SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar

Mendung akan pergi saat mentari telah menyapa. Mengusir jauh, hingga semua bisa tersenyum kembali. Kebohongan yang bertahta, tidak akan pernah selamanya bisa tertutupi, manakala kuasa-Nya telah berbicara.

Fisya yang belum lama menyantap makan malam bersama dengan Brayan, menolak saat Uminya menawarkan makan malam kepada dirinya.

Setelah membersihkan diri, Fisya segera bergabung bersama dengan Abi dan Umi yang masih bersantai di ruang tengah.

Abi Fisya sudah membatalkan perjodohan Fisya dengan Alqan. Pria yang dianggap bisa menjaga putrinya ternyata telah membuatnya sangat kecewa. Beruntung saja Allah segera menunjukkan kebenarannya jika Alqan tidak mencintai Fisya.

"Sya, ada yang ingin Abi bicarakan kepadamu. Abi harap kamu bisa ikhlas untuk menerima keputusan Abi. Maaf Abi sudah egois. Abi tidak mencari tahu lebih dahulu seluk beluk pria yang akan Abi jodohkan kepadamu."

Fisya menautkan alisnya. Dia masih belum mengerti apa yang hendak dibicarakan oleh Abinya. Namun, Fisya yakin jika arah pembicaraan itu tentang perjodohannya dengan Alqan.

"Ada apa, Bi?" Fisya mengambil tempat duduk di sebelah Abinya.

Sambil mengeluarkan napas beratnya, Abi segera menceritakan kepada Fisya jika perjodohannya dengan Alqan telah batal.

"Jadi pertunangan ini batal?" tanya Fisya terkejut.

Abi mengangguk pelan sebelum mengucapkan kata iya. Dalam hati Fisya sangat bersyukur jika pertunangannya telah dibatalkan. Akhirnya ia doa-doa Fisya selama terkabulkan juga.

Ya Allah, terimakasih Engkau telah mengabulkan doa yang telah ku panjatkan selama ini.

"Jangan bersedih ya, Nak. Mungkin Alqan bukan jodohmu," sambung Umi.

"Iya, Umi. Fisya tidak akan bersedih, karena Fisya yakin jika jodoh Fisya tidak akan tertukar," pungkas Fisya.

**

Malam yang semakin larut tak membuat Brayan memejamkan matanya. Bibirnya terus mengulum senyum saat mengingat beberapa jam yang lalu, dimana dia dan Fisya telah resmi berteman. Bahkan mereka juga saling meminta maaf akan kejadian yang telah berlalu.

Semakin hari rasa yang dimiliki Brayan semakin terpupuk dan kini rasanya mulai bersemi. Bahkan Brayan selalu berdoa agar pertunangan Fisya batal.

Satu notifikasi masuk kedalam ponsel Brayan. Dia mendengkus kesal mengingat hari sudah larut, tetapi masih ada yang mengirim pesan kepada dirinya.

"Siapa sih kirim pesan gak tahu waktu!" gerutunya sambil mengambil benda pipih yang berada diatas nakas.

"Fisya," gumamnya dengan mata membulat lebar.

Brayan langsung memegangi dadanya yang telah berdebar. Bahkan hanya dengan menyebut nama Fisya jantungnya sudah bergejolak tak menentu.

"Ngapain dia malam-malam kirim pesan ya? Apakah dia sedang tidak bisa tidur lalu memikirkan ku?" Brayan menduga-duga dengan wajah yang berbinar.

"Bismillahirrahmanirrahim."

Dengan pelan Brayan membuka chat dari Fisya. Namun, Brayan harus menelan kasar kekecewaannya. Ternyata isi pesan dari Fisya adalah baju pesanan mamanya sudah ready dan besok sudah bisa di jemput di Butik.

"Apa hubungannya denganku, Sya! Itu 'kan urusan kamu sama mama! Kamu bener-bener ya, Sya!" Brayan merutuki pikirannya yang sudah berlebihan. Mana mungkin Fisya akan memikirkan dirinya, sedangkan sebentar lagi Fisya akan menikah dengan pria lain.

"Ingat, Ray! Kamu dan Fisya itu hanya berteman biasa! Jangan berharap lebih!"

"Selama janur kuning belum melengkung, kamu masih bisa memiliki harapan untuk bisa memiliki Fisya!"

"Ingat Ray, Fisya tidak memiliki perasaan apa-apa kepadamu. Kamu harus sadar jika Fisya sebentar lagi akan menikah!"

"Jika kamu ingin memilikinya, ayo berjuang untuk bisa mendapatkan hatinya!"

Suara dalam hatinya yang saling menentang. Satu sisi lain ingin merelakan Fisya, tetapi satu sisi lain ingin berjuang demi hatinya.

Ting!

