Bab 4. Bertemu

Marsha, gadis berusia dua puluh tiga tahun, lulusan luar negeri, seharusnya dia kembali meneruskan pendidikannya lagi untuk mendapat gelar master, namun dia memilih istirahat sejenak, dan ingin bekerja diperusahaan keluarganya.

Memiliki orang tua yang tertutup, sederhana, tak membuatnya mengikuti jejak keluarganya. Dia sedikit pemberontak, angkuh, mudah emosi, dan tak mau diatur, itulah mengapa sebabnya dia langsung mengambil jabatan direktur mengganti posisi Apapnya sementara.

Jika Amamnya tipikal wanita tertutup dan sederhana, berpakaian sopan, Marsha justru kebalikannya, kedua orangtuanya sering sekali menegur cara berpakaiannya.

Dan juga, Marsha terbilang aktif di sosial media, dia juga sering membagikan kegiatan sosialnya dalam akun instagram miliknya, tak peduli orang-orang akan mengomentari jika yang dia lakukan hanya pencitraan.

Dan setelah kejadian dimalam Zidan melihat Marsha masuk ke hotel bersama pengusaha Jerman itu, Zidan tak tahu apa yang terjadi diantara keduanya, Zidan tak punya waktu untuk menyelidiki hal itu. Yang pasti setelah sebulan dia menjabat sekretaris seorang Marsha Mahardika, otak dan tenaganya sulit sekali untuk menemukan waktu istirahat.

Zidan sebenarnya menyalahkan dirinya sendiri mengambil keputusan menjadi sekretaris Marsha untuk membalas dendam, tapi hanya cara itu yang dapat ia lakukan untuk mendekati Marsha, wanita gila kerja, gelar baru untuk Marsha dari Zidan.

Dan di hari minggu ini, seharusnya dia bersantai, mengunjungi mamanya dirumah aman, setelah itu menghabiskan waktu bersama sang kakek, tapi kali ini tidak. Dia harus menemani Marsha bermain golf bersama Matthew. Jam delapan Zidan harus menjemput Marsha dikediaman orang tuanya.

"Semoga mereka tidak ada yang mengenaliku." Ujar Zidan dalam hati. Dia mengendarai motor sportnya kerumah Marsha.

"Zidan, are you crazy? Kamu terlambat dua menit?" Mata Marsha melotot, protes pada Zidan.

"Maaf miss, mungkin jam miss Marsha yang terlalu cepat, jam dipergelangan tangan saya, tepat. 08.00." Zidan menunjuk jam yang melingkar ditanganya tepat didepan wajah Marsha.

Marsha menyingkirkan tangan Zidan "Kamu itu bawahan saya, jadi harus ikut jam saya, jangan buat peraturan sendiri."

Zidan mengehela nafas, "Iya miss, atasan tidak pernah salah."

"Sayaaang," suara lembut amamnya menegur Marsha. "Kamu nggak boleh terlalu galak loh sama sekretarisnya, nanti kalau dia nggak betah lagi gimana? Zidan udah bagus loh bisa bertahan sebulan lewat satu hari." Ujar wanita berusia empat puluh delapan tahun yang masih terlihat sangat cantik itu, namun sudah ada lipatan kecil disudut wajahnya. Mawar mengusap pundak anaknya.

"Zidan kamu yang sabar ya." Mawar tersenyum ramah pada Zidan, dan Zidan membalas senyuman itu seraya mengangguk kecil.

"Dia tidak mengenaliku? Syukurlah."

"Amam, nggak bisa gitu donk, Marsha nggak suka jam karet, jadi kebiasaan. Udah sana, kamu bawa mobil, hari ini kamu yang nyetir." Perintahnya pada Zidan, kemudian melemparkan kunci mobil. Cepat Zidan menangkapnya.

"Sha, rok kamu beneran nggak mau diganti? Ini terlalu minim loh sayang." Mawar kembali mengingatkan anaknya.

"Amam, ini kategori aman, Amam tenang aja." Marsha menpuk pundak Amamnya. Mawar hanya bisa menghela nafas, dia harus pelan-pelan memberitahu anaknya.

