malam penuh emosi

Orang bilang berdamailah dengan masa lalu dan lupakan apa yang sudah terjadi untuk di masa depan. Nyatanya, tidak bisa. Berdamai itu sangat sulit, dan melupakan masa lalu di usia masih remaja juga sulit sekali untuk melupakan.

Rekaman demi rekaman yang sudah tersusun rapi di otak dan juga hatinya, sungguh membuatnya sulit sekali untuk menghapusnya meskplipun itu hanya sedikit saja. Bukan benci, tapi itu sulit sekali di artikan dalam diri Lintang.

Tau bila itu orang tuanya, tau bila itu orang tua yang dulu pernah menyayanginya, yang melindunginya, menjaganya dan juga memberikan segalanya yang pernah di mintanya.

Tapi, sayang itu seakan sirna. hanya karena dua orang tua yang berpisah dan memilih jalan hidup masing-masing tanpa mempedulikan anaknya yang harus bersama siapa. Dan ke dua orang tuanya pun juga seakan tak menawarkan dirinya ikut siapa? Di situlah, Lintang seakan tak di sayang dan di buang begitu saja oleh ke dua orang tuanya.

Di asuh oleh nenek dari ibunya, membuatnya sedikit mendapat kasih sayang kembali dari orang tua yang Lintang anggap sudah menghilang entah kemana. Karena ibu dan Ayahnya sungguh benar-benar menghilang, dan tak peduli dengan dirinya waktu itu di usia empat belas tahun.

Dua tahun di rawat Nenek, dan kehilangan lagi kasih sayang hingga berujung tinggal di tempat panti. Yang sebenarnya ia masih mempunyai ke dua orang tua dan entah kemana orang tuanya berada dulunya.

Sungguh, mengalami kejadian memilukan dan menyedihkan dalam hidupnya yang bisa di lupakan begitu saja.

Bila Lintang egois, mungkin tak akan mau tinggal bersama Ayah dan juga keluarga barunya yang nyatanya sangat hangat, harmonis dan juga penuh kasih sayang di dalamnya.

Iri, tentu saja ada rasa iri dalam diri Lintang. Sebagai anak, kenapa? bukan Ayah dan ibunya yang bisa bahagia seperti ini. Kenapa? Justru Ayahnya bahagia dengan wanita lain bersama anak-anak sambungnya.

Marah? Bila di bilang marah, tentu saja. Kecewa? Mungkin. Benci? Entahlah. Karena tak seharusnya membenci ibu sambung dan adik-adik tirinya.

" Mbak!! di suruh Bunda makan!!." Teriak dari depan kamar sambil menggedor pintu.

Lintang mengendus sebal, menutup buku beranjak dari meja belajar. Membuka pintu sedikit keras dan melototkan mata menatapnya.

" Di suruh Bunda turun. Makan." Ucapnya, pergi tanpa menunggu Lintang mengomel padanya.

Sejak kapan mereka akrab?

Lintang menutup pintu kamar, berjalan menuju meja makan untuk makan malam bersama. Siang itu Lintang melupakan makan siangnya karena tertidur dan terbangun menjelang malam.

Lapar, tentu. Hingga itu tak mau mengomeli Abbas yang menggedor pintunya dengan keras. tenaganya sudah habis, berperang dengan batin dan pikirannya.

" Jangan banyak-ba-,"

" Tadi siang kamu belun makan Mbak? Makan yang banyak." Ucap Saskia, mengambil nasi serta lauk dan memberikannya pada Lintang yang sudah duduk di samping Ali.

Lintang tidak protes dan juga tidak membantah pada Saskia, dirinya mulai makan meski dalam batinnya mendumel karena ibu sambungnya memberikan nasi begitu banyak di piringnya.

" Tadi nungguin Abbas lama ya mbak?" Tanya Saskia. Membuat Lintang mengangguk.

" Sudah Ayah bilang, pakai motor sendiri saja. Jangan sama Abbas. Abbas sekarang sedang sibuk-sibuknya mau kelulusan sekolah." Ucap Teguh.

" Enggak apa-apa, nanti pulangnya aku bisa naik ojek apa bareng sama temanku." Jawab Lintang

" Emang kamu sudah punya teman?" Entah itu bertanya atau mengejek ucapan Ayahnya.

Lintang hanya melirik dan Saskia menendang kaki suaminya. Tau bila itu pasti sensitif buat Lintang. Karena selama tiga kali pindah sekolah putri tirinya tak punya teman di sekolah.

