Pesan dari kakek

Episode sebelumnya ...

"jadi begini nduk cah ayu kakek mau kasih ilmu kejawen ke kalian" ucap kakek dengan memakai pakaian Surjan. Khas orang kejawen tak lupa dengan hiasan yang berada di kepalanya.

"Apa itu ilmu kejawen kek? kami bertiga tidak paham" ucap mereka yang mana mereka tidak paham apa yang di maksud kakek tersebut.

"Kejawen dipandang sebagai Ilmu yang mempunyai ajaran-ajaran yang utama, yaitu membangun tata krama atau aturan dalam berkehidupan yang baik. Kejawen merupakan kepercayaan dari sebuah etnis yang berada di Pulau Jawa. Filsafat Kejawen didasari pada ajaran agama yang dianut oleh filsuf dari Jawa"ucap kakek dengan nada santai nan serius.

"Bukannya ilmu kejawen itu musyrik kek?" tanya Siska sembari membersihkan puntung rokok.

"Dari mana kamu tau kalau ilmu kejawen itu musyrik" tanya balik sang kakek.

"Dari orang luar , soalnya Siska pernah dengar kek dari orang luar" ucap Siska yang tidak enak dengan tatapan sang kakek .

"Ilmu kejawen tidak musyrik nak. Jangan menilai orang dari luarnya belum tentu orang yang menganut ajaran kejawen itu musyrik justru sebelum adanya agama Islam , Hindu , Budha , Kristen dan Katolik . Masyarakat Jawa atau nenek moyang bangsa Indonesia udah mengenal terlebih dahulu, ilmu kejawen itu mendekatkan kepada tuhan yang maha esa melalui ritual - ritual Jawa kuno..."

"Sejak masa prasejarah nenek moyang kita atau bisa di sebut masa purba sudah mengenal sistem kepercayaan. Ada tiga sistem kepercayaan yang dianut mereka seperti, Animisme , Dinamisme dan Totemisme" ungkap kakek.

"Agama Kapitayan secara sederhana dapat digambarkan sebagai suatu ajaran keyakinan yang memuja sembahan utama yang disebut Sanghyang Taya, yang bermakna Hampa, Kosong, Suwung, atau Awang-Uwung. Taya bermakna Yang Absolut, yang tidak bisa dipikir dan dibayang-bayangkan. Tidak bisa didekati dengan pancaindra" ucap kakek sambil menyesap sebatang rokok yang baru ia nyalakan.

"Oooo....gitu yaa kek" ucap Arumi sembari mangut mangut.

"Apa kita bertiga perlu yang namanya semedi dan apa manfaatnya kek" tanya Anin yang masih tidak paham cerita yang di sampaikan oleh kakak nya Arumi.

"Perlu nak semedi itu dan di balik kata semedi terdapat manfaat yang luar biasa untuk mendekatkan diri kita kepada Gusti. Mereka yang bersemedi memiliki tujuan untuk meraih budi yang besar, indah dan suci" ucap kakek.

"Ada tata cara semedi atau hanya sekedar duduk bersila sambil memejamkan mata saja" Siska mulai tertarik cerita yang di sampaikan. Ia terus menggali informasi yang belum ia pahami.

"Ada nduk, cara yang benar melakukan semedi atau bisa di bilang meditasi. Cara yang pertama kita harus mempunyai tujuan yang jelas dalam arti, semisal diri mu meminta petunjuk dari sang maha esa untuk mencari tau keadaan dunia di masa yang akan datang atau bisa juga meminta ketenangan jiwa dan batin atau bisa juga meminta ilmu Kanuragan. Selanjutnya posisi kan tubuh mu dengan nyaman tanpa ada gangguan dari orang lain agar konsentrasi mu tidak terganggu...."

" Posisi semedi yang benar bersila dengan tubuh yang tegap kaki kiri di bawah sedangkan kaki kanan di taruh atas. Dengan kedua tangan mu memegang kedua lutut, pejamkan kedua mata. Hilangkan pikiran tentang dunia" jelas kakek sembari menyeruput secangkir kopi yang baru saja di antarkan oleh bunda Aurora.

"Mengapa harus menghilangkan pikiran tentang dunia dan apa hubungannya sama semedi" tanya Siska dengan polosnya.

"Sekarang kakek tanya sama kamu. Kamu pernah meditasi apa belum" mencondongkan tubuhnya ke depan.

"Hmm...oh pernah ke waktu senam yoga sama mama di halaman" ucap Siska sambil mengingat tempo lalu.

" Cara nya bagaimana?" ucap kakek seraya menarik ujung bibirnya.

"Ya cara nya mengosongkan pikiran supaya lebih rileks" ungkap Siska.

Sedetik kemudian Siska mengerjap ngerjapkan kedua matanya. Betapa terkejutnya Siska baru menyadari arti semedi itu sendiri.

