Hasilnya sama

Para guru masih mengantri untuk melakukan tes darah dan di bantu langsung oleh petugas rumah sakit. Tak hanya guru saja yang melakukan tes darah, pegawai TU , guru BP dan petugas kebersihan turut serta melakukan tes darah.

Setelah sebagian guru sudah menjalankan tes darah, kini pegawai TU dan petugas kebersihan menunggu giliran.

Setelah menunggu sepuluh menit lama nya pegawai TU dan petugas kebersihan maju ke depan untuk pengambilan darah. Anin , Siska dan Arumi selalu memperhatikan satu orang yang memasang tampang ketakutan dan terlihat pucat.

" Apa jangan jangan dia pelaku nya " batin Siska yang terus memperhatikan.

Kepala sekolah memanggil satpam untuk memberi pengumuman bahwa Siswa dan Siswi akan pulang pada jam sembilan pagi. Dan pengumuman itu akan di siarkan menggunakan pengeras suara yang berada di ruang satpam.

...****************...

Seorang pria berusia lima puluh lima tahun, sudah bekerja di sekolah Mulia selama tujuh tahun. Pria tersebut tinggal tak jauh dari tempat ia bekerja, ia sudah hafal dengan tata letak ruang yang terdapat di dalam sekolahan.

Dan ia sudah mendapatkan kepercayaan dari kepala sekolah sebelum nya sampai kepala sekolah tahun ini yang diketuai oleh Bapak Suprapto.

Permasalahan yang ada di sekolah dapat di atasi oleh dia, tak tanggung tanggung mulai dari genteng bocor , bangku kelas rusak , dan lain lain dia yang membetulkan bahkan kipas angin rusak dia juga yang membenarkan. Maka dari itu pihak sekolah dan murid murid begitu senang akan kehadiran nya.

...****************...

Dan hari ini malapetaka menghampiri sekolah SMP Mulia, yang mana pelaku pembunuhan sudah di ketahui. Pelaku pembunuhan ternyata bekerja di sekolahan ini. Polisi yang berada di situ langsung mengamankan pria itu, agar tidak di amuk oleh para guru yang berada di situ.

Pelaku kejahatan itu bernama pak Sukiran ( pak Bon ) yang bekerja di sekolahan ini, beliau lah dalang dari kejahatan yang mengakibatkan hilang nya nyawa orang yang berjumlah lebih dari lima orang dan semua nya berumur tujuh belas tahun. Para korban itu adalah siswi sekolah luar bukan siswi sekolah SMP Mulia.

Hasil tes darah sama dengan data forensik, satu helai rambut dan setetes darah milik pak Sukiran.

Tanpa berlama lama pihak polisi menangkap pak Sukiran yang ber status pelaku tindakan kriminal. Pak Sukiran di bawa oleh pihak polisi dan akan di tindak lanjuti di Polres.

Guru guru yang ada di dalam di buat kaget dan di campur geram. Bagaimana bisa seorang yang mereka percaya melakukan tindakan keji dan korban nya lebih dari satu orang, bahkan korban nya sudah tidak utuh alias tinggal tulang tulang saja.

Kepala sekolah di minta ikut ke kantor polisi guna meminta keterangan lebih lanjut. Dan kepala sekolah pun menyanggupi nya, sebelum pergi kepala sekolah mengajak tiga orang ( Anin , Siska dan Arumi ) karna mereka lah yang menemukan para korban dan kalau tidak karna mereka pasti kasus ini tidak muncul ke permukaan.

Pihak polisi mempersilahkan tiga orang itu untuk masuk ke dalam mobil polisi dan juga mempersilahkan kepala sekolah untuk duduk di jok depan.

Iring iringan mobil polisi dan mobil rumah sakit saat keluar dari sekolah. Di dalam perjalanan pak Sukiran diam seribu bahasa dengan pandangan nya menunduk ke bawah. Saat ini ia tidak bisa mengelak nya ia bener benar terpojok karna bukti sudah di depan mata.

