SHYH 3 | Terlambat Sudah

Setelah bertemu Nafisya, hati Rayan dilanda gundah berlebihan. Apalagi saat mengetahui jika sebentar lagi Nafisya akan segera menikah. Hati Rayan benar-benar terasa panas, seolah dia tidak terima akan kenyataan yang ada.

"Astaghfirullahaladzim." Rayan mengusap wajahnya kasar saat bayangan Nafisya melintas di dalam pikiran. Padahal saat ini Rayan baru saja siap melakukan shalat malam.

"Ya Allah Engkaulah pemilik hati ini yang sesungguhnya. Hamba tidak tahu kemana hati ini akan berlabuh, tetapi hamba percaya jika Engkau telah menyiapkan jodoh terbaik untukku. Jika memang dia adalah jodoh yang telah Engkau siapkan untukku, tolong jaga dia. Namun, jika bukan, tetaplah jaga dia agar selalu Istiqomah di jalan Mu."

Setelah memanjatkan doanya, Rayan kembali lagi ke tempat tidurnya. Angin malam berhembus dingin. Meskipun sudah berada di sebuah kamar yang berdinding beton, tetapi rasa dingin itu masih bisa Rayan rasakan.

"Fisya, jika kamu bukan jodohku, ku harap kamu pergi dari pikiranku."

Rayan membuang kasar napasnya sebelum pada akhirnya dia memejamkan matanya kembali.

Mentari menyingsing menyapa bumi yang telah merindukan cahaya terangnya. Burung berkicau, menari di udara, mendadak hari memang sudah pagi.

Sehabis subuh, Rayan tidak lantas kembali ke tempat tidurnya. Dia memilih untuk bersiap untuk joging ditemani oleh Rayan.

Sudah lama Rayan tidak pernah melakukan joging, karena selain tinggal di asrama Rayan paling malas untuk bergaul bersama dengan teman-temannya. Hari-hari selalu dihabiskan untuk belajar dan belajar agar dia bisa lulus dengan baik. Itu semua terbayar lunas saat dia mendapatkan gelar Jayyid Jiddan dari Universitasnya.

"Ma, kami berangkat dulu ya," pamit Rayan.

"Hati-hati, Nak!" sahut Nuri dari dapur.

Riyan mengajak saudara kembarnya untuk melakukan joging di sebuah taman, karena taman itu masih asri dan udara juga masih segar.

"Ray, kenapa kamu malah memilih menjadi tenaga pengajar sih? Enak langsung masuk ke perusahaan Papa jadi CEO."

"Aku tidak tertarik, Riy. Lebih enak jadi orang biasa saja, kamu tahu kan sebagai CEO otak harus mikir terus untuk mempertahankan saham dan aku tidak suka berpikir keras," sahut Rayan.

"Nah, benar itu. Aku juga malas mikir, mending nge-vlog dapat duit. Harusnya momen kita ini diabadikan, tapi aku lupa malah tidak membawa ponselku."

Rayan hanya menggelengkan kepalanya saat isi kepala Riyan hanya konten saja. Semua yang dilakukan harus dijadikan konten, demi uang.

Saat Riyan sedang beristirahat di sebuah bangku, matanya menangkap seseorang yang dia kenal. Dia adalah Alqana Maulana Ibrahim, pria yang telah mengikat Nafisya dengan ikatan pertunangan.

"Ray, lihat itu!" perintah Riyan dengan jari telunjuk yang menunjuk kearah seorang pria.

"Kenapa?"

"Menurut kamu dia bagaimana?"

"Dilihat dari jauh dia tampan."

"Itu namanya Alqana Maulana Ibrahim anak dari salah anggota DPR yang sangat terkenal ramah. Namanya bagus kan, Alqan, tapi tidak semua orang tahu kelakuan yang sebenarnya," jelas Riyan.

Rayan hanya menggelengkan kepalanya. Ternyata selain menjadi seorang youtuber, Riyan ternyata diam-diam juga merambah sebagai pengamat nasional. Dia bisa memberikan penilaian kepada orang lain.

"Kamu hebat ya, selain sebagai youtuber, ternyata juga menjadi seorang pengamat nasional," ledek Rayan.

Mendengar ledekan dari Rayan, Riyan langsung menyebikkan bibirnya. Dia merasa sangat kesal karena Rayan sudah mengambil kesimpulan yang begitu cepat tanpa ingin bertanya lebih lanjut.

