Menceritakan

Anin , Siska dan Arumi berhasil keluar dari dimensi sebelah berkat doa dari orang orang ( yang berada di sekolah ) dan doa dari orang tua. Dan di balik pembebasan tiga orang itu ada campur tangan kakek Djoko dan deddy Baskoro.

Sebelum di temukan tiga orang itu, siswa kelas delapan berjumlah empat orang sedang mencari di sekitaran taman belakang gedung sekolah. Betapa kaget nya mereka ( kelas delapan ) menemukan Anin , Arumi dan Siska yang pingsan di dekat sumur tua yang tak jauh dari tandon air. Mereka yang ( kelas delapan ) memanggil guru guru dan kepala sekolah.

" Alhamdulillah kalian sudah ketemu " kepala sekolah mengucapkan syukur karna siswa nya sudah kembali dengan kondisi badan utuh dan masih bernyawa, akan tetapi di saat di temukan badan mereka bertiga seolah lemas tak bertenaga, menjadikan Anin , Arumi dan Siska pingsan di tempat.

Sebagian guru dan petugas pmr menggotong tubuh ketiga dan di pindahkan ke ruang uks. Karna di ruangan itukah tubuh ketiga orang tersebut bisa di baring kan di ats tempat tidur yang sudah di sediakan oleh pmr.

Tiga orang tua dari Arumi , Anin dan Siska bersama sama mendatangi ruang uks dengan berbagai macam raut muka.

" Arumi..."

" Anin...."

" Siska..."

Para orang tua meneriaki anak anak meraka khusus nya para emak emak.

" Alhamdullilah nak, udah ketemu " bunda Aurora mengusap kening anak nya dengan penuh rasa sayang "

Namun sang anak masih tidak sadar kan diri. Dengan kedua mata masih terpejam. Begitu juga dengan kedua sahabat anak nya yang masih sama tidak sadar kan diri.

Deddy Baskoro dan kakek Djoko mendatangi ruang uks yang di penuhi dengan para guru dan para orang tua.

Deddy Baskoro dan kakek Djoko saling pandang dan kemudian menganggukkan kepala. Deddy Baskoro berdiri di depan ketiga orang yang masih pingsan. Deddy Baskoro menghirup udara sebelum melantunkan adzan supaya mereka segera sadar.

Dengan sigap dan tanpa pikir panjang Deddy Baskoro melantunkan adzan dengan sangat keras agar ketiga orang yang ada di depan nya bisa mendengar.

Dan benar saja setelah selesai melantunkan adzan, ketiga orang tersebut sadar dari pingsan dalam kurung waktu lima menit.

Kakek Djoko menyuruh ketiga orang tersebut untuk minum air putih terlebih dahulu agar energi negatif luntur bersamaan dengan air putih yang mereka minum. Akan tetapi bukan air biasa yang mereka minum, melainkan air minum yang sudah di beri bacaan doa berupa surah alfatihah tiga kali , surah An-nas tiga kali , Al - Falaq tiga kali dan di tutup dengan bacaan ayat kursi satu kali. Dan di titipkan ke dalam gelas yang berisi air putih.

" Kalian baik baik saja kan? " tanya kakek Djoko yang di dampingi oleh Deddy Baskoro berserta bunda Aurora.

" Baik kek " dengan nada sedikit lemas.

" Ucap istighfar sebanyak tiga puluh tiga dalam hati agar hati kalian tenang " kakek Djoko menyuruh cucu nya berserta dua teman nya agar energi negatif benar benar hilang.

Kepala sekolah yang masih di dalam ruangan menyuruh siswa siswa lain nya untuk pulang terlebih dahulu dan menyuruh beberapa guru ikut serta pulang karna hari hampir sore. Biar kepala sekolah dan para orang tua yang tinggal di sini.

Setelah kondisi benar benar tenang, baru lah kepala sekolah menanyakan perihal hilang nya waktu tadi pagi.

" Coba cerita kepada kami, kenapa kalian bisa hilang atau tersesat di dalam sekolah. Katakan dengan kami sejujur jujur nya " kepala sekolah memberi pertanyaan dengan nada yang santai namun serius.

Anin , dan Siska menoleh menatap langsung ke arah Arumi dengan maksud agar Arumi yang menjelaskan tentang kejadian tadi pagi sampai ketemu nya mereka di jam tiga sore lebih dua puluh menit. ( Hilang pagi di temukan sore ).

" Jadi waktu itu kami sudah sampai di gerbang sekolah pada jam setengah tujuh pagi. Kami bertiga memutuskan masuk ke dalam karna cuaca sudah mendung takut terkena air hujan "

Dalam benak mereka bingung tentang cuaca mendung, bukan nya tadi pagi cuaca nya sangat cerah. Hal itu membuat mereka semakin penasaran.

