Bab Enam Belas. NTC.

Farhan dan Sherlin bertemu di salah satu restoran. Hari ini kekasihnya itu baru saja pulang dari luar negeri.

Farhan melempar majalah yang dibelinya kehadapan Sherlin. Wanita itu kaget melihatnya.

"Jelaskan semua ini. Kamu selalu saja sibuk dan susah dihubungi kalau lagi di luar negeri!"

"Aku kerja. Bukan jalan-jalan, Sayang. Tentu saja sulit dihubungi. Mana mungkin aku memegang ponsel saat bekerja."

"Aku percaya padamu. Aku beri kamu kebebasan, ternyata kamu menyalahi kepercayaan yang aku berikan. Aku sudah sering mengatakan kamu boleh tetap kerja jadi model tapi bukan majalah dewasa. Aku bisa saja meminta orang suruhanku mengawasi kamu, tapi tidak aku lakukan, karena aku percaya denganmu."

"Maafkan aku, Sayang. Itu salah satu syarat agar aku bisa masuk dunia model internasional. Aku janji nggak akan mengulangnya. Kamu tau'kan bagi mereka berpose dan berpakaian begitu biasa saja."

Sherlin pindah duduk di samping Farhan. Digenggamnya tangan Farhan, dengan ekspresi wajah manja, Sherlin lalu memeluk lengan Farhan dan menyandarkan kepalanya dibahu kekasihnya itu.

"Aku mohon maaf. Aku nggak akan mengulangnya. Masa hanya gara-gara itu kamu marah. Aku aja rela meninggalkan pekerjaanku demi acara nanti malam. Aku nggak mau kamu pergi sendiri."

Farhan hanya diam, dia mengambil makanan yang tersaji dihadapkannya dan menyantapnya perlahan.

"Sayang, suapin dong. Aku belum makan dari pagi. Apa kamu mau aku sakit?" tanya Sherlin.

Dengan wajah masam, Farhan menyuapi kekasihnya Sherlin. Setelah makan Farhan kembali ke kantor untuk mandi dan berganti pakaian untuk pergi ke pesta.

Sherlin menunggu di luar ruangan. Saat Farhan udah keluar dengan tubuh yang bersih dan wangi, Sherlin langsung memeluknya.

"Ganteng banget, Sayang.Kapan aku dan kamu bisa tidur serta mandi bareng ya," bisik Sherlin.

"Kamu yang selalu menunda pernikahan kita."

"Kita bisa melakukan sebelum pernikahan'kan?"

"Jangan memulai lagi Sherlin. Aku nggak akan mau melakukan sebelum nikah. Pacaran aja kita sudah berdosa besar, ditambah dengan zina. Aku juga nggak akan merusak wanita sebelum namanya kusebut di Ijab kabul."

"Aku juga bercanda,jangan dibawa serius. Kita ke salon dulu."

Farhan dan Sherlin berjalan keluar ruangan dengan bergandengan tangan. Semua karyawan telah mengenal Sherlin sebagai kekasihnya. Saat pernikahan tidak ada satu karyawanpun yang diundang. Begitu juga rekan bisnisnya.

...--------------...

Hampir satu minggu setelah kejadian malam dimana Farhan membentak Annisa, wanita itu tidak pernah bertemu suaminya.

Annisa selalu pergi ke kantor sebelum Farhan bangun dan pulang kerja langsung masuk ke kamar tanpa ada keinginan keluar dari ruangan itu.

Malam ini acara ulang tahun perusahaan besar X berlangsung. Semua rekan kerjanya diundang termasuk Atha dan Farhan. Pemilik perusahaan itu mengundang seluruh pimpinan dan sekretaris dari semua perusahaan yang pernah bekerja sama dengannya.

Atha dan Annisa janji pergi bersama ke pesta. Sedangkan Farhan lebih memilih pergi dengan kekasihnya Sherlin. Sekretarisnya diminta pergi sendiri atau berdua pasangannya saja.

Di salah satu salon kecantikan, tampak Sherlin sedang di rias. Atha menunggu sambil bermain ponsel.

Setelah satu jam berdandan, akhirnya Sherlin selesai di dandan. Farhan telah mengganti pakaian di kamar yang ada di ruang kerjanya.

Farhan mengendarai mobilnya tanpa suara. Dia tampaknya masih marah dengan Sherlin. Sherlin yang meyadari itu memeluk lengan Farhan yang sedang menyetir.

"Sayang, udah dong marahnya. Aku merasa sangat bersalah. Apa yang harus aku lakukan agar kamu memaafkan aku?"