"Aku hanya akan memberitahu mu saja, dia itu pria yang telah di jodohkan dengan Fisya."

Deg!

Jantung Rayan seakan ingin berhenti berdetak setelah mendapatkan penjelasan dari Riyan. Jadi pria yang di jodohkan dengan Fisya adalah anak seorang pejabat, meskipun dia tampan, tetapi tidak dengan perilakunya. Begitulah kesimpulan dari Riyan.

Dada Rayan rasakan sesak. Karena tidak ingin memperlihatkan kepada Riyan, dia langsung mengajak Riyan untuk pulang.

"Ray, kita baru saja sampai. Masa iya langsung pulang?" protes Riyan.

"Kalau kamu masih ingin disini, silahkan! Aku mau pulang!"

Riyan-pun segera mengejar langkah Rayan. Dia tau jika saat ini hati Rayan sedang dibakar oleh api cemburu. Riyan semakin yakin jika saudara kembarnya itu memiliki perasaan kepada Fisya. Namun, karena rasa gengsi yang amat besar, Rayan menutupi perasaannya tersebut.

"Dasar! Dari dulu sampai sekarang tidak berubah. Gengsi dibesarkan," keluh Riyan.

**

Saat ini Rayan sedang mempersiapkan perlengkapannya yang hendak dibawa ke pondok. Pilihannya untuk menjadi tenaga pengajar sudah bulat.

"Kalau kamu merasa tidak nyaman tinggal dengan fasilitas pondok, bilang saja sama Papa! Nanti Papa akan nego bersama pak Dzaki," pesan Agung kepada anaknya.

Rayan ingin tertawa saat sang Papa tidak berubah dan masih terus mengkhawatirkan dirinya.

"Papa tenang saja. Berhubung belum ada kamar jadi aku tidak tinggal di asrama, kok."

"Bilang saja kalau sebenarnya Mas Agung itu gak rela kalau Rayan tinggal di asrama 'kan?" tuduh Nuri.

Agung hanya terkekeh pelan sambil menggaruk tengkuknya. "Kenapa kamu buka kartu di depan anak kita, sih?" Tanpa rasa malu Agung mentoel pipi istrinya.

Rayan berusaha menahan tawanya. Diusianya yang sudah tidak muda lagi, tetapi kedua orang tuanya masih seperti pasangan muda lainnya yang harmonis. Namun, dibalik itu semua, masih terekam dengan jelas dalam ingatan Rayan, bagaimana kelakuan papanya saat dirinya masih kecil.

"Pokoknya kalau kamu tidak nyaman disana, segera kasih tau Papa, oke?"

"Siap, Pa."

Rayan hanya menatap kepergian orang tuanya. Ada setitik rasa bahagia melihat kemesraan yang tak pernah pudar. Itu semua butuh perjuangan.

Tiba-tiba wajahnya menjadi muram saat mengingat dirinya sendiri. Miris, tidak bisa berterus terang dengan perasaan sendiri dan memilih menjadi seorang pengecut ketimbang berjuang.

Disisi lain, Fisya tidak bisa memejamkan matanya setelah melihat pria yang paling menyebalkan selama ini. Pergi tanpa berpamitan, pulang tanpa pemberitahuan dan tiba-tiba muncul dihadapannya dengan keadaan yang telah berbeda.

Fisya yang telah di lamar oleh orang lain, terlebih Fisya sama sekali tidak mempunyai perasaan kepada pria tersebut. Andaikan saja yang mengkhitbah adalah Rayan, mungkin Fisya akan merasa sangat bahagia.

"Ray, mengapa kamu datang di waktu yang tidak tepat?"

"Haih ... mengapa juga aku malah memikirkan dia, sih?"

Fisya hanya mengacak gulingnya sebagai pelampiasan rasa kesalnya.

"Untuk apa aku memikirkan dia? Ingat Fisya, dia itu musuh besar mu, jangan tergoda dengan wajahnya. Lihatlah, wajah Mas Alqan juga lebih menawan." Fisya bermonolog sendiri.

Bayangan Rayan mampu menghancurkan rasa kantuknya. Hingga pukul 11 malam, Fisya mata Fisya belum juga bisa untuk memejam. Sebenarnya Fisya ingin sekali menanyakan bagaimana kabar Rayan, tetapi semua itu hanya tertahan dalam anganan saja. Fisya sadar dengan statusnya saat ini ada hati yang harus dia jaga.

