Bab Enam. NTC.

Annisa pulang kerja dengan menggunakan bus, sehingga sampai di rumah ketika suasana sudah mulai gelap.

Dengan berjalan tergesa Annisa menuju rumahnya. Sampai di depan pintu rumah, Annisa melihat pintu rumah terbuka lebar.

"Apakah Kak Farhan sudah pulang? Nggak biasanya pulang cepat," ucap Annisa dihatinya.

Annisa mengucapkan salam dan dibalas Farhan yang duduk di ruang keluarga sambil menonton. Annisa menyalami tangan Fathan dan menciumnya.

"Jam berapa pulang kerja di perusahaan tempat kamu bekerja sekarang?" tanya Farhan.

"Jam lima ,Kak. Tadi bus yang akan aku tumpangi datangnya lama."

"Kamu naik bus?" tanya Farhan lagi.

"Iya, Kak."

"Kenapa nggak menggunakan taksi?"

"Kalau pergi dan pulang kerja aku naik taksi, itu sama aja pemborosan. Separuh gajiku pasti habis untuk ongkos taksi."

"Sayang, aku udah masak. Mari makan," ucap seseorang dari dapur. Annisa yakin itu suara wanita.

"Siapa itu,Kak?" tanya Annisa.

"Sherlin, kekasihku," ucap Farhan tanpa beban. Mendengar itu, dadanya terasa sesak. Annisa tidak menyangka Farhan akan membawa kekasihnya hingga ke rumah.

"Sherlin? Kak Farhan bawa Sherlin ke rumah ini?" tanya Annisa.

"Emang kenapa? Dari sebelum kita menikah, Sherlin sudah sering datang dan main ke rumah."

"Itu dulu, Kak. Sekarang Kak Farhan telah menikah. Apa yang akan orang katakan jika Kak Farhan membawa wanita lain ke rumah? Aku nggak pernah melarang Kak Farhan pergi berdua dengan Sherlin, tapi aku mohon Kak, jangan bawa ke rumah. Ini juga untuk menjaga nama baik Kak Farhan."

"Menjaga nama baik? Katakan aja, kamu cemburukan?" tanya Farhan.

Sherlin yang mendengar ada suara wanita, berjalan menuju Farhan. Dia melihat Annisa, mmeperhatikan wanita itu dari atas kepala hingga ujung kaki.

Annisa juga memandangi Sherlin dengan wajah yang kurang bersahabat. Annisa tidak bisa terima jika Farhan membawa kekasihnya ke rumah.

"Ini istrimu, Sayang. Istri di atas kertas," ucap Sherlin.

"Walau aku hanya istri di atas kertas, setidaknya kedudukan aku lebih diatasmu yang hanya berstatus kekasih," ucap Annisa.

Annisa tidak peduli jika ucapan dan perkataannya akan menyakiti bagi Sherlin. Dirinya tidak akan bicara lemah lembut jika harga dirinya diinjak.

"Apa maksud perkataan istrimu ini, Farhan?" tanya Sherlin. Tampaknya dia tersinggung.

"Jangan bicara kasar, Annisa. Hormati Sherlin. Dia tamu."

"Aku akan menghormati tamu, jika tamu datangnya di undang. Bukan tamu yang datang tanpa izin."

Farhan berdiri dari duduknya mendengar ucapan Annisa. Farhan tidak menyangka jika Annisa bisa berkata begitu. Yang dirinya tau, Annisa tidak pernah berkata kasar.

"Aku diundang Farhan. Lagi pula, aku udah sering datang ke sini. Tidak perlu diundang. Perlu kamu tau,jika rumah ini Farhan beli untuk kami tempati nanti setelah menikah," ucap Sherlin.

"Setelah menikah. Bukan saat ini. Jadi kamu harus sadar diri, jika sekarang tuan rumahnya aku. Besok setelah kamu menikah dengan Farhan, tanpa kamu dan Farhan minta, aku juga akan pergi."

"Kamu dengar apa kata istrimu, Farhan."

"Annisa, jangan melunjak. Dari awal pernikahan, aku telah mengatakan jika aku memiliki kekasih. Jadi kamu harus menerima. Di rumah ini, aku tuan rumah, aku berhak mengundang dan membawa siapapum yang aku inginkan."

