SHYH 7 | Wanita Lain

Zulfa, wanita yang telah mengisi hati Alqan selama 3 tahun terakhir. Wanita yang digadang-gadang akan menjadi istrinya. Namun, kenyataan berbeda. Alqan sempat memberontak saat dirinya hendak ditunangkan oleh Nafisya. Bukan tanpa alasan orang tua Alqan menjodohkannya dengan Nafisya. Semua itu karena balas budi orang tua Alqan kepada keluarga Nafisya.

Sudah pukul 9 malam Alqan belum juga pulang ke rumahnya. Papa Alqan merasa ada yang tidak beres dengan anaknya yang akhir-akhir ini yang pulang hingga malam. Padahal jika mengingat pekerjaannya, kantor tutup pukul 5 sore. Akan tetapi, Alqan selalu pulang di atas jam 9 malam.

"Aku sudah yakin jika anak itu masih menjalin hubungan dengan wanita itu!" Papa Alqan mengepalkan kedua tangannya.

"Bahkan dia sampai mengabaikan status pertunangannya," lanjutnya lagi.

Dengan ditemani sang istri papa Alqan menunggu kedatangan anaknya di teras rumah, karena ingin segera menodong Alqan.

"Bukankah papa sudah tahu jika Alqan itu mencintai Zulfa, tetapi papa malah bersikeras untuk menunangkannya dengan Nafisya. Alqan itu mencintai Zulfa, Pa." Maria, mama Alqan membela anaknya.

"Teruskan saja kamu membela anak itu. Jika bukan karena keluarga Abi Yusuf, kita tidak akan sampai di titik seperti ini, Ma. Kalian harus mengerti itu!"

Maria hanya menghela napas beratnya. Sungguh dia tidak mengerti apakah balas budi harus dengan mengorbankan kebahagiaan anaknya.

"Mama tahu, tapi keputusan Papa itu salah, Pa. Harus berapa kali Mama bilang, jika Alqan itu mencintai Zulfa, Pa!" tegas Maria lagi.

Amir hanya bisa memijat pangkal hidungnya. Dia merasa pusing karena anak istrinya tidak mendukung dalam perjodohan ini. Sebenarnya papa Alqan ingin jika perjodohan ini bisa membuat Alqan berubah menjadi yang lebih baik lagi.

"Nah itu dia pulang!" Tunjuk Maria pada sebuah mobil yang sudah masuk ke garasi.

Alqan terkejut saat kedatangannya di hadang oleh papanya. Dengan dahi yang mengerut Alqan bertanya, "Ada apa ini?"

"Kamu dari mana mengapa jam segini baru pulang?" tanya papanya langsung.

"Alqan dari kantor-lah, Pa. Memangnya mau darimana lagi?" gugup Alqan.

"Kamu ini bener-bener ya! Kamu kira Papa tidak tahu jika kamu baru saja bertemu dengan wanita itu kan?"

Alqan menelan kasar salivanya sambil menatap bingung kepada sang mama.

"Alqan, kamu itu sudah bertunangan dan sebentar lagi akan menikah. Papa harap kamu tidak melupakan itu!" tandas papanya kesal.

Tak perlu dijawab lagi, papa Alqan tahu jika anaknya memang baru saja bertemu dengan Zulfa. Padahal papa Alqan hanya menebaknya saja, tetapi wajah Alqan sudah bisa memberikan menjawab atas dugaannya.

"Sudahlah. Papa rasa kalian memang tidak ada yang peduli lagi dengan Papa." Papa Alqan memilih berlalu meninggalkan anak dan istrinya yang sama-sama terdiam.

"Kenapa Papa bisa tahu kalau aku memang bertemu dengan Zulfa, Ma?" bisik Alqan pada mamanya.

"Mana Mama tahu. Sudahlah pusing mikirin kalian semua." Mama Alqan pun turut meninggalkan Alqan yang masih terpaku di depan pintu.

Seindah suara yang menggema adalah lantunan ayat suci Alquran. Tidak semua orang mampu untuk membaca dengan fasih, tetapi mereka akan hanyut saat meresapi lantunan yang terdengar merdu.

Pagi ini Brayan sengaja diajak oleh papanya untuk sholat subuh berjamaah di Masjid terdekat. Sebelum masuk waktu subuh biasanya akan ada kaset potong ayat yang akan di bunyikan lewat pengeras suara. Tujuan agar sebagai orang tahu jika sebentar lagi tiba waktu subuh. Namun, kali ini bukan kaset yang diputar, melainkan suara merdu dari seorang Brayan.

