SHYH 13 | Menjemput Fisya

"Jadi tugas Mama apa?"

"Kalau bisa lamarkan Fisya untuk Rayan."

"Gila kamu ya Ray! Fisya itu sudah mau menikah dengan Alqan. Kamu jangan coba-coba untuk merusak hubungan orang lain! Jangan pernah menjadi orang ketiga! Kamu pasti tahu rasanya sakit itu bagaimana. Bukankah kamu sudah pernah melihat bagaimana Mama menanggung rasa sakit saat itu, hanya gara-gara kedatangan Via? kamu tidak lupa 'kan Ray?"

Seketika itu Brayan menatap nanar ke arah mamanya. Bukan maksud ingin menjadi orang ketiga, tetapi Brayan benar-benar tidak ikhlas jika Fisya sampai menikah dengan Alqan, pria yang tidak mencintainya.

"Maksud Rayan bukan seperti itu, Ma. Alqan itu bukan pria yang baik. Dia hanya mempermainkan Fisya. Bahkan dia memiliki wanita lain saat statusnya sudah bertunangan dengan Fisya."

"Kamu jangan sembarangan menuduh ya Ray! Alqan ikut orang baik. Kamu boleh tidak menyukai orang lain, tetapi jangan memfitnah orang. Dosa besar tahu!"

Brayan hanya bisa mengacak kasar rambutnya saat sang Mama tidak percaya. Jika mamanya saja tidak percaya apalagi dengan Fisya sendiri. Jika Brayan mengatakan Alqan bukan pria baik pasti mereka tidak akan setuju, karena kebusukannya masih tertutup rapat.

"Sudahlah, Ma. Rayan jelaskan pun Mama tidak akan percaya dengan ucapkan Rayan."

Sesampainya di rumah Rayan segera membersihkan diri. Begitu juga dengan Nuri yang ternyata sudah disambut hangat oleh suaminya.

"Kenapa? Kok rasa-rasanya aku mencium aroma gosong?" sindir Agung.

"Tanya sendiri sama anak kamu yang mau menjadi orang ketiga dalam hubungan Fisya. Bisa-bisanya dia mau jadi orang ketiga, Mas!"

"Memangnya ada apa?"

Nuri segera menceritakan permintaan konyol dari anaknya. Sebenarnya Nuri juga ingin melihat Brayan bisa bersanding dengan Fisya. Namun, mengingat saat ini Fisya sudah bertunangan dengan orang lain dan sebentar lagi akan menikah, Nuri tidak bisa mengabulkan permintaan Brayan. Itu sama saja dia mendukung anaknya untuk menjadi orang ketiga dan perlu digaris bawahi bahwa Nuri sangat membenci orang ketiga.

"Anak muda zaman sekarang memang seperti itu. Sudahlah ikuti saja alurnya, jika memang mereka berjodoh, Allah pasti akan menjodohkan mereka."

**

Angin malam berhembus dingin, menyapu kulit hingga ke tulang. Di bawah bulan yang memancarkan cahayanya, Fisya menatap langit yang bertaburan bintang luas di angkasa.

Tak hentinya dia mengucapkan kata syukur saat Abinya telah memutuskan untuk membatalkan perjodohan dirinya dengan Alqan. Saat ini juga Fisya tidak perlu berpura-pura lagi untuk bahagia bersama dengan Alqan, karena Allah sendiri telah membukakan jalan untuknya, bahagia di jalannya sendiri.

"Aku tidak tahu dengan perasaanku, yang aku tahu aku telah nyaman berada disisi Rayan. Katakanlah saja jika aku telah termakan karma akibat kenakalanku saat itu. Saat dimana aku benar-benar sangat membenci Rayan, tetapi lihatlah saat ini. Aku tidak bisa berhenti untuk memikirkan dirinya, meskipun kami berdua telah terpisah selama 4 tahun. Nyatanya Rayan masih hidup di dalam pikiranku, hingga pada akhirnya dia datang kembali di hadapanku."

Fisya sengaja duduk di teras rumah. Selain untuk melihat kuasa Sang pencipta dia juga ingin menghirup angin malam agar pikirannya menjadi lebih tenang.

"Kamu ngapain di sini, Sya?" Umi dan Abi yang baru saja pulang dari masjid merasa terkejut saat mendapati sang putri tengah duduk bersandar di undukan anak tangga

"Eh, Umi ... Abi ...." Fisya tersentak lalu menyelami kedua orang tuanya.

