Kota Jakarta

"Hai Misya, kamu juga datang? Terima kasih sudah menyempatkan datang ya, mana papa kamu?" Istri pak Robert dan Misya saling menempelkan pipi kiri-kanan.

"Papa ada dirumah nyonya Robert, beliau 'kan sudah sepu, jadi cukup diwakilkan saja." ekor mata Misya melirik Zidan.

"Salam ya buat papa ya, oh ya, kenalkan ini Marsha, dan ini pacarnya Zidan."

Misya tersenyum ramah pada Marsha, mengulurkan tangan untuk berjabatan, namun Marsha hanya menyentuh ujung jemari Misya, dengan wajah angkuh seperti biasa lalu mengibaskan rambut keritingnya kebelakang.

Misya tersenyum, kekasih Zidan seperti ini? 'Huh sangat tidak sopan' tak ingin ambil pusing sikap Marsha padanya, kemudian Misya mengulurkan tangannya pada Zidan.

"Tak perlu berjabat tangan, maaf bukan muhrim." Marsha menyingkirkan tangan Misya, membuat tawa istri pak Robert terlepas begitu saja melihatnya, hingga mengundang perhatian para tamunya. Tapi tidak dengan Misya, dia mengangkat wajahnya seperti menantang.

"Oh ya, maaf kalau begitu," Misya mau tak mau menyembunyikan tangannya.

"Anda lucu sekali Marsha, aduh manis sekali, sama-sama bucin ya. Dan kamu orangnya apa adanya sekali ya, tak ada sok-sok ramah atau dekat." Istri pak Robert belum menghentikan tawanya "Aduh saya sampai sakit perut, suami mana suami?" dia kemudian pergi dari sana mencari suaminya minta diperlakukan spesial juga. "Saya tinggal dulu ya, aduh melihat tingkah Marsha, aku bukannya sebal kok malah terlihat manis ya, jadi pengen mempraktekkan, kira-kira cocok kayak Marsha nggak ya kalau aku angkuh begitu?"

"Senang berkenalan dengan anda Marsha." Misya mencoba memancing Marsha "Apa anda tahu pacar anda ini siapa? Dia punya pasangan atau belum?" Tanyanya sambil melirik Zidan. Zidan hanya geleng kepala.

"Apa harus aku jawab? Kita sepertinya tidak saling mengenal, jadi aku tak perlu menjawabnya." Marsha menggamit tangan Zidan, mengajak Zidan pergi dari hadapan Misya, membuat hati Misya begitu dongkol.

Misya hanya bisa memperhatikan kepergian Zidan tanpa penjelasan apapun dari laki-laki itu.

"Awas kamu Zidan, kamu harus bertanggung jawab atas perlakuan kamu malam ini."

Hari semakin malam, Marsha memutuskan untuk pulang karena dia juga merasa seperti selalu diawasi oleh Matthew dari jauh.

"Kita pulang sekarang Miss?" Zidan berjalan dibelakang Marsha, memperhatikan kulit punggung Marsha yang mulus, bossnya itu hanya menjawab dengan gumaman. Zidan mengerti jika Marsha masih marah padanya, Zidan kemudian mencekal lengan Marsha membuat Marsha melihat pada tangannya.

"Maaf Miss, tapi apa saya boleh minta waktu anda untuk saya minta maaf atas kelancangan saya tadi? Saya ingin menebus kesalahan saya Miss."

"Apa?" Tanya Marsha menaggapi, padahal dia niatnya ingin mendiami Zidan saja.

"Mari ikut saya."

Zidan berjalan mendahului tanpa menunggu jawaban dari Marsha, dia membukakan pintu mobil untuk Marsha yanh sudah ada didepan menunggunya "Bagaimana Miss, sudah nyaman?" Marsha hanya mendengus atas ucapan Zidan tanpa menjawab. Zidan tersenyum ikut masuk dan duduk disebelah bosnya.

