" Kantin yuk!" Ajak Bimo, berbalik menghadap ke dua temannya, sudah kembali bergulat dengan buku baru.
" Sekali-kali lah Yas.. Ajak juga Lintang itu jalan-jalan ke kantin atau ke perpus. Jangan cumanya duduk baca buku saja di dalam kelas." Keluh Bimo.
Bosan sendiri melihat Yasmin hanya duduk di dalam kelas tanpa keluar atau berpindah tempat dari satu bangku ke tempat bangku teman lainnya. Di tambah Lintang, anak baru yang ternyata tak beda jauh dari Yasmin. Sama-sama gemar duduk tanpa mau berdiri sekejab saja dan Lintang lebih banyak menutup matanya bila lelah membaca.
" Ayolah Lin, Yas!!" Rengek Bimo lagi, dagu bertumpu pada sandaran duduknya hingga memelaskan wajah.
" Males... ogah ngantri." Jawab Yasmin.
" Aku yang akan ngantri, kalian tinggal bilang saja mau apa."
" Di bayarin gak." Tanya Lintang.
" Oke, gak apa-apa sekali-kali. Biar aku gak bosan lihat wajah kalian di dalam kelas terus." Cibik Bimo.
" Beneran?" Ucap Lintang lagi. memincingkan mata.
" Apa aku pernah bohong." Yasmin menggeleng. " Ya sudah ayo, aku lapar ini." Imbuh Bimo, berdiri dengan sigap merogoh kantong celana dan menunjukkan dua lembar uang merah hasil malaknya dari kakak tertuanya.
" Yok!" Semangat Lintang. Membereskan buku-bukunya menaruhnya di laci meja.
" Cih.. masalah gratisan kalian paling cepat." Gerutu Bimo.
" Oh.. Jelas. Gak boleh di sia-siakan." Ucap Lintang. " Ayo Yas." Ajak Lintang, menatap Yasmin yang masih duduk setia dengan buku pelajarannya.
" Enggak Ah.. Kalian saja." Tolak Yasmin.
" Ayolah... Gak enak kalau cuma sama si gendut saja." Kata Lintang. merampas buku Yasmin, menutupnya dan menaruhnya di laci meja.
" Aku gak-,"
" Udah jangan di tolak, Mubazir. kita habiskan uang bimo." Sela Lintang. Menarik lengan Yasmin untuk berdiri. dan Yasmin begitu terpaksa kala teman baru menarik tangannya.
" Gak apa-apa habis, rela deh! Demi kalian." Gumam Bimo lesu.
Lintang tertawa, Yasmin hanya tersenyum mendengar gumaman Bimo di depannya.sedangkan Bimo mengendus sebal. Harus memancing dua dua temannya mau keluar dari kelas. Apa lagi Yasmin yang selama ini sudah lama sekali tak ke kantin. Saat mendengar sindiran dan hinaan dari salah satu kakak kelasnya yang mengetahui mamanya.
Mama yang pernah sekali datang ke sekolahnya untuk mengambil rapot dan kakak kelasnya mengenal betul wajah mamanya serta pekerjaan mamanya. Ternyata wanita itu simpanan omnya yang sudah menikah dan mempunyai dua anak.
Yasmin di permalukan oleh kakak kelasnya. Kakak kelasnya pernah menyiramkan air ke wajahnya dan menghinanya di hadapan semua siswa yang melihatnya.
Dasar anak lont*, anak pelak*r, gak laku ibu kamu sampai ngrayu om aku!!
Mulai dari situ Yasmin tak pernah keluar lagi dari kelasnya. Semua siswa tau Yasmin anak seorang pelakor, termasuk teman kelasnya. Hingga itu ada sebagian yang menjauhinya, karena takut bila Yasmin sama seperti ibunya.
Hanya Bimo teman yang paling setia, selalu ada dan selalu membelanya saat dirinya di hina oleh semua siswa. Tidak pernah Bimo menghinanya seperti siswa lain, dan tidak pernah membahas tentang keluarga atau ibunya. Bimo teman begitu baik, teman setia dan teman berbagi duka senangnya.
Dan kini Bimo berdiri di depannya, sebagai benteng saat ia menundukkan kepala mulai gugup dan takut karna ada sebagian siswa menatap ke arahnya.
Duduk di pojok kantin, Yasmin yang berada tepat di samping tembok menghembuskan nafas lega karna kantin mulai sedikit lenggang dan menyandarkan kepalanya di tembok.
" Kalian mau pesan apa?" Tanya Bimo, berdiri di sisi Lintang.
" Aku mie ayam aja deh, sama air mineral aja." Kata Lintang.
" Kalau kamu Yas." Tanya Bimo.
" Samakan saja kayak Lintang Bim." Jawab Yasmin. Membuat Bimo mengangguk dan berjalan menuju gerobak Mie ayam tak seberapa mengantri.
" Kayak gak pernah lihat orang cantik aja." Gerutu Lintang, membuat Yasmin menoleh ke arahnya.