"Jangan ulangi lagi, Sherlin. Akan sulit bagiku memaafkan nanti. Aku juga nggak akan bisa percaya sepenuhnya padamu."

"Iya Sayang. Aku nggak akan mengulangnya."

"Jika kedua orang tuaku melihat foto kamu itu, pasti mereka akan berpikiran buruk tentang kamu. Restu akan makin sulit kita dapatkan."

"Iya, Sayang. Jangan diulang terus. Aku udah mengaku salahkan."

Farhan mengendarai mobil menuju gedung acara dengan kecepatan sedang.

Di kediaman Annisa sedang menunggu Atha menjemput. Awalnya Annisa ingin pergi dengan taksi dan bertemu di gedung acara.

Atha tidak menyetujuinya. Dia memberikan alasan jika Annisa dengan taksi, supirnya juga cowok. Mending pergi dengannya saja. Annisa juga duduk di kursi belakang mobilnya Atha.

Tepat jam tujuh malam Atha datang menjemput. Annisa telah menunggu, langsung menghampiri mobil Atha.

"Selamat malam, Nissa."

"Selamat malam, Pak Atha. Apa kita langsung pergi. Aku juga nggak mungkin mengajak Pak Atha mampir, karena suamiku nggak ada di rumah."

"Boleh, masuklah!" ujar Atha.

Annisa masuk ke mobil Atha dan duduk di kursi belakang. Tanpa Annisa sadari, Atha sering mencuri pandang ke arahnya. Annisa tidak menyadari karena sedang asyik bermain ponsel.

Saat tiba di gedung acara, Annisa melihat tamu undangan yang hadir tidak ada yang memakai hijab hanya dirinya seorang.

"Pak Atha, sebaiknya aku nggak usah masuk saja."

"Kenapa?" tanya Atha heran.

"Bapak lihatlah, diantara semua tamu undangan hanya aku yang penampilannya beda. Aku takut nanti Bapak malu jalan bareng, karena dandanan aku yang begini."

"Justru aku bangga jalan denganmu. Kamu berani tampil beda di zaman sekarang."

Atha berjalan memasuki gedung dengan Annisa berada di sampingnya. Banyak mata tamu undangan menatap ke arah Atha dan Annisa. Mereka berbisik membicarakan mereka..

Atha menyalami rekan kerja yang kebetulan berada dekat dengannya. Acara baru saja dimulai. Pak Wiliam sedang memberikan kata sambutannya. Saat di akhir kata sambutan, Pak Wiliam memanggil Atha dan Annisa. Memintanya naik ke panggung.

Atha berjalan menuju panggung diikuti Annisa dibelakangnya. Saat ini mereka berdua menjadi pusat perhatian.

Farhan dan Sherlin yang berada di sebelah timur gedung melihat ke arah panggung dengan tanpa kedip.

Sudah hampir satu minggu aku nggak melihat kamu, Annisa. Kamu tampak tambah cantik. Andai saja kamu hadir lebih dulu mengisi hatiku, pasti aku akan menjadi pria yang paling bahagia, karena mendapatkan bidadari surga. Aku nggak mungkin mengkhianati cintaku dengan Sherlin, itulah sebabnya aku menjaga jarak denganmu. Aku nggak mau jatuh cinta padamu. Jika aku sering menyakiti kamu, itu semata agar kamu tidak pernah menjauh dariku.

Sherlin yang berada tepat di samping Farhan, melihat kekasihnya itu melamun, namun matanya terus saja memandangi Annisa. Apa lagi saat ini Annisa sedang membeli kata sambutan mewakili perusahaan mereka.

Setelah Annisa memberikan kata sambutan, Atha dan Nisa turun dari panggung. Banyak tepuk tanngan memberikan selamat atas kemenangan mereka.

Banyak diantara sekretaris yang iri dengan penampilan anggun Annisa. Atha dan Annisa bergabung dengan tamu undangan yang lain.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung.

Selamat Pagi semuanya. Masih setia menantikan update novel'kan? Jangan lupa tinggalkan jejak like dan komentnya.

Lope-lope sekebon buat semuanya. 😘😘😘

Terpopuler

Comments

Wirda Wati

Wirda Wati

kereeen Atha dan Nisa pasangan serasi

2023-11-24

3

Almira Rara

Almira Rara

aku padamu atta.... wow bngettt

2023-11-14

0

Agoda fraund

Agoda fraund

Anisa cantik banget.tapi atta kurang keren tampangnya.hrs PK jas dong baru tampan

2023-10-21

1

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!