" Kami bertiga baru menginjakan kaki di halaman sekolah. Tanpa kami duga ternyata hujan sudah turun. Kami pergi menuju lorong kelas bawah. Kami sangat ingat ketika jalan bareng di lorong kelas bawah. Pada saat itu kami mulai curiga dengan sekolahan ini , suasana nya sangat berbeda jauh bangunan nya usang , lantai berdebu banyak tanah basah yang tersebar di seluruh lantai , kursi , meja pada rusak dan penampilan tidak layak pakai , dinding dinding pada retak dan sudah dihinggapi oleh tanaman merambat , atap pada jebol sehingga air hujan pada menetas ke dalam. Ada juga satu ruang yang atap nya sudah tak ada dan di dalam nya sudah di penuhi dengan tumbuhan ilalang membuat ruangan itu tak terlihat dan tak berbentuk. Saat jalan seolah olah saya di perhatikan oleh mereka yang bentuk nya mengerikan. Lantas saya membawa kedua sahabat saya pergi menuju musholla karna hanya bangunan itu yang masih berdiri kokoh dan tidak rusak. Kami pun masuk ke dalam dan menutup pintu serta jendela agar mereka yang saya lihat tidak ikut masuk ke dalam " ujar Arumi dengan pandangan menatap pintu yang masih terbuka lebar.

Hal itu langsung di respon cepat oleh kepala sekolah " sebentar saya cerna dulu ucapan yang kamu berikan. Saya bingung untuk menanggapi hal ini antara percaya dan tidak percaya. Namun ketika saya pikir hanya satu yang saya percaya yaitu musholla dan cuaca mendung. Kenapa saya memilih dua kata itu pertama di pagi hari cuaca nya sangat cerah nan panas tidak mendung apa lagi hujan, yang kedua semua orang sudah mencari kalian sampai ada yang sudah masuk ke dalam musholla namun nihil tidak ada kalian, musholla dengan keadaan bersih tidak ada orang. Mungkin kalian sudah masuk ke alam gaib " ucap kepala sekolah.

Kedua orang tua Anin dan Siska hanya bisa mendengar ucapan kepala sekolah dan Arumi. Mereka sama sama pusing dengan kejadian yang menimpa anak nya antara percaya dan tak percaya. Hal tersebut di luar nalar manusia.

" Kalian di sana apa tidak merasakan kelelahan atau kelaparan karna kalian sudah menghilang lebih dari empat jam lama nya " ujar salah satu orang tua Siska yang tidak atau kalau anak nya bisa merasakan ' mereka '.

" Haa!! empat jam bu, enggak mungkin kami hilang selama itu. Di sana kami merasakan dua jam saja " sambung Siska yang sangat kaget diri nya dan kedua sahabatnya hilang selama itu.

" Betul apa kata ibu mu. Kalian udah menghilang selama kurang lebih empat jam. Kami terus mencari kalian dari pagi hingga sore tanpa henti lelah " sahut bunda Aurora.

Bersambung...