Zidan telah membukakan pintu untuk Marsha, dan sebelum masuk, Marsha memberi salam, mencium punggung tangan Mawar, dan tak lupa mencium pipi kiri kanan amamnya, baru masuk kemobil.

"Mam, salam sama Apap, Marsha ada undangan golf dari Mister Matthew."

"Iya sayang, hati-hati. Jangan pulang terlambat, bunda mau kesini,"

"Iya Amam. Dahhh."

Nggak mau mengulur waktu, tapi dia sendiri ngulur waktu. Gumam Zidan.

Dan setelah tiga puluh menit mereka telah sampai ditempat yang telah ditentukan Matthew. Matthew menyambut kedatangannya Marsha, Zidan mengamati setiap tatapan dan ucapan Matthew begitu lembut dan hangat terhadap Marsha, dan satu lagi yang membuat Zidan cukup heran, saat Matthew akan merangkul pinggang Marsha, Marsha seperti menghindar.

"Sekretaris kamu selalu ikut Miss? Kenapa kamu tidak jalan sendiri, atau bersama supir pribadi? Apa dia tidak ada jatah libur." Matthew menatap Zidan, tak nyaman keberadaan Zidan yang selalu disamping Marsha.

Marsha tertawa seraya menutup mulut "Saya membayarnya cukup tinggi dibanding sekretaris ditempat lain, jadi dia harus selalu ikut saya kemanapun saya pergi, dan setiap saya butuhkan, bukan begitu Zidan?" Kerling Marsha pada Zidan yang berdiri dibelakangnya membawa perlengkapannya. Zidan gelagapan, dan dia akhirnya tersenyum saat mengetahui jika Marsha butuh pertolongannya.

Permainan golf pagi itu cukup lama, dan Marsha selalu mencetak skor tertinggi dalam setiap hole nya.

"Saya salut pada anda Miss, anda ternyata bukan hanya hebat dalam menggaet investor, tapi juga hebat dalam segala hal. Senang sekali bisa mengenal anda."

"Ahh, Mister bisa aja. Jangan terlalu berlebihan memujinya."

Zidan memutar mata mendengar itu. "Bukanya anda suka pujian miss?" bisik Zidan dibelakang Marsha, membuat Marsha menginjak kaki Zidan, membuat Zidan mengadu tertahan, dia sampai mengibas-ngibaskan kakinya, sakit.

"Bisa jangan panggil saya Mister, Miss. Cukup panggil nama saja, Matt." Matthew menatap lembut Marsha "and, izinkan saya memanggil anda *S*weety." Matthew memiringkan kepalanya menunggu jawaban Marsha.

Marsha kembali menaggapi ucapan Matthew dengan tertawa renyah, membuat Matthew semakin gemas dengan Marsha, dan setiap kali dia bertemu gadis cantik berambut keriting ini, selalu merasakan debaran aneh.

"Apa itu tidak terlalu manis, Mister? Eh Matt?"

"Aku rasa itu sangat cocok untuk panggilan wanita semanis dan secantik anda Miss Marsha."

"Ahhh anda selalu bisa membuatnya saya tersanjung."

"Bisa kita makan siang bersama?" Matthew menawari, dan berharap Marsha kembali menyetujui permintaannya.

"Sorry Matt, aku ada acara keluarga mendesak, aku harus segera sampai rumah."

"Oke, saya tunggu lain waktu."

Zidan tertawa senang atas penolakan Marsha, sepertinya pendekatan yang Matthew lakukan terlalu tetgesa-gesa. Dan Zidan punya cara tersendiri untuk mengambil hati gadis angkuh dihadapanya ini.

Well, aku tidak salah mengambil langkah mendekatinya dengan menjadi sekretarisnya, Zidan berubah pikiran.

