Di rumah Sukiran

Di balik dinding seorang pria bertubuh tegap sedang menguping pembicaraan Dokter Forensik dan bersama ketiga perempuan yang masih berseragam SMP. Siapa lagi kalau bukan komandan dari dua penyidik.

Komandan yang bernama lengkap Fatur Prasetyo dengan nama panggilan Setyo, yang bertugas di bidang penyelidikan. Sebenar nya ia ingin kembali ke ruangan nya namun ia tidak sengaja mendengar pembicaraan orang yang berada di balik dinding. Ia mengintip sedikit untuk melihat siapa yang sedang mengobrol itu, ternyata yang mengobrol itu Dokter Forensik yang bekerja di poli polres dan tiga anak SMP yang tadi ia temui. Ia mendengar obrolan mereka hingga selesai.

Diri nya keluar dari persembunyian nya dan bergabung dengan mereka sebelum mereka bubar.

" Eh kalian masih di sini rupa nya " basa basi agar tidak ketahuan kalau dia tadi sempat menguping pembicaraan mereka.

Dokter Forensik yang ingin beranjak dari tempat duduk, kini ia duduk kembali melihat komandan yang sedang duduk di depan nya " ya ndan kita tadi ngobrol ngobrol sebentar saja "

" Tentang apa? kelihatan nya serius "

" Oh tentang arti mimpi ku yang semalam ndan " balas Dokter Forensik, yang tidak tau kalau sebenar nya orang yang ada di hadapan nya sudah tau cerita nya. Dia cuman ingin mengetes saja.

" Emang mimpi bisa di arti kan, bukan nya mimpi hanya sekedar bunga tidur "

Dan Dokter Forensik pun menceritakan tentang mimpi nya sampai detail dan menceritakan pula pertemuan diri nya dengan ketiga anak SMP ini.

Komandan nampak mengangguk kan kepala tanda menyimak pembicaraan ini " kapan kalian akan mencari bukti nya? "

" Hari ini lebih cepat lebih baik " imbuh Dokter Forensik.

" Ok saya akan turun tangan dan mengerahkan anak buah ku untuk membantu kasus ini. Dan secara pribadi saya juga penasaran dengan kasus ini yang sangat jarang terjadi "

" Ok kita akan berangkat sekarang. Tapi ada yang janggal dengan kasus ini, yang pertama siapa yang menemukan seluruh jasad yang berada di dalam sumur "

" Kami bertiga pak yang menemukan jasad mereka, sewaktu kami tersesat masuk ke dimensi alam dan sewaktu kami kembali ke alam ini ternyata benar ada jasad di dalam sumur yang sudah lama tidak di pakai. Sebelum nya seluruh siswa tidak tau kalau di taman belakang ada sumur tua, selepas dari kejadian ini baru lah seluruh siswa baru tau kalau di sekolahan kami ada sumur "

" Ya mungkin udah waktu nya untuk di temukan dan di kubur dengan layak " balas komandan.

" Ok kita berangkat sesi tanya jawab nya sudah selesai "

...****************...

Setelah beberapa lama di perjalanan, baru lah mereka sudah sampai di depan rumah bapak Sukiran. Dengan kondisi rumah sangat biasa saja dan terkesan tidak di urus. Mereka semua memutuskan untuk masuk ke dalam melalui pintu depan.

Tok...Tok...

Komandan mengetuk pintu sembari mengintip kaca jendela untuk melihat suasana di dalam.

" Kok tidak ada orang " berbalik badan. " Kalian kepung pintu belakang langsung dobrak paham! " perintah langsung dari komandan.

Tujuh anak buah nya berlari menuju pintu belakang yang mana pintu nya tidak di kunci dengan kondisi pintu terbuka sedikit. Dan itu sangat mudah untuk menyelinap masuk ke dalam tanpa mengeluarkan suara dobrakan pintu.

" Komandan pintu belakang tidak di kunci, kita masuk sekarang apa menunggu komandan? " ucap nya sembari membawa HT yang selalu di bawa kemana saja.

" Sekarang!! " titah Komandan.

Ke tujuh pria menyelusuri ruang tiap ruang. Dan sampai lah di ruang tengah yang suasana nya sangat gelap dan pengap. Kita beralih ke arah depan yang mana ke lima orang masih di sibuk kan dengan pintu yang masih di kunci dari dalam.

" Dobrak aja pak biar cepat " usul Anin yang udah gregetan sedari tadi, yang melihat polisi yang tengah mengotak ngatik kunci pintu menggunakan obeng.

" Lah iya kenapa enggak kepikiran dari tadi " menepuk kening nya sendiri.

" Ayo pak kita dobrak bareng bareng aja " ucap nya seraya menarik lengan Dokter Forensik.

" Hitungan ke tiga kita dobrak sama sama"

1... ( ancang ancang dengan melangkah ke belakang )

2... ( mengambil langkah lebar )

3... ( lari sekencang kencangnya )

Namun dari dalam sudah ada orang yang ingin membuka pintu nya.