Episodes
1 Kelahiran anak pertama
2 Masa remaja
3 Ujian pertama
4 Pesan dari kakek
5 Buku kuno
6 Sunyi
7 Mencari
8 Petunjuk
9 Ketemu
10 Menceritakan
11 Kerangka manusia
12 Gangguan
13 Sari
14 Di bantu
15 Diskusi
16 Rumah kepala sekolah
17 Hasil Forensik
18 Hasilnya sama
19 Minta tolong
20 Di rumah Sukiran
21 Siluman ular
22 Pesan dari Deddy Baskoro
23 Perpisahan sekolah
24 Bau apa ini?
25 Tamu tak di undang
26 Kamu siapa?
27 Darmani
28 Tempat asing
29 Tragedi berdarah
30 Terjawab sudah
31 Bukan Ita
32 Ternyata
33 Lari pagi
34 Gelisah
35 Masih aman
36 Salah kirim paket
37 Kalah
38 Pembersihan
39 Hari pertama masuk sekolah
40 Masih di sekolah
41 Menemani bunda
42 Susuk
43 Hari kedua
44 Olahraga
45 Putih abu abu
46 Hari ketiga
47 Perlahan
48 Mimpi buruk
49 Curhat
50 Perpustakaan
51 Kantin
52 pulang
53 Macet
54 Berita sedih
55 Pulang pagi
56 Benarkah?
57 Mimpi atau kenyataan?
58 Terjebak dalam mimpi
59 Bercak darah
60 'Dia' menghampiri ku
61 Pohon asem
62 Jam istirahat
63 Desa sebelah
64 Selesai
65 Bener apa enggak?
66 Liburan ke puncak
67 Villa puncak
68 Batalkan hari ini!!
69 Kesurupan massal.
70 Kesurupan lagi
71 kotor
72 Di ikuti
73 Susah tidur
74 Merasa di awasi
75 Tolong maafkan aku
76 Penyesalan
77 Dimana pun selalu ada
78 Mahkluk apa ini?
79 Jadi kan?
80 Iri hati
81 Terusik
82 Santet
83 Belum kapok
84 Ilmu hitam
85 Energi jahat
86 Serangan metafisika
87 Eling lan waspada
88 Terlambat pulang
89 Tak sengaja melihat hantu
90 Persami
91 Turun tangan
92 malam mencekam
93 Hilang
94 Di tinggal pergi
95 Di buat kaget
96 Berduka
97 Yang sebenarnya part 1
98 Yang sebenarnya part 2
99 Mengenai Fahri
100 Kebahagiaan
101 Anggota baru
102 Menyembelih kambing
103 Ikut pulang
104 Belajar bersama
105 Rencana ke Dieng
106 Homestay tua
107 Berkunjung ke kawah
108 Turun kabut
109 Kembali normal
110 Hujan
111 Pertanda!
112 Secepatnya!!
113 Kembali ke homestay
114 Di buat sakit
115 Licik
116 Hancur
117 Apa yang terjadi
118 Menyerang
119 Menyerah lah
120 Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kelahiran anak pertama
2
Masa remaja
3
Ujian pertama
4
Pesan dari kakek
5
Buku kuno
6
Sunyi
7
Mencari
8
Petunjuk
9
Ketemu
10
Menceritakan
11
Kerangka manusia
12
Gangguan
13
Sari
14
Di bantu
15
Diskusi
16
Rumah kepala sekolah
17
Hasil Forensik
18
Hasilnya sama
19
Minta tolong
20
Di rumah Sukiran
21
Siluman ular
22
Pesan dari Deddy Baskoro
23
Perpisahan sekolah
24
Bau apa ini?
25
Tamu tak di undang
26
Kamu siapa?
27
Darmani
28
Tempat asing
29
Tragedi berdarah
30
Terjawab sudah
31
Bukan Ita
32
Ternyata
33
Lari pagi
34
Gelisah
35
Masih aman
36
Salah kirim paket
37
Kalah
38
Pembersihan
39
Hari pertama masuk sekolah
40
Masih di sekolah
41
Menemani bunda
42
Susuk
43
Hari kedua
44
Olahraga
45
Putih abu abu
46
Hari ketiga
47
Perlahan
48
Mimpi buruk
49
Curhat
50
Perpustakaan
51
Kantin
52
pulang
53
Macet
54
Berita sedih
55
Pulang pagi
56
Benarkah?
57
Mimpi atau kenyataan?
58
Terjebak dalam mimpi
59
Bercak darah
60
'Dia' menghampiri ku
61
Pohon asem
62
Jam istirahat
63
Desa sebelah
64
Selesai
65
Bener apa enggak?
66
Liburan ke puncak
67
Villa puncak
68
Batalkan hari ini!!
69
Kesurupan massal.
70
Kesurupan lagi
71
kotor
72
Di ikuti
73
Susah tidur
74
Merasa di awasi
75
Tolong maafkan aku
76
Penyesalan
77
Dimana pun selalu ada
78
Mahkluk apa ini?
79
Jadi kan?
80
Iri hati
81
Terusik
82
Santet
83
Belum kapok
84
Ilmu hitam
85
Energi jahat
86
Serangan metafisika
87
Eling lan waspada
88
Terlambat pulang
89
Tak sengaja melihat hantu
90
Persami
91
Turun tangan
92
malam mencekam
93
Hilang
94
Di tinggal pergi
95
Di buat kaget
96
Berduka
97
Yang sebenarnya part 1
98
Yang sebenarnya part 2
99
Mengenai Fahri
100
Kebahagiaan
101
Anggota baru
102
Menyembelih kambing
103
Ikut pulang
104
Belajar bersama
105
Rencana ke Dieng
106
Homestay tua
107
Berkunjung ke kawah
108
Turun kabut
109
Kembali normal
110
Hujan
111
Pertanda!
112
Secepatnya!!
113
Kembali ke homestay
114
Di buat sakit
115
Licik
116
Hancur
117
Apa yang terjadi
118
Menyerang
119
Menyerah lah
120
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!