Bab 3

Rachel terpaksa menyuruh Cindy untuk fokus mewarnai gambar ditemani Asisten Zian, agar dia tidak mendengarkan pembicaraan mereka.

"Ci-cindy ingin sekali bertemu dengan papanya, karena itu aku terpaksa membawanya kesini." Rachel mengatakannya dengan gugup, dia sangat takut jika setelah ini Diego akan merebut Cindy darinya, tapi dia tidak bisa melihat Cindy yang sering menangis menanyakan papanya dan ingin bertemu dengan papanya.

Diego menganga, dia sungguh tak menduga bahwa ternyata dia telah memiliki seorang anak, bahkan Rachel tidak pernah sekalipun memberitahunya mengenai kehamilannya, dia sangat tau siapa Rachel, Rachel tidak mungkin tidur dengan sembarang lelaki. Bahkan wajah Cindy begitu mirip dengannya.

"Jadi anak kita bernama Cindy? Tapi kenapa... Kenapa baru beritahu aku sekarang?" Diego mengatakannya hampir saja menitikan air mata, dia membayangkan bagaimana perjuangan Rachel membesarkan Cindy sendirian, pasti Rachel menderita menghadapi cemoohan banyak orang yang hamil tanpa memiliki seorang suami dan membesarkan Cindy sendirian.

Rachel berusaha untuk menjadi wanita yang kuat, "Itu tidak penting, yang penting sekarang ini aku ingin kamu mengabulkan permintaan Cindy sekali saja. Setelah ini kamu anggap kita tidak pernah bertemu."

"Rachel..."

"Ikutlah dengan kami berliburan ke Prancis. Hanya satu minggu berperanlah menjadi papanya Cindy, setelah itu kita kembali ke kehidupan kita semula untuk hidup masing-masing. Aku hanya ingin kamu memberikan kenangan untuk Cindy, hanya sebentar."

Mata Diego berkaca-kaca, Rachel sepertinya begitu sangat membenci dirinya, dia menganggukan kepala, dia juga sangat menginginkan ada kenangan manis diantara dirinya dan Rachel juga bersama Cindy.

"Oke, aku akan mengabulkannya."

"Baikah, besok siang kami tunggu di bandara."

Karena Cindy telah selesai mewarnai gambar, dia kembali menemui mama dan papanya yang tengah berbicara serius.

"Papa..." Cindy tersenyum manis memandang lembut kepada Diego.

Diego membalas senyuman Cindy dengan mata berkaca-kaca, "Cindy... jadi namamu Cindy?"

"Iya Pa, namaku Cindy."

Rachel menggegam tangan Cindy untuk membawanya pergi, dia masih muak melihat Diego, apalagi saat melihat Diego tersenyum memandangi Cindy "Ayo kita pulang, Cindy!."

Cindy melambaikan tangan pada Diego, "Daaahh papa, kita bertemu lagi besok ya Pa."

Diego menganggukkan kepala sambil tersenyum, dia menatap kepergian Cindy dan Rachel dengan mata berkaca-kaca. Rasanya seperti mimpi akhirnya dia bisa bertemu lagi dengan wanita yang sangat dia rindukan, bahkan dia telah mendapatkan kejutan, rupanya dia telah memiliki seorang anak yang sangat cantik.

****************

Besoknya. Kini Diego, Rachel dan Cindy tengah berada di dalam pesawat, Cindy yang duduk di tengah-tengah mereka tersenyum penuh rasa bahagia karena untuk pertama kalinya dia berada di dekat sang papa, tak bosannya Cindy menatap papanya.

Diego menyadari Cindy terus menatapnya, dia tersenyum manis membelai rambut Cindy.

"Apa Cindy bisa membaca?"

"Bisa, Cindy juga bisa menghitung," jawab Cindy dengan nada manja seperti anak kecil pada umumnya.

Diego tersenyum penuh rasa bangga, jika waktu bisa diputar, ingin rasanya dia selalu ada disisi Rachel, menemani Rachel yang tengah hamil mengandung Cindy, dia ingin menjadi pria yang menemani Rachel saat pertama kalinya Cindy hadir di dunia ini. Diego menatap Rachel dengan tatapan sendu.

Rachel yang menyadari Diego sedang menatap dirinya,dia berpura-pura cuek, menyorotkan pandangannya ke sembarang tempat, dia tidak ingin sampai hatinya luluh lagi pada Diego yang pernah memainkan perasaannya.

Selain mereka, ada puluhan anak SMA yang akan studytour ke Prancis bersama guru mereka. Dan ada juga beberapa anak kulihan yang baru berusia 18 tahun, mereka sangat terlihat kompak dan bersemangat untuk menikmati liburan mereka nanti di Prancis, mereka berenam sengaja liburan bersama.

Seorang pria bernama Dave nampak ingin memberikan sebuah coklat kepada temannya, Ana, namun niatnya terhenti saat mendengar cerita dari Mira.

"Ciee....ada yang baru jadian nih." Mira mendeliki Ana dan Marsell secara bergantian.

Dave menyimpan kembali coklatnya ke dalam saku celana dengan perasaan terluka karena wanita yang selama ini dia taksir rupanya telah menjadi kekasih temannya.

Rere dan Nino bersorak menyalami Ana dan Marsell. "Wadaw! Selamat ya!"

"Ih apaan sih." Ana tersipu malu, dia melirik Dave sebentar, dia tidak mengerti mengapa Dave tiba-tiba terlihat murung.

Tak berselang lama kemudian, terjadi hal yang tak diinginkan. Para penumpang pesawat dikejutkan dengan kondisi pesawat yang terasa berguncang seperti terjadi gempa bumi. Rupanya telah terjadi hujan es dan akhirnya baling-baling di sayap terbakar.

Suasana begitu menegangkan!

Pramugari meminta para penumpang untuk mengenakan sabuk pengaman.

Ada beberapa penumpang yang menjerit histeris merasakan guncangan semakin dahsyat, mereka segera menuruti perintah dari pramugari untuk memakai sabuk pengaman, termasuk Diego yang segera memakainya sabuk pengaman kepada Cindy. Diego dan Rachel saling menatap, Diego tahu Rachel sangat tegang dan ketakutan tapi tidak ingin memperlihatkannya di depan Cindy, karena itu Diego menggenggam tangan Cindy dan Rachel, "Jangan takut, aku ada disini melindungi kalian."

Terpopuler

Comments

Mr. Smile

Mr. Smile

3rd

2023-12-30

0

Nanik Purba

Nanik Purba

belum sempat liburan, ,udah di kasih ujian aja....ku kira sempet liburan dulu 😏😏😏😏

2023-10-13

1

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

ꪶꫝ🍾⃝ͩDᷞᴇͧᴡᷡɪͣ B⃟Lཽ𝐀⃝🥀ᴳ᯳ᷢ ㅤㅤ

So sweet dan terharu.. melihat pertemuan keluarga kecil yang terpisah lama.. 😢🤗
hmm,, detik detik masuk di pulau zombie nih. 🤭

2023-08-13

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!