Empat siswi dan satu siswa berdiri menundukkan kepala di hadapan guru bk dengan baju serta rambut acak-acakan. Dua kakak kelas dan Bimo lebih dari parah di bandingkan Yasmin dan Lintang yang untungya tak seberapa rambut serta tubuhnya terluka.
Lintang yang jago berkelahi, berkali-kali menangkis serangan dua kakak kelas dan membalasnya lebih kejam hingga membuat dua kakak kelas babak belur. Bimo yang berusaha melerai terkena imbasnya, kancing baju yang terlepas, rambut seperti singa dan wajah terkena goresan kuku entah itu dari siapa. Dan Yasmin, juga ikut membantu Lintang pun sama dengan Bimo tapi tak separah Bimo. Karena Lintang berusaha melindunginya.
Teman baru yang baik.
" Apa yang buat kalian berkelahi seperti itu di kantin." Tanya guru BK. Tidak ada yang menjawab, semuanya menunduk.
" Kamu siswi baru. Jawab pertanyaan saya." Tunjuknya pada Lintang. Melihat siswi baru yang berkelahi dengan kakak kelasnya.
Seperti jago berkelahi di lihat dari penampilan, Lintang tidak begitu buruk di bandingkan yang lain.
" Kakak kelas yang mulai dulu pak." Ucap Lintang, menangkat kepala untuk menatap guru BK.
" Bohong pak. Dia yang mulai duluan." Sela kakak kelas. Viola.
" Diam kamu Viola." Hardik guru BK. membuat Viola diam dan kembali menunduk.
" Dia menghina orang tua teman saya. Dia juga yang memulai dulu menarik rambut teman saya pak." Jelas Lintang. Menatap Yasmin yang menundukkan kepala.
Guru BK melihat Yasmin, dari ujung kepala hingga ujung sepatu Yasmin. Rambut Yasmin juga berantakan, tapi tak ada bekas luka di tubuhnya.
" Benar itu Yasmin." Tanya Guru Bk, siswi yang tak pernah keluar kelas dan tak pernah membuat onar ataupun masuk ke ruang BK.
Yasmin mengangkat kepalanya. Melihat Lintang dan Bimo, teman yang membelanya dan melindunginya. Melihat guru BK.
" Iya pak. Dia duluan yang mulai menjambak saya." Tunjuk Viola kakak kelasnya yang kini melototkan mata ke arahnya.
" Kamu yang mulai dulu! Mama kamu itu pelak*r. Perusak rumah tangga orang!!" Seru Viola, membuat guru BK terkejut.
" Heii!! Jaga ucapan kamu!" Teriak Lintang.
" Apa!!" Tantang Viola.
Lintang mulai terpancing, melangkahkan kaki tapi di hadang Yasmin yang lebih dulu maju ke arah Viola. Tanpa di duga tamparan keras mengenai pipi Viola. Hingga membuat semua orang di dalam ruang bk terkejut. Termasuk guru Bk kembali terkejut
" Kalau mamaku pelak*r kenapa. Kenapa hah!!" Teriak Yasmin. Bimo segera menghadang Yasmin.
" Sudah Yas. Sudah." Lerai Bimo.
Tidak pernah melihat Yasmin semarah ini. Dan ini pertama kali Yasmin menampar orang serta menunjukkan kemarahan serta perlawanannya. Yang dulu selalu diam saat di hina.
" Kam-,"
" Sudah... Diam semuanya!" Hardik guru Bk. membuat semua diam dan kembali berbaris. Tapi Yasmin kini berpindah tempat berdiri di samping Bimo.
Guru BK menghembuskan nafas kasar, menatap satu persatu siswa siswi di hadapannya.
" Kalian semua, saya beri peringatan satu kali. Jangan pernah mengulangi kesalahan lagi. Bila saya mendengar kalian bertengkar lagi, saya akan panggil orang tua kalian untuk datang ke sekolah." Ucap guru BK. " Paham kalian!"
" Paham pak!" Ucap bersamaan siswa.
" Dan kamu Viola?" Viola mengangkat kepala untuk menatap guru Bk. " Saya peringatkan Jangan pernah membully, atau berbuat hakim sendiri. Apa lagi di area sekolah. Kalau kamu masih mengulanginya lagi, saya akan skros kamu, Mengerti." Yegas guru BK.
" Mengerti pak." Lirih Viola.
