...Masa Lalu...
...------------------------------------------...
Charlotte POV#
Aku melihat mereka keluar dari Ruang Boss.
Sekarang Aku harus melawan Boss ini sendirian, apakah ini sama seperti dulu? tidak! Aku tidak seperti orang itu, dari pada melihat mereka mati di depan mata ku, lebih baik melakukan sesuatu.
Aku mulai melawan Monster ini sendiri, Aku menyerang dengan Pedang ku sekuat tenaga, tapi hanya menghasilkan sedikit kerusakan padanya, Aku sudah mengeluarkan Elemental Skill dan Elemental Burst ku, tapi semua itu tetap sia-sia, Monster itu terlalu kuat, Apa yang harus Aku lakukan sekarang.
Monster itu mengayunkan pedang besarnya ke arahku, Aku menahan dengan pedangku tapi Aku terpental membentur dinding ruangan, Ini buruk sisa HP ku cuma tinggal 147, satu serangan lagi mungkin Aku akan mati.
Monster itu kembali mendekati ku dan menjepit ku dengan tanganya yang besar itu ke lantai, sial Aku tidak bisa bergerak, mungkin kali ini Aku akan benar-benar berakhir, Aku menggeretakan gigi ku.
Ini sama seperti waktu itu.
Delapan tahun yang lalu.
Saat Aku berusia Delapan tahun, Aku mempunyai banyak teman yang selalu bermain bersama ku.
Kami selalu bertemu diam-diam karena Aku adalah seorang Putri Kerajaan Larazaya.
Saat itu salah satu teman ku mengajak kami semua bermain di Hutan di dekat kota, kami semua pun pergi kesana secara diam-diam, salah satu teman ku berhasil mengalihkan perhatian para penjaga gerbang, kami semua pun bisa keluar tanpa ada yang melihat.
Saat sampai di dalam Hutan kami semua mulai bermain, tiba-tiba datang Srigala berukuran Dua kali tubuh manusia, Srigala itu menghanpiri kami, kami semua pun ketakutan dan berlari untuk menyelamatkan diri, tapi salah satu teman kami terjatuh dan Srigala itu akan memangsanya.
Dia berteriak meminta tolong, tapi teman yang lain sudah berlari jauh di depan.
Melihat temanku akan di mangsa entah kenapa hatiku tergerak dan mempunyai keberanian untuk menolongnya.
Apa yang bisa di lakukan Anak kecil seperti ku untuk menolongnya, Aku cuma bisa mengambil batu dan melemparkanya pada Srigala itu.
Saat Srigala itu terkena lemparan batu ku, Srigala itu menatap tajam diriku, sekarang Srigala itu berbalik mendekatiku, teman ku yang melihat Srigala itu telah mendekatiku, ia memanfaatkan situasi ini untuk kabur dan melarikan diri.
Aku melebarkan mataku, Kenapa? kenapa dia meninggalkan ku, padahal Aku sudah menolongnya kan? kita ini teman bukan? kenapa manusia bisa dengan mudahnya menghianati pikiran ku berantakan total, seperti pesta perayaan yang kacau.
Mulai hari itu Aku berjanji pada diriku sendiri, jika Aku masih di beri kesempatan hidup, Aku akan mengunci hatiku.
Aku sudah tidak mempercayai siapapun lagi, Aku tidak ingin berteman dengan siapapun lagi, tapi mungkin hari ini Aku akan segera di mangsa oleh Srigala itu.
Tapi saat itu juga kepala Srigala itu terputus.
"Hoe Gadis kecil Kau tidak apa-apa?"
Seseorang Pria bertubuh kekar, berambut coklat pendek tiba-tiba memenggal kepala Srigala itu, dia menyelamatkan ku.
Aku pun menangis, Pria itu pun memeluk diriku.
"Jangan takut, Aku sudah membunuhnya siapa nama mu Gadis kecil?"
Aku menjawab sembari menangis.
"Aku Charlotte, terimakasih sudah menyelamatkan ku!"
"Charlotte-chan, kenapa kau bisa ada di Hutan sendirian, di mana rumahmu?"
