Bab Sembilan. NTC.

Farhan bangun pagi. Seperti kemarin Farhan langsung menuju dapur. Farhan berharap, bisa melihat Annisa. Sejujurnya Farhan merasa bersalah karena telah membuat lengan Annisa memerah karena cengkeraman nya kemarin.

Annisa masih tidur, karena asam lambungnya makin tak tertahankan. Annisa berencana akan ke dokter. Dia memaksakan diri bangun dan mandi.

Annisa telah mengirim pesan pada atasannya jika hari ini tidak dapat masuk kerja karena sakit.

Farhan berpikir Annisa telah pergi kerja, diapun segera berangkat ke kantor.

"Annisa pasti sangat marah, dan dia sengaja nggak pamit pergi kerja. Asisten rumah tangga yang aku minta siang ini akan datang. Annisa bisa bebas dari tanggung jawabnya untuk melayani aku," gumam Farhan pada dirinya sendiri.

...----------------...

Annisa hanya dapat berbaring, karena tubuhnya terasa letih dan perutnya juga masih terasa perih.

Tadi Annisa sudah mencoba masak, namun dirinya tidak sanggup. Annisa kembali merebahkan diri dan hanya mengganjal perutnya dengan sepotong roti.

Jam tiga sore Farhan pulang dengan seorang wanita dan pria paruh baya, mereka berdua yang akan bekerja membantu di rumah.

Saat Farhan akan turun dari mobil, dia melihat ada mobil yang terparkir di depan pagar rumahnya. Farhan mendekati mobil itu, dan mengetuk kaca mobilnya.

Orang yang berada di dalam mobil menurunkan kaca mobilnya, Farhan kaget saat mengetahui siapa pemilik mobil itu.

"Pak Atha. Ada perlu apa di rumah saya?" tanya Farhan.

Apa Atha baru saja mengantar Annisa pulang? Jadi sekarang Annisa pulang dengan Atha.

Atha keluar dari dalam mobil dan berdiri dihadapan Farhan.

"Maaf, Pak Farhan. Saya kira ini rumah Annisa. Tadi dia izin tidak masuk kerja karena sakit. Saya mencoba menghubungi, ingin tahu keadaannya, tapi ponselnya tidak aktif."

"Terus kenapa sampai di rumah saya?" tanya Farhan pura-pura tidak mengerti.

"Menurut berkas lamaran, Annisa tinggal di sini.Saya datang hanya ingin tahu keadaannya."

"Ini rumah saya, bukan rumah Annisa. Saya salut dengan pak Atha, apakah setiap karyawan yang tidak masuk kerja, akan Bapak datangi rumahnya?"

"Jika saya sempat dan ada waktu pasti saya datangi rumah mereka," jawab Atha.

"Sepertinya Annisa karyawan yang sangat istimewa bagi pak Atha. Baru seminggu kerja udah dapat perhatian besar dari atasannya."

"Saya selalu memberikan perhatian pada seluruh karyawan perusahaan saya. Maaf Pak Farhan, saya jadi mengganggu waktu anda. Mungkin saya salah melihat alamat Annisa."

"Mungkin juga Annisa sengaja memberikan alamat palsu," ucap Farhan.

"Saya nggak peduli, asal kerjanya bagus. Mungkin dia ingin privasinya nggak ada yang mengganggu."

"Aku pamit." Setelah mengucapkan itu, Atha masuk ke mobil dan meninggalkan halaman rumah Farhan.

Farhan membuka kunci rumah dan mempersilakan sepasang suami istri yang akan bekerja itu masuk.

"Kata Atha, Annisa tidak masuk kerja karena sakit. Kemana Annisa? Apakah sakitnya serius?"

Farhan berjalan menuju kamar Annisa. Farhan mencoba memutar gagang pintu, ternyata tidak dikunci.

Farhan melihat Annisa yang tidur miring ke kanan dengan meringkuk. Dia masuk dan berdiri dihadapan Annisa.

"Kamu sakit?" tanya Farhan.

"Kak Farhan, udah pulang? Maaf aku nggak bisa masak. Asam lambungku kambuh dari pagi," ucap Annisa.

"Kenapa nggak menghubungi aku?" ucap Farhan. Dia duduk di tepi ranjang.

"Aku lupa," jawab Annisa.

"Menghubungi Atha kamu nggak lupa?" tanya Farhan pura-pura nggak tau.

"Maaf, aku pikir itu nggak penting."

"Kamu hanya marah padaku, dan membalasnya dengan mengacuhkan aku."

"Udahlah kak, aku nggak ingin bertengkar. Aku minta maaf karena lupa mengabari kak Farhan."

"Jangan tidur miring ke kanan, jika lambungmu sakit sebaiknya tidur miring kiri."

Tanpa mau membantah, Annisa mengganti posisi tidurnya.

Posisi tidur untuk penderita asam lambung yang aman dan dianjurkan adalah posisi miring ke sisi kiri. Pada posisi ini, gerakan gravitasi lebih bekerja dengan baik dibandingkan saat miring ke kanan. Saat Anda tidur berbaring ke sisi kiri, perut berada di bawah kerongkongan sehingga refluks asam lebih sulit untuk naik.

Farhan berdiri, dan berjalan keluar dari kamar. Dia menemui bibi,minta dibuatkan bubur.

Sementara bibi masak bubur, Farhan mandi. Setengah jam, Farhan keluar dengan pakaian casual.

Farhan meminta sepiring bubur dan segelas air hangat. Dia bawa masuk dengan napan.

"Duduklah! Aku bawa bubur dan teh hangat."

Annisa bangun dan duduk bersandar kepala ranjang. Dia menatap Farhan heran.

"Besok-besok jika kamu sakit, hubungi aku. Nggak mau telepon cukup chat aja. Apa yang akan aku katakan pada kedua orang tua kita, jika tau kamu sakit tapi aku nggak ada perhatian,"

"Sekali lagi maaf, Kak. Aku pikir ini nggak penting. Aku masih bisa mengatasinya."

"Jangan ulangi lagi."

"Doakan saja selama satu tahun pernikahan kita, aku nggak pernah sakit. Biar aku nggak merepotkan kak Farhan."

Farhan tersentak mendengar ucapan Annisa, karena dia baru ingat jika pernah mengatakan itu.Farhan tidak menyangka jika Annisa selalu ingat kata-kata yang keluar dari mulutnya.

...****************...

Bersambung

Terpopuler

Comments

anita

anita

yesss q seorangg ahli sejarah🤣🤣🤣

2023-12-16

0

Mamah Kekey

Mamah Kekey

semua wanita hatinya peka cuma pria yg gak peka

2023-12-06

2

ulala ❤️❤️

ulala ❤️❤️

nyuuut kena bngt ke hatinya 🥲

2023-11-27

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!