Zoey dan yang lainnya akan mulai bertanding, tapi dia belum melihat kedatangan dari Daddy dan om-nya.
"ada apa zoey, kenapa kamu terus melihat ke arah pintu?" tegur pelatih.
"gak ada pelatih," jawab Zoey sekilas.
mereka pun masuk kedalam lapangan dan mulai untuk melakukan pertukaran merchandise sebelum mulai.
Cherry melihat kedatangan kedua pria itu dengan setelah baju casual, Zoey pun sudah berada di posisinya.
pertandingan di mulai, zoey terlihat begitu asik, bahkan beberapa kali mencetak poin tiga.
tapi kemudian dia di kepung dan di jaga. begitupun Cherry yang tak bisa bergerak.
akhirnya Zoey dan Cherry berpikir cepat, mereka hanya sebagai pengumpan untuk teman-temannya.
akhirnya membuat tim lawan pun kebingungan,karena mereka mengira tim itu hanya mengunggulkan Cherry dan Zoey.
akhirnya babak pertama time break, semua pun minum, Zoey melihat tribun penonton dan melihat Saga melambaikan tangan.
membuat gadis itu tersenyum, "pelatih aku bisa bermain gila kan?" tanya Zoey.
"apa maksudmu?" tanya pelatih yang bingung.
"lihat saja," kata zoey.
Mereka pun kembali ke lapangan dan tak butuh waktu lama, saat Zoey terlihat begitu santai.
saat tim lawan mulai mengejar, zoey menyeringai, dia langsung lari dan merebut bola.
bahkan dia melempar bola dari seperempat lapangan, dan bola pun masuk dengan sempurna.
membuat semua orang terbengong,. tak butuh waktu lama waktu pertandingan pun selesai.
semua orang bersorak senang, semua pun melihat para pemain melakukan pertukaran Jersey.
"ya, sebelum kita akhiri, ada pengumuman penting terlebih dahulu, tolong jangan ada yang bergerak," kata suara pembawa acara itu
mereka semua pun kembali duduk untuk menyaksikan pengumuman itu.
Zoey yang ingin duduk di tangan oleh MC, "tunggu nona Zoey, anda harus tetap di sini bersamaku," kata pria itu
"kenapa aku harus di sini, dan jangan berani memerintah ku dan menyentuh ku" teriak Zoey menghempaskan tangan dari pria itu.
"maaf nona, silahkan tuan," kata MC itu.
seorang pemuda bangun dari tempat duduknya, membuat Saga dan Evan kaget.
bahkan Cherry, Fasya dan Resta sudah tau apa yang ingin pria yang ternyata pangeran sekolah ingin menyatakan cinta.
Zoey melotot melihat itu, Saga juga sudah bangkit dari kursinya, "kegiatan gila apa ini!!" marah Saga.
pria itu sudah di depan Zoey, gadis itu tetap berdiri di sana, semua pun berteriak saat melihat pria itu berlutut.
"Zoey Sahara, apa kamu mau menjadi kekasihku?" tanya pria itu.
"wow...." teriak semua orang.
"terima ... terima... terima...." sorak yang lain.
"kamu mau aku jadi kekasihmu, berapa saldo yang kamu miliki? apa mobil yang bisa jamu beli dan rumah apa yang bisa kamu beli?" tanya Zoey
"hei aku ini ada pengusaha kaya, tentu semua sudah tau jika kekayaan tak perlu di tanya, kamu mau hadiah apa?" tanya Bryan sombong.
"aku tak tanya harta orang tuamu, tapi harta mu, kamu sombong dengan harta orang tua mu, menjijikkan," kata zoey yang langsung melewati pria itu saja.
"dasar gadis sok cantik, kamu hanya anak angkat saja sombong," kata Bryan kesal.
"memang Kenapa, buktinya kamu mengejar ku bukan, meski aku hanya anak angkat," saut Zoey.
Bryan pun merasa malu mendengar ucapan dari Zoey, dia pun membuang bunga yang dia bawa ke lantai dan ingin memberikan pelajaran gadis itu.
tapi yang tak terduga, Saga turun dari tempat duduknya, dan menghampiri putrinya.
"Bryan Anggoro, putra ketiga Anggoro dari sekertarisnya, bahkan kamu bukan anak sah, berani mengancam putriku, kamu lupa jika dia putri siapa, atau kamu sudah ingin keluargamu tinggal di jalanan," kata Saga dengan santai.
"lakukan saja, tak mungkin kamu bisa menyentuh keluargaku, karena kami adalah orang yang sangat berpengaruh," jawab bocah laki-laki itu.
"dasar tak tau diri," kata Saga yang meninggalkan pria itu.
Saga langsung menghubungi tuan Anggoro untuk membatalkan semuanya proyek miliyaran itu.
tuan Anggoro langsung marah mendengar hal itu, dua tak mengira jika pria itu bisa membatalkan semua yang di lakukan secara sepihak, ini mustahil.
"tuan Saga tolong jangan membatalkan semua kerjasama kita, aku bisa jatuh miskin jika anda menarik semua investasi anda," kata pria itu.
"apa kau memohon padaku, tapi sayang aku tak suka dengan tingkah putra ketiga mu yang berani menentang diriku," kata Saga dengan santai mematikan telponnya.
"Daddy... ayo ajak aku makan siang bersama," kata Zoey yang memeluk tubuh Saga.
"baiklah putriku yang cantik, kamu ingin makan di mana, kamu bilang oke," kata Saga yang selalu menuruti keinginan putrinya itu.
"kita ke rumah makan Jepang, aku ingin makan di sana, tempat rahasia kita," kata Zoey.
Saga mengiyakan dan mengajak putrinya itu ke restoran Jepang yang baru buka cabang.
mereka berdua memilih makanan untuk satu sama lain, bahkan Zoey sampai hapal semua makanan kesukaan dari Saga.
"Daddy.... kenapa tidak baikan dengan Tante, ini sudah tujuh tahun kalian tak saling tegur sapa," kata zoey bertanya.
pasalnya sudah tujuh tahun dari terakhir kali dia melihat Elna, terlebih gadis merasa jika semuanya terjadi karena dirinya.
"selama mereka masih menuntut Daddy menikah, Jangan harap Daddy akan memaafkan mereka, karena Daddy tak suka mereka mengatur hidup Daddy," terang Saga.
mendengar itu, zoey pun sadar jika selama ini, keluarga Saga terus menuntut.
padahal mereka tau kondisi dari Saga yang tak bisa mendekati seorang wanita.
tak hanya itu, mereka juga sepertinya belum bisa menerima Zoey sepenuhnya terlebih untuk Nabila dan Elna.
tuan Anggoro sedang marah besar,semua proyek yang sedang berjalan hancur karena ulah dari sah satu putranya.
pria itu marah dan langsung mencari Bryan, karena bocah itu keterlaluan jika ingin menghancurkan dirinya..
dia pun langsung naik pitam saat melihat Bryan yang sedang bermain game di ruang keluarga.
tanpa di duga, pria itu langsung melayangkan sebuah tamparan keras pada putranya itu.
"ada apa papa,kenapa menamparku, aku salah apa?" tanya pria itu.
"salah apa? seharusnya kamu berpikir, bagaimana bisa kamu menghina Tian Saga dan membuatku bangkrut, kamu tau jika perusahaan kita bergantung darinya, dan kamu membuatnya sulit bodoh," marah tuan Anggoro.
"apa ... aku tak tau, ku kira dia pria biasa," jawab Bryan.
"dasar anak tidak berguna, kamu sama seperti ibumu yang murahan itu, jika kamu bukan putraku aku sudah membuang mu ke jalanan, karena aku tak Sudi memiliki putra seperti mu, kamu mengerti," marah pria itu.
"apa ini yang papa pikirkan padaku," kata Bryan kecewa.
"ya... aku merasa telah melakukan kesalahan besar dengan membesarkan mu, seharusnya aku membiarkan mu mati saja, itu lebih baik, setidaknya kedua kakak mu sudah bisa membantu fan berguna, sedang kamu, tak berguna sama sekali," marah pria itu makin menjadi
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 117 Episodes
Comments