Aku pun menceritakan semuanya pada Pria itu, Aku juga mengatakan kalau Aku ini seorang Putri, Pria itu pun terkejut dan mengantarkan ku pulang ke Kerajaan.
Dalam perjalanan Aku bertanya pada Pria itu, kenapa manusia dengan mudahnya bisa menghianati, dia menjawab tidak semua orang begitu, Aku bertanya kembali, Apa yang akan kau lakukan jika berada di situasi yang sama seperti ku, dia menjawab Aku akan menolongnya, dari pada melihat orang lain terbunuh, lebih baik melakukan sesuatu.
Aku melebarkan mataku saat mendengar itu, Aku kagum dengan sosoknya, Aku juga bilang padanya kalau Aku sudah menutup hatiku.
Mendengar itu, dia berkata dengan senyuman di wajahnya, semoga suatu saat kau bisa membuka hatimu kembali Charlotte-chan.
Saat sampai di kerajaan, Ayahku sangat berterimakasih pada Pria itu.
Karena telah berjasa menyelamatkan seorang Putri, dia pun di angkat menjadi Kasatria kerajaan Larazaya.
Pria itu bernama Baron, Senjak saat itu, Aku selalu menjadikan Baron sebagai panutan ku, Aku ingin menjadi Orang hebat sepertinya.
Akhirnya Aku memutuskan untuk berlatih pedang, Aku selalu berlatih pedang dengan Baron setiap hari untuk menjadi Gadis yang kuat, setelah sekian lama berlatih Aku tiba-tiba di Anugrahi kekuatan Sihir Angin.
Kami juga selalu mengobrol bersama, Aku sudah mengganggapnya seperti Ayahku sendiri, dia juga bercerita kalau dia mempunyai Anak laki-laki seumuran dengan ku.
Dia bilang suatu saat ingin mengenalkanya padaku.
Saat Aku sudah dewasa dan ingin pergi untuk belajar di Akademi Magisterial, dia bilang, Semoga kau bisa membuka hatimu kembali dan bisa mendapatkan teman di Akademi Charlotte-chan.
Pada akhirnya, bahkan setelah Aku memasuki Akademi ini. Tidak ada yang berubah. Tidak, mungkin itu karena Aku tidak berniat mengubah apapun sejak awal. Menjadi lebih baik atau lebih buruk, itu sama seperti saat itu. Alasannya sangat sederhana. Aku sudah tidak mempercayai siapapun lagi.
Aku tidak ingin berteman dengan siapapun, Meskipun Aku mengerti dengan jelas bahwa Aku tidak berpikir untuk berubah. Tapi itu tidak masalah. Karena Aku sendiri menginginkan ini.
Dan mungkin sekarang Aku benar-benar akan mati, Aku menggretakan gigiku sembari mengeluarkan Air mataku.
"Baron-san, maaf!"
Monster itu sudah bersiap memukul ku lagi, tapi di saat itu juga.
"Lepaskan Gadis itu Monster sialan!"
Seorang laki-laki berambut hitam, menyerang Monster itu dengan pedangnya.
Monster itu terguling, Aku pun lepas dari cengkraman Monster itu.
Laki-laki itu menyeringai melirik ke arahku, dia mengatakan sesuatu.
"Tuan Putri! Kau itu memang Gadis yang bodoh, tapi Aku menyukai sikap mu itu!"
Sejenak Aku terdiam dan melebarkan mataku yang di penuhi Air mata saat dia berbicara, teryata Laki-laki itu adalah Lenn, kami berada di kelas yang sama, sekilas Aku melihat dia seperti Sosok Baron, apa mungkin Aku sedang halu tapi kalau di perhatikan dia memang sedikit mirip denganya.
Dia melanjutkan bertarung melawan Monster itu sendirian dengan pedangnya, dia kuat, dia Pria yang hebat.
Dia tiba-tiba bergerak ke Arahku, dia menggendong ku dan mengatakan sesuatu dengan tatapan tajam.
"Tuan Putri jika kau ingin selamat dari situasi ini, serahkan 10.000 Poin Skill mu padaku, Atau kau memilih membusuk di sini?"
