Bab 4

"Mayday...mayday... mayday"

Pilot beberapa kali berteriak lantang , mencoba memanggil menara pengawas, sambil menekan push to talk.

Namun belum juga terhubung ke sebrang sana.

Suasana semakin tegang dan menakutkan.

Pilot dan co-pilot mencoba berusaha untuk mengendalikan pesawat namun mereka sangat kesulitan.

Terdengar keras sayap meledak membuat pesawat oleng ke kanan.

"Aaaaa...!" Semua yang ada disana menjerit histeris.

"Papa, Mama, Cindy takut." Cindy sangat ketakutan menggenggam erat tangan Diego dan Rachel.

"Mama selalu ada bersama kamu sayang. Jangan takut ya." Rachel mencoba menenangkan Cindy, padahal dirinya juga begitu sangat cemas, gelisah, takut, semuanya bercampur aduk.

"Aku akan melindungi kalian." Diego merangkul Cindy dan Rachel, walaupun terasa canggung tapi Rachel sangat membutuhkan Diego saat ini, membuat dirinya sedikit tenang, setidaknya jika akhirnya mereka ditakdirkan untuk mati Rachel bisa merasakan mereka bertiga berpelukan seperti ini, apalagi Cindy nya telah mengetahui papanya. Walaupun dia berharap besar bisa selamat bersama semua penumpang yang ada disini.

Diego merasakan tangan Cindy bergetar ketakutan, Cindy menyembunyikan wajahnya ke dada sang papa. Anak itu mampu membuat jantungnya yang telah lama mati semenjak di tinggalkan Rachel kini telah berdetak kembali, Diego berjanji akan melindungi Cindy dan Rachel entah bagaimanapun caranya yang terpenting mereka selamat walaupun harus mengorbankan nyawanya sendiri untuk menebus kesalahannya.

Teet...teet...teet...

Suara alarm terus berbunyi memekakkan telinga.

Semua yang ada di dalam pesawat semakin panik.

Pesawat berguncang semakin hebat, para penumpang semakin menjerit histeris karena mendengar ada ledakan lagi di bagian pesawat.

Pesawat semakin menukik ke arah bawah dengan cepat. Guncangan terus terjadi. Pesawat semakin terdengar bergemuruh. Pilot dan co-pilot masih berusaha mengendalikan pesawat sampai pesawat itu terapung di atas laut.

Suara dentuman keras kembali terdengar. Orang-orang yang masih sadarkan diri mencoba untuk menyelematkan diri mereka sebelum pesawat meledak. Begitu pun Diego karena merasa ada orang yang harus dia lindungi, Diego mencoba untuk membuka sabuk pengaman dirinya dan membantu Cindy dan Rachel juga.

"Cindy takut!" Cindy sangat ketakutan sekarang sambil menangis.

Rachel mencoba menenangkan Cindy, sementara Diego mencari letak jaket pelampung, mereka tidak memiliki waktu banyak agar bisa keluar dari pesawat yang percikan apinya semakin berkobar bahkan sudah ada beberapa orang yang terbakar.

...****************...

Banyak penumpang yang berhasil lolos dengan menyelamatkan diri masuk ke dalam air dan memakai jaket pelampung, tempat yang mereka tuju adalah sebuah pulau yang letaknya tidak jauh dari sana, karena hanya itu satu-satunya tempat yang mereka tuju.

Begitu juga Diego, Diego membantu Rachel dan Cindy agar bisa sampai di pulau sana.

Boomm

Boommm

Beberapa kali terdengar suara dentuman saat pesawat itu hancur, banyak orang-orang yang belum sempat menyelamatkan diri.

Diego telah sampai membawa Cindy dan Rachel menepi ke daratan, Rachel langsung memeluk Cindy yang mengigil kedinginan dan sangat ketakutan.

"Mama, Cindy takut. Cindy ingin pulang." lirih Cindy.

"Jangan takut ya sayang, kita selamat. Kita pasti pulang ke rumah ya."

Diego ingin memeluk mereka tapi dia mengurungkan niatnya takut Rachel merasa keberatan.

Diego melihat ada beberapa orang yang tidak bisa berenang dan masih berada di tengah laut, di menepuk Marsell yang duduk dengan santai bersama sang kekasih, Ana. Sepertinya mereka sudah dari tadi beristirahat disana.

Diego menghampiri mereka, "Ayo kita selamatkan mereka." ajak Diego kepada Marsell. Dia menunjukkan beberapa orang yang kesulitan untuk berenang walaupun sudah memakai pelampung.

Marsell malah tersenyum sinis, "Sorry gak bisa bang, gue capek. Nyelametin diri aja susah banget."

Ana merasa tidak enak hati dengan perkataan kekasihnya, "Kok gitu sih Sell, mereka lagi..."

Perkataan Ana belum selesai saat melihat Dave datang, dia habis menolong Mira dan Rere di bantu oleh Nino.

"Ayo bang, kita bantu mereka." ucap Dave menatap Diego.

Ana terperangah memandangi Dave yang bak super hero, bahkan Dave juga yang menyelamatkan dirinya, bukan Marseill.

Tanpa menunggu lama Diego dan Dave segera berenang kembali untuk menyelamatkan orang-orang yang berada di tengah laut.

"Papa Cindy seperti superhero ya Ma." puji Cindy menatap Diego yang berenang semakin jauh untuk menolong orang.

Rachel hanya menganggukkan kepala, dulu dia jatuh cinta pada Diego karena Diego sering sekali menolongnya, dia akui pria itu memang memiliki sifat yang baik walaupun kadang terlihat arogan.

Rachel memandangi orang-orang yang berhasil selamat, mungkin tanpa sengaja dia menghitung jumlahnya di dalam hati. Yang awal mulanya lebih dari 80 penumpang, kini hanya tersisa sekitar kurang lebih 30 orang yang berhasil menyelamatkan diri. Selebihnya banyak yang meninggal karena belum sempat keluar dari pesawat yang meledak.

Rachel tak sengaja mendengarkan ucapan Ana dan teman-temannya.

"Sepertinya pulau ini tidak ada penghuninya ya." ucap Rere.

"Ih jadi takut nih gue." Mira bergidig ngeri memperhatikan pemandangan pulau yang telah mereka injak.

Rachel ikut memperhatikan lingkungan sekitar, dia rasa ucapan mereka ada benarnya, pulau ini tampak menyeramkan.

Terpopuler

Comments

𝓚ˢᵍⁿ🍁ᗰᗩᕼᗴՏ ʷᵃʳᶦ ❣️

𝓚ˢᵍⁿ🍁ᗰᗩᕼᗴՏ ʷᵃʳᶦ ❣️

pasti keseruan bakal bermula ini

2024-03-22

0

Aysana Shanim

Aysana Shanim

Kayaknya marsell bakal jadi antagonist, dan Dave jadi penolong ana 😂

2024-02-09

0

❤️‍🔥ℝ❤️‍🔥

❤️‍🔥ℝ❤️‍🔥

jdi penasaran..

2023-12-15

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!