Bab 5. Bertunangan

Zidan menahan nafas, matanya beradu pandang dengan wanita yang dulu begitu ia harapkan untuk menjadi ibunya.

"Ganteng," Indah menyenggol bahu Marsha "Pantes nggak asing, mirip artis."

Marsha hanya mengangkat bahu, cuek. Kemudian merangkul wanita yang ia panggil bunda, menciumi pipinya sayang.

"Makasih Bunda mau nyempetin jenguk Marsha."

"Bunda sama ayah bisa lumutan nunggu kamu kerumah."

"Ayah." Marsha mencium punggung tangan Abdi, walau Abdi sudah dianggapnya sebagai ayah, namun tetap keduanya tahu batasan, tidak peluk atau cium pipi.

"Om Thomas." Kemudian Marsha menyalami laki-laki yang masih betah melajang diusia hampir lima puluh tahun itu.

Mahesa, sangat menunggu Marsha akan menyapanya, nyatanya gadis itu malah melewatinya dan mengabaikan keberadaannya. Mahesa mendengus, memilih menghabiskan jus miliknya hingga tandas, menghilangkan rasa kecewanya. Marsha kemudian menyapa Masnah, wanita yang kini kemana-mana harus menggunakan tongkat.

Zidan masih sangat mengenali wajah-wajah keluarga yang dulu menghancurkan mamanya. Dia ikut membaur, Marsha memperkenalkan dirinya pada keluarga besarnya, berarti perlahan dia sudah mulai diterima dikeluarga Marsha, perlahan tapi pasti, rencananya berjalan lancar. Tinggal meluluhkan hati gadis angkuh nan dingin itu.

Hari menjelang sore, namun acara keluarga itu nampaknya belum usai, Zidan mulai jengah, harus memasang senyum palsu dan menanggapi obrolan basa-basi yang sama sekali tak ia sukai. Apalagi laki-laki bernama Abdi yang seolah mengorek asal-usul keluarganya.

Keluarga itu menggelar acara berbique di belakang halaman rumah orang tua Marsha, dimana terdapat kolam renang disana, sungguh keluarga yang harmonis, berbanding terbalik dengan keluarga Zidan, hanya dia dan kakeknya yang menghuni rumah besar mereka.

"Sepertinya kamu tidak merasa nyaman?" Mahesa menghampiri Zidan yang sedang mengirim pesan pada kakeknya. Zidan berjengit kaget, ia mengusap dadanya. "Kamu bisa pulang, sepertinya Marsha sudah tidak membutuhkan mu lagi." Mahesa berbalik, menatap Marsha yang kini sedang tertawa bersama Amam dan bundanya.

Zidan mengikuti arah pandang Mahesa, Marsha sangat berbeda, saat menjadi pimpinan dan sekarang ditengah keluarganya, sisi lembutnya sangat terlihat.

"Jika Miss Marsha belum mengusirku, berarti dia masih membutuhkanku. Aku tidak masalah walau hanya terus berdiri disini, sebagai obat cicak. Dia selalu menginginkan kehadiran ku." Zidan tersenyum miring, memancing obrolan dengan Mahesa.

Dari laporan anak buahnya, jika Mahesa adalah anak dari sepupu Indah, dan Mahesa sepertinya memiliki rasa terhadap kakak angkatnya.

"Banyak orang yang tidak bertahan dengan sikap Marsha, tapi aku boleh acungkan jempol padamu, kau bisa bertahan sejauh ini. Ada misi apa sebenarnya? Tidak mungkin jika tujuanmu murni hanya butuh pekerjaan untuk mendapatkan uang." Tuding Mahesa tepat sasaran, tapi Zidan harus tetap tenang, Mahesa hanya anak kemarin yang belum banyak pengalaman.

"Jadi apa menurutmu tujuanku?" tanya Zidan balik "Mana ada laki-laki normal yang tidak betah berlama-lama dengannya? Walau dia berubah menjadi singa sekalipun, aku tetap bertahan, karena Marsha wanita yang berbeda." Zidan memajukan langkah, berhadapan dengan Mahesa.

"Kita lihat, akal busukmu akan segera terbongkar." Mahesa mengacungkan jari tengahnya. Lalu meninggalkan Zidan bergabung bersama yang lainnya. Dan semua yang terjadi dikeduanya tak lepas dari pandangan Marsha.

