Kerangka manusia

Kepala sekolah terus mencecar pertanyaan agar lebih jelas cerita yang di berikan oleh tiga orang tersebut " terus kenapa, kalian bisa menyasar di taman belakang dengan kondisi pingsan. Coba kalian ceritakan semua yang kalian lihat biar saya carikan kyai atau ustadz untuk pembersihan sekolahan ini. Supaya peristiwa ini tidak terulang lagi"

Kini yang menjawab pertanyaan dari kepala sekolah yakni Anin " waktu itu.. " tanpa sengaja mata Anin menatap mata Kakek Djoko. Membuat kakek Djoko menggelengkan kepala menandakan jangan memberi tau mengenai buku kuno itu. Tanpa sadar tatapan mata kakek Djoko membuat Anin paham apa yang di maksud nya. Anin yang paham pun, memutuskan kontak pandang dan melanjutkan ucapan yang tadi ter jeda.

" Waktu itu setelah kami berdiam diri di dalam musholla kami memutuskan mencari jalan keluar. Sampai kami ke sasar di sebuah taman belakang yang berada di belakang gedung bangunan sekolah ini. Di sana kami menemukan sebuah sumur tua yang keadaan nya di penuhi dengan rumput yang menjalar ke mana mana. Kami menyebutnya dengan sumur tua pendem. Kira kira kedalaman nya sebelas meter. Namun saat kami membuka tutup sumur itu, betapa terkejutnya di dalam sana ada tulang manusia dan satu mayat yang masih utuh namun udah membusuk. Setelah menemukan mayat dan tulang manusia, dari arah belakang kami ada cahaya putih yang terang dan pada akhir nya kami bebas dan sekarang kami berada di sini " ucap Anin yang tengah duduk di atas ranjang UKS dengan kedua kaki bergelantungan.

" Sumur " beo kepala sekolah. Sembari mengingat apakah sekolahan ini mempunyai sumur.

" Sumur...sumur " batin kepala sekolah yang terus mengingat ngingat.

Beberapa menit kemudian...

" Oh...saya baru ingat " menjentikkan dua jari " benar di sekolahan ini ada sumur yang usia nya sudah sepuluh tahun. Tapi bukan sumur pendem, ya bentuk nya seperti sumur pada umum nya. Tinggi nya sepinggang orang dewasa dan kedalaman nya betul sebelas meter itu sumur udah lama tidak di pakai kita kira udah tiga tahun " kepala sekolah menjelaskan tentang sumur yang benar ada nya di belakang sekolah.

" Kalau saya boleh tau, letak sumur nya di sebelah mana? " tanya deddy Baskoro. Bertepatan berdiri di sebelah kepala sekolah.

" Di belakang gedung sekolah ini tepat nya di taman belakang dekat tandon air " jawab kepala sekolah.

Deg!...

Anin , Siska dan Arumi langsung berdetak jantung nya setelah di konfirmasi tentang sumur tua yang letak nya sama persis dengan isi yang berada di dalam buku kuno.

Arumi turun dari ranjang yang di sediakan oleh pihak sekolah. Lantas Arumi mengajak kakek nya ia merasakan ada yang tidak enak di dalam hati nya seolah ada sesuatu yang mengganjal.

" Ayo kek ikut Arumi ke taman belakang " menggandeng tangan kakek Djoko dengan jalan yang sedikit lari dan di ikuti oleh orang orang yang berada di dalam UKS.

Arumi terus menyusuri lorong lorong kelas dengan tangan yang sedikit dingin.

Tidak sampai lima menit Arumi dan para rombongan telah sampai di taman belakang yang mana di sana letak sumur yang di maksud Arumi dan kedua sahabatnya dan juga kepala sekolah.

" Ini kan yang kalian maksud sumur nya " kepala sekolah menunjukan sumur yang sudah di tutup dengan buis beton ( yang terbuat dari cor coran semen dan pasir ).

Yap letak sumur sama persis dengan yang mereka lihat dari dimensi sebelah.

Anin , Siska dan Arumi mengangguk benar. Di satu sisi Deddy Baskoro dan kakek Djoko merasakan hawa negatif yang mengelilingi sumur tua itu, membuat Deddy Baskoro dan kakek Djoko setuju dengan cerita Arumi dan dua sahabat nya.

Gambaran sumur tua itu masih bersih di sisi kanan kiri dan di dinding dinding belum ada tanaman merambat ataupun lumut. Akan tetapi pengelihatan menggunakan mata batin lain dengan keadaan saat ini, sangat jauh dengan penglihatan orang awam.

