Vol.1 Chapter 10

...Teman Yang Sesungguhnya...

...------------------------------------------...

Setelah meninggalkan Alice dan Lumie, sekarang Aku ingin pergi ke hutan di dekat Ibu Kota.

Aku ingin meluapkan kekesalanku sekaligus Aku ingin menguji Elemen kegelapan ku yang telah Aku tingkatkan Elemental Burstnya menjadi Lv4, karena waktu itu Aku mendapatkan Point skill dari Fredja Sensei.

Setelah mendapatkan Poin dan EXP dari Fredja Sensei, sekarang Status Lv ku juga sudah mencapai Lv24.

Sayangnya untuk pergi ke Hutan harus melewati gerbang utama.

Pelajar seperti ku tidak akan di izinkan keluar dari kota sembarangan tanpa izin.

Syarat untuk keluar dari kota adalah dengan menunjukan bukti tertulis yang di berikan oleh Akademi.

Sungguh merepotkan, tapi untungnya Skill pasif dari Elemen kegelapanku adalah bersembunyi dalam bayangan, Aku bisa bersembunyi dalam bayangan apapun, mau itu makhluk hidup atau benda mati sekali pun.

Setelah berhasil melewati gerbang Aku berjalan masuk ke dalam Hutan, di dalam Hutan tidak ada Monster. Monster hanya berada di dalam Dungeon atau Abyss saja.

Disini cuma ada hewan buas yang berukuran besar, sayangnya membunuh hewan tidak akan bisa menaikan Status Lv.

Aku hanya ingin menguji seberapa kuat Elemental Burstnya.

Kebetulan sekali di depan Aku melihat ular berukuran besar yang sedang lewat, Aku akan mencoba membunuhnya.

Sebelum membunuhnya Aku melihat-lihat keadaan sekitar, karena takut ada yang melihat, setelah dirasa aman Aku segera mengeluarkan Elemental Skil ku.

Elemental Skill kegelapan ku adalah menggerakan bayangan menjadi seperti akar yang bercabang dan menjalar, Skill ini bisa digunakan untuk mengikat lawan dan menusuk lawan. Setiap lawan yang terikat akan terkena efek Korosi, HP akan terus berkurang sampai mejadi 0 dan mati.

Setelah ular itu terjerat dan tidak bergerak, Aku mencoba mengerluarkan Elemental Burst ku.

"Beelzebub!"

Lubang kegelapan muncul dari dalam tanah, bayangan-bayangan tangan Hitam mucul dan menarik Ular itu tegelam ke dalam kegelapan.

Aku melebarkan mataku.

Skill ini benar-benar mengerikan, Aku terlihat seperti Iblis saja.

Entah kenapa setelah menggunakan Skill ini, Energi ku langsung terkuras habis, teryata untuk menggunkan Skill ini di butuhkan 90% Konsumsi Energi.

Sepertinya cukup sampai di sini saja, balik deh.

Saat Aku sampai di depan Asrama, Aku melihat Alice di sana. Aku sedikit terkejut, apa yang dia lakukan di sana?

Saat melihat ku kembali Alice berlari menghampiriku.

"Lenn-kun maafkan Aku! harusnya Aku tadi tidak bertanya seperti itu, Apakah kamu sekarang membenci ku?"

Mendengar pertanyaan Alice entah kenapa Aku sedikit merasa bersalah, mungkin tadi sikap ku agak kelewatan.

"Aku tidak membencimu, maaf kalau tadi sikap ku sedikit keterlaluan!"

Alice menggelengkan kepalanya.

"...umm, tidak! Aku yang salah karena tidak bisa memahami dirimu!"

Tiba-tiba wajah Alice menjadi serius.

"Lenn-kun! Aku ingin bisa lebih dekat denganmu, Aku ingin  lebih mengenal dirimu, Aku ingin tau semua tentangmu, jadi mulai sekarang kalau kamu ada maslah atau membutuhkan bantuanku jangan sungkan untuk menceritakanya padaku, karena Aku-? Aku mencintaimu Lenn-kun!"

Bicaranya cukup keras, apa dia menembak ku?

"Alice-chan?" 

Aku terdiam dan melebarkan mataku saat Alice mengatakan itu, matanya terlihat berkaca-kaca.

Aku segera mendekapnya.

"Terimakasih Alice, kau memang Gadis yang baik, Aku juga menyukai mu, tapi Aku masih belum mengerti tentang cinta, kalau kau menginginkan percintaan yang normal dari ku, mungkin saat ini Aku masih belum bisa melakukanya!"

"Aku tau, lagian Aku tidak akan menuntut jawabanmu sekarang, Lumie juga menyukai mu, Aku tidak ingin berbuat curang dengan merebut mu sekarang, jadi semoga suatu saat kau bisa memilih siapa Gadis yang kamu cintai!"

Aku melepas dekapan ku, lalu memegang pundaknya.