"Tapi? kenapa Aku harua memberikan poin ku padamu?"
"Asal kau tau, Aku bukan Pria yang baik, Anggap saja itu sebagai imbalan untuk menyelamatkan mu, kalau kau menolak kau akan mati di sini?"
"Baiklah Aku akan memberikanya pada mu, terimalah ini 10.000 Poin kan?"
Akhirnya Aku memberikan Poin ku padanya.
Lenn menyeringai setelah mendapatkan Poin dariku, dia menatapku dan berbicara.
"Baiklah Putri, sekarang kau duduk saja yang manis disini, Aku akan melenyapkan Monster ini sekarang?"
Setelah itu dia terlihat mengerluarkan Elemental Burstnya.
"Beelzebub!"
Aku terkejut dan melebarkan mataku, Sebuah Kawah Hitam muncul di atas lantai, sebuah tangan-tangan Hitam menarik Monster itu tenggelam dalam Kawah kegelapan itu, sebenarnya kekuatan macam apa itu Aku sedikit ketakutan.
Setelah Monster itu Lenyap dia terlihat mengambil sesuatu, mungkin itu adalah Drop item yang di jatuhkan oleh Monster itu, Setiap Boss lantai akan menjatuhkan Item yang berharga.
Lenn berjalan mendekati ku, dia berbicara dengan serius.
"Putri apa kau bisa merahasiakan yang kau lihat barusan dari orang lain?"
"Tapi kenapa?"
"Tidak usah banyak tanya kenapa, Aku mempunyai alasan ku sendri, jadi apa kau bisa merahasiakan ini? Kalau kau tidak bisa, Aku akan melenyapkan mu sekarang juga di sini!"
"B-baiklah Aku mengerti!"
"Tapi jika kau berbohong, Aku bisa melenyapkan mu kapan saja ingatlah itu!"
"...ummm baiklah!"
"Kalau begitu kemarikan tanganmu!"
Saat Aku mengulurkan tanganya dia memasangkan cincin padaku, Aku sangat terkejut, perasaanku menjadi campur Aduk, bukanya kalau seorang Pria memasangkan cincin pada seorang Gadis itu berarti tandanya dia melamar ku?
Wajahku jadi panas dan memerah.
Setelah memasangkan cicin pada ku dia mengatakan sesuatu.
"Itu adalah item yang di jatuhkan Monster tadi, Anggap saja itu sebagai hadiah karena kau telah memberikan Poin mu pada ku, lagian Aku tidak membutuhkan itu, Aku pergi dulu!"
Dia melambaikan tanganya dan pergi.
Aku melihat Atribut di dalam Cincin ini yaitu bisa menambahkan 50% CRIT rate, Aku melebarkan mataku, kenapa dia bisa tahu sesuatu yang Aku butuhkan, Statusku cuma memiliki 20% CRIT rate dengan memakai ini Aku bisa mengatasi kekuranganku, ini bahkan lebih berharga dari 10.000 Poin Skill, Aku tersenyum, terimakasih Lenn.
Setelah itu Sensei dan semua Murid datang, mereka sangat terkejut saat Boss lantai sudah di kalahkan.
"Kau Hebat Tuan Putri, Bisa mengalahkan Boss Lantai itu sendirian?"
Semua orang memujiku dengan kata-kata itu, Aku pun bertanya-tanya, apa yang terjadi disini?
Seseorang berbicara Kalau Lenn yang telah mengatakan pada orang-orang kalau Akulah yang mengalahkan Monster itu.
Aku pun terkejut, sebenarnya apa yang di pikirkan olehnya sih?
Aku pun melihat dia di belakang orang-orang, dia tersenyum kepadaku lalu pergi begitu saja.
Dasar menyebalkan.
Bersambung. . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Frando Kanan
ternyata begitu...pantas aja bpk MC mendadak angkatkn jd prajurit
2023-12-16
0
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Ternyata begitu kronologi ceritanya
2023-01-18
1
LONER [PENYENDIRI]
sudah kuduga
2022-10-10
0