Belum juga Brayan membalas pesan dari Fisya, ternyata Fisya mengirimkan pesan lagi. Namun, kali ini bukanlah tentang pesanan mamanya, melainkan pertanyaan apakah Brayan sudah tidur atau belum. Jelas saja wajah Brayan langsung sumringah setelah membaca pesan dari Fisya.

Saling berbalas pesan membuat keduanya lupa waktu hingga larut malam. Mata yang memang sulit untuk memejam, tiba-tiba mendapatkan vitamin penambah semangat, dan terjadilah Brayan tidak bisa tidur karena terlalu bahagianya.

Brayan yang diam-diam mengambil foto Fisya saat mereka berada di lesehan tadi selalu ditatap sambil menunggu pesan balasan dari Fisya. Keduanya saling berbalas pesan membahas kisah konyol yang telah berlalu. Keduanya sama-sama pembuat onar, tak heran jika keduanya pernah di sumpahi oleh para temannya untuk berjodoh karena sama-sama tidak pernah akur.

[ Ray, sambung besok ya. Oh iya, besok kalau mau berangkat ke reunian, kita bareng aja ya ]

Brayan terbelalak saat membaca pesan terakhir dari Fisya. Bagaikan mendapat durian runtuh bisa berangkat bersama dengan Fisya.

[ Siap. Aku jemput kamu di rumah, karena aku ingin izin dengan Abi-mu. ]

Sebagai seorang pria yang sejati, Brayan tidak ingin membawa Fisya tanpa seizin dari orang tuanya, meskipun Brayan mengetahui jika Fisya telah di jodohkan.

***

Dengan mulut yang terus menguap, Brayan menarik sebuah kursi di samping papanya yang sedang menunggu dirinya. Dengan alis yang mengangkat Agung bertanya kepada Brayan. "Tadi malam kamu ngapain? Begadang?"

"Iya Pa. Ada bisnis penting," balas Brayan dengan cepat.

"Bisnis apa itu?" sahut mamanya.

"Ah, mama mau tau aja," balas Brayan tersenyum kecil.

"Mama harus tahu, karena Mama tidak mau kamu sampai tertipu dengan bisnis abal-abal," sambung mamanya lagi.

"Mama tenang aja, Rayan membutuhkan Mama sebagai partner bisnis Rayan kali ini."

Agung yang berada disamping Brayan hanya bisa menautkan kedua alisnya. Dia merasa sedang tidak dianggap oleh anak dan istrinya. Bahkan Agung tidak bisa menyela pembicaraan keduanya.

"Bisnis menguntungkan tidak?"

"Jelas dong, Ma. Sangat menguntungkan sekali. Rayan yakin Mama akan bahagia jika bisnis Rayan berhasil."

"Sepertinya semenjak kemunculan anak ini, semakin hari aku telah diabaikan begitu saja," sindir Agung.

Nuri hanya bisa mendengkus kasar saat suaminya sama sekali tidak berubah. Bahkan kepada anaknya saja dia masih suka iri.

"Sepertinya ada yang butuh perhatian nih," Brayan langsung melayangkan sindirannya.

"Abaikan saja papamu yang haus perhatian," saran mamanya sambil sambil melirik kearah suaminya.

Agung hanya bisa menelan kasar salivanya saat ibu negara sudah menurunkan titahnya. Namun, Agung tidak mengambil hati atas ucapan sang Istri. Dia tahu jika saat ini istri memang sedang merasa kesal kepada dirinya.

"Oh iya, Ma. Kata Fisya pesanan Mama udah ready di butik. Kapan mau Mama ambil, biar aku yang antar," ucap Rayan.

"Ya ampun cepat sekali. Padahal baru kemarin Mama ordernya. Memang Butik Fisya paling keren," puji mamanya.

Brayan tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi mamanya saat mengetahui bisnisnya adalah sedang melakukan pendekatan kepada Fisya. Brayan membutuhkan mamanya untuk melancarkan rencananya, karena Brayan tahu jika mamanya juga menyukai Fisya.

Cinta memang butuh perjuangan. Sya, maaf jika aku terlalu berambisi untuk memiliki mu. Aku tidak akan pernah rela jika kamu bersanding dengan pria lain. Terlebih, pria itu tidak mencintaimu.

...~~~...

...🌹 BERSAMBUNG 🌹...

...JANGAN LUPA LIKE, OKE!...

