Chapter 6.

Semua yang ada di ruangan kesenian itu menyeruak kan nama Hanin,mereka meminta agar Hanin segera naik ke atas panggung.

''Hanin Naik lah ''Ucap Aska.

Hanin pun naik ke atas panggung,dia sepertinya demam panggung karena terlihat bahwa Hanin begitu nervous dan berkeringat dingin.Wajah Hanin terlihat gugup dan tegang,karena memang tak biasa bernyanyi didepan banyak orang seperti ini.

''Gimana ini aku gugup sekali,bagaimana kalau menurut teman-teman suara ku jelek kan malu.Aku harus bisa gak boleh gugup lebih baik pejamkan mata saja saat bernyanyi.''

Hanin pun mulai bernyanyi,kebetulan Hanin menyanyikan lagu melow jadi dia bisa menghayati dan menutup mata.Mendengar teman-teman nya bersorak gembira mendengar suara nya,Hanin pun terkejut,dia tidak menyangka kalau teman-teman menyukai nya

Hanin tersenyum senang dia semakin bersemangat bernyanyi,suasana pun meriah ketika semua penonton menyaksikan penampilan nya.

''Syukurlah mereka menyukai suaraku.''Hanin pun senang.

''Hanin suaramu merdu sekali,aku menyukainya'' Aska menyukai suara Hanin.

Sementara Gisel sangat kesal,rencana mempermalukan Hanin gagal total.Justru mereka yang menonton sangat menyukai suara Hanin,itu membuat Gisel semakin marah.

''Sialan gagal lagi gw,awas kamu Hanin lain kali kamu tidak akan lolos dari ku.''

Hari ini Aska ingin mengantar Hanin pulang,tetapi mama Hanin sudah menjemput nya.Aska pun pulang sendiri,karena dia memang tidak ada agenda bersama teman-teman nya.

''Aska bisa kita pulang bersama?''Gisel menghadang Aska di pintu keluar.

''Maaf aku tidak bisa''Jawab Aska dengan rasa malas nya.

''kenapa si As' kamu sekarang acuh sekali dengan ku,apa tidak bisa kita berteman.?'' Gisel mulai berakting.

''Menurutku bukan nya sekarang kita berteman,maaf Gisel aku sedang terburu-buru,'' Jawab Aska,lalu pergi melajukan sepeda motor nya.

Gisel sangat kesal di acuh kan oleh Aska,tetapi dia juga tidak bosan mengejar Aska.

''Sudah lah Gisel tidak usah mengemis dihadapan Aska,bukan kah sudah ada aku yang selalu ada untuk mu'' Faro merangkul Gisel.

''Faro,aku kan sudah pernah bilang kita selesai aku tidak mau dekat dengan mu..!!'' Gisel menolak Faro,dan pergi begitu saja.

''Tidak semudah itu kamu lepas dariku Gisel,kamu sudah masuk dalam jerat ku dan jangan harap bisa bebas begitu saja sebelum aku bosan.''Faro memang licik.

Malam hari Faro menghubungi Gisel,tetapi Gisel sama sekali tidak merespon nya.

Kemana Gisel.?mengapa dia todak menjawab telfon ku,berani kamu macam-macam dengan ku Gisel kamu akan tanggung akibat nya..! Faro sangat kesal dengan Gisel yang mengabaikan nya.

''Mau apa sih Faro,meneror ku terus apa dia tidak punya kerjaan selain menggangguku.Biarkan saja lah aku malas dengan nya,telfon saja sampai lelah lebih baik aku tidur nyenyak.

Esok hari di sekolah ,Faro mencari gisel tapi tidak menemukan nya.Faro semakin kesal karena Gisel seperti menghindar dari nya,itu semakin membuat Faro heram dengan sikap Gisel.

''Awas jika aku sampai menemukan mu Gisel.''Faro mengepalkan tangan nya.

Sementara di belakang gedung sekolah,Gisel sedang menyusun rancana bersama teman-teman nya.Mereka tengah mencari cara agar Hanin,tidak dapat mengikuti final lomba bernyanyi nya.

''Aku punya ide''kata Tania teman dekat Gisel.

''Apa ?''Jawab Gisel.

''Kurung saja dia di gudang sampai sore..!''Ucap Tania.

''Bagus juga usul mu''Gisel tersenyum licik.

Mereka benar-benar melakukan aksinya,Hanin dipukul dari belakang di bagian tengkuk nya sampai pingsan.Lalu Hanin diseret menuju gudang sekolah,

dia tersungkur di bawah meja yang penuh dengan debu.

Di gedung kesenian Zahra dan Elea mencari Hanin,karena dia akan tampil tetapi tak kunjung datang. Aska yang baru saja menyaksikan pertandingan futsal sama sekali tak tau keberadaan Hanin,karena memang dia bersama team nya sejak pagi.untuk melihat siapa yang akan menjadi lawan nya di final nanti.

