Chapter 11

Hanin duduk ditempat nya,dia diam sambil menatap bunga yang ia bawa.Sebenar nya Hanin tengah bingung harus melakukan apa,melihat teman-teman nya bermusuhan karena dirinya Hanin merasa tidak enak.

''Zahra maaf ya,karena aku kamu harus bertengkar dengan Aska'' Ucap Hanin.

''Tidak Hanin,Aska memang sangat menyebalkan.''

Zahra berkata dengan nada yang masih emosi.

Hanin melihat Zahra masih sangat marah dengan Aska,hal itu membuat Hanin berpikir harus melakukan sesuatu.

''Sepetinya ada yang harus kulakukan untuk menyatukan teman-temanku kembali.'' Hanin berpikir.

Gisela tersenyum senang melihat ada yang aneh dengan pertemanan Aska dan yang lain,dia justru tersenyum bangga jika mereka sampai terpecah belah.

''Bagus lah jika mereka tidak akur,jika Aska kesepian akulah yang akan masuk kedalam hidup nya kembali.''

Gisel menghampiri Hanin yang sedang duduk termenung sendirian.

''Bagaimana Hanin menyenangkan bukan,Aska membencimu dan pertemanan kalian sekarang hancur lebur tak bersisa.''

Hanin tidak menghiraukan ucapan Gisel,dia pergi begitu saja karena tidak ada gunanya melayani orang seperti dia.

Dalam kekacauan hatinya,Hanin berusaha untuk tenang karena berpikir dalam keadaan emosi tidak akan menemukan solusinya.Di dalam kelas Hanin terus memperhatikan Aska,walaupun Aska sama sekali tak melihat nya sedikit pun.

Pulang sekolah Aska langsung keluar,dia seperti nya tengah terburu-buru.Hanin melihat itu tanpa pikir panjang Hanin pun segera keluar kelas mengikuti Aska,tetapi dia kehilangan Aska dari pandangan nya karena dia berjalan begitu cepat. Hanin tidka kehabisan akal,dia menunggu Aska di pintu keluar parkiran.

Saat Aska baru saja keluar dari parkiran,Hanin menghentikan nya secara tiba-tiba hingga membuat nya terkejut.

''Astaga Hanin..!''Aska terkejut,karena hampir menabrak.

''Bisa bicara sebentar. ?'' Hanin berkata dengan lembut.

''Naik lah..!''Perintah Aska.

Aska membawa Hanin ke suatu tempat,agar bisa bicara dengan nyaman.Selama di perjalanan mereka saling diam,dalam hatinya Hanin merasa senang bisa naik motor bersama Aska.Tetapi Hanin terlihat tegang sambil berpegangan pada jaket Aska yang semakin kusut karena remasan jemari Hanin.

Ketika mereka sampai di sebuah taman kota,yang sangat asri dan menyejukkan Aska mengajak Hanin duduk berdampingan di rerumputan yang hijau.

''Ada apa..?'' Aska bertanya dengan jantung yang berdebar.

'''Aska kamu marah dengan ku?'' Hanin bertanya dengan bibir yang bergetar.

''Menurut mu?'' Jawab Aska.

''Aska,jika kamu marah dengan ku tidak perlu melibat kan teman-teman kita.''Mereka hanya berusaha menyatukan persahabatan kita yang sedang tidak baik,jadi mereka tidak ada maksud untuk marah atau berkata tidak menyenangkan terhadap mu.Jika kamu marah dengan ku tidak apa, tetapi aku sedih melihat kalian harus bermusuhan seperti ini.

''Itu saja yang ingin kau Ucapkan .?''Aska bertanya.

Hanin menoleh dan memandang wajah yang menatap lurus ke depan.

Hanin menggapai pipi Aska dan memaksa memandang wajah nya,Aska pun terkejut dengan apa yang Hanin lakukan.

''Aku minta maaf jika memang aku salah,tolong katakan apa salah ku biar aku bisa memperbaiki nya?'' Aska memandang Hanin dengan tajam ketika Hanin bicara

Aska diam seolah tak mampu menjawab pertanyaan Hanin,pertanyaan itu benar-benar seperti jebakan untuk Aska.

''Apa yang harus ku jawab,apa saat ini aku harus jujur jika aku menyukai nya dan tidak suak dengan ucapan nya.'' Aska berpikir harus menjawab apa pertanyaan Hanin.

''Aska kenapa diam?'' Hanin kembali bertanya.

Aska diam dan memandang wajah Hanin yang tenang.

''Hanin aku...''Aska terbata tak mampu menjawab.

Hanin mengerutkan kening nya melihat Aska,di suruh bicara malah gagap seperti makan cabai saja.

