Vol.1 Chapter 9

...Memahami Perasaan...

...------------------------------------------...

Pagi ini Aku sudah bersiap untuk berangkat ke Sekolah. Aku jadi teringat kejadian kemarin.

Kemarin adalah hari yang sangat merepotkan.

Aku tidak menyangka Lumie akan bersikap seperti itu dan membuat seisi kelas menjadi salah paham, untungnya Aku bisa menjelaskan pada Dirk dan semuanya tentang hubungan ku dengan Lumie, mereka pun menerima penjelasan ku.

Alice juga tiba-tiba bersikap aneh, dia tidak pernah begitu sebelumnya, apa yang terjadi padanya? Aku sama sekali tidak mengerti.

Setelah Aku menanyakan masalah ini pada Dirk dan yang lainya, mereka menjawab dengan lesu seperti kehilangan harapan. Ya Aku mengerti bagaimana perasaan mereka.

Mereka bilang kalau sepertinya Alice dan Lumie menyukai ku.

"What?!"

Aku pun terkejut, terus sekarang bagaimana Aku harus menaggapi mereka berdua? Aku sama sekali tidak mempunyai pengalaman tentang cinta.

Sebenarnya apa itu cinta, apa itu sesuatu yang lebih dalam dari pertemanan, sepertinya itu suatu hal yang sangat rumit, ahh sial Aku benar-benar tidak mengerti.

Berangkat ahh.

Saat Aku membuka pintu Kamar Asrama untuk pergi ke Sekolah, tiba-tiba terdengar sapaan hangat dari dua orang Gadis.

"Lenn-kun! selamat pagi."

Aku pun terkejut, mereka teryata Alice dan Lumie yang sudah menunggu ku di depan pintu kamar.

"Ehhh Kenapa kalian kesini? ini Asrama cowok loh!"

"Ehh kenapa? tidak ada larangan juga kalau cewek datang kesini kan Lenn-kun? Aku cuma ingin berangkat berdua dengan mu!"

Tegas Lumie, dia memang type Gadis yang nekad.

Alice melanjutkan.

"Aku melihat Lumie datang kesini, jadi Aku memutuskan untuk ikut, Aku juga ingin berangkat berdua dengan mu Lenn-kun!"

Ahh Karena tidak mau kalah jadi Alice juga datang kesini ya. Duh Dasar mereka itu, Apa sih yang mereka pikirkan?

Aku mendesah dalam.

"Baiklah Ayo kita berangkat!"

Kami pun berangkat menuju Sekolah bersama, langit tak berawan dan cuaca hari ini menyegarkan.

Saat berjalan bersama mereka entah kenapa Aku merasa sangat senang dan nyaman.

Aku sesekali melirik mereka berdua, Aku jadi berpikir. Menurutku Alice itu Gadis yang baik, dia imut, cantik dan juga pintar, tapi dia sedikit pemalu.

Lumie juga Gadis yang baik, cantik dan juga imut, dia sangat populer dan pandai bergaul dengan semua orang, walau sikapnya sedikit agresif.

Kenapa mereka menyukai laki-laki seperti ku ya? Aku tersenyum kecil, mereka memang Gadis yang aneh.

Setiap kali dekat dengan mereka entah kenapa Aku merasa senang, jantungku selalu Doki-Doki, tapi apakah perasaan ini bisa sebut dengan cinta? Aku harus mencari tau jawabanya, Mungkin untuk saat ini, begini saja sudah cukup.

Karena terlalu memikirkan mereka berdua, tak terasa sudah sampai di depan kelas.

Saat Aku masuk ke dalam kelas, Luis menghampiriku lalu menyapa ku.

"Pagi Lenn-kun, untuk yang kemarin maaf ya, sebenarnya Aku ingin membicarakan sesuatu dengan mu!"

"Tidak apa kok! bicara dengan ku, soal apa itu Luis-san?"

"Bagaimana kalau sepulang sekolah kita minum di kedai biar Aku yang traktir, kita akan berbicara di sana?"

"Ah baiklah!"

"Ok, kalau begitu sampai nanti Lenn-kun!"

"..ummm!"

...∆∆∆∆...

Setelah Pulang Sekolah, Luis pun menemui ku, setelah itu kita segera menuju kedai untuk membahas sesuatu.

Aku jadi penasaran, sebenarnya apa yang ingin dia bicarakan?

Lumie dan Alice tiba-tiba menggandeng tangan ku dari belakang.

"Kau dan Luis mau kemana Lenn-kun?"

Tanya Lumie, Alice cuma melihat dengan wajah penasaran.

"Aku ingin Minum di kedai bersama Luis karena ada hal yang ingin Luis bicarakan."

"Begitu ya, kalau begitu Apa Aku dan Alice boleh ikut?"

"Ahh soal itu?" Aku menatap Luis.

"Ah baiklah, Kalian boleh ikut kok ahahaha!"

Kelihatanya Luis tidak keberatan, kalau Lumie dan Alice ikut bergabung.