Jam tujuh malam Zidan baru terlepas dari keluarga Marsha, dia diantar kedepan oleh bosnya itu.

"Apa yang kau bicarakan dengan Mahesa? Apa dia mengganggu mu?" Zidan yang sudah mengenakan helmnya membuka kaca helm untuk menjawab pertanyaan bos galaknya.

"Tidak Miss, hanya perkenalan saja, dan dia mengucapkan terimakasih karena saya telah bertahan dengan kakaknya yang galak." Jawab Zidan mencoba menggoda Marsha.

"Ya Zidan, kamu mau dipecat sekarang dan membayar denda?" Marsha sudah mengarahkan tinju kearah Zidan.

Zidan tertawa, menampilkan lesung pipi dikiri kanan pipinya "Cuma bercanda miss."

Dan kemudian untuk pertama kalinya, Marsha tersenyum pada Zidan, senyum yang dapat mengalihkan dunia Zidan.

Manis.

Zidan menggeleng, "tidak dia wanita murahan."

Sampai kemudian Zidan menghilang dari pandangan Marsha, tak membuat Marsha lekas beranjak dari tempatnya berdiri.

"Udah jauh loh, masih kangen?" Suara bundanya membuyarkan lamunan Marsha.

"Bunda, kok udah siap-siap aja, nggak nginep?" Marsha gelendotan dibahu Indah.

"Lain kali sayang, ayah sedang sibuk, dan harus mengajarkan Mahesa banyak hal dikantor." Indah mengusak rambut keriting Marsha "Kamu jangan terlalu memporsir tenaga, nanti sakit, harus dikasih istirahat juga badanya."

"Iya Bun." Marsha mencium pipi Indah. "Bunda sehat terus."

"Dulu aja kalau sudah dirumah, nggak mau pulang ya? Sekarang, kerumah saja susah minta ampun." Suara Abdi membuat wanita beda generasi itu menoleh kebelakang.

"Protes sama Apap, kenapa anaknya dikasih target tinggi" Marsha memajukan bibirnya beberapa senti.

"Ya kalau tidak begitu, dia akan lalai, dipikirnya jadi pimpinan itu mudah, sekarang dia merasakan, susahnya mempertahankan dibanding mendapatkan."

"Iya Apap." Marsha mencoba mengerti.

Sepulangnya Indah dan Abdi, ternyata tidak diikuti Mahesa, dan Marsha tidak memperhatikan itu. Saat Marsha masuk ke kamarnya, Marsha dibuat terkejut dengan keberadaan Mahesa yang duduk ditepi ranjangnya.

"Apa yang kau lakukan Mahesa? Keluar sekarang?" Pekik Marsha tertahan. Tak ingin Mawar atau Rasya mendengar.

"Aku akan keluar setelah mengatakan apa yang harus aku sampaikan." Mahesa bangkit dari duduknya, berdiri dihadapan Marsha, sehingga Marsha harus memalingkan wajah karena jarak mereka terlalu dekat. "Hati-hati dengan sekretaris mu itu, aku yakin jika dia ada misi tertentu untuk mendekatimu, anggap yang aku katakan ini bentuk sayang adik terhadap kakaknya, bukan rasa sayang yang lain."

Kini Marsha menatap nyalang pada Mahesa "Jangan ikut campur urusanku, kau iri padanya karena dia bertahan hingga sekarang? Ayah sudah mempersiapkan mu untuk menggantikanya, jadi jangan pernah mengikuti ku."

"Aku hanya memperingatkan Marsha, tidak ada orang yang mampu bertahan dengan mu kecuali aku, jadi jika dia bertahan padamu itu karena dia ada niat tak baik. Camkan itu." Setelah mengatakan itu, Mahesa keluar dari kamar Marsha.

Marsha memejamkan mata, Mahesa melakukan segala cara untuk terus dekat dengannya.

*

*

*

"Semenjak bergabung dengan Mahardika corp, kakek benar-benar kehilangan waktu bersama kamu Zidan." Protes kakek pada Zidan, Zidan turun dari kamarnya dengan tampilan yang segar sehabis mandi, dan kini ikut bergabung dengan kakeknya diruang keluarga.

"Maaf Kek, Zidan sedang berusaha meluluhkan hati gadis itu."

Kakek menganggukan kepala "Menaklukkan hatinya, lalu kamu juga tertarik padanya?"