Aska menarik nafas nya dengan panjang dan melepaskan nya dengan pelan,sepertinya dia tengah menenangkan dirinya yang tengah gugup.

''Hanin..'' Aska menatap Hanin.

''Sebenar nya aku menyukai mu,aku tidak suka kamu berkata dengan Gisel jika kamu tidak memiliki perasaan apapun pada ku.Kata-kata mu saat itu sangat menyakitkan untuk ku.''

Hanin menutup mulut nya dengan kedua tangan nya,dia begitu terkejut mendengar jawaban Aska.

''Aku tahu kamu tidak memiliki perasaan apapun terhadap ku,tetapi perkataan itu sangat lah menyakitkan.'' Aska berkata lagi.

''Aska aku tidak bermaksud seperti itu''Kata Hanin.

''Terus apa,kamu sengaja ingin mempermalukan ku didepan Gisel kan ..?'' Hanin diam.

''Kenapa kamu diam,benarkan apa yang ku ucapkan..?'

Aska meninggikan suara,padahal awal nya dia berkata dengan pelan pada Hanin.Mingkin dia tersulut emosi hingga tidak dapat mengontrol diri nya.

''Aska,aku tidak tau apa masalah mu dengan Gisel,'' Kenapa kamu sampai berpikir seperti itu.Aku hanya menghargai Gisel saja sebagai mantan pacar mu, karena dia tidak suka aku dekat dengan mu seperti nya dia cemburu dengan ku.Aku berkata begitu agar dia tidak salah paham,karena memang kenyataan nya kita hanya berteman kan.

Aska mencoba mencerna ucapan Hanin,menag apa hang dikatakan Hanin benar,Gisel memang seperti itu.ketika masih pacaran dengan Aska pun,dia memang tidak suka jika ada teman wanita yang mendekatinya.Tetapi sekarang Aska merasa sudah putus dengan Gisel,jadi Hanin tidak perlu memikirkan perasaan Gisel.

''Harus nya kamu tidak usah memikirkan Gisel Hanin,''kami putus karena kesalahan nya dan tidak akan mungkin jika aku harus besama nya lagi.

''Hanin,apakah kamu mau menjadi pacar ku..?''Aska berkata dan menggenggam jemari Hanin.

Hanin diam tak mampu berkata,dia kembali bingung harus menjawab ungkapan cinta dari Aska.

''Jawab Hanin..!'' Pinta Aska.

''Aska maaf,''Mama melarang ku berpacaran kakak ku pun sama.Aku tidak mungkin menentang mereka, bisakah kita hanya berteman saja.

''Hanin,kamu mencintai ku atau tidak..?'' Pertanyaan Aska kembali membuat Hanin bungkam.

''Jawablah Hanin ..! mengapa diam saja..?'' Hanin tidak berkata apapun dia mengangguk kan kepalanya,membuat Aska semakin bingung.

''kamu hanya mengangguk,apa kamu mencintai ku.?'' ucap Aska.

''Hanin mengangguk.''Aska pun tersenyum.

''Tapi kita tidak bisa pacaran Aska,karena aku tidak mau membohongi Mama.'' Kata Hanin.

''Hanin kita backstreet saja,''biar tidak ada yang tahu kamu mau kan.di depan teman-teman kita bersikap seperti biasanya saat kita berteman,takut nya kalau ada yang tahu nanti mereka mengadu dengan orang tuamu.

''Tapi aku takut Aska'' kata Hanin.

''Hanin kita itu mau pacaran bukan mau perang,aku juga tidak akan macam-macam dengan mu.''Aska menjelaskan.

Aska berdiri dan meraih tangan Hanin,dia berdiri di hadapan Hanin.

''Hanin aku mencintai kamu,maukah kami menjadi pacar ku.?'' Aska mengungkap kan cinta nya lagi.

''Iya ''Jawab Hanin lirih.

Aska tersenyum dan memeluk Hanin,dia sangat bahagia karena cinta nya terbalaskan.

''Tapi aku punya syarat,''kamu harus baikan dengan teman-teman.Jangan bertengkar lagi,aku tidak suka.

''Pasti dong,demi kamu apa sih yang tidak buat pacar tercinta ku.'' Jawab Aska

''Gombal aja,yuk pulang..!''

Mereka berdua pun pulang dengan hati yang begitu gembira,walaupun harus backstreet tak mengapa yang penting harus saling menjaga.

Terpopuler

Comments

Istiy Miz-Syafa

Istiy Miz-Syafa

selamat buat hanin dn azka...ditunggu traktiranya ya

2022-11-02

0

Isti Komah

Isti Komah

cie yang sudah jadian ...

2022-11-01

0

sayang

sayang

Hanin memang baik,tidak pernah menceritakan keburukan Gisel.

2022-08-28

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!