" Mau tambah lagi Mbak?" Tawar Saskia, membuat Lintang menggeleng dan menyelesaikan makannya kembali dalam diam.

Ya, Lintang selama ini tak mempunyai teman. Sekolah pun dirinya lebih banyak menyendiri atau lebih banyak membuat masalah dalam dirinya sendiri. Berbaur dengan teman pun tak pernah ia lakukan kecuali mereka dulu yang mengajak kenalan Lintang.

sebelum pindah hanya ada satu teman sebangkunya yang ia tolong waktu di bully dan sampai saat ini Lintang masih berteman dengannya. Hanya itu saja. Dan kini di sekolah barunya, Lintang mendapatkan dua teman. Super Asik, dan juga sefrekuensi dengannya.

Lintang yang sudah selesai terlebih dulu, kini akan kembali ke kamar. Tapi mendengar perkataan Abbas membuatnya berhenti.

" Katanya mau bantuin aku ajarin soal?" Ucap Abbas.

" Iya. Aku tunggu di ruang tv." Jawab Lintang beralu menuju ruang tv. Sedangkan Saskia dan Teguh saling memandang dan segaris senyum menghiasi bibir mereka.

*****

" Dari mana kamu Yasmin!" Seru Ranti, Mama Yasmin berdiri di anak tangga melihat putrinya tengah malam baru pulang dengan masih berpakaian seragam sekolah.

Bukan terkejut atau takut. Yasmin, melangkah begitu saja menuju anak tangga melewati mamanya yang bersendekap menatapnya tajam.

" Mama sudah bilang... Pulang sekolah itu pulang Yas! Bukan malah keluyuran sampai malam begini!!" Marah Ranti, mencekal tangan Yasmin kala akan meninggalkannya.

" Emangnya kenapa kalau aku pulang malam. Lagian juga gak masuk ke club kan! Kanapa mama harus khawatir gitu." Sewot Yasmin, melepaskan tangan mamanya dari lengannya.

" Aku sudah besar, bisa jaga diri. Mana yang salah dan benar aku juga bisa membedakan. Bukan malah meneruskan ke jalan yang salah!" Ketus Yasmin, meninggalkan mamanya dengan kesal di hati.

Tepat dua belas malam, Yasmin pulang ke rumah masih memakai seragam sekolah. Ranti pulang di sore hari selesai pergi dari luar kota bersama pelanggannya. Kepulangan Ranti hanya di sambut pembantunya tanpa putrinya yang entah kemana dia pergi.

Di malam jam sembilan Yasmin tak kunjung pulang, membuat dirinya mulai mengkhawatirkan putrinya. Ranti menelpon Bimo, menanyakan keberadaan Yasmin.

Yasmin tidak berada di rumah Bimo, begitupun di cafe yang biasa Yasmin singgahi kala Bimo juga mencoba menanyakan Yasmin pada Aiman. Dan itu semakin membuat Ranti cemas, kenama putrinya pergi hingga jam dua belas tepat belum pulang.

Seharusnya putrinya menyambutnya dengan senang di saat dirinya pulang dari luar kota, bukan malah sebaliknya. Pertengkaran selalu terjafi di antara dirinya dengan Yasmin.

Mengusap bulir air mata di pipinya, menghembuskan nafas dan menggigit bibirnya untuk menahan sesak di dada.

Setidaknya Yasmin pulang dan tubuhnya tak ada yang terluka atau bau alkohol di bibirnya.

Yasmin, menghempaskan tubuhnya di ranjang. Berdebat dengan mamanya bukanlah hal yang benar. Tapi suasana hatinya juga sangat menyedihkan saat ini.

Mama yang selalu sibuk dengan urusan pekerjaan kot*rnya dan dirinya yang kesepian butuh curahan hati.

Cairan bening tanpa permisi menetes di ujung matanya kala Yasmin menutup mata dan mengingat apa yang dirinya lihat di sore hari dengan mata kepalanya sendiri.

Haruskah dirinya sakit hati?

.

.

.

.

🍃🍃🍃🍃🍃

Terpopuler

Comments

Rahmalia Nurodin

Rahmalia Nurodin

kasian Yasmin ....

