SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya

Seperti janji Nuri kepada Rayan, hari ini dia akan membawa Rayan ke pondok Al Jannah. Sebuah sekolah yang berbasis boarding school yang telah bekerja sama dengan sebuah pondok pesantren modern. Dimana para siswanya diwajibkan untuk tinggal di asrama sekolah.

Kedatangan Rayan disambut dengan suka cita oleh pengurus pondok. Mereka sangat bahagia mendengar kabar jika Rayan berhasil lulus dengan nilai terbaik. Terlebih Rayan juga mengajukan diri untuk mengajar di sekolahan tersebut. Suatu kebanggaan untuk pengelola pondok jika Rayan bersedia menjadi tenaga pengajar di pondok.

"Dengan senang hati kami akan menerima nak Rayan untuk menjadi tenaga pengajar di sini, tetapi untuk saat ini belum ada asrama untuk tenaga pengajar baru. Tidak apa-apa 'kan pulang balik dari rumah ke pondok?" tanya Pak Dzaki selaku pengurus dari pondok.

"Iya nggak papa Pak, yang penting saya bisa ngajar secepatnya," balas Rayan dengan manisnya

Dengan ditemani oleh pak Dzaki dan mamanya, Rayan menelusuri bangunan yang ada di pondok tersebut.

Masih sama seperti dahulu, hanya saja sedikit penataan yang berbeda. Saat memasuki kantin, sekilas Rayan mengingat, disana dia pernah adu mulut dengan Nafisya.

Senyum tipis terukir di bibirnya, kenangan demi kenangan mulai bermunculan. Rasanya baru kemarin dia meninggalkan sekolahan itu dan berpisah dengan teman-temannya. Siapa sangka sudah 4 tahun berlalu.

Setelah puas berkeliling, Rayan dan Mamanya-pun memutuskan untuk pulang dan mempersiapkan keperluan Rayan. Sebagai orang tua, Nuri akan selalu mendukung apa yang akan menjadi pilihan anaknya, selagi itu adalah pilihan yang positif.

"Ray, mampir di butik bentar, ya! Mama mau mengambil pesanan Mama," pinta mama Nuri.

"Siap, Ma."

Dengan petunjuk arah dari mama-nya, kini mobil Rayan telah berhenti disalah satu bangunan dengan bertuliskan sebuah nama Nafisya Fashion.

Rayan menepis jauh pikirannya. Nama Nafisya di dunia ini banyak bukan hanya Nafisya Haira Ramadhani, musuh bebuyutan di bangku Madrasah Aliyah.

"Ma, kenapa butiknya diberi nama Nafisya Fashion, sih?" tanya Rayan.

"Mungkin karena onwernya memiliki nama Nafisya, makanya dinamakan Nafisya Fashion. Kamu mau ikut masuk atau menunggu disini?" tanya Mamanya.

"Ikutlah Ma," jawab Rayan cepat.

Rayan langsung merasa penasaran dengan owner butik ini. Entah mengapa Rayan sangat berharap jika itu memanglah butik milik Fisya.

"Mama kasih tahu ya, Ray. Selain butik ini pelayanan yang ramah, ternyata sebagian besar busana yang ada disini di rancang langsung oleh pemiliknya lho. Masih muda, cantik lagi. Tapi sayang udah udah ada yang punya. Bentar lagi nikah. Coba aja masih kosong, mama daftarin kamu sebagai kandidat calon suaminya."

"Mama apaan sih, Ma? Kayak mau ngelamar DPR aja pakai kandidat segala," protes Rayan.

"Soalnya dia itu cantik luar dalam," sahut mamanya.

Rayan hanya mengekor mamanya saat menanyakan pesanan kepada salah satu pegawai butik.

"Pesanan ibu sudah ada di ruangan Bu Fisya."

Nuri mengangguk pelan dan menuju ke ruangan pemilik butik.

Tok ... Tok ... Tok

Nuri mengetuk pintu dan tak lama terdengar suara dari dalam yang mengatakan untuk masuk saja.

Saat melihat jika yang datang ternyata adalah salah satu pelanggan tetapnya, wanita muda dengan hijab nude segera menyalami Nuri dengan sopan.

"Tante ... kenapa mau kesini gak bilang-bilang?" sambut wanita muda itu.

"Tadi kebetulan lewat sini terus ingat pesanan Minggu lalu, jadi sekali aja," kata Nuri.

"Tante kesini sendirian atau diantar Om Agung?"