"Jadi menurut Kak Farhan begitu. Baiklah, terserah apa yang Kakak dan wanita ini lakukan. Aku harus sadar diri, aku hanya istri di atas kertas seperti yang Kak Farhan katakan."

Annisa melangkah masuk ke kamar meninggalkan Farhan dan Sherlin. Tidak peduli apa yang selanjutnya mereka lakukan. Annisa hanya di kamar. Dia tidak makan dan menahan lapar.

"Aku bagai sepatu kaca yang berjalan di atas paku, menapak meski pedih mencampak, merendam pedihnya cinta dalam diam tiap kau bercerita dan membela dirinya. Menjauhkan diri bukan berarti benci, cuma rasa kecil hati dan mulai tawar hati. Lalu coba elak diri dari terus disakiti dan dikhianati lagi.Tidak menaruh kepercayaan satu sama lain adalah cara terbaik untuk menghindari pengkhianatan dan rasa sakit hati. Mulai hari ini aku akan membiarkan kamu melakukan apa saja, dan tidak akan lagi ada rasa peduli lagi. Tersenyumlah, tipu semua orang agar menganggapmu baik-baik saja."

...----------------...

Pagi hari, Farhan yang telah mandi dan bersiap pergi kerja menuju dapur. Biasanya Annisa akan ada di sana sedang mempersiapkan sarapan, mesti tidak pernah dirinya sentuh.

Farhan sengaja membiarkan dasinya hanya menggantung di leher tanpa di pasangkan. Dia berharap Annisa yang akan memakaikan dasinya seperti biasa.

Farhan melihat dapur yang masih sama dengan saat dia tingalkan tadi malam. Tidak ada sarapan yang tersedia di meja dan tidak ada Annisa.

Kemana Annisa? Kenapa dia nggak ada di dapur. Biasanya Annisa sedang mempersiapkan sarapan.

Farhan berdiri di depan kamar Annisa. Dirinya ingin mengetuk pintu. Saat tangannya ingin mengetuk, pintu terbuka.

Annisa tersenyum melihat Farhan yang berdiri di depan pintu kamarnya.

"Ada apa, Kak. Ada yang bisa aku bantu?" tanya Annisa.

Farhan memperhatikan penampilan Annisa yang tampak rapi dan istrinya itu tampak sangat cantik.

"Nggak ada. Aku pikir kamu ketiduran karena nggak ada di dapur."

"Nggak mungkin aku ketiduran. Aku melaksanakan solat subuh dan setelah itu mengaji hingga pagi. Maaf, Kak. Aku nggak sempat buatkan sarapan. Lagi pula Kak Farhan juga nggak akan menyentuhnya."

"Ya, sebaiknya kamu jangan buat sarapan lagi."

"Aku akan pergi kerja. Lebih awal karena aku mau ada meeting. Aku karyawan baru, jadi akan mempelajari isi dokumen buat meeting dulu. Aku pamit." Annisa menyalami Farhan dan mencium tangannya seperti biasa.

Baru Annisa berjalan beberapa langkah, terdengar suara Farhan bertanya.

"Kamu pasti marah karena aku lebih membela Sherlin tadi malam?" tanya Farhan.

Annisa menghentikan langkahnya, dengan perlahan dia membalikkan badan. Annisa tersenyum dengan Farhan.

"Nggak perlu kuatir, Kak. Hatiku ini buatan Tuhan, bukan buatan manusia yang mudah rusak dan hancur. Hati ini kuat, seperti batu karang tidak akan mudah sakit hati."

Setelah mengucapkan itu, Annisa kembali melangkahkan kakinya meninggalkan Farhan.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Bersambung

Terpopuler

Comments

Yanti Ummu Farras

Yanti Ummu Farras

masya Allah, tegarnya Nisa

2024-04-06

0

girl bos💐🌹

girl bos💐🌹

pakee aja sendiri

2024-01-07

0

anita

anita

mentolo njambak rambutmu farhan,msok telingamu gk denger n mayamu gk bs lihat spo seng gawe gro2 anisa opo serlin

2023-12-16

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!