" Tu lihat.. gak cewek gak cowok lihat ke arah kita." Imbuh Lintang, menyuruh Yasmin untuk melihatnya juga apa yang di lihat Lintang.
Benar apa yang di katakan Lintang, semua melihat ke pojok kantin. Dimana dirinya dan Lintang duduk. Tapi mereka melihat bukan karena terpesona, Melainkan tatapan mengejek dirinya. Seakan-akan mereka kembali ingin membullynya.
Sungguh ia menyesal.
Yasmin menundukkan kepala kembali, menghembuskan nafas lelah. Menyesal telah ikut ke kantin bersama Lintang dan Bimo.
" Untung gak ngantri banyak. bisa makan dengan tenang aku." Ucap Bimo, menaruh nampan beserta air minum di atas meja dan duduk di depan Yasmin dan Lintang.
" Kenapa kamu tungguin, kan bisa di antar sama ibu kantin." Ucap Lintang, mengambil satu persatu mangkok menaruhnya di hadapan dirinya, Yasmin dan Bimo.
" Kalau gak di tungguin, bakalan ada yang nyelat. Bisa lama kita nunggunya, mana lapar lagi." Ucap Bimo. Mengaduk mie ayam yang sudah di beri sambal dan saos tomat.
" Paling benci kalau ada yang nyrobot gitu." Ucap Lintang dan di anggukkan Bimo.
Bimo melihat Yasmin, hanya menunduk dan mulai makan tanpa bersuara. Bimo juga memperhatikan sekeliling kantin, benar saja. Yasmin menunduk karena semua siswa melihat ke arah mejanya. Dan itu membuat Yasmin merasa tak nyaman.
" Gak usah di hiraukan Yas? Gak apa-apa ada aku." Ucap Bimo. Meyakinkan Yasmin bila dia aman bersamanya.
Lintang mengerutkan kening, menatap Bimi dan berganti menatap Yasmin. " Emang ada apa?" Tanya Lintang. Seperti dirinya merasakan perubahan wajah Yasmin.
Lintang berfikir Yasmin tidak nyaman di lihat para kakak kelas, karena ada siswa baru di sekolahnya sedang bersamanya saat ini.
" Enggak ada apa-apa. Biasa lah... gak pernah lihat cewek cantik." Jawab Bimo. kembali menyuapkan makanan ke dalam mulutnya.
" Kayaknya ada yang kalian sembuyi-,"
" Masih punya nyali juga anak pelak*r keluar kelas." Sindir siswi berdiri di depan Bimo dan Lintang. Menatap sinis Yasmin yang juga menatapnya.
" Maksud kamu apa?" Tanya Lintang mengerutkan kening menatap dua wanita datang-datang sudah mengusik mejanya.
" Sudah Kak, biarkan kita makan tenang... jangan buat keributan." Kata Bimo.
" Aku gak ada urusan ya sama kalian." Tunjuk kakak kelas pada Bimo dan Lintang. " Tapi Urusanku sama dia. Anak pelak*r." Imbuhnya lagi, menunjuk Yasmin dengan kembali menatap tajam.
Yasmin pun tak takut dan menatapnya balik tajam pada kakak kelasnya.
Lintang menepis tangan Kakak kelas dengan keras. Membuat kakak kelas terkejut. Bimo dan Yasmin juga sama terkejut. Begitu beraninya siswi baru memarahi balik kakak kelasnya. " Jangan tunjuk-tunjuk ya, aku gak suka." Ucap Lintang menatap tajam dua kakak kelasnya.
" Woy anak baru!" Seru kakak kelas.
" Apa!" Lantang Lintang, tak ada takut berdiri sebagai benteng Yasmin.
" Aku gak ada urusan ya sama kamu!"
" Sudah-sudah Lin.." Lerai Bimo. Ikut berdiri dan memisahkan Lintang dengan kakak Kelas. " Ayo kita balik saja."
" Urusan kamu sama Yasmin, urusanku juga. Dan jaga ucapan kamu. Ini di sekolah, bukan di luar sekolah." Kata Lintang.
" Anak baru songong. Kasih pelajaran saja itu Vi!" Seru teman kakak kelas.
" Sudah Lin biarin saja, ayo kita balik." Ajak Yasmin, memegang tangan Lintang untuk mulai menyeretnya sebelum kakak kelasnya berbuat ulah di kantin.
Belum sempat melangkah, kakak kelas mengambil gelas milik Bimo dan menyiramkannya ke Yasmin.
" Kurang ajar!" Seru Lintang. tak terima melihat kakak kelasnya menyiram minuman ke wajah Yasmin. Hingga perkelahian antara kakak kelas dan adik kelas begitu menyerukan serta menegangkan.
.
.
.
.
🍃🍃🍃🍃
.
.
.
.
🍃🍃🍃🍃
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Chacha Nunuy Chasanah
pasti ayah y lintang ntn di panggil pihak sekolh...n lintang akn dpt omelan lgi
2022-07-16
0
Rahmalia Nurodin
mulai seru nih.....
2022-07-10
1
Yayah
pertandingan dimulai nih
Jadi 3sekawan beraksi
2022-07-09
1