Sang kakek paham melihat perubahan ekspresi anak gadis yang berada di antara cucu nya dan temannya.

"Sudah paham sekarang" terkekeh pelan.

"Su-sudah kek" jawab Siska sambil menggaruk tengkuk leher yang tidak gatal.

" Ya sudah, kalian masuk ke dalam. Kakek ada urusan sebentar. Arumi ajak teman mu masuk dulu...."

Kakek beranjak pergi seorang diri.

Membalikan badan " oiya nanti tunggu kakek. Jangan pulang dulu" titah kakek.

" Kenapa kek?" tanya Arumi.

Ucapan Arumi tak di hiraukan sebab sang Kakek telah berjalan jauh melewati kolam ikan.

" Mungkin kakek mu ada urusan yang sangat penting"

" Hmm... ya udah kita masuk ke dalam yuk, keburu sore nanti " ajak Arumi.

Mereka bertiga memutuskan masuk ke dalam sembari menunggu kakek Arumi datang. Sesampai di dalam, mereka di sambut dengan berbagai hidangan yang pasti nya menggiurkan. Semua hidangan tertata rapi di atas meja makan.

" Rum, ada acara apa kok hidangan menu semua keluar " ujar Anin tepat di belakang Siska.

" Entahlah gue enggak tau. Mungkin temu nya bunda mau datang. Yuk ah kita naik ke atas ke kamar gue. Sekalian elu pada mandi di sini " melangkahkan kaki menuju anak tangga.

" Tapi kita berdua enggak bawa baju ganti. Gimana dong masa kita keluar dari sini pakai ini lagi kan bau" oceh Siska sembari menaiki anak tangga.

" Tenang pakai baju gue juga enggak apa, di lemari ada banyak baju ganti. Elu pada bebas mau pilih yang mana " ucap Arumi seraya membalikan badan menghadap kedua sahabatnya.

" Woke lah kalau begitu " Siska langsung main terobos masuk ke dalam kamar.

Arumi hanya menggelengkan kepala.

" Oii...cepat lah mandi nya jangan lama lama. Gue udah gerah nih " omel Anin yang tak tahan dengan bau tubuh nya sendiri. Alhasil sedari tadi ia mengomel ngomel sambil menggedor gedor pintu kamar mandi.

Arumi yang lagi santai santai di atas kasur di buat geram dengan teriakkan Anin yang tidak mau berhenti " Nin mandi di lantai bawah juga bisa. Jangan teriak teriak pening pala gue, dengar suara cempreng lu "

" Enggak mau. Mau nya di sini, males gue harus turun ke bawah mana jauh lagi kamar mandi nya. Enakan di sini " tolak Anin sambil bersidekap dada.

" Yakin nih enggak mau " Arumi turun dari kasur dan berjalan menuju Anin yang lagi berdiri di depan pintu kamar mandi.

" Enggak mau. Mau nya di sini titik!! " menghentakkan kedua kaki nya.

" Heleh paling mandi di sini sambil berendam pakai sabun mandi di campur aromaterapi. Ya kan ngaku deh elu " goda Arumi sembari memainkan kedua alis nya.

" Hehe...itu alasan yang kedua " cengir Anin.

" Alasan " gumam ku.

Klek....

Pintu kamar mandi terbuka dan orang di balik pintu yakni Siska yang tengah mengeringkan rambut nya menggunakan handuk.

" Loh kok kalian berdiri di sini " ucap Siska.

Bersambung...

