Anin dan Arumi saling pandang satu sama lain, beberapa detik kemudian baru lah Anin buka suara " elu itu mandi apa berendam lama banget " Anin langsung memasang tampang wajah masam sambil membawa handuk bersih dan satu steel baju ganti. Dengan posisi badan bersandar di kusen pintu.
" Ya mandi lah ngab, masa di kamar mandi main kelereng. Dah sana masuk ke dalam jangan banyak ngomong. kasihan yang punya kamar mandi " ucap Siska sembari menunjukan menggunakan dagu lancip nya.
Anin menarik tubuh nya, kemudian ia masuk ke dalam menggantungkan handuk dan satu steel baju ganti. Setelah itu membalik badan menatap Siska " siapa tau main bebek bebek di sini " setelah itu mendorong pintu kamar mandi.
" Kurang kerjaan gue mandi sambil main bebek warna kuning, ya kali gue segitu nya " Siska duduk di kursi kecil yang langsung berhadapan dengan cermin besar yang mana cermin itu satu paket dengan meja rias.
Siska menyisir rambut nya menggunakan sisir rambut yang bergigi besar " eh tadi di kamar mandi ada cicak " ucap nya dengan menatap cermin yang mana Arumi yang berbaring di ranjang terlihat di pantulan cermin.
" Apa? jangan bilang..." ujar Arumi yang terpotong dengan teriakan Anin dari dalam kamar mandi.
" Dan terjadi lagi " Arumi menepuk jidat nya sendiri.
Aaa!!!...( suara jeritan Anin ) di susul dengan suara gedoran pintu dari dalam " Sis , Rum tolongin gue "
Arumi langsung bertindak membuka pintu kamar mandi untung nya belum di kunci dari dalam.
" Rum, ada cicak di atas shower " sambil menunjuk letak cicak berada.
Arumi melepas genggaman tangan Anin " elu di sini dulu. Gue mau menyingkir cicak itu " Anin pun melepas tangan nya dan melipir lari ke arah ranjang kasur.
" Ngapain elu di situ " Siska memutar duduk nya menghadap Anin yang tengah merunduk di balik ranjang kasur.
Anin yang di rasa di panggil nama nya sontak menatap Siska dengan tatapan tajam " kenapa kau tidak ngomong dari tadi kalau ada cicak di dalam " mendengus kesal.
Siska menanggapi hanya dengan kekehan kecil " sorry gue lupa tadi. Noh cicak nya udah di buang, Sono gih mandi dulu "
Anin mendongakkan kepala nya menatap arah kamar mandi yang masih terbuka lebar yang mana Arumi sudah keluar dari kamar mandi nya untuk membuang cicak di luar sana.
" Udah gue buang cicak nya " Arumi datang dari balik pintu kamar nya.
Anin berdiri dari persembunyian nya dan langsung ngacir masuk ke dalam kamar mandi.
...****************...
Tiga serangkai itu udah selesai mandi dan beranjak turun ke lantai bawah untuk mengisi perut nya yang tengah kelaparan.
Tiga serangkai itu terbengong melihat meja makan yang sudah tertata rapi dan sudah ada beberapa orang yang tengah menunggu waktu makan.
" Tamu nya belum datang bun? " Arumi langsung bertanya kepada bunda nya yang baru selesai menyiapkan piring.
" Enggak ada tamu tuh "
Tiga orang tersebut nampak saling berpikir dan belum enggan untuk duduk bersama di satu ruang meja makan.
" Kenapa masih berdiri di situ, sini makan sama sama. Arumi ajak teman mu untuk makan di sini , pasti teman mu pada lapar " ajak deddy Baskoro yang sudah duduk manis di sebelah bunda.
Arumi pun menoleh ke samping kanan untuk mengkode kedua sahabatnya untuk makan sore di mansion keluarga bapak Baskoro. Anin dan Siska pun membaur dengan keluarga Arumi tanpa ada rasa canggung.
Semua yang berada di satu meja besar nampak jelas raut wajah bahagia tanpa harus di buat buat.
Dentingan sendok saling bersautan, mereka makan dengan tenang dan tidak mengeluarkan suara hal itu di terapkan oleh keluarga bapak Baskoro. Jadi kedua sahabat Arumi mengikuti kebiasaan saat makan di larang berbicara.
Tak lama kemudian... setelah makan Arumi dan kedua teman nya di larang kakek nya untuk pulang ke rumah terlebih dahulu. Sang kakak mengajak cucu nya dan kedua teman nya ke arah ruang tamu yang mana di atas meja ada satu buku yang sampul nya sangat usang dan sedikit berdebu.
" Kek kenapa kami di ajak ke sini dan itu di atas meja ada buku besar buat apa? dan apa hubungan nya dengan kami? " ucap nya yang tidak tau maksud tujuan kakek nya.
" Duduk lah dulu baru kakek menjelaskan " sang kakak menyuruh ketiga orang tersebut untuk duduk terlebih dahulu , agar enak memberi penjelasan.
