...Teman...
...------------------------------------------...
Aku berjalan memasuki kelas sendirian, ruang kelas terlihat masih setengah penuh, Aku melihat-lihat tempat duduk untuk mencari tempat duduk yang pas untuku.
Model tempat duduk di sini satu meja berisi Empat orang, semakin ke belakang semakin meninggi, Aku memilih kursi yang paling belakang. umumnya tempat duduk seperti ini sangat cocok sekali dengan orang pneyendiri sepeti ku.
Aku duduk sendiri tanpa melakukan apa-apa, rasanya seperti anak hilang, Aku jadi teringat kehidupan ku yang dulu, walau dulu Aku sendiri tapi Aku selalu di temanai oleh Console PS vita ku, tapi sekarang Aku cuma bisa diam tanpa kata.
Para murid terlihat sedang berbicara dengan kenalan dan teman.
Sekarang apa yang harus Aku lakukan? haruskah Aku mengenal seseorang selama waktu senggang ini?
Tiba-tiba datang Tiga Cowok duduk di sebelahku, mereka tampaknya sudah saling mengenal satu sama lain dan sedang membicarakan para Gadis di Kelas.
"Hee lihat cewek yang duduk di sana, dia bukanya Putri dari kerajaan Larazaya?"
"Benar! dia cantik banget ya, tapi dia terlihat pendiam, kenapa seorang putri seperti dia bisa berada di kelas C?"
Mendengar percakapan mereka, Aku pun jadi ikut penasaran dan Melirik cewek itu.
Gadis berambut pirang, bermata Biru, rambutnya di ikat kucir kuda, terlihat sedang membaca buku sendirian, dia memang cantik sih, Aku mencoba mencari tau namanya dengan skill pasif ku yang bisa melihat status orang, Jadi Namanya Charlotte ya? tapi kenapa dia sendirian, apa dia juga type orang sepertiku?
Cowok itu melajutkan pembicaraanya.
"Tapi kepribadianya terlihat sulit di tebak, dia sangat pendiam, perbedaan kita juga sangat jauh dia seorang Putri, sedangkan kita hanya seorang bangsawan biasa, kita tidak mungkin bisa sejajar dan sulit untuk menjangkaunya."
"Benar juga, Aku ingin berkencan dengan orang yang bisa di ajak bicara dengan baik, tentu saja seseorang yang lucu seperti Lumie-chan!"
Tatapan orang ini pun mengarah kepada seorang Gadis berambut Perak pendek bermata Biru.
Karena penasaran Aku juga melihatnya, dia memang gadis yang ceria sih menurutku, dia Gadis yang gampang membaur dengan semua orang.
"Ah kalau begitu Aku juga akan mengincar Lumie-chan!"
"Hoe bukanya Aku duluan!"
Mereka malah ribut memperebutkan cewek yang belum tentu mau denganya.
Aku cuma bisa diam mendengarkan ocehan mereka.
Aku pun berpikir bagaimana jika Aku tiba-tiba mendekati mereka dan berbicara dengan mereka? apa mereka tidak akan merasa terganggu?
Tunggu, tunggu, tunggu, jangan tergesa-gesa, jika Aku sembarangan melompat masuk dalam pembicaraan mereka apa tidak terasa aneh?
Pada akhirnya, Aku tidak bisa berbicara dengan siapapun, dan seiring berjalanya waktu, Aku akan di tinggal sendirian.
Aku berpikir, apa itu teman? dari mana asal teman? apakah seseorang menjadi teman setelah mereka berbicara bersama, atau apakah kau akan menjadi teman setelah pergi bersama mengunjungi tempat-tempat yang asik bersama?
Semakin Aku memikirkanya, semakin Aku tidak memahaminya, apa itu sesuatu yang dalam? Aku harus memikirkanya lagi.
Setelah perjuangan yang melelahkan itu, Akhirnya Aku memilih menyerah pada keadaan, tapi tiba-tiba seseorang di sebelahku menepuk bahuku, Aku terkejut dan melebarkan mataku ku.
"Hoe Bro kenapa kau diam saja!"
Dia memanggilku, cowok berambut coklat pendek itu.
"Anu?"
Saat Aku ingin bicara cowok itu mengulurkan tanganya.
"Aku Dirk!"
Aku terdiam karena terkejut, Cowok di sebelahnya yang mirip preman berambut Hitam cepak itu ikut menatapku bersama cowok yang satunya berambut Hijau.
"Kenapa? kau seharusnya juga memperkenalkan nama mu kan?"
"Ahh maaf, Aku Lenn!"
Aku menggapai tanganya untuk berjabat tangan.
"Mohon bantuanya dari sekarang Lenn-Kun!"
"Mohon bantuanya juga Dirk-Kun!"
Setelah itu dua cowok yang di sebelahku ikut memperkenalkan dirinya.
Cowok yang mirip preman bertubuh besar dan berambut cepak itu Namanya Gin, dan yang berambut Hijau bernama Kurt.
Kami pun berkenalan.
Ya mungkin bisa di bilang kalau mereka adalah teman pertama ku.
