Kita kembali ke cerita Anin , Siska dan Arumi. Sekarang mereka masih terjebak di dimensi sebelah selama kurang lebih satu jam. Mereka masih di dalam musholla dengan kondisi setengah lemas.
" Rum, sampai kapan kita di sini lama lama. Disini rasa nya sedikit panas " rengek Anin dengan tangan nya memegang buku untuk di kipas kipas kan ke wajah nya.
Arumi yang sedari tadi mengawasi sekitar, menoleh kepala nya menghadap Anin " terus berdoa Nin supaya tempat ini adem "
Anin menoleh kepala nya ke kiri menatap Siska yang orang nya malah menundukkan kepala dengan kedua mata terpejam.
Anin mengulurkan tangan nya menyentuh pundak Siska dengan sedikit di goyang " Sis..."
" Sis.." Anin terus menggoyang pundak Siska. Namun sang empu tidak merespon. Membuat Anin merasa gelisah. Terus bertanya lagi ke Arumi yang duduk nya bersebelahan.
" Kok Siska dari tadi diam aja Rum, saat gue panggil"
Arumi menundukkan kepala untuk bisa melihat wajah Siska dari bawah karna kepala Siska terus menunduk ke bawah dan rambut sebahu menutupi wajah cantik nya. Otomatis Arumi menyingkirkan rambut Siska dengan tangan kanan.
Setelah di lihat Arumi bisa menyimpulkan keadaan Siska saat ini kepada sahabatnya satu nya yang tengah sedikit gelisah.
" Udah enggak apa. Dia lagi berdoa nanti juga sadar sendiri, udah elu yang tenang. Selagi kita berdoa insyaallah di lindungi oleh Allah dari semua marabahaya. Coba elu ikuti Siska yang lagi berdoa, gue akan menjaga sembari mengamati buku yang gue pegang ini " mengelus bahu Anin agar sedikit tenang.
...****************...
Di saat Anin dan Siska berdoa tiba tiba buku yang di genggam Arumi mengeluarkan cahaya merah yang seperti ( merah batu bata ) yang entah dari mana asal nya. Membuat mata Arumi silau. Tidak berhenti di situ aja Anin dan Siska yang mata nya terpejam juga merasakan silau cahaya yang sangat terang, membuat Anin dan Siska memperhatikan kegiatan berdoa dan memutuskan membuka mata.
" Ada apa ini. Kok buku nya nyala sendiri " Siska di buat kebingungan karna ia baru membuka kan kedua mata nya , sedangkan Arumi yang di tanya malah tidak tau.
Anin yang memperhatikan kedua sahabatnya, ekor mata kiri nya melihat ada tulisan aksara Jawa yang tiba tiba muncul tepat di bawah tulisan SUNYI. Refleks Anin menepuk paha Arumi dan Siska untuk bersama sama melihat tulisan yang baru muncul.
" Eh..eh, lihat tuh ada tulisan baru. Coba elu translate Rum " ujar Anin menyuruh Arumi men translate tulisan Jawa ke bahasa Indonesia. Karna cuma Arumi yang bisa menterjemahkan.
Arumi dan Siska mengikuti arah pandang Anin yang tertuju ke buku kuno yang terbuka tepat di bawah tulisan SUNYI. Entah ini kebetulan atau petunjuk mereka bertiga tidak tau yang mereka pikirkan saat ini hanya keluar dari dimensi ini.
" Sebentar gue translate dulu " Arumi menunggu cahaya merah itu agar reda dan lama kelamaan hilang dengan sendiri nya.
" Sumur belakang dekat tandon air " ujar Arumi saat setelah membaca tulisan aksara Jawa kuno.
Arumi mendongakkan kepala nya " emang ada sumur di sekolah ini, perasaan enggak ada deh. Ya kan Nin , Sis " menatap bergantian ke Anin dan Siska.