''Zahra terakhir kamu bertemu Hanin dimana?''Kata Aska.

As,tadi Hanin bersama ku dikelas dengan El juga.tapi saat kami akan pergi ke gedung ini Hanin bilang dia ingin ke kamar mandi.Terus aku tungguin dia berdua dengan El,tetapi Hanin tak kunjung datang.ya aku pikir dia udah kemari lewat jalan lain, tetapi di sini pun tidak ada Hanin.kami bahkan sudah mencari nya di toilet tapi tidak ada Hanin di sana,ponsel nya di hubungi bisa tetapi dia tak menjawab nya.

Aska dan teman-teman nya mencari Hanin,Zahra dan Elea pun ikut mencari tetapi Hanin tak kunjung ditemukan.Hanin terpaksa di diskualifikasi dari pertandingan karena tidak hadir,para sahabat nya justru tidak memikirkan hal itu mereka justru memikirkan keselamatan Hanin.

Mereka sudah mencari di seluruh penjuru sekolah, tetapi Hanin tetap tidak di temukan.Kalaupun Hanin pulang karena suatu hal,mengapa tas dan kelengkapan sekolah lain nya masih tertinggal dikelas.

Bel berbunyi waktunya para murid untuk pulang, karena Hanin belum ditemukan mereka tak kunjung pulang.Aska semakin pusing karena mampu mencari Hanin,bahkan satu petunjuk pun tidak ia dapat kan.Akhir nya Aska dan yang lain pulang kerumahnya, tanpa kabar apapun tentang Hanin.

''Gw puas akhir nya Hanin tidak mengikuti lomba menyanyi hari ini.''Ucap Gisel.

''Terus sekarang bagaimana dengan Hanin,?'kata Tania.

''Biarkan saja dia tidur di gudang sampai besok, tidak usah memikirkan nya!''

Gisel dan teman nya pun pulang,sekolah sangat sepi karena semua murid sudah selesai belajar.

Hanin terbangun,dia merasa pusing dan berat pada kepalanya.

''Aku dimana..?''Hanin memijit pelipis nya.

Bukan kah tadi aku menemui seseorang,Hani pun teringat kejadian pagi tadi.

''kertas apa ini.?''Hanin menemukan kertas didalam laci mejanya.

Di Sana tertulis ..

''Temui aku di gedung belakang sekolah.''

''Saat sampai di sana ada yang memukul ku tadi tapi siapa ya..?''Hanin berpikir,dalam keadaan yang belum sepenuh nya sadar.

Ah sakit nih,,

Hanin mencoba bangun,ruangan itu gelap karena hari sudah sore dan minim nya pencahayaan di sana.karena gelap Hanin teringat dengan ponsel nya,yang ia masukkan kedalam kantong saku rok nya.Dia sangat terkejut melihat jam ternyata sudah waktunya pulang sekolah,banyak yang terlintas di pikiran nya.Yang paling utama adalah,Mama nya pasti sangat kah cemas mencari nya.

Hanin berdiri dan mencari pintu keluar,naas nya pintunya dalam keadaan terkunci. beruntung nya ada jendela yang bisa ia buka dengan memanjat meja yan berada di sana,dengan susah payah Hanin melompat sampai terjatuh dan terluka.

''Aw,,sakit''lutut Hanin sedikit terluka.

Beruntung nya Hanin memiliki orang tua uang bekerja di bidang militer,yang mendidik nya dengan keras menjadi anak pemberani di manapun dan dalam keadaan apapun.

Hanin melangkah keluar dengan sia tenaga yang ia punya,sekolah sangat lah sepi hanya ada penjaga sekolah dan beberapa guru yang masih bekerja didalam ruangan nya.

Samapi di pintu gerbang sekolah satpam di sana menegur nya.

''lho Hanin kok baru pulang jam segini,kamu ngapain?''Hanin tersenyum.

''Iya pak,Hanin ketiduran di perpustakaan sekolah.''

jawab Hanin.

Hanin pulang tanpa membawa tasnya,yang masih tertinggal di meja kelas nya.Hanin memesan taksi untuk pulang,karena dia tak mungkin sanggup berjalan.Saat sampai dirumahnya orang tua Hanin tidka ada di tempat,dia tengah mencari Hanin yan tak kunjung pulang.

Hanin langsung membersihkan diri dan mengurung diri didalam kamar nya,dia terus saja berpikir mencari siapa yang sudah berbuat hal bodoh pada nya

Terpopuler

Comments

Maurin

Maurin

benar hanin pejamkan saja setelah kamu membuka mata mereka kabur haaa

2022-08-29

0

agustiawan

agustiawan

up thor

2022-07-12

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!