Dengan irama Bayyati Brayan sangat fasih dalam membacakan surah Ar Rahman, surah yang sering terdengar sebelum Adzan subuh tiba.

Siapa saja yang mendengar suara Brayan, pasti mereka akan terlena dengan suara emasnya. Suara yang belum pernah mereka dengar sebelumnya. Suara emas Brayan mampu menarik sebagai orang untuk datang ke Masjid untuk mengetahui siapa pemiliknya. Alhasil, Masjid yang biasanya sepi, pagi ini mendadak bisa sampai 3 shaf.

"Masha Allah nak, Rayan. Baru kali ini jama'ah Masjid banyak seperti ini. Mereka semua merasa sangat penasaran denganmu, Nak," puji imam Masjid saat Brayan dan Agung hendak meninggalkan Masjid.

"Ah, bapak bisa saja," ucap Brayan malu-malu.

"Tapi itu benar adanya, Nak. Bapak harap besok sebelum subuh kamu mengaji lagi, ya?"

"Insha Allah, Rayan akan mengaji lagi besok, Pak." Bukan Rayan yang menjawab, melainkan papanya.

Hal itu tentu saja membuat Brayan tidak terima, tetapi karena tidak ingin membuat Imam Masjid merasa kecewa, Brayan mengiyakan ucapan papanya.

Sesampainya di rumah Brayan masih mendiamkan papanya yang terlalu cepat memberikan jawaban. Padahal Brayan sendiri paling malas untuk pergi Masjid, karena saat-saat itu matanya seperti di lem, sangat lengket.

"Lho, kenapa kok malah manyun?" tegur Nuri yang menyambut dua lelaki hebatnya.

"Tanyakan saja sama suami Mama!" ketus Brayan yang langsung nyelonong masuk ke dalam.

Nuri yang penasaran segera menghampiri suaminya lalu menanyakan apa yang sebenarnya sedang terjadi. Agung tertawa pelan saat mengambil menceritakan keputusan yang diambil tanpa persetujuan dari Brayan.

"Itu ... aku tadi langsung menyetujui permintaan Pak Imam Masjid saat meminta Rayan untuk mengaji lagi sebelum adzan subuh," jelas Agung.

"Lha ... Bagus itu. Tapi dia kok malah ngambek?"

"Kayak enggak tahu anaknya sendiri aja! Meskipun sudah sekolah jauh di sana, tetap saja kalau bangun paling susah." Agung segera berlalu meninggalkan Nuri yang masih terdiam. Memang tidak dipungkiri jika anak-anaknya masih susah untuk bangun pagi. Namun, meskipun begitu kedua anaknya tidak pernah meninggalkan shalat subuh.

Berhubung hari Minggu, Brayan kembali melanjutkan tidurnya yang tertunda. Semua itu gara-gara papanya yang meminta untuk menemani shalat berjamaah di Masjid. Siapa yang menyangka jika di Masjid Brayan akan dikerjai oleh papanya sendiri.

"Dasar bapak durhaka."

Saat Brayan merebahkan tubuhnya ke tempat tidur, ada sesuatu yang tidak beres di bawah selimutnya. Brayan pun segera menyebabkan selimutnya.

"Astaga ... sejak kapan kamu di sini?"

"Apaan sih, Ray. Tutup lagi! Dingin tau!"

"Minggir! Ngapain kamu ke kamarku? Bukankah kamu memiliki kamar sendiri?" usir Brayan.

"Aku lupa meletakkan kunci kamarku dimana. Tutup lagi selimutnya!"

Beayan hanya bisa membuang kasar napasnya melihat kelakuan adik yang hanya beda 2 menit saja. Selama satu minggu meninggalkan rumah, tanpa kabar dan tiba-tiba merusak suasana hatinya. Sungguh menyebalkan!

"Ri, kamu kenal sama tunangan Fisya?" tanya Rayan ditengah keheningan pagi.

"Hmm."

"Ri, sedang bertanya!"

"Iya, aku kenal! Dia teman satu kampusku dulu."

"Berarti kamu juga kenal dengan pacarnya, dong?"

"Iya, aku kenal! Dia mantanku!"

Mata Rayan segera membulat saat mendengar jawaban dari saudara kembarnya. Pantas saja Briyan mengetahui lebih detail tentang Alqan, ternyata ada penyebabnya.