"Mana mungkin Kek, Zidan tidak akan mengingkari janji Zidan pada Kakek dan mama. Sesuai dengan yang telah kita rencanakan."

"Kakek dengar gadis itu berhasil menggaet pengusaha asal Jerman, apa yang dilakukannya, sampai pengusaha muda itu mau bekerja sama dengannya?"

"Dia menggunakan yang ada pada dirinya, laki-laki jika sudah berhadapan dengan lawan jenis pasti luluh."

"Tapi tidak dengan Nana, wanita itu gagal menggaet pengusaha itu, padahal Nana cukup menjual dari segi persentase maupun wajah. Tapi anak itu tidak bisa diandalkan, padahal Kakek sudah membayarnya."

"Akan Zidan usahakan Kek, agar pengusaha itu juga mau menandatangani kerja sama dengan perusahaan kita."

"Baik, Kakek percaya padamu."

"Kek, ada yang ingin Zidan sampaikan, sepertinya untuk sementara waktu Zidan tidak tinggal disini, Zidan harus tinggal dirumah kontrakan, agar identitas Zidan tidak terbongkar."

"Kakek tidak setuju, kamu ingin meninggalkan Kakek sendiri?"

"Tidak Kek, hanya sampai Zidan bisa membalaskan dendam Zidan."

"Berapa lama?" Zidan mengendikkan bahu, sebab dia sendiri pun tak tahu, apakah caranya akan berhasil atau tidak? "Kalau, begitu, Kakek akan meminta kamu segera bertunangan dengan anak teman Kakek, dia pengusaha batu bara ternama."

Terpopuler

Comments

aca

aca

zidan anak naima y

2024-05-20

0

jhon teyeng

jhon teyeng

ini keluarga zidane merk apa, kakekmu tuh yg awal bikin masalah tp kamu dendamnya ke marsha. mahesha juga spt ibu dan neneknya gak tau diri

