai menabrak Hanin hingga terjatuh.'' Kata Zahra

''Aska orang tua Hanin belum tau soal ini tolong kabari mereka.!''Ucap El.

Aska pun segera menghubungi toko bunga milik Hanin,beruntung di menyimpan nomer tersebut.

Saat karyawan nya memberi tahu keadaan Hanin pada Mama nya,beliau segera menuju rumah sakit karena panik.

''Bagai mana keadaan Hanin.?'' Mama Hanin pun datang.

''Hanin belum sadar tante''Jawab Zahra.

Mama Hanin segera melihat putri nya,dia begitu sedih dan menangis melihat keadaan Hanin.

''Hanin mengapa bisa seperti ini..'' Mama mencium kening Hanin.

Mama Hanin tidak banyak bicara,dia segera menemui dokter yang merawat putri nya untuk mengetahui kondisi Hanin dengan detail.

''Kalian pulang saja,sekarang sudah malam terimakasih sudah menemani Hanin di sini.''Ucap Mama Hanin.

''Ia tante semoga Hanin cepat sembuh ya,kami permisi.''Mereka pun pulang setelah berpamitan pada Mama Hanin.

Tetapi tidak dengan Aska,dia tetap duduk di kursi tunggu untuk menemani Hanin.Dia tidak akan pergi sebelum Hanin sadar,Aska sangat cemas dan hatinya pun tidak tenang.

''Aska kenapa tidak pulang..?''Mam Hanin bertanya.

''Hanin belum sadar tante,Aska takut..''Aska berkata dengan suara yang lirih.

''Aska terimakasih ha sudah peduli dengan Hanin,'' saat ini Hanin masih dalam pengaruh obat nanti juga dia akan sadar.Dokter bilang Hanin tidak mengalami luka yang parah,jadi kamu tidak perlu khawatir.Besok kan Aska harus sekolah tidak baik anak sekolah pulang sampai karut malam,nanti orang tuamu khawatir.

''Tidak apa tante,rumah Aska dekat dari sini kok ijinkan saya disini sampai Hanin sadarkan diri.''Aska berkata dengan mimik wajah yang sangat sedih.

''Yasudah baiklah..'' Mama Hanin mengijinkan.

Ketika Aska sedang menunggu Hanin diluar ruangan,datang lah Bagas dengan keadaan yang panik.Dia sempat terkejut melihat ada Aska di sana,tetapi bagas tidak menghiraukan nya dan langsung menemui Mama nya.Aska hanya melihat kedatangan Bagas sekilas saja,dia kembali menunduk sedih menunggu Hanin sadar.

''Ma bagaimana Hanin..?'' Bagas cemas.

''Dia hanya terkejut karena jatuh,'' lukanya memang agak dalam,tetapi menurut dokter tidak ada yang perlu dikhawatirkan.

''Tapi mengapa dia bekum sadar juga dari siang ma..?'' Bagas begitu mengkhawatirkan Hanin.

''Bagas kamu tenang,''itu hanya pengaruh obat jantung nya memang sedikit melemah tetapi menurut dokter tidak perlu di cemaskan,karena sekarang sudah stabil.

''Mengapa ada Aska di sini..?'' Bagas seperti tidak suka ada Aska di situ.

Bagas,''Aska dan yang lainnya,mereka yang membawa Hanin kemari.'' mereka yang sudah menolong Hanin dan menjaga nya sebelum Mama datang,kamu jangan berburuk sangka.Harus nya kita berterimakasih pada mereka karena sudah membantu kita.

Bagas pun keluar menemui Aska,setelah mendengar cerita dari Mama nya.Dia merasa tidak enak sudah berburuk sangka dengan Aska.

''Aska terimakasih sudah menolong Hanin'' Bagas menepuk bahu Aska.

''Tidak perlu berterimakasih kak,Hanin teman ku jadi sudah sewajarnya aku dan yang lain membatu nya'' Ucap Aska.

''Pulang Aska,!''ini sudah malam besok kamu bisa datang lagi kemari menjenguk Hanin,kamu bisa datang bersama dengan teman yang lain nya.

''Sebentar lagi,saya ingin melihat Hanin sadar sebelum pulang..'' Bagus mengangguk dan kembali masuk kedalam.

''Ma..'' Hanin berkata dengan lemah.

''Sayang kamu sudah sadar nak..?'' Mama Hanin dan bagas sangat senang.

Bagas membantu Hanin untuk minum,karena dia pasti haus tidur dari siang sampai malam.

''Kakak kan sudah bilang untuk sekalu berhati hati,'' mengapa bisa sampai ceroboh seperti ini sih. Sampai terluka,dirawat lagi katanya sudah besar tetapi ceroboh nya tidak hilang juga.

Bagas ceramah karena Hanin tidak mampu menjaga diri nya.

''Sudahlah Bagas adik nya sedang sakit jangan marah-marah.!'' Mama melarang Bagas memarahi Hanin.

''Diluar ada Aska,suruh dia masuk Bagas..!''Bagas pun langsung memanggil Aska.

Tak lama Aska pun masuk menemui Hanin,melihat Hanin membuka mata Aska tersenyum senang. Kekhawatiran dan kecemasan yang menghantui nya sejak sore seketika sirna.

Terpopuler

Comments

Atikah suri

Atikah suri

up

2022-08-29

0

Maurin

Maurin

yah Hanin kenapa tidak berhati hati

2022-08-29

0

waktuitu

waktuitu

pasti itu ulah faro kan???
instingmu benar aska ayo selidiki knpa hanin bsa jatuh....

2022-08-04

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!