Setelah sampai di kedai dan menikmati minuman, Aku pun bertanya.

"Jadi Luis-san, apa yang ingin kau bicarakan dengan ku?"

"Ah itu? sebenarnya Aku ingin meminta bantuan mu Lenn-Kun?"

"Bantuan?"

Aku bertanya-tanya.

"Ya benar! setelah melihat kemampuan mu kemarin dalam membuat strategi, Aku ingin kau membantu ku untuk mengatur kelas C!"

"Kenapa harus Aku? Aku tidak suka hal-hal yang merepotkan semacam itu?"

"Tapi Lenn! ini demi kelas kita, dua bulan lagi Sekolah kita akan mengadakan kompetisi antar kelas, pemenangnya Akan mendapatkan 100.000 Poin Skill dan EXP, kalau kelas kita menang, kita akan di untungkan kan? kau harus membantuku untuk membuat strategi untuk memenangkan kompetisi ini!"

Setelah mendengar penjelasan Luis, Aku pun terkejut, Aku sama sekali belum mendengar berita ini, tapi kata-katanya terlihat dapat di percaya, kerena Luis adalah ketua Kelas C, dia juga salah satu anggota organisasi kepengurusan kelas.

Kompetisi ini hadiahnya memang sangat mengiurkan, kalau kelas ku menang, Aku bisa cepat mendaptkan banyak Poin Skill, tapi Aku tidak ingin terlibat hal-hal yang merepotkan begitu.

Lagi pula Aku tidak suka dengan sikap para bangsawan sombong itu.

"Hey Luis-san, kau tau sendiri kan sebagian Murid di kelas kita itu tidak menyukai ku, bagaimana cara ku mengatur mereka, mereka tidak akan mau mendengarkan ku!"

"Aku akan meyakinkan mereka untuk menerima mu, bagaimana Lenn?"

Aku menjawab dengan tegas.

"Aku menolak!"

Luis berdiri dan meninggikan suaranya.

"Kenapa? ini demi kelas kita, kenapa kau menolaknya? apa kau tidak ingin kalau kelas kita menang?"

"Bukan begitu, Aku cuma tidak ingin melakukan hal-hal yang merepotkan!"

Luis menggertakan giginya.

"Cih, cuma karena alasan itu kau tidak ingin membatu ku, Aku sudah salah menilai mu, kau memang orang yang pengecut!"

Karena kesal Aku memegang baju Luis dengan tatapan tajam.

"Jaga bicaramu Luis-san! Aku memang bilang begitu, tapi Aku punya caraku sendiri, asal kau tau, Aku ini orang yang benci dengan kekalahan!"

Setelah itu Aku pergi meninggalkan Luis.

Lumie dan Alice juga ikut pergi menyusul ku.

Aku berjalan pulang dengan wajah kesal, sialan harusnya tadi Aku tolak saja ajakanya untuk pergi ke sini.

Lumie dan Alice terlihat diam, sepertinya mereka ingin bertanya, kenapa Aku menolaknya, tapi mereka sepertinya tidak berani untuk bertanya.

Tapi saat itu juga.

"Itu Lenn-kun? kenapa kau tadi menolaknya, Aku ingin tau alasanmu yang sebenarnya?"

Aku tidak menyangka Alice Akan berani bertanya seperti itu.

Aku menghentikan langkah kaki ku dan menatap tajam Alice.

"Hey Alice-chan, sebelumnya Aku sudah pernah bilang kan, kalau Aku ini bukan cowok yang baik, Apa kau tidak mengerti juga!"

"M-maafkan Aku Lenn-kun!"

"kalian berdua pulang duluan saja, Aku masih ada urusan!"

Aku pun pergi meninggalkan mereka berdua.

Alice Pov#

Lenn-kun, sudah ku duga, Aku masih belum bisa memahami dirimu, sebenarnya apa yang kau pikirkan.

Aku mencoba bertanya pada Lumie.

"Hey Lumie-chan, apa kau tau kenapa Lenn bersikap seperti itu?"

Lumie tersenyum lebar.

"Aku juga tidak tau, tapi Aku mempercayainya dia pasti akan melakukan sesuatu, dia selalu bertindak dengan caranya sendiri, dia itu laki-laki yang misterius dan tidak banyak omong seperti laki-laki pada umumnya, menurutku itulah sisi keren yang ada pada dirinya, dan Aku, menyukainya!"

Benar juga, kenapa aku tidak menyadarinya, Aku telah melakukan kesalahan bertanya seperti itu, Apakah dia akan memaafkan ku, mungkin nanti Aku harus minta maaf padanya.

Bersambung. . .

Terpopuler

Comments

𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝

𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝

... Hoo, Sepertinya mc lebih cocok jadi Villain dari pada jadi Protagonis

2023-01-18

2

Nurul

Nurul

Jadi berangkat bertiga dong itu🤭

2022-07-28

2

矢kaguyume冬

矢kaguyume冬

semangat

2022-07-15

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!