Episodes
1 Kelahiran anak pertama
2 Masa remaja
3 Ujian pertama
4 Pesan dari kakek
5 Buku kuno
6 Sunyi
7 Mencari
8 Petunjuk
9 Ketemu
10 Menceritakan
11 Kerangka manusia
12 Gangguan
13 Sari
14 Di bantu
15 Diskusi
16 Rumah kepala sekolah
17 Hasil Forensik
18 Hasilnya sama
19 Minta tolong
20 Di rumah Sukiran
21 Siluman ular
22 Pesan dari Deddy Baskoro
23 Perpisahan sekolah
24 Bau apa ini?
25 Tamu tak di undang
26 Kamu siapa?
27 Darmani
28 Tempat asing
29 Tragedi berdarah
30 Terjawab sudah
31 Bukan Ita
32 Ternyata
33 Lari pagi
34 Gelisah
35 Masih aman
36 Salah kirim paket
37 Kalah
38 Pembersihan
39 Hari pertama masuk sekolah
40 Masih di sekolah
41 Menemani bunda
42 Susuk
43 Hari kedua
44 Olahraga
45 Putih abu abu
46 Hari ketiga
47 Perlahan
48 Mimpi buruk
49 Curhat
50 Perpustakaan
51 Kantin
52 pulang
53 Macet
54 Berita sedih
55 Pulang pagi
56 Benarkah?
57 Mimpi atau kenyataan?
58 Terjebak dalam mimpi
59 Bercak darah
60 'Dia' menghampiri ku
61 Pohon asem
62 Jam istirahat
63 Desa sebelah
64 Selesai
65 Bener apa enggak?
66 Liburan ke puncak
67 Villa puncak
68 Batalkan hari ini!!
69 Kesurupan massal.
70 Kesurupan lagi
71 kotor
72 Di ikuti
73 Susah tidur
74 Merasa di awasi
75 Tolong maafkan aku
76 Penyesalan
77 Dimana pun selalu ada
78 Mahkluk apa ini?
79 Jadi kan?
80 Iri hati
81 Terusik
82 Santet
83 Belum kapok
84 Ilmu hitam
85 Energi jahat
86 Serangan metafisika
87 Eling lan waspada
88 Terlambat pulang
89 Tak sengaja melihat hantu
90 Persami
91 Turun tangan
92 malam mencekam
93 Hilang
94 Di tinggal pergi
95 Di buat kaget
96 Berduka
97 Yang sebenarnya part 1
98 Yang sebenarnya part 2
99 Mengenai Fahri
100 Kebahagiaan
101 Anggota baru
102 Menyembelih kambing
103 Ikut pulang
104 Belajar bersama
105 Rencana ke Dieng
106 Homestay tua
107 Berkunjung ke kawah
108 Turun kabut
109 Kembali normal
110 Hujan
111 Pertanda!
112 Secepatnya!!
113 Kembali ke homestay
114 Di buat sakit
115 Licik
116 Hancur
117 Apa yang terjadi
118 Menyerang
119 Menyerah lah
120 Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kelahiran anak pertama
2
Masa remaja
3
Ujian pertama
4
Pesan dari kakek
5
Buku kuno
6
Sunyi
7
Mencari
8
Petunjuk
9
Ketemu
10
Menceritakan
11
Kerangka manusia
12
Gangguan
13
Sari
14
Di bantu
15
Diskusi
16
Rumah kepala sekolah
17
Hasil Forensik
18
Hasilnya sama
19
Minta tolong
20
Di rumah Sukiran
21
Siluman ular
22
Pesan dari Deddy Baskoro
23
Perpisahan sekolah
24
Bau apa ini?
25
Tamu tak di undang
26
Kamu siapa?
27
Darmani
28
Tempat asing
29
Tragedi berdarah
30
Terjawab sudah
31
Bukan Ita
32
Ternyata
33
Lari pagi
34
Gelisah
35
Masih aman
36
Salah kirim paket
37
Kalah
38
Pembersihan
39
Hari pertama masuk sekolah
40
Masih di sekolah
41
Menemani bunda
42
Susuk
43
Hari kedua
44
Olahraga
45
Putih abu abu
46
Hari ketiga
47
Perlahan
48
Mimpi buruk
49
Curhat
50
Perpustakaan
51
Kantin
52
pulang
53
Macet
54
Berita sedih
55
Pulang pagi
56
Benarkah?
57
Mimpi atau kenyataan?
58
Terjebak dalam mimpi
59
Bercak darah
60
'Dia' menghampiri ku
61
Pohon asem
62
Jam istirahat
63
Desa sebelah
64
Selesai
65
Bener apa enggak?
66
Liburan ke puncak
67
Villa puncak
68
Batalkan hari ini!!
69
Kesurupan massal.
70
Kesurupan lagi
71
kotor
72
Di ikuti
73
Susah tidur
74
Merasa di awasi
75
Tolong maafkan aku
76
Penyesalan
77
Dimana pun selalu ada
78
Mahkluk apa ini?
79
Jadi kan?
80
Iri hati
81
Terusik
82
Santet
83
Belum kapok
84
Ilmu hitam
85
Energi jahat
86
Serangan metafisika
87
Eling lan waspada
88
Terlambat pulang
89
Tak sengaja melihat hantu
90
Persami
91
Turun tangan
92
malam mencekam
93
Hilang
94
Di tinggal pergi
95
Di buat kaget
96
Berduka
97
Yang sebenarnya part 1
98
Yang sebenarnya part 2
99
Mengenai Fahri
100
Kebahagiaan
101
Anggota baru
102
Menyembelih kambing
103
Ikut pulang
104
Belajar bersama
105
Rencana ke Dieng
106
Homestay tua
107
Berkunjung ke kawah
108
Turun kabut
109
Kembali normal
110
Hujan
111
Pertanda!
112
Secepatnya!!
113
Kembali ke homestay
114
Di buat sakit
115
Licik
116
Hancur
117
Apa yang terjadi
118
Menyerang
119
Menyerah lah
120
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!