"Kamu ngapain malam-malam di luar?" tanya Umi lagi.

"Lagi lihatin bulan dan bintang Umi," jawab Fisya.

Umi pun segera mengajak Fisya untuk masuk ke dalam rumah. Karena dia menganggap jika angin malam tidak bagus untuk kesehatan.

"Sya, apakah kamu belum terima jika perjodohan ini dibatalkan?" tanya Abi yang merasa sedikit bersalah kepada Fisya.

Fisya segera mendongak lalu menggeleng. "Tidak Abi, Fisya tidak meratapi perjodohan ini karena Fisya tahu jika Mas Alqan bukanlah jodoh Fisya. Allah pasti telah menyiapkan yang lebih baik daripada mas Alqan, bukan begitu Umi?"

Umi yang ditatap oleh Fisya hanya menyendikan bahunya. "Semoga saja begitu."

"Udah dong, Abi enggak usah merasa bersalah. Fisya tidak apa-apa tidak berjodoh dengan mas Alqan. Abi harus percaya jika Mas Alqan itu bukan jodohnya Fisya. Jodoh Fisya bentar lagi datang."

Sebelum Abi dan Umi memberondong pertanyaan, Fisya cepat-cepat meninggalkan kedua orang tuanya menuju kamar.

"Sya ... maksud kamu apa?" teriak Uminya.

"Apakah selama ini, Fisya diam-diam sudah memiliki calonnya sendiri? Dan dengan egois Abi malah menjodohkannya dengan pria brengsek itu?" Abi bergumam sambil menatap kepergian Fisya.

***

Sebuah hari yang telah ditunggu-tunggu oleh seorang Brayan dimana dia akan bertemu lagi dengan teman-teman lamanya. Apalagi mereka berusaha untuk bisa hadir dalam acara reuni yang diadakan oleh Brayan di sebuah restoran ternama. Brayan sengaja memesan restoran itu untuk acara reuni mereka.

Sudah berulang kali Rayan melihat pantulan dirinya di kaca besar. Beberapa baju juga telah terlempar di atas kasur, tetapi Brayan masih belum puas akan penampilannya.

"Ini lebih keren." Brayan memuji dirinya sendiri saat penampilannya dianggap sudah sempurna.

"Pa, mana kunci mobil?" tanya Brayan kepada papanya yang sedang menonton televisi.

"Kunci mobil siapa yang kamu tanyakan? Memangnya kamu punya mobil?"

"Maksud Rayan kunci mobilnya Riyan dimana, kok enggak ada di tempatnya?"

"Kalau tidak berada di tempatnya berarti mobilnya juga tidak ada, kamu ini gimana sih Ray!"

Saat itu juga Rayan baru menyadari jika Riyan baru saja pergi menggunakan mobilnya. Lalu bagaimana dengan nasibnya selanjutnya? Tidak mungkin dia menjemput Fisya menggunakan motor besarnya.

"Ya sudah kunci mobil Papa saja mana?"

"Kamu mau ke mana kok sudah rapi sekali, jangan-jangan kamu mau ngapelin Fisya ya? Awas aja kalau sampai mamamu tahu, bisa-bisa kamu langsung di kunciin didalam kamar."

"Kalau Papa enggak cerita sama mama, mana mungkin mama bisa tahu," bisik Brayan pelan. "Sekarang dimana kuncinya Pa, aku nanti bisa terlambat," sambungnya lagi.

Agung hanya bisa pasrah saat memberikan kunci mobil kepada anaknya. Saat ini Brayan memang belum memiliki mobil sendiri, karena Brayan masih nyama menggunakan motor besar sebagai kendaraannya.

Mobil yang dikendarai oleh Brayan pun akhirnya telah berhenti di depan rumah Fisya. Dengan membuang napas beratnya Brayan memberanikan diri untuk mengetuk pintu rumah Fisya.

"Bismillahirrahmanirrahim, semoga Abinya Fisya enggak marah kalau anaknya aku bawa pergi sebentar. Kalau marah, minta di kawinkan langsung aja. Eh, Nikah maksudnya." Brayan menertawakan dirinya sendiri sebelum mengetuk pintu.

...~~~...

...🌹BERSAMBUNG🌹...

...Jangan Lupa Dukungan untuk novel ini....

...Cukup Like dan Komen sudah membuat Author bahagia 🙏...