Selama diperjalanan, tak ada yang membuka suara, Marsha tak menanyakan apapun akan kemana Zidan membawanya. Pandangan terus kedepan, sesekali Zidan meliriknya, Marsha menyadari itu, namun dia membiarkannya. Hingga tibalah mereka pada sebuah hotel yang yang cukup mewah.

"Kenapa kita kesini?" Marsha melihat sekeliling hotel yang sudah ia ketahui jika ini pemilik pengusaha muda juga, tapi dia tak tahu dan belum pernah berkenalan dengan putra pemilik hotel ini.

"Ini hotel milik teman saya Miss, saya sudah izin untuk membawa anda kesini," Zidan mencoba membuat Marsha percaya padanya "saya yakin anda tidak akan menyesal jika ikut saya turun. Saya janji tidak akan macam-macam."

"Awas ya kalau macam-macam." Ujarnya seraya memelototkan mata pada Zidan.

"Ampun Miss, saya takut jika didiami anda, bukan takut dipukuli."

"Dasar aneh." Cibir Marsha.

Mereka menaiki lift untuk menuju rooftop hotel tersebut, Marsha tak sedikitpun mengajak Zidan berbicara, dia masih merasa kesal, namun kenapa dia juga mau menuruti keinginan Zidan, padahal bisa saja dia menolaknya, namun hatinya ingin tetap ikut. Tibalah mereka pada ruang yang langsung menuju tangga untuk naik ke rooftop tersebut. Marsha dibuat tercengang melihat ada jet pribadi diatas sana.

"Zidan, this is serious?" Marsha memutar badanya melihat Zidan yang berjalan dibelakangnya.

Zidan berjalan mendahului Marsha "Yes Miss, apakah anda siap untuk melihat keindahan Jakarta dari ketinggian?" Marsha masih memandang takjub pada barang didepanya, seperti tak pernah melihat barang seperti itu. Kemungkinan dia mendongak pada Zidan yang mengulurkan tangannya untuk naik ke jet pribadi itu.

Menggunakannya kaca mata spesial dan headset, Marsha bisa menikmati pemandangan kota Jakarta dari ketinggian, Marsha tak henti-hentinya mengucapkan kekagumanya.

"This is Jakarta, Zidan? Ini sangat cantik, sangat cantik Zidan, aku baru kali ini melihat Jakarta dari atas, memang benar sangat indah."

"Itu gedung kita Miss." Tunjuk Zidan pada gedung milik Mahardika corp yang merupakan kantor mereka, gedung itu memperlihatkan lampu sorotnya yang gemerlap dari atas.

"Gila, ternyata kantor aku masih kalah keren dibanding kantor kompetiror."

Zidan hanya tersenyum, Marsha tak mau kalah saing dari yang lainnya, melihat Marsha yang terus tersenyum membuat Zidan merasa senang.

"Anda suka Miss?" tanya Zidan kemudian.

Marsha melihat pada Zidan yang menatapnya "Kenalkan aku pada teman kamu pemilik hotel ini Zidan, katakan padanya aku ingin bertemu." Bukan menjawab, Marsha malah meminta pada Zidan.

Dia ada didepan anda Miss, menikmati senyum anda.

"Zidan kamu dengar yang aku katakan?'

"Iya, iya Miss, nanti saya sampaikan."

Marsha kembali melihat kebawah, kemudian dia memejam, merentangkan tangannya, menikmati udara kota Jakarta dari ketinggian.

"Dia pasti mengenalku Zidan, tak mungkin dia akan menolak permintaan ku." Ucap Marsha lagi, masih dengan posisi yang sama.

Zidan tak menjawab, dia terus menikmati wajah cantik Marsha yang memperlihatkan kebahagiaannya, cantik tanpa cela, dan sifat angkuhnya, Zidan sangat menyukainya, bukan sebaliknya.

"Jadi anda memaafkan saya Miss?"

Marsha membuka matanya, menoleh pada Zidan "Untuk kali ini iya, sebab kamu pasti mengeluarkan uang lebih untuk membayar ini semua."

"Tapi akan saya buat tagihan nanti Miss."