Sang kakak mengambil buku besar yang terlihat kuno ke dalam dekapan nya. Sebelum menjelaskan kakek Arumi mengelus sampul buku yang tulisan nya beraksara Jawa kuno. Setelah di usap sebanyak tiga kali baru lah kakek Arumi menetap ketiga orang yang duduk nya langsung berhadapan dengan kakek.
" Apa yang kalian pikirkan tentang buku ini? " sebut saja kakek Djoko kakek Arumi.
Mereka bertiga nampak terdiam, namun pandangan nya seolah di tarik untuk terus fokus ke buku yang di taruh di atas pangkuan kakek.
Entah sihir atau halusinasi buku tua itu membuka sendiri seolah ada yang membuka nya. Setiap ketiga orang itu di perlihatkan secara berbeda.
Pertama Arumi melihat setiap tulisan Jawa kuno mengeluarkan cahaya kuning keemasan dan di barengi dengan suara gamelan Jawa yang sangat jelas tepat di samping telinga kanannya.
Selanjutnya Anin merasakan hembusan angin dari arah empat mata angin seolah olah Anin di bawa ke sebuah hutan yang sangat rimbun dan suasana nya sangat berbeda jauh dari tahun ini. Anin yakin bahwa diri nya di tarik jauh ke peradaban jaman kuno.
Lain hal lain juga dengan Siska. Diri nya merasakan akan kehadiran makhluk dunia sebelah yang datang nya dari dalam buku kuno itu. Seperti ada yang memanggil nya.
" Sudah cukup melihat mereka. Sekarang kembali ke jati diri kalian , fokus kan niat baik dan tujuan yang baik " kakek Djoko paham apa yang mereka lihat dan di rasakan.
" Buku ini akan menuntun kalian ke suatu TEMPAT yang tidak pernah kalian pikirkan. Jaga lah buku ini selayak nya kau menjaga diri kalian sendiri " kakek Djoko menyerahkan buku kuno ke cucu nya karna cucu nya berhak memiliki nya karna tugas yang SEBENARNYA akan di mulai.
Arumi menerima pemberian dari kakek nya. Ia terus mengamati sisi depan dan belakang buku ini. Buku yang ia bawa layak nya buku biasa tapi ada hal yang sangat istimewa.
Saat di raba struktur sampul buku bergelombang seperti meraba kulit kayu. Dan saat di buka semua isi nya bertulisan aksara Jawa kuno dan kertas nya berwarna kuning kecoklatan. Arumi terus melihat sisi dalam nya hingga menemukan gambaran roda kereta kerajaan yang sangat kono.
" Kek apa di sini ada tulisan latin dan ini apa maksud gambar roda ini?. Kalau saya lihat lihat gambar ini seolah nyata. Ini maksud nya apa kek? " pertanyaan Arumi mengundang rasa kepo dari kedua sahabatnya.
" Kakek ingin bercerita jaman dahulu nenek moyang kita ( orang Jawa ) tidak mengerti apa nama nya tulisan latin seperti ini. Mereka hanya mengerti dan tau dengan aksara Jawa saja. Kita tarik ke abad 13M dan 14M mereka hanya menggunakan tulisan kuno dan saat ini para ilmuwan dan sejarawan masih menggali informasi yang sangat penting untuk mengorek peristiwa masa lampau. Dulu tidak ada yang nama nya menulis di atas kertas mereka menulis di atas daun lontar dan di atas batu. Jadi tulisan yang ada di dalam buku tersebut murni tulisan nenek moyang yang turun temurun dari generasi kakek mu ini dan buku ini tidak semua orang memiliki nya hanya orang keturunan tertentu yang memiliki nya dan, kamu salah satu nya yang terpilih untuk menjaga dan merawat buku ini. Suatu saat kau akan mengerti maksud kakek ini "
" Masalah gambar roda di buku itu hanya pendamping mu yang tau. Kakek saat ini belum mengerti maksud gambar roda ini. Coba kau buka lembaran selanjut nya " kakek Djoko menyuruh cucu nya untuk membuka lembaran selanjutnya.
Srak...( bunyi membuka lembaran buku )
" Kosong!!?..." sontak ketiga manusia berjenis kelamin perempuan terlihat kaget dengan lembaran di balik gambar roda kereta kerajaan.
" Kok kosong kek? " Siska mengalihkan pandangan nya menatap wajah kakek Djoko.
" Tiga hari lagi kalian akan merasakan getaran di dalam diri kalian dan akan menemukan sesuatu di dalam buku ini. Dan kakek harap jangan kaget dan memberi tau ke orang lain PAMALI " menutup pembicaraan sore ini dengan suara yang tenang.
*
*
*
PAMALI:
Teguran dari orang tua kepada anak atau cucu nya agar tidak melakukan suatu tindakan yang menjadi pantangan bagi orang Jawa.
Bersambung...
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 120 Episodes
Comments