" Sekarang kalian boleh kembali ke kelas masing-masing." Perintah guru BK.
berjalan berbaris, keluar satu persatu. Kembali Viola menatap tajam pada Yasmin dan Lintang. Hingga serempak bubar saat mendengar pintu ruangan terbuka dari dalam. Sebelum kembali mendapatkan atau hukuman dari guru bk.
Yasmin, Lintang dan Bimo berjalan beriringan menuju kelasnya. Mengetuk pintu kelas kala guru sudah ada di dalam kelasnya. Pandangan semua teman kelasnya menatap Lintang Yasmin dan Bimo.
" Masuk." Perintah guru. " Kalian duduk dan cepat kerjakan halaman tiga delapan." Imbuhnya lagi, membuat Yasmin Lintang dan Bimo mengangguk. Dan berjalan menuju bangkunya.
" Gila kamu Lin. Keren!!" Puji Galuh, yang duduk di sebelah Bimo. Melihat bagaimana teman kelas barunya berkelahi dengan dua kakak kelas karena membela Yasmin.
" Berisik." Kata Bimo. Galuh tertawa pelan dan menepuk-nepuk bahu teman sebangkunya.
" Hebat kamu Bim, di perebutkan empat cewek." Cekikik Galuh. menundukkan kepala takut bila guru melihatnya tertawa.
" Diam kamu. Bac*t." gerutu Bimo. Bukan marah malah semakin tertawa pelan.
Bagaimana tidak tertawa, melihat temannya menderita akibat di keroyok empat wanita. Yang sebenarnya ingin melerai malah justru dirinya menjadi sasaran amukan empat macan tutul.
Menyebalkan.
Galuh tak seberapa akrab dengan Yasmin dan juga Lintang teman barunya yang dirinya tau saat ia mulai masuk sekolah. Tapi Galuh juga tak pernah membully atau berpihak pada siapapun. Dirinya lebih menikmati hidup yang netral saja. Kanan kiri ok, ajak gak di ajak gak masalah. Yang penting gak ngusik orang ataupun ngusik kehidupannya.
" Kamu ada yang terluka gak." Tanya Yasmin.
" cuma ini saja." Tunjuk Lintang telapak tangan terkena cakaran dari Viola hingga terlihat memutih.
" Maaf ya Lin." Ucap Yasmin merasa bersalah karna membuat temannya terluka.
" Gak usah minta maaf kali Yas... Kamu gak salah. Emang kamu suka kalau di bully teeus-terusan gitu." Yasmin menggelengkan kepala.
" Mangkanya lawan, biar gak selalu di tindas kakak kelas. selagi kita benar, Apa lagi orang tua kita di hina." Imbuh Lintang.
" Tapi memang, itu kenyataan. Seorang penghibur." Lirih Yasmin. Menundukkan kepala. Masih terdengar di telinga Lintang, Bimo dan Galuh bermode senyap karena ingin menguping.
Menghembuskan nafas kasar. Menepuk-nepuk bahu Yasmin dan tersenyum " Apapun keadaannya, cari kebenaran dan sebabnya dulu. sebelum menghakimi ibu mu." Ucap Lintang dan kembali fokus dengan pelajarannya.
Yasmin menatap Lintang, gadis di sebelahnya begitu kuat, pemberani dan begitu ceria. Pasti keluarga sangat lengkap dan juga pasti ada keceriaan di dalam rumah Lintang. Rasanya Yasmin begitu iri melihat Lintang.
teman barunya juga tak pernah menghina dan juga menghindar karena sudag tau tentang status pekerjaan ibunya.
Lintang begitu tenang, begitu galak bila dirinya sedang dalam keadaan mencekram. Dan lebih galak dari orang yang menantangnya.
Andai Yasmin dulu bisa membela diri, bisa melawan pasti dirinya tak akan mendapatkan bullyan dari kakak kelas ataupun dalam kelas.
Kini di sampingnya teman baik yang sudah membantunya Teman yang bisa melindunginya, dan teman yang bisa di ajak suka duka seperti bimo.
" Makasih Lin." Ucap Yasmin tersenyum, membuat Lintang menoleh dan membalas senyumannya.
Dan kini mereka kembali sibuk dengan pelajaran ke tiganya.
.
.
.
.
🍃🍃🍃🍃
Selamat idhul adha😇
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 92 Episodes
Comments
Luzi
kasihan si Bimo 🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣🤣
2023-01-20
0
Rahmalia Nurodin
teman baik
2022-07-11
0
city
namnay BESTie foreever ihhhh tau kita dikala sedih susah bahagia
2022-07-10
1