Hasil Forensik

Hari minggu telah berlalu, kini hari Senin sudah di depan mata. Para manusia di sibukkan dengan aktifitas masing masing, mulai dari sekolah hingga pekerja kantoran. Hiruk pikuk mulai memadati jalan raya dan polusi udara kian tercemar dan memperburuk kondisi udara ( oksigen ). Di pagi hari.

Siswa Siswi murid SMP Mulia mulai memadati kawasan gedung sekolah, karna masa libur telah usai. Begitu juga dengan Arumi , Siska dan Anin sudah datang ke sekolah dan sudah memasuki ruang kelas sembilan D yang berada di lantai dua.

Arumi , Siska dan Anin duduk di bangku masing masing sembari menunggu kedatangan siswa lainnya.

Perlahan Siswa dan Siswi pada berdatangan dan jam mengajar telah mulai. Semua Siswa yang berada di dalam kelas enggan bertanya kepada tiga orang ( Anin , Arumi dan Siska ). Karna mereka tidak mau mengurusi urusan orang lain. Dan satu fakta yang mereka tidak tau tentang tulang manusia dan mayat yang terperangkap di dalam sumur. Satu kelas tidak tau ada nya berita itu. Tak hanya satu kelas saja yang tidak tau, melainkan satu sekolahan juga tidak tau dengan kejadian ini. Mungkin ada sebagian yang mengetahui tapi ada juga yang tidak tau menahu.

Beberapa menit kemudian salah satu guru yang mengajar di kelas tujuh masuk ke dalam kelas sembilan D sembari memanggil tiga nama yakni Arumi , Anin dan Siska. Orang yang satu kelas dengan mereka pada bingung mengapa guru memanggil mereka. Ada salah satu murid bertanya kepada guru tersebut " bu kenapa tiga anak tadi di panggil? bukan nya ini sudah tidak ada tugas dan pelajaran "

Guru tersebut menjawab murid nya dengan ekspresi tegang dan bingung mau menjawab apa, lantas guru tersebut hanya menjawab " ada urusan penting, kalian diam di dalam jangan keluar kelas. Kalian bebas bermain ponsel sepuas mu tapi ingat jangan keluar kelas " ucap guru tersebut.

" Kalau kebelet pipis bagaimana bu, masa pipis di dalam kelas " sahut ketua kelas.

" Ke kamar mandi boleh tapi jangan pakai kamar mandi di bawah "

" Kalau ke kantin bu? "

Guru yang berada di ambang pintu menghela nafas kesal " boleh ke kantin pada saat jam istirahat. Kalau kalian melanggar perintah tadi kepala sekolah akan turun tangan langsung, paham kalian!

" Sebenar nya ada apa sih bu kok enggak boleh keluar kelas " protes salah satu Siswi yang ucapan nya tidak di respon oleh guru tadi, karna guru tadi udah pergi meninggalkan kelas sembilan D sejak tiga detik yang lalu.

" Ck!! sebenar nya ada apa sih kaya nya serius amat, masih pagi kok udah di bikin enggak mood " celoteh Siswa yang bernama Bento.

...****************...

Anin , Siska dan Arumi berjalan menuju anak tangga dengan melewati beberapa kelas yang sama pintu nya di tutup rapat namun korden nya di buka, sehingga Arumi dapat melihat para murid yang sedang asik bercanda gurau di dalam kelas dan tidak ada satu pun murid yang keluar dari kelas.

Dan sampai lah mereka ( Anin , Arumi dan Siska ) serta guru tadi yang menjemput nya tiba di ruang guru. Yang mana di ruangan guru itu sudah ada tiga polisi , dua perawat rumah sakit ( perwakilan ) dan satu Dokter Forensik yang tengah menunggu kehadiran mereka.

Kepala sekolah yang melihat Anin , Arumi dan Siska yang baru datang langsung di panggil dan di suruh duduk di kursi yang sudah di sediakan.

Kepala sekolah memulai membuka suara " mari Bapak - bapak dan Ibu - ibu kita mulai rapat ini "

Kepala sekolahan mempersilahkan salah satu polisi yang kebetulan ( ketua ) membuka rapat kali ini dengan membawa satu map yang berisi data data para jenazah yang di temukan pada hari Rabu.

