Bab Dua. NTC

Siang harinya setelah pamit dengan kedua orang tuanya, Annisa dan Farhan pindah ke rumah yang suaminya beli dua tahun lalu.

Farhan selama ini hanya tinggal sendirian di rumah yang saat ini Annisa tempati.

Setelah dapur selesai dibersihkan, Annisa membuat jus jeruk buat suaminya Farhan. Dua gelas jus jeruk Annisa bawa dengan napan.

"Silakan di minum, Kak!" ucap Annisa.

Annisa meletakkan jus jeruk itu di meja, berhadapan dengan Farhan. Annisa memilih duduk di samping Fathan, suaminya.

"Aku akan mempekerjakan seseorang untuk membantu kamu di dapur dan seorang tukang kebun sekalian supir jika kamu butuhkan."

"Aku rasa nggak perlu, Kak. Aku bisa mengerjakan sendiri. Jika hanya untuk kita berdua, aku masih sanggup memasaknya."

"Nanti ibumu dan ibuku mengira aku pelit, nggak mau menggaji seseorang buat membantu pekerjaanmu. Lagi pula aku nggak mau berhutang budi karena kamu telah membantu dan melayaninya."

"Itu bukan hutang budi, jika aku membantu pekerjaan rumah, dan melayani Kak Farhan tapi emang udah kewajibanku sebagai seorang istri."

"Kita hanya menikah di atas kertas, Annisa. Jangan pura-pura baik, menjadi istri berbakti. Aku juga nggak bisa menunaikan kewajibanku."

"Walau pernikahan kita ini, Kak Farhan anggap hanya pernikahan diatas kertas, tapi itu sah menurut agama maupun negara. Sebagai baktiku, aku nggak akan keberatan melakukan semuanya walau kak Farhan belum bisa melaksanakan kewajiban sebagai suami."

"Jangan bersikap sebagai istri yang baik, karena aku nggak akan pernah terenyuh. Aku telah berencana menikah setahun lagi dengan kekasihku. Jadi pernikahan kita hanya sampai segitu. Jangan melibatkan hati dan perasaan agar saat kita harus berpisah tidak ada luka."

Farhan berdiri dari duduknya. Tanpa menyentuh minuman yang Annisa sediakan, pria itu meninggalkan Annisa.

Annisa memegang dadanya yang terasa sesak, tapi dia telah bertekat tidak akan menangis dan menyerah pada kenyataan ini. Annisa akan buktikan pada Farhan jika ia kha pantas dicintai. Annisa juga ikut masuk ke kamar tamu.

...----------------...

Annisa membuat sarapan roti bakar. Segelas kopi dan sepiring roti telah selesai dihidangkan.

Annisa melangkah menuju kamar suaminya. Diketuk pintu beberapa kali, tidak juga ada sahutan.

Annisa mencoba memutar gagang pintu. Ternyata tidak di kunci. Annisa melangkah masuk dan menghidupkan lampu kamar.

Tampak Farhan masih terlelap di bawah selimut yang menutupi tubuhnya. Annisa mendekati tempat tidur dan mencoba membangunkan Farhan dengan mengguncang lengannya pelan.

"Ada apa, Sayang," ucap Farhan dengan mata yang masih tertutup.

"Bangun, Kak. Udah mau jam 7.Kakak harus kerja."

"Sebentar, Sherlin. Aku masih ngantuk, Sayang," ujar Farhan dengan mata yang masih tertutup.

Annisa tersentak saat Farhan menyebut nama wanita lain. Annisa yakin itu pastilah nama kekasih suaminya.

Annisa kembali membangunkan Farhan. Kali ini tangannya diraih Farhan dan digenggamnya.

Farhan menarik tangan Annisa kuat hingga wanita itu jatuh ke dalam pelukannya. Farhan membuka matanya perlahan dan mendapatkan Annisa yang sedang berada dalam pelukannya.

Farhan melepaskan pelukannya dan langsung duduk bersandar di kepala ranjang.

"Siapa yang mengzinkan kamu masuk dan memeluk tubuhku."

"Aku masuk setelah beberapa kali mengetuk pintu tapi nggak ada jawaban. Aku juga nggak memeluk tubuh, Kakak. Namun, Kak Farhanlah yang menarik tanganku, hingga tubuhku jatuh kepelukan."

"Sudahlah, aku nggak butuh alasan. Lain kali, jangan masuk walau aku nggak membukakan pintu."

"Aku hanya takut Kak Farhan telat pergi kerja."

"Perusahaan itu milikku, nggak akan ada yang marah. Sekarang keluarlah," usir Farhan.

Dengan menahan sesak di dada, Annisa berjalan keluar dari kamar.

Beberapa orang terluka oleh kata-kata dan beberapa oleh tindakan. Tapi luka terbesar yang aku percaya adalah seseorang mengabaikanmu ketika kamu menghargai mereka lebih dari apa pun.Sungguh menyakitkan menjadi orang yang selalu berusaha menjadi apa yang dibutuhkan orang lain, tetapi tidak pernah dihargai.Yang lebih buruk dari dibenci adalah diabaikan karena kamu seperti tidak ada sama sekali, dan kehadiranmu bukanlah apa-apa.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung.

Mohon dukuangannya dengan memberi like dan komentar. 🥰🥰🥰🥰🥰

Terpopuler

Comments

Siti Aminah

Siti Aminah

sepertiny bgs ceritany

2023-12-12

1

Bu ning Bengkel

Bu ning Bengkel

kelihatanya ceritanya penasaran ingin membaca berlanjut

2023-12-06

2

Wahidah Iyda

Wahidah Iyda

Allah itu Maha Sayang. kita dilarang mencintai terlalu dalam sebab tidak ada yg Lebih mencintaimu Kecuali NYA

2023-12-04

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!