Zidan mengehela nafas lega, saat tepat pukul dua belas siang dia telah sampai dikediaman Marsha, itu berarti dia bisa istirahat dirumahnya, dan mengecek dokumen-dokumen miliknya yang belum sempat dia tanda tangani. Namun sayang, Zidan memang tak boleh jauh dari bosnya itu, Marsha memaksanya untuk ikut dalam acara keluarga besarnya.

"Aku akan memecatmu Zidan, jika kamu menolak tawaranku." Ancamnya menakutkan.

Dengan senang hati Miss, andai aku tidak memiliki misi tertentu.

Dan ternyata dirumah Marsha sudah berkumpul keluarga yang dimaksud. Zidan memelankan langkahnya, ketika netranya menangkap sosok laki-laki yang membuat mamanya tak mengenalinya hingga kini.

Zidan mengepalkan tangan, giginya sampai gemeretak karena menahan emosi, ketika melihat laki-laki itu bisa tertawa lepas, diatas penderitaan sang mama.

"Zidan, ayo kesini. Kenapa malah berhenti disitu?" Suara Marsha menggagetkan Zidan dari lamunanya.

"Hai ini Zidan, sekretaris anak bunda?" Indah mendekati Zidan "Bunda harus kenal sama orang yang udah sabar menghadapi anak Bunda," Indah tersenyum pada Zidan, lalu dia mengerutkan kening "kok Bunda ngerasa nggak asing ya?"

Degh

Apa wanita ini masih mengenaliku?

Terpopuler

Comments

jhon teyeng

jhon teyeng

knp kakak ciptakan karakter yg lemot bgni sih🙄😔

2023-05-24

0

Rachmawati 8281

Rachmawati 8281

Marsha bikin gumush nih,,, yang ada Zidan ga jadi balas dendam nih, jadi balas cinta 🤭🤭🤭🤭