"Zidan kamu jangan pelit sama atasan." Ucapnya sengit.

Zidan kembali tertawa, Marsha selalu saja ada kata untuk membela diri.

* * *

"Pak tuan muda Zidan membawa Marsha ke hotel milik tuan, mereka memakai jet milik anda."

"Biarkan dia berbuat sesukanya, jangan lupa berikan minuman spesial agar wanita itu menyesal seumur hidup, jangan hanya wanita itu, tapi Zidan juga, sudah terlalu lama Zidan bermain-main." Kakek Zidan memelintir kertas kecil ditanganya, dia sudah mendapatkan laporan jika Zidan telah mencium Marsha.

Sementara itu, Misya pulang kerumah dengan perasaan marah yang teramat.

"Pa, apa maksud Papa akan menjodohkan Misya pada Zidan, sedang Zidan memiliki wanita lain, dan papa tahu, wanita itu Marsha Mahardika Pa, anak konglomerat."

Adu Misya pada papanya saat baru sampai rumah, papanya sedang menonton televisi.

"Kakeknya Zidan bilang Zidan itu masih sendiri kok."

"Tapi tadi dia datang ke acara pak Robert sama Marsha Pa, mereka bercumbu didepan umum."

"Baik, Papa akan minta penjelasan pada kakek Zidan."

Terpopuler

Comments

jhon teyeng

jhon teyeng

Oke kakak yg punya cerita, aku ssh ikuti 2 karya dr kakak, semoga tdk ada yg terjadi mengeluarkan pembaca😁