2023-05-24

0

Hikmah Bae Ya

Hikmah Bae Ya

xcyuxfivdix🍧🍦🍜🍨🍲🍝🥮🍡🍛🥘🍢🥄🫖🚜🚇🚜🚇🚝🚐🏎️🏎️🚚🏎️🚗🪅🎑🥇🏅🎖️🎗️🎈🎖️🎖️🥇🏅🎖️🥇🪅🧨🎇

2022-09-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. New Sekretary
2 Bab 2. Kedatangan Mahesa
3 Bab 3. Kepribadian Marsha
4 Bab 4. Bertemu
5 Bab 5. Bertunangan
6 Bab 6. Pengusaha Muda Dan Sukses
7 Bab 7. Zidan mulai membantah
8 Bab 8. Malam Awarding
9 Bab 9. Misya
10 Bab 10. Rencana Kakek
11 Bab 11. Zidan Kamu Dimana?
12 Bab 12. Kembali Malu
13 Bab 13. Mencuri kecupan
14 Bab 14. Kekasih Pura-pura
15 Bab 15. Bersandiwara
16 Bab 16. Kemarahan Marsha
17 Kota Jakarta
18 Hati Yang Saling Terpaut
19 CCTV
20 Mengungkapkan Isi Hati
21 Dia Berbahaya Seperti Racun
22 Malam Bersama Misya
23 Unexpected Insident
24 Apa Yang Terjadi?
25 Hati Orang Tua
26 Ikuti Ideku
27 Menjebak Hatimu
28 Rahasia Tersembunyi
29 Bab 29. Kejujuran Hati Kakek
30 Bab 30. Luka Hati Zidan
31 Bab 31. Malam Lamaran
32 Mengungkap Jati Diri
33 Bab 33. Melamar Marsha
34 Bab 34. Nyonya Xavier
35 Bab 35. Cucu Old Money
36 Bab 36. Marsha Hamil
37 Bab 37. Hubungan Terlarang
38 Malam Pertunangan
39 Hukum Tabur Tuai
40 Patah Hati Dua Insan
41 Rasa Yang Tak Sama
42 Suara Berisik Nyamuk
43 Mencoba Mengakhiri
44 Tidak Ingin Dia
45 Axcel
46 Aku Bukan Aib
47 Penuh Kejutan
48 Kerja Sama Dua Kakek
49 Kabar Buruk
50 Bertemu Besan Lama
51 Keputusan Zidan
52 Jiwa Wiro Sableng
53 Secercah Harapan
54 Cobaan Untuk Zidan
55 Setelah Sekian Lama
56 Hubungan Yang Membaik
57 Tak Direstui
58 Aku mencintaimu
59 Akhir Yang Menyakitkan
60 Hari Yang Kita Mau
61 Bukan Malam Pertama
62 Wanita Langka
63 Mengganti Acara
64 Baby Boy
65 Susan Dan Naima
66 Perhatian Susan
67 Ke kantor Zidan
68 Membuat Susan Kesal
69 Pecat Susan
70 Istri terbaik
71 Berbohong
72 Kembali Gagal
73 Puncak Pertengkaran
74 Pilihan Zidan
75 Suami Menyebalkan
76 Ikuti Permainan Ku
77 Apa Gunanya Lo Disini?
78 Rahasia Besar
79 Menjalankan Rencana
80 Kunci Dari Segalanya
81 Gosip
82 Surat Cerai
83 Kehebatan Misya.
84 Susan Dan Zidan Tidur Bersama
85 Kebenaran Yang Terungkap
86 Isi Hati Marsha (Tamat)
87 Draft
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. New Sekretary
2
Bab 2. Kedatangan Mahesa
3
Bab 3. Kepribadian Marsha
4
Bab 4. Bertemu
5
Bab 5. Bertunangan
6
Bab 6. Pengusaha Muda Dan Sukses
7
Bab 7. Zidan mulai membantah
8
Bab 8. Malam Awarding
9
Bab 9. Misya
10
Bab 10. Rencana Kakek
11
Bab 11. Zidan Kamu Dimana?
12
Bab 12. Kembali Malu
13
Bab 13. Mencuri kecupan
14
Bab 14. Kekasih Pura-pura
15
Bab 15. Bersandiwara
16
Bab 16. Kemarahan Marsha
17
Kota Jakarta
18
Hati Yang Saling Terpaut
19
CCTV
20
Mengungkapkan Isi Hati
21
Dia Berbahaya Seperti Racun
22
Malam Bersama Misya
23
Unexpected Insident
24
Apa Yang Terjadi?
25
Hati Orang Tua
26
Ikuti Ideku
27
Menjebak Hatimu
28
Rahasia Tersembunyi
29
Bab 29. Kejujuran Hati Kakek
30
Bab 30. Luka Hati Zidan
31
Bab 31. Malam Lamaran
32
Mengungkap Jati Diri
33
Bab 33. Melamar Marsha
34
Bab 34. Nyonya Xavier
35
Bab 35. Cucu Old Money
36
Bab 36. Marsha Hamil
37
Bab 37. Hubungan Terlarang
38
Malam Pertunangan
39
Hukum Tabur Tuai
40
Patah Hati Dua Insan
41
Rasa Yang Tak Sama
42
Suara Berisik Nyamuk
43
Mencoba Mengakhiri
44
Tidak Ingin Dia
45
Axcel
46
Aku Bukan Aib
47
Penuh Kejutan
48
Kerja Sama Dua Kakek
49
Kabar Buruk
50
Bertemu Besan Lama
51
Keputusan Zidan
52
Jiwa Wiro Sableng
53
Secercah Harapan
54
Cobaan Untuk Zidan
55
Setelah Sekian Lama
56
Hubungan Yang Membaik
57
Tak Direstui
58
Aku mencintaimu
59
Akhir Yang Menyakitkan
60
Hari Yang Kita Mau
61
Bukan Malam Pertama
62
Wanita Langka
63
Mengganti Acara
64
Baby Boy
65
Susan Dan Naima
66
Perhatian Susan
67
Ke kantor Zidan
68
Membuat Susan Kesal
69
Pecat Susan
70
Istri terbaik
71
Berbohong
72
Kembali Gagal
73
Puncak Pertengkaran
74
Pilihan Zidan
75
Suami Menyebalkan
76
Ikuti Permainan Ku
77
Apa Gunanya Lo Disini?
78
Rahasia Besar
79
Menjalankan Rencana
80
Kunci Dari Segalanya
81
Gosip
82
Surat Cerai
83
Kehebatan Misya.
84
Susan Dan Zidan Tidur Bersama
85
Kebenaran Yang Terungkap
86
Isi Hati Marsha (Tamat)
87
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!