"Tante sama anak Tante."

"Tumben Riyan mau mengantar Tante, biasanya sibuk di studio."

"Bukan Riyan, tapi anak Tante yang baru pulang dari Al Azhar. Itu lho, kembarannya Riyan," jelas Nuri.

Deg!

Saat itu juga detak jantung Fisya seakan berhenti sampai disini. Jelas Fisya tahu siapa sosok kembaran dari Riyan. Dia adalah Brayan Al Bani Jalaluddin, musuh bebuyutan selama 3 tahun mengeyam pendidikan di Madrasah Aliyah.

"Rayan," gumam Fisya.

"Kamu kenal?" tanya Nuri yang mendengar nama Rayan disebut oleh Fisya.

"Kenal, Tan. Kami dulu 'kan satu sekolah," jawab Fisya lemas.

"Wah ... Tante baru tahu lho, kalau kamu lulus alumni boarding school Al Jannah," seru Nuri.

Setelah Nuri mengambil pesanannya, dia memaksa Fisya untuk menemui Rayan yang ada di depan. Ingin memperkenalkan Fisya kepada Rayan, meskipun Nuri tahu jika Fisya sudah di lamar oleh seorang pria, tetapi niatnya hanya untuk memperkenalkan saja, siapa tahu mereka memang saling mengenal.

"Tapi, Tan ... " Fisya pasrah saat tangannya di gandeng keluar oleh Nuri.

"Tante cuma mau kenalin kamu sama Rayan aja kok. Tenang saja Mas Alqan-mu tidak akan marah," bujuk Nuri.

Sesampainya di sofa khusus menunggu, Rayan sedang membaca sebuah majalah seputar fashion.

"Ray," panggil mamanya.

Rayan mendongak. Spot jantung hampir lepas saat melihat seseorang yang telah berada disamping mamanya. Wanita yang sangat familiar, bahkan tidak bisa terhapus dari memori Rayan selama 4 tahun terakhir ini.

"Kamu!" Tunjuk Rayan pada Fisya.

Berbeda dengan Rayan yang merasa sangat shock, air muka Fisya datar biasa saja, seolah tidak mengalami keterkejutan sama sekali.

"Kalian sudah saling mengenal?"

"Sudahlah, Ma. Dia itu dulu teman Rayan di pondok," timpal Rayan.

"Owalaah ... Mama kira belum kenal. Ya sudah, gak jadi Tante kenalin." Nuri tertawa kecil sambil menahan rasa malu.

Sepanjang perjalanan pulang, tak ada sepatah kata yang terucap dari bibir Rayan. Hatinya tiba-tiba gundah saat dia bisa melihat Fisya yang bertransformasi menjadi wanita cantik dan anggun, tak seperti Fisya 4 tahun lalu.

"Ray, kamu gak mau turun?" Mamanya menepuk bahu Rayan.

"Eh ... iya, Ma," gagap Rayan.

Rayan pun segera melepaskan safety belt dan langsung mengekori mamanya masuk ke dalam rumah.

"Sayang banget ya, Fisya udah di lamar oleh orang lain. Coba aja kalau belum, mama akan lamarkan dia untuk kamu, Ray. Apalagi kalian dulu satu pondok," celoteh mamanya.

"Mama ngomong apa sih? Dia itu musuh bebuyutan Rayan di pondok. Mana mungkin Rayan mau menjadikan dia sebagai seorang istri. Yang ada Rayan akan selalu di banting setiap hari. Dia itu atlet taekwondo, Ma," jelas Rayan.

Bukankah prihatin atas pengakuan anaknya, Nuri malah tertawa saat mendengar ucapan Rayan.

"Jangan terlalu membenci, Ray! Benci dan cinta itu tipis perbedaan. Bisa jadi orang yang kamu benci saat ini adalah jodohmu kelak," Nuri tertawa sambil meninggalkan Rayan yang masih terpaku.

Lagi-lagi Rayan menepis semua ucapan mamanya. Tidak mungkin dia akan jatuh hati kepada Fisya, sedangkan Fisya saja tidak pernah bisa menghargai dirinya, meskipun dia tidak bersalah. Setiap hari hanya berantem dan beradu mulut. Apa jadinya jika Rayan bersanding dengan Fisya, bisa-bisanya keduanya setiap hari hanya makan perdebatan.

"Mengapa juga aku malah memikirkan dia!" Rayan menggusar kasar rambutnya.

..._...

..._...

..._...

...🌹Bersambung 🌹...