Terpopuler

Comments

Rahmat

Rahmat

mohon maaf, bila diperhatikan penulisan kalimat kadang ada yg salah contoh awal nama, jadi kadang membacanya bingung, maksudnya apa

2023-06-04

2

Amanah Amanah

Amanah Amanah

pastinya seneng Doong abynya fisya

2023-01-01

0

🅰️Rion bee 🐝

🅰️Rion bee 🐝

ahahaa itu sih maumu ray,dimarahin terus langsung suruh nikah 😄😄😄

2022-07-05

3

lihat semua
Episodes
1 SHYH 1 | Kembali Pulang
2 SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3 SHYH 3 | Terlambat Sudah
4 SHYH 4 | Salah Arah
5 SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6 SHYH 6 | Ajakan Brayan
7 SHYH 7 | Wanita Lain
8 SHYH 8 | Hanya Mimpi
9 SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10 SHUN 10 | Menjadi Imam
11 SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12 SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13 SHYH 13 | Menjemput Fisya
14 SHYH 14 | Acara Reuni
15 SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16 SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17 SHYH17 | Minta Nikah
18 SHYH 18 | SAH
19 SHYH 19 | Ngambek
20 SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21 SHYH 21 | Akhirnya ....
22 SHYH 22 | Telur Katak
23 SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24 SHYH 24 | Rencana Alqan
25 SHYH 25 | Pertengkaran
26 SHYH 26 | Permintaan Nuri
27 SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28 SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29 SHYH 29 | Kenyataan
30 SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31 SHYH 31 | Mangga Muda
32 SHYH 32 | Rencana Briyan
33 SHYH 33 | Positif
34 SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35 SHYH 35 | Anak Alqan
36 SHYH 36 | Nara Hilang
37 SHYH 37 | Menitipkan Benih
38 SHYH 38 | Demam
39 SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40 SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41 SHYH 41 | Menjemput Mey
42 SHYH 42 | Eksekusi
43 SHYH 43 | Keputusan Terberat
44 SHUN 44 | Penyesalan
45 SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46 SHYH 46 | Meminta Maaf
47 SHYH 47 | Menghajar Alqan
48 SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49 SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50 SHYH 50 | Terlambat Sudah
51 SHYH 51 | Minggat
52 SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53 SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54 SHUN 54 | Dua Nyawa
55 Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56 Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57 Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58 Promo Novel Baru Author
59 Imam Pengganti
60 Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61 Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62 Cinta Untuk Asiyah
Episodes

Updated 62 Episodes

1
SHYH 1 | Kembali Pulang
2
SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3
SHYH 3 | Terlambat Sudah
4
SHYH 4 | Salah Arah
5
SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6
SHYH 6 | Ajakan Brayan
7
SHYH 7 | Wanita Lain
8
SHYH 8 | Hanya Mimpi
9
SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10
SHUN 10 | Menjadi Imam
11
SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12
SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13
SHYH 13 | Menjemput Fisya
14
SHYH 14 | Acara Reuni
15
SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16
SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17
SHYH17 | Minta Nikah
18
SHYH 18 | SAH
19
SHYH 19 | Ngambek
20
SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21
SHYH 21 | Akhirnya ....
22
SHYH 22 | Telur Katak
23
SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24
SHYH 24 | Rencana Alqan
25
SHYH 25 | Pertengkaran
26
SHYH 26 | Permintaan Nuri
27
SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28
SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29
SHYH 29 | Kenyataan
30
SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31
SHYH 31 | Mangga Muda
32
SHYH 32 | Rencana Briyan
33
SHYH 33 | Positif
34
SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35
SHYH 35 | Anak Alqan
36
SHYH 36 | Nara Hilang
37
SHYH 37 | Menitipkan Benih
38
SHYH 38 | Demam
39
SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40
SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41
SHYH 41 | Menjemput Mey
42
SHYH 42 | Eksekusi
43
SHYH 43 | Keputusan Terberat
44
SHUN 44 | Penyesalan
45
SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46
SHYH 46 | Meminta Maaf
47
SHYH 47 | Menghajar Alqan
48
SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49
SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50
SHYH 50 | Terlambat Sudah
51
SHYH 51 | Minggat
52
SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53
SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54
SHUN 54 | Dua Nyawa
55
Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56
Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57
Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58
Promo Novel Baru Author
59
Imam Pengganti
60
Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61
Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62
Cinta Untuk Asiyah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!