Posisi mobil yang di tumpangi oleh pak Sukiran berada di depan dan posisi duduk di apit oleh dua polisi yang berjaga di kanan kiri.

...****************...

Kini mobil yang di tumpangi oleh pak Sukiran sudah memasuki area kantor polisi. Ia berjalan dengan kondisi kedua tangan di borgol.

Pak Sukiran di masukan ke dalam ruang interogasi yang mana ada dua orang yang satu sebagai penyidik dan satu nya lagi sebagai mengetik keterangan keterangan dari tersangka.

Ruangan ini di lapisi kedap suara sehingga orang lain tidak mendengarkan dan dinding nya terbuat dari kaca, sehingga orang luar ( sebagai pengawas ) dapat melihat aktivitas orang yang berada di dalam.

Penyidik mulai angkat bicara " sejak kapan anda melakukan tindakan kejahatan ini? "

( Sukiran ) " saya tidak melakukan kejahatan "

Orang yang memegang laptop menggelengkan kepala.

Orang salah tidak akan pernah mengakui kesalahan.

( Penyidik ) " apakah bapak punya keluarga? "

( Sukiran ) " saya tidak mempunyai keluarga, tapi saya mempunyai istri"

( Penyidik ) " apakah istri mu mengetahui kalau bapak melakukan tindakan pembunuhan? "

( Sukiran ) " tau bahkan mendukung nya " dengan ekspresi wajah biasa saya seolah tidak melakukan tindakan kriminal.

Dua orang penyidik ternganga dengan ucapan tersangka, bagaimana bisa seorang istri mendukung suami nya melakukan tindakan yang tidak seharusnya ia lakukan.

( Penyidik ) " Apakah istri mu membantu melakukan pembunuhan di sumur tua itu? "

( Sukiran ) " tentu bahkan istri ku lah yang menyuruh ku untuk membunuh para gadis itu "

Lagi lagi dua orang penyidik di buat geleng geleng kepala dengan ucapan dia, seolah olah tidak ada beban atau pun ketakutan.

( Penyidik ) " Apa benar kamu tinggal tidak jauh dari tempat kamu bekerja? "

( Sukiran ) " benar hanya berjarak sepuluh meter "

( Penyidik ) " ok..biar polisi yang menjemput paksa istri mu bahwa istri mu juga membantu aksi pembunuhan "

( Sukiran ) " tidak usah " dengan nada tinggi.

( Penyidik ) " kenapa tidak boleh? kami harus menangkap istri mu untuk di minta mempertanggung jawabkan keadilan ini "

( Sukiran ) " kalian tidak akan bisa menangkap istri ku " diselipi dengan nada mengejek.

( Penyidik ) " kenapa tidak bisa? dimana istri mu berada? dan sebenar nya siapa istri mu itu? "

( Sukiran ) " hahaha.... kalian tidak akan bisa menemukan istri ku, jangan coba coba untuk mencari nya. Kalau kalian nekat nasib sial akan menjemput mu " di akhiri dengan cekikikan.

Wah orang ini tidak beres.

Tiba tiba udara terasa dingin melebihi AC yang bersuhu 17°c. Dingin nya sampai menusuk ke dalam tulang, padahal AC yang berada di ruangan ini di nyalakan dengan suhu 25°c. Lantas rasa dingin ini muncul dari mana.

Dua penyidik merasakan dingin di bagian punggung disertai hawa yang tidak enak, membuat bulu bulu di tangan berdiri dengan sendiri nya.

( Penyidik ) " katakan dengan sejujur nya, kamu melakukan ini atas dasar apa? mengapa bisa setega itu membunuh orang yang tidak mempunyai salah dengan kau! apa kamu tidak kasihan dengan keluarga mereka yang sudah lama mencari cari anak nya yang hilang entah kemana. Kamu apakan mereka sehingga kamu bunuh dan tubuh nya di buang ke dalam sumur? dan kamu tau luka yang ada di badan korban sama semua, tidak ada yang tidak beda. Apakah pembunuhan ini di bantu oleh orang lain, atau kamu sendiri yang melakukan? "

( Sukiran ) " saya melakukan ini atas dasar SENANG dan hati ku sangat BAHAGIA. Saya tidak perduli dengan orang tua mereka, yang aku pedulikan hanya aku seorang. Saya memb*nuh mereka hanya untuk mendapatkan d*rah segar nan manis. Ya luka itu saya yang melakukan nya menggunakan linggis , golok dan palu "

" D*rah " beo dua orang penyidik. Kata darah membuat dua orang penyidik lemas dan mual.

