Bab 15

Ana dan Dave bernafas lega, saling menatap. Dave menyimpan ponselnya di atas lemari TV sebagai penerang.

"Gghhkkkrr...Gghhkkkrr..."

Ana dan Dave dikejutkan oleh suara zombie lagi, kemungkinan zombie itu ada di dalam apartemen sana.

Dave belum sempat mematikan senter ponselnya. Zombie itu keburu muncul karena mendengar suara kegaduhan di balik pintu dan langsung berlari menyerang Ana dan Dave.

Dave berusaha keras untuk melawan, dia menendang perut zombie dengan keras agar zombie sedikit menjuah darinya. Lalu mengangkat TV LED memukulkannya ke zombie itu.

Ana berusaha mencari sesuatu untuk bisa mengalahkan zombie, dia terperangah saat melihat ada satu buah pedang yang dipajang di dinding. Ana menjinjitkan kakinya untuk membawa pedang itu.

Ana melihat Dave yang sangat kewalahan menghadapi zombie itu, dia terus berusaha melawan agar zombie tidak mengigitnya.

Ana berlari untuk menolong Dave dengan menancapkan pedang ke punggung zombie.

Jlebb

Zombie itu malah berbalik arah menyerang Ana. Ana berlari ke balkon apartemen yang kebetulan pintunya terbuka.

Dave mengejar mereka, dia terkejut melihat Ana yang hampir terjatuh ke bawah, "Ana!"

Beruntung Ana segera memegang pagar balkon dengan kuat, sampai tubuhnya bergelantungan. Sementara dibawah sana banyak segerombolan zombie yang berkumpul menengadah ke atas, yang bersiap untuk melahapnya jika Ana terjatuh dari balkon itu.

Dave menarik kembali pedang yang menancap di punggung zombie, sampai zombie itu berbalik arah menyerangnya lagi.

"Dave!" lirih Ana, dia sudah tidak kuat untuk terus berpegangan pada pagar besi itu.

Dave menusuk kembali dada zombie dan menyeretnya ke pagar balkon sehingga zombie itu terjatuh ke bawah.

Ana hampir menjerit melihatnya apalagi zombie itu terjatuh melewati dirinya.

Dave menjatuhkan pedang ke lantai, dia meraih kedua tangan Ana, dengan kekuatan penuh dia terus berusaha menarik tubuh Ana sampai akhirnya dia berhasil membawa Ana kembali ke balkon sana.

Mereka berdua hanya bisa terkapar di lantai balkon dengan terengah-engah, sangat kelelahan, dari tadi mereka harus berlari menghindari kejaran para zombie.

Setidaknya posisi mereka sedikit aman sekarang.

Mereka segera bangkit dan memandangi pemandangan ke bawah sana. Dengan pantulan cahaya sinar bulan, mereka bisa melihat para zombie yang masih sibuk memangsa orang-orang disana.

Mereka teringat dengan keempat teman mereka.

"Apa menurutmu teman kita masih hidup?" tanya Ana pada Dave.

"Entahlah, aku berharap mereka masih hidup dan kita bisa berkumpul bersama lagi."

"Terimakasih..." Ana mengucapkannya dengan sungguh-sungguh, "Terimakasih kamu sudah menolong aku. Aku gak mungkin bisa hidup sampai sekarang jika tidak bertemu kamu." Ana memandangi Dave dengan tatapan sendu.

Dave menganggukan kepala, dia menatap dengan lembut "Iya sama-sama. Aku akan melakukan apapun untuk menyelamatkan kamu."

"Kenapa kamu melakukannya?"

Dave tidak sempat menjawab karena mendengar suara jeritan wanita yang tubuhnya tercabik-cabik digigit secara brutal oleh para zombie dibawah sana.

Dave masuk ke dalam untuk membawa ponselnya, tanpa sengaja dia melihat ada sebuah senter lumayan besar di atas nakas.

Dave segera membawa senter itu, lalu mengarahkan cahaya senter ke bawah. Ana tidak tahu untuk apa Dave melakukannya.

Dave mengarahkan senter itu ke mobil yang tadi di tempati Nino, Nino dan Victor melihat pantulan cahaya senter itu, mereka menatap ke atas sana di balik kaca mobil. Mereka tidak tau siapa yang mengarahkan senter itu, namun itu sebuah pertanda bahwa orang di atas sana memberitahunya bahwa ada tempat aman di gedung itu.

"Siapa kah dia?" tanya Nino, penasaran.

"Tidak tau, tapi itu artinya kita memiliki tempat tujuan. Sepertinya di gedung sana dia aman karena itu dia memberitahu kita untuk berlari kesana." ucap Victor walaupun dia tidak tau bagaimana caranya bisa berlari kesana karena masih banyak zombie di luar mobil.

Namun dia melihat para zombie malah mengejar cahaya senter itu, sampai berhamburan ke aspal saling menindih.

Dave melihat ada satu mobil lagi di bawah sana, mungkin saja ada orang. Dave mengarahkan senter itu ke mobil sana. Rupanya itu mobil yang ditempati Diego.

"Cahaya senter dari mana itu?" tanya Rachel. Rachel saat itu membiarkan Adel memeluk dirinya. Sementara Cindy duduk di pangkuan Diego, memeluknya dengan erat.

Zombie-zombie disana sangat bereaksi pada cahaya senter itu.

Diego melihat ke atas sana di balik kaca mobil, "Mungkin dia memberitahu kita bahwa mereka ada di atas gedung itu. Bisa saja mereka menemukan tempat yang aman."

Diego memperhatikan para zombie yang sangat bereaksi terhadap cahaya, mungkin dugaan dia salah, zombie tidak buta, tapi dia bisa melihat jika ada cahaya, itu artinya bisa saja disiang hari mereka lebih brutal karena bisa melihat para mangsanya.

"Kita harus segera pergi dari sini." ucap Diego.

"Papa, Cindy takut." lirih Cindy, tubuhnya memang gemetaran.

Diego memeluk Cindy dengan erat, "Jangan takut sayang. Papa akan melindungimu."

Diego memikirkan caranya bagaimana mereka bisa pergi meninggalkan mobil itu sementara masih banyak zombie di luar mobil.

Terpopuler

Comments

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

apakah Dave nanti yang akan selamat dan mampu membantu sebagian yang masih selamat dari zombie???

2023-08-13

2

Gebita Delfa Belarina

Gebita Delfa Belarina

dave arahin cahayanya ke marsel ma rere biar di gondol zombie 😀

2023-01-11

1

༄༅⃟𝐐귀여워요🎀

༄༅⃟𝐐귀여워요🎀

jantung aman...hemm lanjut

2022-12-09

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!