" Selamat pagi kami dari Polres Xxx kota S provinsi Jawa Tengah, memberi tau bahwa kami sudah mendapatkan sampel berupa satu helai rambut yang terselip di kuku salah satu korban yang kondisi badan nya bisa di bilang masih utuh. Satu helai rambut ini bisa di bilang kunci dari sebuah insiden ini. Korban yang lainnya yang berupa tulang tulang sudah teridentifikasi, semua korban adalah para gadis perempuan yang berusia tujuh belas tahun dan ada bukti berupa sidik jari di bagian rahang wajah. Bukan di satu korban saja melainkan ada tiga korban lagi yang lagi lagi di bagian rahang wajah ada sidik jari yang pola nya sama. Kami yakin sidik jari itu hanya satu orang yang punya. Tidak ada pelaku lain nya, hanya satu orang saja yang menjadi tersangka "

" Apakah satu helai rambut sama sidik jari itu adalah orang yang sama? "

" Benar sidik jari dan satu helai rambut hasil data menunjukan 99,9% sama dan saya menemukan satu tetas darah yang terdapat di pergelangan tangan korban dan hasil nya sangat sama. Saya selaku Dokter Forensik meminta Bapak atau Ibu untuk melakukan tes darah, sehingga para kami yang ( bertugas ) bisa menemukan pelaku sesegera mungkin " ujar Dokter Forensik.

" Semua para pekerja yang bekerja di sini harap tes darah tanpa terkecuali " sambung kepala sekolah.

...****************...

Salah satu orang yang bekerja di sekolah nampak cemas dan gelisah. Semua orang yang ada di dalam ruangan tidak menyadari kalau ada salah satu dari mereka yang sebagai pelaku kejahatan.

Lain hal, lain juga dengan tiga orang ( Anin , Arumi dan Siska ) menangkap salah satu orang yang menunjukan gelagat yang aneh. Siska merasakan aura yang negatif menyelimuti orang tersebut. Lantas ia berbisik ke Arumi yang sama memandang satu orang yang sungguh memperlihatkan gelagat aneh.

" Rum, elu lihat kan orang itu yang duduk di sebelah kaca jendela " ujar Siska sembari menunjukan dengan kode dagu.

" Lihat lah masa enggak, orang kita duduk di depan gini. Kita bisa melihat dengan jelas orang orang yang duduk di sana " balas Arumi yang masih melihat suasana para guru yang antri untuk tes darah.

" Rum...rum coba elu lihat di belakang tubuh orang itu deh. Gue tadi enggak sengaja lihat kalau di belakang nya ada bayangan hitam yang menyerupai bentuk manusia, tapi gue enggak tau itu jenis cewek apa cowok " Anin mencondongkan tubuh nya ke arah Arumi dan Siska agar orang lain tidak mendengarkan obrolan mereka.

" Bentar bentar gue konsentrasi dulu " Arumi memejamkan kedua mata sembari menunduk.

" Gimana? " tanya Siska yang sudah penasaran. Setelah Arumi mengangkat kembali kepala nya.

" Makhluk yang di belakang tubuh orang itu ialah genderuwo yang mempunyai aura negatif. Genderuwo itu 'menumpang' orang itu untuk mendapatkan energi jahat atau negatif pada diri seseorang. Gue menaruh curiga sama dia, coba Nin elu gambar sosok itu. Tapi elu bawa buku kecil kan? " tutur Arumi.

" Bawa dong " seraya mengeluarkan buku kecil yang ia bawa ke mana mana, yang di masukan ke dalam saku rok sekolah.

" Elu gambar setelah itu gue bawa buku nya "

" Buat apa bawa buku nya Anin? " sambung Siska.

" Ya tanya ke deddy gue kalau enggak tanya langsung ke kakek. Biar gue tau itu sosok apa kok energi ( negatif ) nya kuat banget " jawab Arumi sambil menyentil kening Siska.

Bersambung...