Benar benar manusia jelmaan iblis, yang kelakuan nya melebihi iblis.

( Penyidik ) " terus kamu apakan d*rah mereka? "

( Sukiran ) " ya saya minum lah buat kekuatan tubuh biar tidak gampang sakit"

Fix ini mah orang yang melakukan aliran sesat dan menyembah selain Allah. Apa orang ini melakukan ilmu hitam.

( Penyidik ) " apa yakin orang yang kamu bunuh hanya itu saja? "

Penyidik terus menggali informasi tentang kasus ini yang bisa di bilang sungguh langka.

( Sukiran ) " ya hanya itu saja, seharusnya malam ini saya mencari gadis yang masih perawan untuk saja ambil SUKMA nya dan akan saya ambil d*rah segar "

( Penyidik ) " ok sampai di sini saja saya bertanya nya, waktu nya sudah habis. Permisi " kedua penyidik keluar dari ruang interogasi sembari membawa data wawancara yang sudah di simpan di dalam laptop. Setelah itu datang lah dua polisi untuk membawa Sukiran ke dalam sel tahanan. Dan di tetapkan sebagai dalang atau pelaku.

Bersambung...

Ilmu hitam:

Ilmu yang menganut ajaran sesat dan tidak di perbolehkan beribadah kepada Tuhan dan hanya boleh menyembah diri nya ( setan , iblis atau jin jahat ). Biasa nya orang yang menganut ilmu hitam melakukan tindakan yang menyimpang yakni mempersembahkan korban ( tumbal ) kepada yang di sembah.