Sumur sudah tak layak pakai , dinding dinding sudah banyak yang berlubang , bagian sisi kanan kiri sudah di tumbuhi dengan lumut hijau di tambah mengeluarkan lendir yang berwarna putih pekat disertai dengan bau tak sedap layak nya bau ikan busuk. Di dalam sumur tiba tiba muncul sesosok makhluk yang mengerikan dengan wujud kepala nya menyerupai ikan Blobfish sedangkan leher kebawah tubuh manusia pada umum nya dengan tinggi 150 tidak berjenis kelamin perempuan maupun laki laki. Tubuh nya di penuhi dengan lendir dan transparan sehingga jaringan jaring dalam tubuh terlihat dengan jelas. Tak cuman itu saja melainkan ada banyak jenis makhluk yang menyeramkan seperti kuntilanak berlidah panjang , anak kecil yang berwajah tua dan ada satu penguasa yang sangat besar energi negatif nya yakni makhluk bertubuh tinggi seperti begu ganjang. Akan tetapi tidak memiliki lidah yang panjang melainkan mulut yang sobek nya sampai batas telinga.

Kakek Djoko dan deddy Baskoro bergidik ngeri apa yang mereka lihat.

" Sumur tua itu tidak beres nak. Ada yang merawat dan memberi makan mereka " papar kakek Djoko kepada anak nya.

" Ya yah, saya juga melihat nya seperti tempat ini tempat untuk pemujaan dan tumbal. Seperti nya ada seseorang yang sengaja menumbalkan dan memasukan tubuh para tumbal ke dalam sumur " ucap deddy Baskoro.

" Lantas siapa pelaku nya " gumam Deddy Baskoro.

Kakek Djoko melangkahkan kaki mendekat ke arah sumur yang masih di tutup. Kini kedua tangan lanjut usia memegang ujung buis beton untuk mengangkat. Namun kekuatan nya tidak seperti jaman muda dulu, membuat Deddy Baskoro dan kepala sekolah turut membantu.

" Dengan hitungan ke tiga kita sama sama mengangkat ini " tutur kepala sekolah yang sama penasaran dengan ucapan Anin.

Satu...

Dua... ( ketiga orang dewasa ancang ancang mengangkat )

Tiga... ( penutup sumur berhasil di buka )

" Astaghfirullah " sontak kepala sekolah memundurkan langkah setelah melihat isi yang berada di dalam sumur.

Kakek Djoko dan deddy Baskoro menggelengkan kepala ternyata benar apa dugaan mereka berdua.

" Mau di apakan mayat mayat ini pak? " tanya deddy Baskoro kepada kepala sekolah.

" Kita panggil pihak berwajib untuk mengungkapkan siapa mayat mayat ini dan apa motif nya " kepala sekolah yang sudah menempelkan ponsel nya ke telinga.

...****************...

Dua puluh menit kemudian...

Rombongan mobil polisi berjumlah dua memasuki area sekolah menengah pertama. Berbondong ondong polisi menyusuri gedung sekolah ini dan sampai lah di taman belakang yang mana sudah ada beberapa orang yang menunggu kedatangan polisi, berserta lima orang petugas rumah sakit datang ke lokasi.

Dan pada hari itu lah sekolahan ini kedatangan warga sekitar karna penasaran dengan penemuan kerangka manusia dan juga mayat yang kondisi nya masih di bilang utuh. Kemungkinan para korban ini langsung di tindak lanjuti dan akan mengusut tuntas siapa dalang dari pembuangan mayat ini.

Beberapa awak media atau reporter saling berdatangan ke sekolahan ini dan mendatangi langsung kepada kepala sekolah dan beberapa orang yang di duga sebagai orang yang pertama menemukan mayat atau tulang manusia yang masih dalam pengambilan.

Bersambung.....