...Mohon jangan lupa Like-nya 🙏...

Terpopuler

Comments

Amanah Amanah

Amanah Amanah

itu kn dlu raay klo udh nika MH lain ceritanya

2023-01-01

2

Noer Anisa Noerma

Noer Anisa Noerma

biasa nya suka berjodoh

2022-07-25

1

Baek chanhun

Baek chanhun

thanks mbak, sudah kembali
untuk menghibur kami lagi.
semoga selalu update.
semoga mbak sehat selalu dan
rezeki yang berlimpah,💪😍👍🙏🏻

2022-07-01

4

lihat semua
Episodes
1 SHYH 1 | Kembali Pulang
2 SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3 SHYH 3 | Terlambat Sudah
4 SHYH 4 | Salah Arah
5 SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6 SHYH 6 | Ajakan Brayan
7 SHYH 7 | Wanita Lain
8 SHYH 8 | Hanya Mimpi
9 SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10 SHUN 10 | Menjadi Imam
11 SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12 SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13 SHYH 13 | Menjemput Fisya
14 SHYH 14 | Acara Reuni
15 SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16 SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17 SHYH17 | Minta Nikah
18 SHYH 18 | SAH
19 SHYH 19 | Ngambek
20 SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21 SHYH 21 | Akhirnya ....
22 SHYH 22 | Telur Katak
23 SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24 SHYH 24 | Rencana Alqan
25 SHYH 25 | Pertengkaran
26 SHYH 26 | Permintaan Nuri
27 SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28 SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29 SHYH 29 | Kenyataan
30 SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31 SHYH 31 | Mangga Muda
32 SHYH 32 | Rencana Briyan
33 SHYH 33 | Positif
34 SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35 SHYH 35 | Anak Alqan
36 SHYH 36 | Nara Hilang
37 SHYH 37 | Menitipkan Benih
38 SHYH 38 | Demam
39 SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40 SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41 SHYH 41 | Menjemput Mey
42 SHYH 42 | Eksekusi
43 SHYH 43 | Keputusan Terberat
44 SHUN 44 | Penyesalan
45 SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46 SHYH 46 | Meminta Maaf
47 SHYH 47 | Menghajar Alqan
48 SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49 SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50 SHYH 50 | Terlambat Sudah
51 SHYH 51 | Minggat
52 SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53 SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54 SHUN 54 | Dua Nyawa
55 Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56 Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57 Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58 Promo Novel Baru Author
59 Imam Pengganti
60 Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61 Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62 Cinta Untuk Asiyah
Episodes

Updated 62 Episodes

1
SHYH 1 | Kembali Pulang
2
SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3
SHYH 3 | Terlambat Sudah
4
SHYH 4 | Salah Arah
5
SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6
SHYH 6 | Ajakan Brayan
7
SHYH 7 | Wanita Lain
8
SHYH 8 | Hanya Mimpi
9
SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10
SHUN 10 | Menjadi Imam
11
SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12
SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13
SHYH 13 | Menjemput Fisya
14
SHYH 14 | Acara Reuni
15
SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16
SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17
SHYH17 | Minta Nikah
18
SHYH 18 | SAH
19
SHYH 19 | Ngambek
20
SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21
SHYH 21 | Akhirnya ....
22
SHYH 22 | Telur Katak
23
SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24
SHYH 24 | Rencana Alqan
25
SHYH 25 | Pertengkaran
26
SHYH 26 | Permintaan Nuri
27
SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28
SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29
SHYH 29 | Kenyataan
30
SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31
SHYH 31 | Mangga Muda
32
SHYH 32 | Rencana Briyan
33
SHYH 33 | Positif
34
SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35
SHYH 35 | Anak Alqan
36
SHYH 36 | Nara Hilang
37
SHYH 37 | Menitipkan Benih
38
SHYH 38 | Demam
39
SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40
SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41
SHYH 41 | Menjemput Mey
42
SHYH 42 | Eksekusi
43
SHYH 43 | Keputusan Terberat
44
SHUN 44 | Penyesalan
45
SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46
SHYH 46 | Meminta Maaf
47
SHYH 47 | Menghajar Alqan
48
SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49
SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50
SHYH 50 | Terlambat Sudah
51
SHYH 51 | Minggat
52
SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53
SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54
SHUN 54 | Dua Nyawa
55
Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56
Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57
Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58
Promo Novel Baru Author
59
Imam Pengganti
60
Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61
Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62
Cinta Untuk Asiyah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!