"Aku mengerti, Aku pasti akan memberikan jawabanku setelah Aku bisa memahami perasaanku padamu, lagian saat ini Aku merasa belum pantas untuk berada di sisimu!"

Alice menganggukan kepalanya.

"...umm, sampai saat itu tiba, izinkan Aku untuk terus selalu di samping mu Lenn-kun!"

Aku melihat Air mata di bawah matanya dan mengelapnya dengan tanganku.

"Baiklah Alice-chan!"

Setelah itu Alice tersenyum manis padaku.

...∆∆∆∆...

Satu jam yang lalu.

Lumie POV#

Setelah bertanya tentang Lenn, Alice terlihat sedih dan berpamintan untuk menunggu Lenn di depan Asrama laki-lali, dia bilang ingin meminta maaf, setelah itu Aku pun memutuskan untuk kembali ke Asrama perempuan.

Saat dalam perjalanan menuju Asrama, Aku teringat Alice, Aku jadi khawatir padanya, akhirnya Aku tidak jadi kembali ke Asrama dan memutuskan untuk menyusulnya.

Saat tiba disana Aku melihat Alice dan Lenn sedang berbicara, karena takut menganggu Aku bersembunyi di balik tembok dan menguping pembicaraan mereka.

Aku terkejut ketika Alice mengungkapkan perasaanya, hatiku mulai cemas, bagaimana kalau mereka nanti berpacaran, apakah Aku harus membuang perasaanku pada Lenn, tidak! Aku tidak mau, Aku tidak bisa membuang perasaan ini.

Tapi disaat itu juga Alice mengatakan tidak akan menutut jawaban, dia malah memikirkan perasaanku, hatiku sedikit lega, apa-apaan itu, dia sungguh bodoh, benar-benar bodoh, memangnya ada orang yang mau melakukan itu? dia memang Gadis yang baik, terimakasih Alice-chan, Aku mengeluarkan Air mataku.

Setelah Alice keluar dari pintu gerbang Asrama, Aku segera mencegatnya.

"Ara-Ara Alice-chan, teryata kau berani juga ya mengungkapkan perasaan seperti itu?"

Wajah Alice pun memerah, dia segera menutupi wajahnya dengan tanganya.

"Ehhh...Apa kau mendengarnya?"

"Tentu saja, kau curang sekali ya tidak mengatakan ini padaku Alice-chan?"

Alice menurunkan pandanganya, wajahnya terlihat masih memerah.

"Tidak! Aku tidak bermaksud begitu, lagi pula Aku sudah bilang padanya kalau kau juga menyukainya, Aku tidak berniat untuk mencurangi mu Lumie-chan!"

"Hehe bercanda, Aku tau kok, terimakasih Alice-chan!"

Aku segera memeluk Alice.

"Lumie-chan!"

Alice melebarkan matanya dan mengeluarkan sedikit Air matanya.

"Lumie-chan terimakasih!"

"Ehh terimakasih untuk apa?"

Aku berkata sembari melepas dekapanya.

"Terimakasih karena sudah mau menjadi teman ku."

Aku sedikit terkejut, Alice mengatakan itu.

"Soal itu, kau tidak perlu berterimakasih!"

"Aku berterimakasih karena kau adalah satu-satunya orang yang mau berbicara denganku, walau kau seorang bangsawan tapi kau mau berteman dengan ku, Aku juga ingin tau lebih banyak tentangmu Lumie-chan!"

"Alice-chan?"

Aku melebarkan mataku, ahh benar juga, selama ini dia pasti sudah banyak mengalami hal yang menyedihkan, waktu pertama kali masuk dia pernah cerita kalau selalu di buli oleh para bangsawan, dia juga bilang kalau Lenn sudah menyelamatkan hidupnya.

Setelah kejadian ini, sekarang Aku pun mengerti, Alice memang sahabat terbaik ku, perasaanya sangat tulus, dia selalu memikirkan perasanku, Aku bangga memiliki teman sepertimu, Aku tidak akan menghianatimu Alice-chan.

Aku tersenyum lebar padanya.

"Hey Alice-chan, malam ini datanglah ke kamarku, ayo kita tudur bersama, Aku akan menceritakan hal-hal tentang ku juga bagaimana?"

"Baiklah dengan senang hati!"

Wajahnya terlihat bahagia, Aku sangat bersyukur karena telah bertemu denganya, apakah ini yang dinamakan dengam teman yang sesungguhnya?

Setelah itu kami berdua kembali ke Asrama.

Bersambung...

Terpopuler

Comments

Frando Kanan

Frando Kanan

njirr Dr rimuru tuh....ekstra skill Beelzebub

2023-12-16

0

𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝

𝙍𝙮𝙪𝙪 𝘼𝙯𝙖𝙩𝙝𝙤𝙩𝙝

... Ugh, Apa ini?Yuri?

2023-01-18

1

☠zephir atrophos☠

☠zephir atrophos☠

kalau boleh benyak harus satu?

2022-09-08

0

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!