Tak lama kemudian Datang Gadis berambut Pirang, bermata Hijau, rambutnya di kucir sedikit di kanan dan kiri, poninya menutupi mata yang satunya.
Dia datang dengan di ikuti oleh sekelompok teman-temanya, dia terlihat begitu enerjik dan centil.
Dirk dan teman-temanya di buat terpesona olehnya.
"Huaa Caroline-chan juga terlihat imut!"
"Hoe Dirk! Kenapa kau bisa tau nama Gadis itu?"
Tanya Kurt penasaran, Gin cuma menatap Dirk dengan wajah penasaran.
"Aku pernah mendengar saat temanya memanggilnya?"
"Hoe Lenn jangan diam, mana Gadis incaran mu?"
Dirk menanyakan pertanyaan yang mengejutkan bagiku, terus terang Gadis di Kelas ini memang cantik-cantik, tapi kalau Aku di suruh memilih, Aku lebih memilih Gadis yang lembut.
Aku hanya bisa menjawab begitu kepada Dirk.
"Gadis yang lembut mungkin kah kau juga mengincar Lumie-chan?"
"T-tidak, Aku tidak mengatakan itu kan?"
"Hee tapi Lumie itu Gadis yang lumayan lembut loh?"
"Ya mana ku tahu, lagian Aku tidak mengenalnya?"
Aku malah jadi ikut-ikutan membahas Gadis seperti mereka, tapi ini adalah pengalaman pertama ku mengobrol dengan teman sekelas. Bagi orang yang penyendiri seperti ku, ini merupakan hal baru, kalau begitu apakah Aku sudah membuat kemajuan? hatiku sedikit lega.
Terdengar lonceng berbunyi, para siswa berhamburan panik untuk mencari tempat duduk.
Tak lama Kemudian Sensei pun datang, Sosok wanita Dewasa berdada besar, berambut Hitam panjang berkacamata dia memperkenalkan dirinya.
"Halo para murid baru, Aku Fredja, mulai hari ini Aku akan menjadi wali kelas kalian!"
Setelah itu Fredja Sensei menjelaskan tentang Poin Skill dan EXP.
Semua siswa di beri perintah untuk melihat Statusnya mereka sendiri.
Fredja sensei mengatakan untuk mendapatkan EXP dan poin Skill berapa jumlah yang di berikan berdasarkan Nilai ulangan tertulis maupun praktik. Ulangan akan di adakan satu minggu sekali.
Setiap 1 Kenaikan Lv Maupun Lv skill akan memakan 500 EXP dan 500 Poin Skill.
Untuk pertama kalinya Semua siswa Akan di berikan 10.000 Poin Skill dan EXP secara Gratis dan harus di gunakan dengan benar dan seefisien mungkin.
Seseorang juga bisa membagikan Poin dan EXP mereka pada orang lain.
Sekolah ini juga ada System Duel dengan mempertaruhkan EXP dan poin Skill.
Setelah Fredja Sensei menerangkan tentang Poin Skill dan EXP, Akhirnya Kami di beri Poin Skill dan EXP secara gratis.
Teryata benar, Aku melihat ada 10.000 Exp dan Poin Skill masuk, sekarang bagaimana cara menggunakanya seefisien mungkin?
Karena mempunyai semua Elemen sihir, Aku pun mempunyai banyak Skill, sekarang bagaimana caraku untuk membagi 10.000 Poin Skill ku ke semua Skill yang ku punya.
Aku di paksa untuk memutar otak.
Karena data ku di Akademi tercatat pengguna Elemen Api, Aku pun memutuskan untuk menaikan Skill Api ku dulu.
Ada tiga skill yang harus di naikan dalam satu Elemen Sihir.
Yaitu Normal Skill, Elemental Skill dan Elemental Burst atau yang biasa di sebut Ultimate.
Aku harus membagi Poin Skill ku untuk menaikan ke tiga Skill tersebut.
Tapi Aku memutuskan untuk menaikan Elemental Skill dan Elemental Brust terlebih dahulu tanpa menaikan Normal Skill.
Aku juga mempunyai 10.000 EXP, karena EXP hanya bisa di gunakan untuk menaikan Status Lv, Aku menggunakan semua EXP yang di berikan.
Sekarang Status ku sudah Lv 20, Level Elemental Skill ku Lv 10 dan Lv Elemental Brust ku Lv 10.
Aku masih membutuhkan banyak EXP dan poin Skill untuk menaikan Status Lv dan Skill dari semua Elemen sihirku.
Masih banyak waktu sebelum Aku lulus, Aku harus mencari Poin Skill sebanyak-banyaknya mulai dari sekarang untuk menjadi orang terkuat, itulah tujuan ku Sekolah di Akademi ini.
Bersambung. . .
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 45 Episodes
Comments
Muhammad Qurtubi
nasib jadi introvert sejak lahir /Sob/
2024-09-08
0
Frando Kanan
sama....gw jg berpikir...Dr mna asal arti tmn....Dan pda akhirny gw gk dpt jwban
2023-12-16
0
𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝
... Idaman Para Murid sih
2023-01-18
2