"Jangan berpikir macam-macam! Dia hanya mantan yang harus di buang!" lanjut Briyan sambil mengeratkan guling dalam dekapannya.

Memang sudah sepantasnya, mantan itu harus dibuang. Masih banyak calon lain yang lebih baik. Jadi ... jangan pernah fokus pada mantan yang tak seharusnya dipikirkan.

...~~~...

...🌹 Bersambung 🌹...

Terpopuler

Comments

Azizah az

Azizah az

buanglah mantan pada tempatnya 😅

2022-09-26

2

Baek chanhun

Baek chanhun

semangat lanjutkan Thor 💪😍👍🙏🏻

2022-07-03

1

lihat semua
Episodes
1 SHYH 1 | Kembali Pulang
2 SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3 SHYH 3 | Terlambat Sudah
4 SHYH 4 | Salah Arah
5 SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6 SHYH 6 | Ajakan Brayan
7 SHYH 7 | Wanita Lain
8 SHYH 8 | Hanya Mimpi
9 SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10 SHUN 10 | Menjadi Imam
11 SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12 SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13 SHYH 13 | Menjemput Fisya
14 SHYH 14 | Acara Reuni
15 SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16 SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17 SHYH17 | Minta Nikah
18 SHYH 18 | SAH
19 SHYH 19 | Ngambek
20 SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21 SHYH 21 | Akhirnya ....
22 SHYH 22 | Telur Katak
23 SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24 SHYH 24 | Rencana Alqan
25 SHYH 25 | Pertengkaran
26 SHYH 26 | Permintaan Nuri
27 SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28 SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29 SHYH 29 | Kenyataan
30 SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31 SHYH 31 | Mangga Muda
32 SHYH 32 | Rencana Briyan
33 SHYH 33 | Positif
34 SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35 SHYH 35 | Anak Alqan
36 SHYH 36 | Nara Hilang
37 SHYH 37 | Menitipkan Benih
38 SHYH 38 | Demam
39 SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40 SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41 SHYH 41 | Menjemput Mey
42 SHYH 42 | Eksekusi
43 SHYH 43 | Keputusan Terberat
44 SHUN 44 | Penyesalan
45 SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46 SHYH 46 | Meminta Maaf
47 SHYH 47 | Menghajar Alqan
48 SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49 SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50 SHYH 50 | Terlambat Sudah
51 SHYH 51 | Minggat
52 SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53 SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54 SHUN 54 | Dua Nyawa
55 Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56 Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57 Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58 Promo Novel Baru Author
59 Imam Pengganti
60 Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61 Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62 Cinta Untuk Asiyah
Episodes

Updated 62 Episodes

1
SHYH 1 | Kembali Pulang
2
SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3
SHYH 3 | Terlambat Sudah
4
SHYH 4 | Salah Arah
5
SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6
SHYH 6 | Ajakan Brayan
7
SHYH 7 | Wanita Lain
8
SHYH 8 | Hanya Mimpi
9
SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10
SHUN 10 | Menjadi Imam
11
SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12
SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13
SHYH 13 | Menjemput Fisya
14
SHYH 14 | Acara Reuni
15
SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16
SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17
SHYH17 | Minta Nikah
18
SHYH 18 | SAH
19
SHYH 19 | Ngambek
20
SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21
SHYH 21 | Akhirnya ....
22
SHYH 22 | Telur Katak
23
SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24
SHYH 24 | Rencana Alqan
25
SHYH 25 | Pertengkaran
26
SHYH 26 | Permintaan Nuri
27
SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28
SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29
SHYH 29 | Kenyataan
30
SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31
SHYH 31 | Mangga Muda
32
SHYH 32 | Rencana Briyan
33
SHYH 33 | Positif
34
SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35
SHYH 35 | Anak Alqan
36
SHYH 36 | Nara Hilang
37
SHYH 37 | Menitipkan Benih
38
SHYH 38 | Demam
39
SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40
SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41
SHYH 41 | Menjemput Mey
42
SHYH 42 | Eksekusi
43
SHYH 43 | Keputusan Terberat
44
SHUN 44 | Penyesalan
45
SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46
SHYH 46 | Meminta Maaf
47
SHYH 47 | Menghajar Alqan
48
SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49
SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50
SHYH 50 | Terlambat Sudah
51
SHYH 51 | Minggat
52
SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53
SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54
SHUN 54 | Dua Nyawa
55
Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56
Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57
Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58
Promo Novel Baru Author
59
Imam Pengganti
60
Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61
Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62
Cinta Untuk Asiyah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!