2022-07-03

0

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

mungkin ada kesalahpahaman Zidan

2022-07-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. New Sekretary
2 Bab 2. Kedatangan Mahesa
3 Bab 3. Kepribadian Marsha
4 Bab 4. Bertemu
5 Bab 5. Bertunangan
6 Bab 6. Pengusaha Muda Dan Sukses
7 Bab 7. Zidan mulai membantah
8 Bab 8. Malam Awarding
9 Bab 9. Misya
10 Bab 10. Rencana Kakek
11 Bab 11. Zidan Kamu Dimana?
12 Bab 12. Kembali Malu
13 Bab 13. Mencuri kecupan
14 Bab 14. Kekasih Pura-pura
15 Bab 15. Bersandiwara
16 Bab 16. Kemarahan Marsha
17 Kota Jakarta
18 Hati Yang Saling Terpaut
19 CCTV
20 Mengungkapkan Isi Hati
21 Dia Berbahaya Seperti Racun
22 Malam Bersama Misya
23 Unexpected Insident
24 Apa Yang Terjadi?
25 Hati Orang Tua
26 Ikuti Ideku
27 Menjebak Hatimu
28 Rahasia Tersembunyi
29 Bab 29. Kejujuran Hati Kakek
30 Bab 30. Luka Hati Zidan
31 Bab 31. Malam Lamaran
32 Mengungkap Jati Diri
33 Bab 33. Melamar Marsha
34 Bab 34. Nyonya Xavier
35 Bab 35. Cucu Old Money
36 Bab 36. Marsha Hamil
37 Bab 37. Hubungan Terlarang
38 Malam Pertunangan
39 Hukum Tabur Tuai
40 Patah Hati Dua Insan
41 Rasa Yang Tak Sama
42 Suara Berisik Nyamuk
43 Mencoba Mengakhiri
44 Tidak Ingin Dia
45 Axcel
46 Aku Bukan Aib
47 Penuh Kejutan
48 Kerja Sama Dua Kakek
49 Kabar Buruk
50 Bertemu Besan Lama
51 Keputusan Zidan
52 Jiwa Wiro Sableng
53 Secercah Harapan
54 Cobaan Untuk Zidan
55 Setelah Sekian Lama
56 Hubungan Yang Membaik
57 Tak Direstui
58 Aku mencintaimu
59 Akhir Yang Menyakitkan
60 Hari Yang Kita Mau
61 Bukan Malam Pertama
62 Wanita Langka
63 Mengganti Acara
64 Baby Boy
65 Susan Dan Naima
66 Perhatian Susan
67 Ke kantor Zidan
68 Membuat Susan Kesal
69 Pecat Susan
70 Istri terbaik
71 Berbohong
72 Kembali Gagal
73 Puncak Pertengkaran
74 Pilihan Zidan
75 Suami Menyebalkan
76 Ikuti Permainan Ku
77 Apa Gunanya Lo Disini?
78 Rahasia Besar
79 Menjalankan Rencana
80 Kunci Dari Segalanya
81 Gosip
82 Surat Cerai
83 Kehebatan Misya.
84 Susan Dan Zidan Tidur Bersama
85 Kebenaran Yang Terungkap
86 Isi Hati Marsha (Tamat)
87 Draft
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. New Sekretary
2
Bab 2. Kedatangan Mahesa
3
Bab 3. Kepribadian Marsha
4
Bab 4. Bertemu
5
Bab 5. Bertunangan
6
Bab 6. Pengusaha Muda Dan Sukses
7
Bab 7. Zidan mulai membantah
8
Bab 8. Malam Awarding
9
Bab 9. Misya
10
Bab 10. Rencana Kakek
11
Bab 11. Zidan Kamu Dimana?
12
Bab 12. Kembali Malu
13
Bab 13. Mencuri kecupan
14
Bab 14. Kekasih Pura-pura
15
Bab 15. Bersandiwara
16
Bab 16. Kemarahan Marsha
17
Kota Jakarta
18
Hati Yang Saling Terpaut
19
CCTV
20
Mengungkapkan Isi Hati
21
Dia Berbahaya Seperti Racun
22
Malam Bersama Misya
23
Unexpected Insident
24
Apa Yang Terjadi?
25
Hati Orang Tua
26
Ikuti Ideku
27
Menjebak Hatimu
28
Rahasia Tersembunyi
29
Bab 29. Kejujuran Hati Kakek
30
Bab 30. Luka Hati Zidan
31
Bab 31. Malam Lamaran
32
Mengungkap Jati Diri
33
Bab 33. Melamar Marsha
34
Bab 34. Nyonya Xavier
35
Bab 35. Cucu Old Money
36
Bab 36. Marsha Hamil
37
Bab 37. Hubungan Terlarang
38
Malam Pertunangan
39
Hukum Tabur Tuai
40
Patah Hati Dua Insan
41
Rasa Yang Tak Sama
42
Suara Berisik Nyamuk
43
Mencoba Mengakhiri
44
Tidak Ingin Dia
45
Axcel
46
Aku Bukan Aib
47
Penuh Kejutan
48
Kerja Sama Dua Kakek
49
Kabar Buruk
50
Bertemu Besan Lama
51
Keputusan Zidan
52
Jiwa Wiro Sableng
53
Secercah Harapan
54
Cobaan Untuk Zidan
55
Setelah Sekian Lama
56
Hubungan Yang Membaik
57
Tak Direstui
58
Aku mencintaimu
59
Akhir Yang Menyakitkan
60
Hari Yang Kita Mau
61
Bukan Malam Pertama
62
Wanita Langka
63
Mengganti Acara
64
Baby Boy
65
Susan Dan Naima
66
Perhatian Susan
67
Ke kantor Zidan
68
Membuat Susan Kesal
69
Pecat Susan
70
Istri terbaik
71
Berbohong
72
Kembali Gagal
73
Puncak Pertengkaran
74
Pilihan Zidan
75
Suami Menyebalkan
76
Ikuti Permainan Ku
77
Apa Gunanya Lo Disini?
78
Rahasia Besar
79
Menjalankan Rencana
80
Kunci Dari Segalanya
81
Gosip
82
Surat Cerai
83
Kehebatan Misya.
84
Susan Dan Zidan Tidur Bersama
85
Kebenaran Yang Terungkap
86
Isi Hati Marsha (Tamat)
87
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!