Episodes
1 Kelahiran anak pertama
2 Masa remaja
3 Ujian pertama
4 Pesan dari kakek
5 Buku kuno
6 Sunyi
7 Mencari
8 Petunjuk
9 Ketemu
10 Menceritakan
11 Kerangka manusia
12 Gangguan
13 Sari
14 Di bantu
15 Diskusi
16 Rumah kepala sekolah
17 Hasil Forensik
18 Hasilnya sama
19 Minta tolong
20 Di rumah Sukiran
21 Siluman ular
22 Pesan dari Deddy Baskoro
23 Perpisahan sekolah
24 Bau apa ini?
25 Tamu tak di undang
26 Kamu siapa?
27 Darmani
28 Tempat asing
29 Tragedi berdarah
30 Terjawab sudah
31 Bukan Ita
32 Ternyata
33 Lari pagi
34 Gelisah
35 Masih aman
36 Salah kirim paket
37 Kalah
38 Pembersihan
39 Hari pertama masuk sekolah
40 Masih di sekolah
41 Menemani bunda
42 Susuk
43 Hari kedua
44 Olahraga
45 Putih abu abu
46 Hari ketiga
47 Perlahan
48 Mimpi buruk
49 Curhat
50 Perpustakaan
51 Kantin
52 pulang
53 Macet
54 Berita sedih
55 Pulang pagi
56 Benarkah?
57 Mimpi atau kenyataan?
58 Terjebak dalam mimpi
59 Bercak darah
60 'Dia' menghampiri ku
61 Pohon asem
62 Jam istirahat
63 Desa sebelah
64 Selesai
65 Bener apa enggak?
66 Liburan ke puncak
67 Villa puncak
68 Batalkan hari ini!!
69 Kesurupan massal.
70 Kesurupan lagi
71 kotor
72 Di ikuti
73 Susah tidur
74 Merasa di awasi
75 Tolong maafkan aku
76 Penyesalan
77 Dimana pun selalu ada
78 Mahkluk apa ini?
79 Jadi kan?
80 Iri hati
81 Terusik
82 Santet
83 Belum kapok
84 Ilmu hitam
85 Energi jahat
86 Serangan metafisika
87 Eling lan waspada
88 Terlambat pulang
89 Tak sengaja melihat hantu
90 Persami
91 Turun tangan
92 malam mencekam
93 Hilang
94 Di tinggal pergi
95 Di buat kaget
96 Berduka
97 Yang sebenarnya part 1
98 Yang sebenarnya part 2
99 Mengenai Fahri
100 Kebahagiaan
101 Anggota baru
102 Menyembelih kambing
103 Ikut pulang
104 Belajar bersama
105 Rencana ke Dieng
106 Homestay tua
107 Berkunjung ke kawah
108 Turun kabut
109 Kembali normal
110 Hujan
111 Pertanda!
112 Secepatnya!!
113 Kembali ke homestay
114 Di buat sakit
115 Licik
116 Hancur
117 Apa yang terjadi
118 Menyerang
119 Menyerah lah
120 Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kelahiran anak pertama
2
Masa remaja
3
Ujian pertama
4
Pesan dari kakek
5
Buku kuno
6
Sunyi
7
Mencari
8
Petunjuk
9
Ketemu
10
Menceritakan
11
Kerangka manusia
12
Gangguan
13
Sari
14
Di bantu
15
Diskusi
16
Rumah kepala sekolah
17
Hasil Forensik
18
Hasilnya sama
19
Minta tolong
20
Di rumah Sukiran
21
Siluman ular
22
Pesan dari Deddy Baskoro
23
Perpisahan sekolah
24
Bau apa ini?
25
Tamu tak di undang
26
Kamu siapa?
27
Darmani
28
Tempat asing
29
Tragedi berdarah
30
Terjawab sudah
31
Bukan Ita
32
Ternyata
33
Lari pagi
34
Gelisah
35
Masih aman
36
Salah kirim paket
37
Kalah
38
Pembersihan
39
Hari pertama masuk sekolah
40
Masih di sekolah
41
Menemani bunda
42
Susuk
43
Hari kedua
44
Olahraga
45
Putih abu abu
46
Hari ketiga
47
Perlahan
48
Mimpi buruk
49
Curhat
50
Perpustakaan
51
Kantin
52
pulang
53
Macet
54
Berita sedih
55
Pulang pagi
56
Benarkah?
57
Mimpi atau kenyataan?
58
Terjebak dalam mimpi
59
Bercak darah
60
'Dia' menghampiri ku
61
Pohon asem
62
Jam istirahat
63
Desa sebelah
64
Selesai
65
Bener apa enggak?
66
Liburan ke puncak
67
Villa puncak
68
Batalkan hari ini!!
69
Kesurupan massal.
70
Kesurupan lagi
71
kotor
72
Di ikuti
73
Susah tidur
74
Merasa di awasi
75
Tolong maafkan aku
76
Penyesalan
77
Dimana pun selalu ada
78
Mahkluk apa ini?
79
Jadi kan?
80
Iri hati
81
Terusik
82
Santet
83
Belum kapok
84
Ilmu hitam
85
Energi jahat
86
Serangan metafisika
87
Eling lan waspada
88
Terlambat pulang
89
Tak sengaja melihat hantu
90
Persami
91
Turun tangan
92
malam mencekam
93
Hilang
94
Di tinggal pergi
95
Di buat kaget
96
Berduka
97
Yang sebenarnya part 1
98
Yang sebenarnya part 2
99
Mengenai Fahri
100
Kebahagiaan
101
Anggota baru
102
Menyembelih kambing
103
Ikut pulang
104
Belajar bersama
105
Rencana ke Dieng
106
Homestay tua
107
Berkunjung ke kawah
108
Turun kabut
109
Kembali normal
110
Hujan
111
Pertanda!
112
Secepatnya!!
113
Kembali ke homestay
114
Di buat sakit
115
Licik
116
Hancur
117
Apa yang terjadi
118
Menyerang
119
Menyerah lah
120
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!