Episodes
1 Kelahiran anak pertama
2 Masa remaja
3 Ujian pertama
4 Pesan dari kakek
5 Buku kuno
6 Sunyi
7 Mencari
8 Petunjuk
9 Ketemu
10 Menceritakan
11 Kerangka manusia
12 Gangguan
13 Sari
14 Di bantu
15 Diskusi
16 Rumah kepala sekolah
17 Hasil Forensik
18 Hasilnya sama
19 Minta tolong
20 Di rumah Sukiran
21 Siluman ular
22 Pesan dari Deddy Baskoro
23 Perpisahan sekolah
24 Bau apa ini?
25 Tamu tak di undang
26 Kamu siapa?
27 Darmani
28 Tempat asing
29 Tragedi berdarah
30 Terjawab sudah
31 Bukan Ita
32 Ternyata
33 Lari pagi
34 Gelisah
35 Masih aman
36 Salah kirim paket
37 Kalah
38 Pembersihan
39 Hari pertama masuk sekolah
40 Masih di sekolah
41 Menemani bunda
42 Susuk
43 Hari kedua
44 Olahraga
45 Putih abu abu
46 Hari ketiga
47 Perlahan
48 Mimpi buruk
49 Curhat
50 Perpustakaan
51 Kantin
52 pulang
53 Macet
54 Berita sedih
55 Pulang pagi
56 Benarkah?
57 Mimpi atau kenyataan?
58 Terjebak dalam mimpi
59 Bercak darah
60 'Dia' menghampiri ku
61 Pohon asem
62 Jam istirahat
63 Desa sebelah
64 Selesai
65 Bener apa enggak?
66 Liburan ke puncak
67 Villa puncak
68 Batalkan hari ini!!
69 Kesurupan massal.
70 Kesurupan lagi
71 kotor
72 Di ikuti
73 Susah tidur
74 Merasa di awasi
75 Tolong maafkan aku
76 Penyesalan
77 Dimana pun selalu ada
78 Mahkluk apa ini?
79 Jadi kan?
80 Iri hati
81 Terusik
82 Santet
83 Belum kapok
84 Ilmu hitam
85 Energi jahat
86 Serangan metafisika
87 Eling lan waspada
88 Terlambat pulang
89 Tak sengaja melihat hantu
90 Persami
91 Turun tangan
92 malam mencekam
93 Hilang
94 Di tinggal pergi
95 Di buat kaget
96 Berduka
97 Yang sebenarnya part 1
98 Yang sebenarnya part 2
99 Mengenai Fahri
100 Kebahagiaan
101 Anggota baru
102 Menyembelih kambing
103 Ikut pulang
104 Belajar bersama
105 Rencana ke Dieng
106 Homestay tua
107 Berkunjung ke kawah
108 Turun kabut
109 Kembali normal
110 Hujan
111 Pertanda!
112 Secepatnya!!
113 Kembali ke homestay
114 Di buat sakit
115 Licik
116 Hancur
117 Apa yang terjadi
118 Menyerang
119 Menyerah lah
120 Novel baru
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Kelahiran anak pertama
2
Masa remaja
3
Ujian pertama
4
Pesan dari kakek
5
Buku kuno
6
Sunyi
7
Mencari
8
Petunjuk
9
Ketemu
10
Menceritakan
11
Kerangka manusia
12
Gangguan
13
Sari
14
Di bantu
15
Diskusi
16
Rumah kepala sekolah
17
Hasil Forensik
18
Hasilnya sama
19
Minta tolong
20
Di rumah Sukiran
21
Siluman ular
22
Pesan dari Deddy Baskoro
23
Perpisahan sekolah
24
Bau apa ini?
25
Tamu tak di undang
26
Kamu siapa?
27
Darmani
28
Tempat asing
29
Tragedi berdarah
30
Terjawab sudah
31
Bukan Ita
32
Ternyata
33
Lari pagi
34
Gelisah
35
Masih aman
36
Salah kirim paket
37
Kalah
38
Pembersihan
39
Hari pertama masuk sekolah
40
Masih di sekolah
41
Menemani bunda
42
Susuk
43
Hari kedua
44
Olahraga
45
Putih abu abu
46
Hari ketiga
47
Perlahan
48
Mimpi buruk
49
Curhat
50
Perpustakaan
51
Kantin
52
pulang
53
Macet
54
Berita sedih
55
Pulang pagi
56
Benarkah?
57
Mimpi atau kenyataan?
58
Terjebak dalam mimpi
59
Bercak darah
60
'Dia' menghampiri ku
61
Pohon asem
62
Jam istirahat
63
Desa sebelah
64
Selesai
65
Bener apa enggak?
66
Liburan ke puncak
67
Villa puncak
68
Batalkan hari ini!!
69
Kesurupan massal.
70
Kesurupan lagi
71
kotor
72
Di ikuti
73
Susah tidur
74
Merasa di awasi
75
Tolong maafkan aku
76
Penyesalan
77
Dimana pun selalu ada
78
Mahkluk apa ini?
79
Jadi kan?
80
Iri hati
81
Terusik
82
Santet
83
Belum kapok
84
Ilmu hitam
85
Energi jahat
86
Serangan metafisika
87
Eling lan waspada
88
Terlambat pulang
89
Tak sengaja melihat hantu
90
Persami
91
Turun tangan
92
malam mencekam
93
Hilang
94
Di tinggal pergi
95
Di buat kaget
96
Berduka
97
Yang sebenarnya part 1
98
Yang sebenarnya part 2
99
Mengenai Fahri
100
Kebahagiaan
101
Anggota baru
102
Menyembelih kambing
103
Ikut pulang
104
Belajar bersama
105
Rencana ke Dieng
106
Homestay tua
107
Berkunjung ke kawah
108
Turun kabut
109
Kembali normal
110
Hujan
111
Pertanda!
112
Secepatnya!!
113
Kembali ke homestay
114
Di buat sakit
115
Licik
116
Hancur
117
Apa yang terjadi
118
Menyerang
119
Menyerah lah
120
Novel baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!