2023-05-25

0

nissa

nissa

lanjut Thor💪

2022-07-07

0

Ana

Ana

lnjut thor biar mrk menikah jd gak bls dendam

2022-07-07

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. New Sekretary
2 Bab 2. Kedatangan Mahesa
3 Bab 3. Kepribadian Marsha
4 Bab 4. Bertemu
5 Bab 5. Bertunangan
6 Bab 6. Pengusaha Muda Dan Sukses
7 Bab 7. Zidan mulai membantah
8 Bab 8. Malam Awarding
9 Bab 9. Misya
10 Bab 10. Rencana Kakek
11 Bab 11. Zidan Kamu Dimana?
12 Bab 12. Kembali Malu
13 Bab 13. Mencuri kecupan
14 Bab 14. Kekasih Pura-pura
15 Bab 15. Bersandiwara
16 Bab 16. Kemarahan Marsha
17 Kota Jakarta
18 Hati Yang Saling Terpaut
19 CCTV
20 Mengungkapkan Isi Hati
21 Dia Berbahaya Seperti Racun
22 Malam Bersama Misya
23 Unexpected Insident
24 Apa Yang Terjadi?
25 Hati Orang Tua
26 Ikuti Ideku
27 Menjebak Hatimu
28 Rahasia Tersembunyi
29 Bab 29. Kejujuran Hati Kakek
30 Bab 30. Luka Hati Zidan
31 Bab 31. Malam Lamaran
32 Mengungkap Jati Diri
33 Bab 33. Melamar Marsha
34 Bab 34. Nyonya Xavier
35 Bab 35. Cucu Old Money
36 Bab 36. Marsha Hamil
37 Bab 37. Hubungan Terlarang
38 Malam Pertunangan
39 Hukum Tabur Tuai
40 Patah Hati Dua Insan
41 Rasa Yang Tak Sama
42 Suara Berisik Nyamuk
43 Mencoba Mengakhiri
44 Tidak Ingin Dia
45 Axcel
46 Aku Bukan Aib
47 Penuh Kejutan
48 Kerja Sama Dua Kakek
49 Kabar Buruk
50 Bertemu Besan Lama
51 Keputusan Zidan
52 Jiwa Wiro Sableng
53 Secercah Harapan
54 Cobaan Untuk Zidan
55 Setelah Sekian Lama
56 Hubungan Yang Membaik
57 Tak Direstui
58 Aku mencintaimu
59 Akhir Yang Menyakitkan
60 Hari Yang Kita Mau
61 Bukan Malam Pertama
62 Wanita Langka
63 Mengganti Acara
64 Baby Boy
65 Susan Dan Naima
66 Perhatian Susan
67 Ke kantor Zidan
68 Membuat Susan Kesal
69 Pecat Susan
70 Istri terbaik
71 Berbohong
72 Kembali Gagal
73 Puncak Pertengkaran
74 Pilihan Zidan
75 Suami Menyebalkan
76 Ikuti Permainan Ku
77 Apa Gunanya Lo Disini?
78 Rahasia Besar
79 Menjalankan Rencana
80 Kunci Dari Segalanya
81 Gosip
82 Surat Cerai
83 Kehebatan Misya.
84 Susan Dan Zidan Tidur Bersama
85 Kebenaran Yang Terungkap
86 Isi Hati Marsha (Tamat)
87 Draft
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. New Sekretary
2
Bab 2. Kedatangan Mahesa
3
Bab 3. Kepribadian Marsha
4
Bab 4. Bertemu
5
Bab 5. Bertunangan
6
Bab 6. Pengusaha Muda Dan Sukses
7
Bab 7. Zidan mulai membantah
8
Bab 8. Malam Awarding
9
Bab 9. Misya
10
Bab 10. Rencana Kakek
11
Bab 11. Zidan Kamu Dimana?
12
Bab 12. Kembali Malu
13
Bab 13. Mencuri kecupan
14
Bab 14. Kekasih Pura-pura
15
Bab 15. Bersandiwara
16
Bab 16. Kemarahan Marsha
17
Kota Jakarta
18
Hati Yang Saling Terpaut
19
CCTV
20
Mengungkapkan Isi Hati
21
Dia Berbahaya Seperti Racun
22
Malam Bersama Misya
23
Unexpected Insident
24
Apa Yang Terjadi?
25
Hati Orang Tua
26
Ikuti Ideku
27
Menjebak Hatimu
28
Rahasia Tersembunyi
29
Bab 29. Kejujuran Hati Kakek
30
Bab 30. Luka Hati Zidan
31
Bab 31. Malam Lamaran
32
Mengungkap Jati Diri
33
Bab 33. Melamar Marsha
34
Bab 34. Nyonya Xavier
35
Bab 35. Cucu Old Money
36
Bab 36. Marsha Hamil
37
Bab 37. Hubungan Terlarang
38
Malam Pertunangan
39
Hukum Tabur Tuai
40
Patah Hati Dua Insan
41
Rasa Yang Tak Sama
42
Suara Berisik Nyamuk
43
Mencoba Mengakhiri
44
Tidak Ingin Dia
45
Axcel
46
Aku Bukan Aib
47
Penuh Kejutan
48
Kerja Sama Dua Kakek
49
Kabar Buruk
50
Bertemu Besan Lama
51
Keputusan Zidan
52
Jiwa Wiro Sableng
53
Secercah Harapan
54
Cobaan Untuk Zidan
55
Setelah Sekian Lama
56
Hubungan Yang Membaik
57
Tak Direstui
58
Aku mencintaimu
59
Akhir Yang Menyakitkan
60
Hari Yang Kita Mau
61
Bukan Malam Pertama
62
Wanita Langka
63
Mengganti Acara
64
Baby Boy
65
Susan Dan Naima
66
Perhatian Susan
67
Ke kantor Zidan
68
Membuat Susan Kesal
69
Pecat Susan
70
Istri terbaik
71
Berbohong
72
Kembali Gagal
73
Puncak Pertengkaran
74
Pilihan Zidan
75
Suami Menyebalkan
76
Ikuti Permainan Ku
77
Apa Gunanya Lo Disini?
78
Rahasia Besar
79
Menjalankan Rencana
80
Kunci Dari Segalanya
81
Gosip
82
Surat Cerai
83
Kehebatan Misya.
84
Susan Dan Zidan Tidur Bersama
85
Kebenaran Yang Terungkap
86
Isi Hati Marsha (Tamat)
87
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!