2022-07-20

1

💠 Coco 💠

💠 Coco 💠

setidaknya lintang masih beruntung punya keluarga sambung drpda Yasmin

2022-07-20

1

Yayah

Yayah

Yasmin liat ibunya kah dengan seseorang 🤔

2022-07-20

1

lihat semua
Episodes
1 Drama berangkat sekolah
2 Teman baru
3 Mengadu.
4 tumpangan
5 Kantin
6 teman
7 mengolesi luka
8 berdebat
9 drama berangkat sekolah.
10 kenalan kakak kelas
11 telat jemput
12 malam penuh emosi
13 Menyakitkan
14 Mencoba menghindar
15 Datang ke rumah
16 Rumah Yasmin
17 Pulang.
18 Telat sekolah
19 Mengantar jaket
20 saling jujur
21 Rumah kita
22 Motor keberuntungan
23 mantan menyebalkan
24 ketahuan
25 memperebutkan
26 tangisan pilu.
27 Larangan
28 mantan dan kekasih
29 Rayuan saat marah
30 Jangan lagi.
31 Bolos sekolah
32 Saling membantu
33 Di larang bolos
34 ajak jalan
35 Satya dan Lintang 1
36 Satya dan Lintang 2
37 Nyebelin
38 Jalan berdua.
39 Di labrak
40 Pelukan sahabat
41 Mengingat kenangan
42 Percobaan bunuh diri
43 Mencuri kesempatan
44 lamaran
45 Kabar baik
46 Sayang bibik
47 Pemaksa
48 menakutkan
49 Salah paham
50 terkejut
51 kecolongan
52 Goda Yasmin
53 tersadar
54 minimart
55 Menangis
56 Broken home
57 janji
58 obrolan sahabat
59 Kabar mengejutkan
60 Rumah sakit
61 Pagi mengejutkan
62 Demi suapan.
63 Gombal
64 Mulai terungkap
65 Jam istirahat
66 Tak terduga
67 Terbongkar
68 Fakta
69 Sandaran
70 Curahan anak
71 pelukan mama
72 Ajakan
73 mengatakannya
74 Ke rumah sakit
75 Damai
76 Meminta pendapat
77 rindu
78 Ungkapan
79 Puncak
80 Suara aneh
81 Kecerewetan
82 Menginap lagi
83 di terima
84 Terus terang
85 Hadiah
86 kabar duka
87 pengantaran terakhir.
88 Perpisahan.
89 Ijab khabul
90 Sepasang anting
91 Akhir cerita.
92 Hay Hay Hay!!
Episodes

Updated 92 Episodes

1
Drama berangkat sekolah
2
Teman baru
3
Mengadu.
4
tumpangan
5
Kantin
6
teman
7
mengolesi luka
8
berdebat
9
drama berangkat sekolah.
10
kenalan kakak kelas
11
telat jemput
12
malam penuh emosi
13
Menyakitkan
14
Mencoba menghindar
15
Datang ke rumah
16
Rumah Yasmin
17
Pulang.
18
Telat sekolah
19
Mengantar jaket
20
saling jujur
21
Rumah kita
22
Motor keberuntungan
23
mantan menyebalkan
24
ketahuan
25
memperebutkan
26
tangisan pilu.
27
Larangan
28
mantan dan kekasih
29
Rayuan saat marah
30
Jangan lagi.
31
Bolos sekolah
32
Saling membantu
33
Di larang bolos
34
ajak jalan
35
Satya dan Lintang 1
36
Satya dan Lintang 2
37
Nyebelin
38
Jalan berdua.
39
Di labrak
40
Pelukan sahabat
41
Mengingat kenangan
42
Percobaan bunuh diri
43
Mencuri kesempatan
44
lamaran
45
Kabar baik
46
Sayang bibik
47
Pemaksa
48
menakutkan
49
Salah paham
50
terkejut
51
kecolongan
52
Goda Yasmin
53
tersadar
54
minimart
55
Menangis
56
Broken home
57
janji
58
obrolan sahabat
59
Kabar mengejutkan
60
Rumah sakit
61
Pagi mengejutkan
62
Demi suapan.
63
Gombal
64
Mulai terungkap
65
Jam istirahat
66
Tak terduga
67
Terbongkar
68
Fakta
69
Sandaran
70
Curahan anak
71
pelukan mama
72
Ajakan
73
mengatakannya
74
Ke rumah sakit
75
Damai
76
Meminta pendapat
77
rindu
78
Ungkapan
79
Puncak
80
Suara aneh
81
Kecerewetan
82
Menginap lagi
83
di terima
84
Terus terang
85
Hadiah
86
kabar duka
87
pengantaran terakhir.
88
Perpisahan.
89
Ijab khabul
90
Sepasang anting
91
Akhir cerita.
92
Hay Hay Hay!!

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!