Episodes
1 Kelahiran anak pertama
2 Masa remaja
3 Ujian pertama
4 Pesan dari kakek
5 Buku kuno
6 Sunyi
7 Mencari
8 Petunjuk
9 Ketemu
10 Menceritakan
11 Kerangka manusia
12 Gangguan
13 Sari
14 Di bantu
15 Diskusi
16 Rumah kepala sekolah
17 Hasil Forensik
18 Hasilnya sama
19 Minta tolong
20 Di rumah Sukiran
21 Siluman ular
22 Pesan dari Deddy Baskoro
23 Perpisahan sekolah
24 Bau apa ini?
25 Tamu tak di undang
26 Kamu siapa?
27 Darmani
28 Tempat asing
29 Tragedi berdarah
30 Terjawab sudah
31 Bukan Ita
32 Ternyata
33 Lari pagi
34 Gelisah
35 Masih aman
36 Salah kirim paket
37 Kalah
38 Pembersihan
39 Hari pertama masuk sekolah
40 Masih di sekolah
41 Menemani bunda
42 Susuk
43 Hari kedua
44 Olahraga
45 Putih abu abu
46 Hari ketiga
47 Perlahan
48 Mimpi buruk
49 Curhat
50 Perpustakaan
51 Kantin
52 pulang
53 Macet
54 Berita sedih
55 Pulang pagi
56 Benarkah?
57 Mimpi atau kenyataan?
58 Terjebak dalam mimpi
59 Bercak darah
60 'Dia' menghampiri ku
61 Pohon asem
62 Jam istirahat
63 Desa sebelah
64 Selesai
65 Bener apa enggak?
66 Liburan ke puncak
67 Villa puncak
68 Batalkan hari ini!!
69 Kesurupan massal.
70 Kesurupan lagi
71 kotor
72 Di ikuti
73 Susah tidur
74 Merasa di awasi
75 Tolong maafkan aku
76 Penyesalan
77 Dimana pun selalu ada
78 Mahkluk apa ini?
79 Jadi kan?
80 Iri hati
81 Terusik
82 Santet
83 Belum kapok
84 Ilmu hitam
85 Energi jahat
86 Serangan metafisika
87 Eling lan waspada
88 Terlambat pulang
89 Tak sengaja melihat hantu
90 Persami
91 Turun tangan
92 malam mencekam
93 Hilang
94 Di tinggal pergi
95 Di buat kaget
96 Berduka
97 Yang sebenarnya part 1
98 Yang sebenarnya part 2
99 Mengenai Fahri
100 Kebahagiaan
101 Anggota baru
102 Menyembelih kambing
103 Ikut pulang
104 Belajar bersama
105 Rencana ke Dieng
106 Homestay tua
107 Berkunjung ke kawah
108 Turun kabut
109 Kembali normal
110 Hujan
111 Pertanda!
112 Secepatnya!!
113 Kembali ke homestay
114 Di buat sakit
115 Licik
116 Hancur
117 Apa yang terjadi
118 Menyerang
119 Menyerah lah
120 Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kelahiran anak pertama
2
Masa remaja
3
Ujian pertama
4
Pesan dari kakek
5
Buku kuno
6
Sunyi
7
Mencari
8
Petunjuk
9
Ketemu
10
Menceritakan
11
Kerangka manusia
12
Gangguan
13
Sari
14
Di bantu
15
Diskusi
16
Rumah kepala sekolah
17
Hasil Forensik
18
Hasilnya sama
19
Minta tolong
20
Di rumah Sukiran
21
Siluman ular
22
Pesan dari Deddy Baskoro
23
Perpisahan sekolah
24
Bau apa ini?
25
Tamu tak di undang
26
Kamu siapa?
27
Darmani
28
Tempat asing
29
Tragedi berdarah
30
Terjawab sudah
31
Bukan Ita
32
Ternyata
33
Lari pagi
34
Gelisah
35
Masih aman
36
Salah kirim paket
37
Kalah
38
Pembersihan
39
Hari pertama masuk sekolah
40
Masih di sekolah
41
Menemani bunda
42
Susuk
43
Hari kedua
44
Olahraga
45
Putih abu abu
46
Hari ketiga
47
Perlahan
48
Mimpi buruk
49
Curhat
50
Perpustakaan
51
Kantin
52
pulang
53
Macet
54
Berita sedih
55
Pulang pagi
56
Benarkah?
57
Mimpi atau kenyataan?
58
Terjebak dalam mimpi
59
Bercak darah
60
'Dia' menghampiri ku
61
Pohon asem
62
Jam istirahat
63
Desa sebelah
64
Selesai
65
Bener apa enggak?
66
Liburan ke puncak
67
Villa puncak
68
Batalkan hari ini!!
69
Kesurupan massal.
70
Kesurupan lagi
71
kotor
72
Di ikuti
73
Susah tidur
74
Merasa di awasi
75
Tolong maafkan aku
76
Penyesalan
77
Dimana pun selalu ada
78
Mahkluk apa ini?
79
Jadi kan?
80
Iri hati
81
Terusik
82
Santet
83
Belum kapok
84
Ilmu hitam
85
Energi jahat
86
Serangan metafisika
87
Eling lan waspada
88
Terlambat pulang
89
Tak sengaja melihat hantu
90
Persami
91
Turun tangan
92
malam mencekam
93
Hilang
94
Di tinggal pergi
95
Di buat kaget
96
Berduka
97
Yang sebenarnya part 1
98
Yang sebenarnya part 2
99
Mengenai Fahri
100
Kebahagiaan
101
Anggota baru
102
Menyembelih kambing
103
Ikut pulang
104
Belajar bersama
105
Rencana ke Dieng
106
Homestay tua
107
Berkunjung ke kawah
108
Turun kabut
109
Kembali normal
110
Hujan
111
Pertanda!
112
Secepatnya!!
113
Kembali ke homestay
114
Di buat sakit
115
Licik
116
Hancur
117
Apa yang terjadi
118
Menyerang
119
Menyerah lah
120
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!