Siska angkat bicara yang sedari tadi mencerna ucapan Arumi " yakin cuman itu aja translate nya. Tuh yang di bawah kan belum elu translate ya kali tulisan nya banyak yang elu translate cuma sedikit "
Arumi melongo setelah mendengar ucapan Siska " loh kok tambah banyak, tadi cuma satu garis aja. Lah ini malah tiba tiba muncul lima baris yang baru. Apa gue salah lihat ya " menggaruk kepala nya yang sedikit gatal karna udara di sekitar musholla tiba tiba terasa panas mengakibatkan tiga orang di landa panas. Panas nya seperti duduk di depan api unggun. Nah kira kira itu yang di rasakan tiga orang tersebut.
" Coba elu translate lagi Rum, biar cepat cepat bebas, aneh lama lama di sini mana jam dari tadi putar nya lama banget " Anin mengeluh lantara jarum jam tangan nya berputar sangat lambat.
" Ok..ok jangan panik tenang biar gue nyaman saat translate"
Anin dan Siska diam sambil menunggu Arumi yang sedang membaca aksara Jawa kuno itu. Walaupun mereka sama sama asli orang Jawa, namun kedua nya tidak pandai membaca aksara Jawa. Apa lagi yang aksara Jawa kuno mereka sangat buta huruf dan untung nya Arumi bisa membaca aksara Jawa saat ini maupun yang kuno entah belajar nya dari mana yang mereka tau Arumi bisa membaca dan bisa memahami apa yang di maksud tulisan itu.
...****************...
Beberapa menit kemudian....
" Gimana Rum. Apa yang di maksud tulisan itu? " tanya Anin yang sangat penasaran apa arti tulisan tersebut. Dan di anggukan juga oleh Siska.
Arumi membuang nafas sejenak " hufftt.., gini yang gue baca dan pahami. Isi yang ada di dalam buku ini, menyuruh kita untuk keluar dari sini dan kita di suruh mencari sumur tua itu hari ini. Di sana kita akan mendapatkan petunjuk "
" Petunjuk? " beo Siska.
" Sumur tua? ada petunjuk lain agar gue jelas " sambung Anin.
" Kan gue bilang dari awal sumur sama tandon air berarti tempat nya enggak jauh dari tandon air Nin. Elu tau tandon air nya letak nya di mana biar misi kita berjalan mulus seperti pantat bayi " di akhir i dengan gelak tawa agar suasana kali ini tidak membawa keseraman.
" Aha!... gue baru ingat guys " menepuk kedua tangan membuat Anin dan Arumi kaget.
" Sialan gue kaget nying.. " umpat Arumi.
" Hehe...sorry sorry kelepasan " dengan cengir yang tak berdosa. " letak tandon air kan di taman belakang dekat kamar mandi siswa. Gimana sih masa lupa letak nya mana udah tiga tahun di sini "
Arumi bangkit dari duduk sila nya sembari membawa buku kuno dan tas ransel yang berada di kedua pundak " ok guys kita gass...hari ini semangat!!... " mengepalkan satu tangan ke atas layak nya memberi suntikan semangat untuk kedua sahabatnya.
" Let's go " sorak Anin dan Siska berbarengan.
Dan mereka bertiga keluar dari musholla yang mana ketika menginjakkan kaki mereka keluar di situ lah mereka mendapatkan tatapan tak enak dari yang tak kasat mata mulai dari anak kecil sampai para orang tua ( nenek kakek ) muncul dan menyebar ke seluruh lingkungan sekolah. Hal itu tidak berlaku dengan tiga orang tersebut yang mana mereka bertiga tidak kaget atau pun takut, mereka menganggap ' mereka ' hanya angin berlalu.
Sesampai nya di lokasi taman belakang mereka menemukan tandon air yang letak nya di buat tinggi. Tandon air nya tidak di letakan di bawah melainkan di atas ( bukan di genteng ). Pasti kalian tau kan apa maksud author.
" Nah ini dia ketemu " ujar Siska yang berdiri di tengah tengah Anin dan Arumi.
" Terus sumur tua nya di mana " tanya Anin yang terus mencari letak sumur tua itu.
" Ya cari lah Nin. Kita hanya memilih dua pilihan mencari bersama atau berpencar" Arumi melontarkan dua pilihan kepada sahabatnya.
" Bersama lah. Kalau ada apa apa gimana hayo " sahut Siska tanpa banyak pikir.
" Betul tuh " sambung Anin.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments