pria gila

Saga mencoba menghubungi asistennya tapi Levi sedang tak aktif.

"hei pria ini kemana lagi," gumamnya heran.

akhirnya saga menghubungi asisten perempuannya Veve, "selamat siang bos, ada apa?" sapa Veve dari sebrang Telpon.

"siang, minta Levi mengaktifkan ponselnya, aku ingin laporan tentang perusahaan Sugriwa," kata Saga.

"baik tuan tunggu sebentar," jawab Veve yang langsung naik ke roof top pasalnya tadi pria itu pamit ingin merokok.

Veve sampai di roof top perusahaan, tak di kira jika dia akan melihat seorang wanita sedang berjongkok di depan asisten Levi.

"hei, jika pelayanan mu seburuk itu, maaf aku tak bisa membantumu," kata Levi sambil merokok.

Veve langsung menghampiri pria itu, "hei dasar pria aneh, lihat ponselmu bos telpon," kesal Veve.

Levi pun melihat ponselnya ternyata dalam mode pesawat, dia pun mendorong wanita itu saat sudah puas.

"asisten Levi apa aku bisa di maafkan," tanya wanita itu

"maaf aku tak bisa melakukannya, karena kamu sudah melakukan kesalahan-kesalahan fatal, dan yang kau bilang servis, kamu bahkan tak bisa lebih baik dari pelacur jalanan," hina Levi.

pria itu pun pergi dan langsung menghubungi saga, ya dia terkenal bisa di lobi dengan tubuh.

tapi tidak semua di terima oleh Levi, terlebih orang yang tak tau malu, Veve mengejek wanita itu.

"kamu mau memuaskan Levi, lebih baik belajar jadi pelacur dulu baru bisa, hahaha,"

Veve juga turun dan membantu Levi menyiapkan semua berkas yang di minta oleh Saga.

sedang di rumah mewah Saga, mulut dari Zoey terasa pahit jadi dia turun menuju dapur untuk mengambil minum.

dia melihat ada roti dan mentega di kulkas, dia pun mulai mengambilnya dan mengoleskan di atas roti dan memanggangnya.

dari salam ruangan tempatnya bekerja, saga mencium aroma yang manis dan sedikit terbakar.

dia pun buru-buru turun dan kaget melihat gadis itu sedang memasak. "sudah ku bilang, untuk bilang padaku, kamu sedang ingin membuat apa?" tanya Saga.

"Daddy apa aku mengangguk, aku merasa mulutku terasa pahit, jadi aku membuat ini, apa Daddy mau?" tawar gadis itu.

"kamu bisa memasak?" tanya saga heran.

"aku juga tak tau, melihat bahan ini tiba-tiba mengalir begitu saja," jawab Zoey.

Saga pun mengambil roti itu dan rasanya lumayan, ada manis, gurih dan asin.

"ini Daddy bawa, kamu buat lagi ya, maaf Daddy juga butuh cemilan," kata Saga.

"tentu, selama Daddy suka," kata gadis itu tersenyum.

Zoey melanjutkan kegiatannya setelah itu dia memiliki untuk duduk di ruang perpustakaan di samping kolam.

dia mengambil semua buku tentang ekonomi yang cukup tebal, saga mengawasi gadis itu dari lantai dua.

Levi datang ke rumah Saga, dia pun langsung masuk karena susah biasa keluar masuk tanpa mengetuk pintu.

saat melewati area perpustakaan terbuka itu, dia kaget melihat ada sosok gadis yang terlihat dewasa.

tapi dia pun melanjutkan perjalanannya menuju ke ruang kerja milik Saga.

"bagaimana Levi, apa kita susah deal dengan perusahaan itu? setidaknya mereka itu perusahaan bonafit yang sering membangun hotel dan taman bermain," jawab Saga

"Oya tuan, anda tinggal tanda tangan saja," jawab Levi.

Levi tak tahan untuk yak bertanya tentang gadis itu, "maaf bos, di bawah itu siapa? gadis cantik yang duduk di perpustakaan itu siapa?" tanya pria itu.

"dia Zoey, dia putri angkat ku, ingat jangan memikirkan hal aneh atau aku akan mengeluarkan otak mu yang busuk itu," kata Saga mengancam Levi.

"apa benarkah, bukankah umurnya baru sepuluh tahun, kenapa terlihat seperti gadis dewasa dari belakang?" tanya Levi.

"tutup mulutmu itu, dia itu masih di bawa umur, aku minta tolong untuk mendaftarkan dia ke sekolah Fardhan, karena sekolah paling dekat adalah sekolah itu," kata Saga.

"siap bos, tapi jika di rumah selalu sepi begini, apa bos tak kasihan pada dia, setidaknya bos harus punya satu pembantu dan satu supir, untuk antar jemput dia," usul Levi.

"ya kamu benar, biar nanti aku ambil dari rumah mama saja, di sana banyak yang bisa menjadi asisten rumah tangga di sini," jawab Saga yang tak mau repot.

Levi pun pamit, sekarang dia melanjutkan menuju ke perusahaan rekan bisnis baru mereka.

sekarang Levi benar-benar melihat wajah dari gadis kecil itu, tapi wajah Zoey sudah telihat begitu cantik untuk gadis seusianya.

Zoey langsung mencuci piring yang telah dia gunakan, Saga juga turun dan membawa piring kotor.

"Daddy.... bisakah aku mendapatkan makanan, aku lapar," mohon Zoey.

"baiklah ayo kita keluar, sekalian belanja untuk mengisi kulkas," ajak Saga.

*******

di sebuah rumah, seorang pria marah karena mereka kehilangan jejak putri dari jaksa itu.

meski begitu dia tak bisa berbuat banyak terlebih tak ada yang pernah tau bagaimana rupa dari gadis kecil itu.

terlebih foto di rumahnya juga hanya foto saat gadis itu kecil dan bayi, tapi foto saat ini tak ada satupun.

"jadi sekarang bagaimana bos, kita tak mungkin dong terus mencari gadis yang bahkan rupanya saja kita tak tau," kata anak buah pria itu.

"itu kamu seperti orang bodoh yang mencari jarum di tumpukan jerami, susah aku yakin pasti gadis itu sudah gila sekarang, terlebih dengan apa yang dia saksikan,", jawab pria itu tersenyum.

dia tak tau saja jika gadis itu sekarang baik-baik saja dan dalam perlindungan yang sangat baik.

terlebih saga sangat memanjakan gadis itu, Zoey benar-benar tumbuh dalam kasih sayang Saga.

bahkan pria itu juga perlahan melupakan dunia malam dan fokus untuk mengawasi dan mengajari Zoey beberapa hal saat setelah pulang kantor.

itu menjadi nilai tersendiri untuknya karena kepintarannya, Zoey begitu mudah di ajari hingga Saga sendiri tak percaya dengan hal itu.

seorang pria akan menjadi supir dan pengawal untuk Zoey dan seorang pelayan di rumah memastikan rumah bersih dan memasak untuk para penghuni.

Zoey besok akan ke sekolah yang berada dalam naungan yayasan keluarga Ibrahim As-Salam.

itu adalah nama kakek buyut dari Fardhan, dan saga memastikan percaya pada sekolah itu untuk keamanan putrinya.

***Karya ini telah kontrak dengan NovelToon, dilarang membajak karya seperti mencetak ulang tanpa izin.***

***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***