Terpopuler

Comments

Kairos Iros

Kairos Iros

jodoh.kita.tdk.tahu.namun.sdh.disiapkan.oleh.yg.mahs.Kuasa.amin.ceritanya.dilanjutkan.dong

2024-05-21

1

Benazier Jasmine

Benazier Jasmine

jodoh tak akan kmn rayan😂

2023-01-02

1

Amanah Amanah

Amanah Amanah

partner yang kompak,ksihn PPA agung diabaikn

2023-01-01

0

lihat semua
Episodes
1 SHYH 1 | Kembali Pulang
2 SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3 SHYH 3 | Terlambat Sudah
4 SHYH 4 | Salah Arah
5 SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6 SHYH 6 | Ajakan Brayan
7 SHYH 7 | Wanita Lain
8 SHYH 8 | Hanya Mimpi
9 SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10 SHUN 10 | Menjadi Imam
11 SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12 SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13 SHYH 13 | Menjemput Fisya
14 SHYH 14 | Acara Reuni
15 SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16 SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17 SHYH17 | Minta Nikah
18 SHYH 18 | SAH
19 SHYH 19 | Ngambek
20 SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21 SHYH 21 | Akhirnya ....
22 SHYH 22 | Telur Katak
23 SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24 SHYH 24 | Rencana Alqan
25 SHYH 25 | Pertengkaran
26 SHYH 26 | Permintaan Nuri
27 SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28 SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29 SHYH 29 | Kenyataan
30 SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31 SHYH 31 | Mangga Muda
32 SHYH 32 | Rencana Briyan
33 SHYH 33 | Positif
34 SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35 SHYH 35 | Anak Alqan
36 SHYH 36 | Nara Hilang
37 SHYH 37 | Menitipkan Benih
38 SHYH 38 | Demam
39 SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40 SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41 SHYH 41 | Menjemput Mey
42 SHYH 42 | Eksekusi
43 SHYH 43 | Keputusan Terberat
44 SHUN 44 | Penyesalan
45 SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46 SHYH 46 | Meminta Maaf
47 SHYH 47 | Menghajar Alqan
48 SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49 SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50 SHYH 50 | Terlambat Sudah
51 SHYH 51 | Minggat
52 SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53 SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54 SHUN 54 | Dua Nyawa
55 Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56 Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57 Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58 Promo Novel Baru Author
59 Imam Pengganti
60 Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61 Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62 Cinta Untuk Asiyah
Episodes

Updated 62 Episodes

1
SHYH 1 | Kembali Pulang
2
SHYH 2 | Bertemu Dengan Fisya
3
SHYH 3 | Terlambat Sudah
4
SHYH 4 | Salah Arah
5
SHYH 5 | Hanya Sebuah Alasan
6
SHYH 6 | Ajakan Brayan
7
SHYH 7 | Wanita Lain
8
SHYH 8 | Hanya Mimpi
9
SHYH 9 | Akhir Dari Pertunangan
10
SHUN 10 | Menjadi Imam
11
SHYH 11 | Jodoh Yang Tidak Akan Tertukar
12
SHYH12 | Ingin Memiliki Fisya
13
SHYH 13 | Menjemput Fisya
14
SHYH 14 | Acara Reuni
15
SHYH 15 | Beradu Dengan Abi
16
SHYH 16 | Mengkhitbah Fisya
17
SHYH17 | Minta Nikah
18
SHYH 18 | SAH
19
SHYH 19 | Ngambek
20
SHYH 20 | Bertemu Dengan Alqan
21
SHYH 21 | Akhirnya ....
22
SHYH 22 | Telur Katak
23
SHYH 23 | Kedatangan Brayan
24
SHYH 24 | Rencana Alqan
25
SHYH 25 | Pertengkaran
26
SHYH 26 | Permintaan Nuri
27
SHYH 27 | Sebuah Keputusan
28
SHYH 28 | Bukan kabar Buruk
29
SHYH 29 | Kenyataan
30
SHYH 30 | Bertemu dengan Alqan
31
SHYH 31 | Mangga Muda
32
SHYH 32 | Rencana Briyan
33
SHYH 33 | Positif
34
SHYH 34 | Gugurkan Bayi Itu!
35
SHYH 35 | Anak Alqan
36
SHYH 36 | Nara Hilang
37
SHYH 37 | Menitipkan Benih
38
SHYH 38 | Demam
39
SHYH 39 | Tak Pernah Peduli
40
SHYH 40 | Pulang Ke Rumah
41
SHYH 41 | Menjemput Mey
42
SHYH 42 | Eksekusi
43
SHYH 43 | Keputusan Terberat
44
SHUN 44 | Penyesalan
45
SHYH 45 | Sebuah Pengakuan
46
SHYH 46 | Meminta Maaf
47
SHYH 47 | Menghajar Alqan
48
SHYH 48 | Berharap Kabar Baik
49
SHYH 49 | Rasa Yang Tertinggal
50
SHYH 50 | Terlambat Sudah
51
SHYH 51 | Minggat
52
SHYH 52 | Menjadi Gelandangan
53
SHYH 53 | Untuk Pertama Kalinya
54
SHUN 54 | Dua Nyawa
55
Promo : Ranjang Big Bos by Nitta Siregar
56
Mengejar Cinta Pak Duda : Teh Ijo
57
Menikahi Ketua Osis | teh ijo
58
Promo Novel Baru Author
59
Imam Pengganti
60
Promo Novel : Kau Khianati Aku, Ku Nikahi Kakakmu
61
Promo Novel : HIDDEN BABY 2
62
Cinta Untuk Asiyah

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!