Bruk!!... dua orang yang berniat mendobrak pintu malah terjatuh dan nyungsep ke lantai, lantara pintu nya sudah terbuka lebar dan yang membuka nya anak buah komandan.

Alhasil dua orang mengalami memar di dahi. Sakit tidak seberapa malu nya yang tidak bisa di lupakan.

Nasib...oh nasib.

" Pfttt...." Anin , Siska dan Arumi menahan tawa sekuat tenaga. Karna kejadian lucu telat di depan mata mereka. Ada yang menggosokkan hidung , ada yang memalingkan wajah dan ada juga yang menundukkan kepala.

" Loh komandan kenapa berbaring di bawah "

Dokter Forensik bangkit terlebih dahulu untuk membersihkan baju nya yang sedikit kotor. Di rasa sudah bersih baru lah menolong komandan yang butuh pertolongan.

" Anda tidak apa?"

" Tidak apa. Mungkin sedikit benjol aja di dahi " sambil melirik tajam ke anak buah nya yang berdiri di sebelah pintu.

Arumi masuk ke dalam terlebih dahulu melewati orang orang yang masih berdiri di depan pintu. Membuat Anin dan Siska ikut masuk ke dalam, kelamaan kalau menunggu orang orang.

Drap... Drap...

Ketiga orang sedang berjalan sembari melihat lihat ruang demi ruangan yang di sengaja pintu nya di buka oleh pemilik nya.

Mereka bertiga masih menyelusuri sampai akhir nya mereka menemukan pintu yang tertutup rapat beda dengan pintu pintu lain nya yang di sengaja di buka. Di samping itu mereka juga penasaran ada apa di balik pintu yang tertutup rapat ini.

Semakin penasaran membuat tangan Arumi bergerak dengan sendiri nya dan meraih gagang pintu.

Klek.... Klek... gagang pintu sulit untuk di buka, membuat Arumi geram.

" Ck,, enggak bisa di buka, pasti ada apa apa nya di tambah energi nya enggak enak lagi di sini " gerutu Arumi yang masih mencoba membuka pintu yang ada di depan nya.

Siska berjalan menuju Arumi dan tangan nya terulur memegang pundak Arumi " biar gue aja yang dobrak " memberi kode untuk menyingkir. Dan Arumi pun bergabung bersama Anin yang berdiri tak jauh dari pintu.

Dengan dua kali dobrakan pintu yang sulit untuk di buka, akhirnya bisa terbuka lebar membuat Siska shock setelah melihat isi yang berada di dalam ruangan ini.

" Wasalam bau nya " menutup kedua hidung nya dan berjalan menuju Arumi dan Anin.

" Eh iya kayak bau busuk, Nin coba elu senter ruangan ini. Gue nggak bisa lihat dengan jelas, gelap banget ruangan ini " Arumi menutup kuat kuat kedua lubang hidung.

Anin mengangguk dan mengeluarkan tiga senter yang ia taruh di dalam tas, dan segera membagikan ke pada dua sahabat nya.

Arumi dan Siska menerima uluran senter dan segera menyalakan.

Tek... ( suara tombol senter )

Tiga senter menyala membuat ruangan yang awal nya gelap berubah menjadi terang dan bisa terlihat jelas tengkorak tengkorak yang berjejer rapi di atas meja dan ada juga sisa sisa tulang manusia yang di kumpulkan jadi satu ke sudut ruang. Dan ada satu membuat ketiga perempuan ini melongo yakni ular besar berwarna hijau melilit seorang mayat yang tengah terbujur kaku di dalam lilitan ular hijau ini.

" Aaaa....mayat " teriak Anin , Siska dan Arumi secara bersamaan.

Bersambung...