..._...

..._...

..._...

...🌹Bersambung 🌹...

...Jangan Lupa lap like, oke!...

Terpopuler

Comments

Mister Sutijono

Mister Sutijono

lanjut katanya akan ada konflik ditunggu aja .

2023-12-21

1

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

lanjut

2023-01-01

0

Amanah Amanah

Amanah Amanah

gayung bersambut ,hati mereka sma2 suka

2023-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 SHYH 1 | Kembali Pulang
2 SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3 SHYH 3 | Terlambat Sudah
4 SHYH 4 | Salah Arah
5 SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6 SHYH 6 | Ajakan Brayan
7 SHYH 7 | Wanita Lain
8 SHYH 8 | Hanya Mimpi
9 SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10 SHUN 10 | Menjadi Imam
11 SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12 SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13 SHYH 13 | Menjemput Fisya
14 SHYH 14 | Acara Reuni
15 SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16 SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17 SHYH17 | Minta Nikah
18 SHYH 18 | SAH
19 SHYH 19 | Ngambek
20 SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21 SHYH 21 | Akhirnya ....
22 SHYH 22 | Telur Katak
23 SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24 SHYH 24 | Rencana Alqan
25 SHYH 25 | Pertengkaran
26 SHYH 26 | Permintaan Nuri
27 SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28 SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29 SHYH 29 | Kenyataan
30 SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31 SHYH 31 | Mangga Muda
32 SHYH 32 | Rencana Briyan
33 SHYH 33 | Positif
34 SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35 SHYH 35 | Anak Alqan
36 SHYH 36 | Nara Hilang
37 SHYH 37 | Menitipkan Benih
38 SHYH 38 | Demam
39 SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40 SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41 SHYH 41 | Menjemput Mey
42 SHYH 42 | Eksekusi
43 SHYH 43 | Keputusan Terberat
44 SHUN 44 | Penyesalan
45 SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46 SHYH 46 | Meminta Maaf
47 SHYH 47 | Menghajar Alqan
48 SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49 SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50 SHYH 50 | Terlambat Sudah
51 SHYH 51 | Minggat
52 SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53 SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54 SHUN 54 | Dua Nyawa
55 Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56 Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57 Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58 Promo Novel Baru Author
59 Imam Pengganti
60 Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61 Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62 Cinta Untuk Asiyah
Episodes

Updated 62 Episodes

1
SHYH 1 | Kembali Pulang
2
SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3
SHYH 3 | Terlambat Sudah
4
SHYH 4 | Salah Arah
5
SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6
SHYH 6 | Ajakan Brayan
7
SHYH 7 | Wanita Lain
8
SHYH 8 | Hanya Mimpi
9
SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10
SHUN 10 | Menjadi Imam
11
SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12
SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13
SHYH 13 | Menjemput Fisya
14
SHYH 14 | Acara Reuni
15
SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16
SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17
SHYH17 | Minta Nikah
18
SHYH 18 | SAH
19
SHYH 19 | Ngambek
20
SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21
SHYH 21 | Akhirnya ....
22
SHYH 22 | Telur Katak
23
SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24
SHYH 24 | Rencana Alqan
25
SHYH 25 | Pertengkaran
26
SHYH 26 | Permintaan Nuri
27
SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28
SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29
SHYH 29 | Kenyataan
30
SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31
SHYH 31 | Mangga Muda
32
SHYH 32 | Rencana Briyan
33
SHYH 33 | Positif
34
SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35
SHYH 35 | Anak Alqan
36
SHYH 36 | Nara Hilang
37
SHYH 37 | Menitipkan Benih
38
SHYH 38 | Demam
39
SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40
SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41
SHYH 41 | Menjemput Mey
42
SHYH 42 | Eksekusi
43
SHYH 43 | Keputusan Terberat
44
SHUN 44 | Penyesalan
45
SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46
SHYH 46 | Meminta Maaf
47
SHYH 47 | Menghajar Alqan
48
SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49
SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50
SHYH 50 | Terlambat Sudah
51
SHYH 51 | Minggat
52
SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53
SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54
SHUN 54 | Dua Nyawa
55
Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56
Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57
Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58
Promo Novel Baru Author
59
Imam Pengganti
60
Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61
Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62
Cinta Untuk Asiyah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!