Episodes
1 Kelahiran anak pertama
2 Masa remaja
3 Ujian pertama
4 Pesan dari kakek
5 Buku kuno
6 Sunyi
7 Mencari
8 Petunjuk
9 Ketemu
10 Menceritakan
11 Kerangka manusia
12 Gangguan
13 Sari
14 Di bantu
15 Diskusi
16 Rumah kepala sekolah
17 Hasil Forensik
18 Hasilnya sama
19 Minta tolong
20 Di rumah Sukiran
21 Siluman ular
22 Pesan dari Deddy Baskoro
23 Perpisahan sekolah
24 Bau apa ini?
25 Tamu tak di undang
26 Kamu siapa?
27 Darmani
28 Tempat asing
29 Tragedi berdarah
30 Terjawab sudah
31 Bukan Ita
32 Ternyata
33 Lari pagi
34 Gelisah
35 Masih aman
36 Salah kirim paket
37 Kalah
38 Pembersihan
39 Hari pertama masuk sekolah
40 Masih di sekolah
41 Menemani bunda
42 Susuk
43 Hari kedua
44 Olahraga
45 Putih abu abu
46 Hari ketiga
47 Perlahan
48 Mimpi buruk
49 Curhat
50 Perpustakaan
51 Kantin
52 pulang
53 Macet
54 Berita sedih
55 Pulang pagi
56 Benarkah?
57 Mimpi atau kenyataan?
58 Terjebak dalam mimpi
59 Bercak darah
60 'Dia' menghampiri ku
61 Pohon asem
62 Jam istirahat
63 Desa sebelah
64 Selesai
65 Bener apa enggak?
66 Liburan ke puncak
67 Villa puncak
68 Batalkan hari ini!!
69 Kesurupan massal.
70 Kesurupan lagi
71 kotor
72 Di ikuti
73 Susah tidur
74 Merasa di awasi
75 Tolong maafkan aku
76 Penyesalan
77 Dimana pun selalu ada
78 Mahkluk apa ini?
79 Jadi kan?
80 Iri hati
81 Terusik
82 Santet
83 Belum kapok
84 Ilmu hitam
85 Energi jahat
86 Serangan metafisika
87 Eling lan waspada
88 Terlambat pulang
89 Tak sengaja melihat hantu
90 Persami
91 Turun tangan
92 malam mencekam
93 Hilang
94 Di tinggal pergi
95 Di buat kaget
96 Berduka
97 Yang sebenarnya part 1
98 Yang sebenarnya part 2
99 Mengenai Fahri
100 Kebahagiaan
101 Anggota baru
102 Menyembelih kambing
103 Ikut pulang
104 Belajar bersama
105 Rencana ke Dieng
106 Homestay tua
107 Berkunjung ke kawah
108 Turun kabut
109 Kembali normal
110 Hujan
111 Pertanda!
112 Secepatnya!!
113 Kembali ke homestay
114 Di buat sakit
115 Licik
116 Hancur
117 Apa yang terjadi
118 Menyerang
119 Menyerah lah
120 Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kelahiran anak pertama
2
Masa remaja
3
Ujian pertama
4
Pesan dari kakek
5
Buku kuno
6
Sunyi
7
Mencari
8
Petunjuk
9
Ketemu
10
Menceritakan
11
Kerangka manusia
12
Gangguan
13
Sari
14
Di bantu
15
Diskusi
16
Rumah kepala sekolah
17
Hasil Forensik
18
Hasilnya sama
19
Minta tolong
20
Di rumah Sukiran
21
Siluman ular
22
Pesan dari Deddy Baskoro
23
Perpisahan sekolah
24
Bau apa ini?
25
Tamu tak di undang
26
Kamu siapa?
27
Darmani
28
Tempat asing
29
Tragedi berdarah
30
Terjawab sudah
31
Bukan Ita
32
Ternyata
33
Lari pagi
34
Gelisah
35
Masih aman
36
Salah kirim paket
37
Kalah
38
Pembersihan
39
Hari pertama masuk sekolah
40
Masih di sekolah
41
Menemani bunda
42
Susuk
43
Hari kedua
44
Olahraga
45
Putih abu abu
46
Hari ketiga
47
Perlahan
48
Mimpi buruk
49
Curhat
50
Perpustakaan
51
Kantin
52
pulang
53
Macet
54
Berita sedih
55
Pulang pagi
56
Benarkah?
57
Mimpi atau kenyataan?
58
Terjebak dalam mimpi
59
Bercak darah
60
'Dia' menghampiri ku
61
Pohon asem
62
Jam istirahat
63
Desa sebelah
64
Selesai
65
Bener apa enggak?
66
Liburan ke puncak
67
Villa puncak
68
Batalkan hari ini!!
69
Kesurupan massal.
70
Kesurupan lagi
71
kotor
72
Di ikuti
73
Susah tidur
74
Merasa di awasi
75
Tolong maafkan aku
76
Penyesalan
77
Dimana pun selalu ada
78
Mahkluk apa ini?
79
Jadi kan?
80
Iri hati
81
Terusik
82
Santet
83
Belum kapok
84
Ilmu hitam
85
Energi jahat
86
Serangan metafisika
87
Eling lan waspada
88
Terlambat pulang
89
Tak sengaja melihat hantu
90
Persami
91
Turun tangan
92
malam mencekam
93
Hilang
94
Di tinggal pergi
95
Di buat kaget
96
Berduka
97
Yang sebenarnya part 1
98
Yang sebenarnya part 2
99
Mengenai Fahri
100
Kebahagiaan
101
Anggota baru
102
Menyembelih kambing
103
Ikut pulang
104
Belajar bersama
105
Rencana ke Dieng
106
Homestay tua
107
Berkunjung ke kawah
108
Turun kabut
109
Kembali normal
110
Hujan
111
Pertanda!
112
Secepatnya!!
113
Kembali ke homestay
114
Di buat sakit
115
Licik
116
Hancur
117
Apa yang terjadi
118
Menyerang
119
Menyerah lah
120
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!