Bab 15. Bersandiwara

Sepanjang perjalanan Zidan masih terus memikirkan permintaan boss-nya, entah Zidan harus senang atau tidak, yang pasti, tinggal sedikit lagi langkahnya untuk mendekati Marsha. Rasanya sudah tak ada lagi niatan untuk menyakiti wanita yang ada dihadapanya ini, Marsha terlalu baik, eh tapi bagaimana nasib mamanya? Tidak, Zidan harus tetap menjalankan misinya, perlahan kini Marsha sudah masuk dalam perangkapnya.

Zidan melirik Marsha yang duduk disebelahnya, Marsha sedang memandang keluar jendela, gadis itu nampak biasa saja, tidak seperti dirinya yang dibuat terus berkeringat dingin oleh permintaan gilanya. Dilihat dari samping, Marsha begitu cantik, tampilanya glamour, tapi tetap memperlihatkan jika dia benar-benar wanita berkelas, anting cluster yang terbuat dari batu permata dan berlian yang dikenakannya sangat cocok ditelinga Marsha. Apapun yang dipakai Marsha, sangat cocok dengannya, Marsha pandai memilih barang yang akan ia pakai, Zidan mengakui itu.

"Ehem," Zidan yang sebenarnya malas berbasa-basi, tapi dia tak kuat jika harus saling diam didekat Marsha, "Miss,"

"Iya Zidan?" Marsha berkata sangat lembut, hingga Zidan dibuat terbengong, "ada apa Zidan?"

Zidan tersadar dari lamunannya "Apa anda tidak salah dengan permintaan anda?" tanya Zidan memastikan.

"Kenapa? Kamu keberatan?"

"Bukan begitu Miss, bagaimana kalau penggemar Miss kecewa jika tahu anda sudah memiliki pasangan? Bukannya selama ini banyak yang mengejar-ngejar anda, seperti Mister Matthew."

"Justru aku mau kamu jadi pacar pura-pura agar mereka tidak lagi mengejar-ngejar aku, aku capek harus mengurusi hal itu, maka jika nanti ada yang datang, kamu ada hak untuk melarang mereka."

"Apa ini tidak berpengaruh pada bisnis anda Miss?" Zidan tak ingin Marsha mengambil langkah yang salah.

"Kamu tidak perlu khawatir Zidan, itu sudah menjadi urusanku."

Mobil mereka berhenti tepat didepan lobby hotel berbintang lima dikawasan Senayan, kehadiran mereka langsung disambut oleh para penjaga, tak perlu menunjukkan identitasnya, semua orang sudah mengenal siapa itu Marsha, pengusaha muda yang aktif dimedia sosial, yang gemar menyumbang pada orang yang kurang mampu.

"Zidan." Panggil Marsha, dia memberi kode dengan mengangkat lenganya.

"Iya Miss." Zidan tak paham.

"Tangan kamu." Belum juga Zidan mengerti maksud atasanya, Marsha langsung menggamit lenganya, membuat Zidan terkejut.

"Tapi Miss," Zidan memegang tangan Marsha untuk menolak.

"Akukan sudah bilang, kamu jadi pacar bohongan aku, disini pasti ada Matthew, tadi dia sempat mengajaku pergi bersama, tapi aku menolaknya." Bisik Marsha tepat didekat telinga Zidan, hembusan hangat nafas Marsha membuat tubuh Zidan meremang.

Sumpah demi apapun, jantung Zidan dibuat berdetak tak normal, hanya bersentuhan tangan seperti ini dirinya kembali merasa seperti disengat listrik tegangan tinggi. Namun Zidan juga tak bisa menolak permintaan boss-nya ini. Dan ini juga cara agar Matthew tak lagi mengejar-ngejar Marsha.

"Baiklah Miss, kita mulai sandiwara ini." Bisik Zidan menunduk, mendekatkan bibirnya ditelinga Marsha, kini giliran Marsha yang dibuat merinding, bisikan Zidan terdengar sensual ditelinga Marsha.

Sebagai penyempurna sandiwara ini, Zidan merangkul pinggang ramping boss-nya mesra, membuat Marsha berjengit kaget, dia menatap Zidan tajam.

"Biar lebih menyakinkan Miss." Kilah Zidan.

"Tapi hanya untuk malam ini." Marsha berucap pelan dengan menggeretakkan giginya.

"Iya Miss, saya yakin anda akan berterima kasih setelah ini."

Marsha tak lagi protes, Zidan selalu bisa menyakinkannya, kemudian mereka berjalan berdampingan memasuki tempat diselenggarakannya acara, membuat mata yang melihat terkagum pada keduanya.

"Omaigat, siapa itu yang bersama Miss Marsha?" Wanita yang sedang bergerombol bersama gank sosialitanya terpesona pada ketampanan Zidan. Sontak temannya yang lain melihat kearah yang sama.

"Zidan," gumam Misya yang ternyata teman dari sekelompok gank tersebut.

"Kamu mengenalnya Misya?" tanya salah seorang teman Misya.

Misya tergagap "Eng-enggak," jawabnya bohong, namun Misya tak dapat menahan gemuruh didadanya melihat Zidan yang begitu intim pada wanita lain.

"Dia bukannya sekretarisnya Marsha ya? Gila ganteng banget, baru kali ini dia punya sekretaris yang betah sama dia."

"Kamu kenal dia?" Misya penasaran.

"Dia mantan boss temanku, gillla, cara kerjanya otoriter banget, temanku aja cuma bertahan dua minggu, nggak kuat bo, masa pulang jam satu malam, jam tujuh pagi harus udah ada dikantor lagi, emang sih dia bayar dua bulan UMR dua minggu disana, tapi yang ada gajinya abis buat berobat, ujung-ujungnya tipes."

Misya kembali melihat pada Zidan yang terus memeluk pinggang Marsha, Misya langsung berpikir, jika Zidan melakukan semua itu atas permintaan atasanya. Tak mungkin Zidan menghianatinya, kakek Zidan sendiri kekeh ingin menjodohkan mereka. Misya harus memastikan sendiri pada kakek Zidan.

"Aku ketoilet dulu ya." Pamit Misya pada teman-temannya.

"Hai Marsha, apa kabar?" tanya salah seorang rekan bisnis kakek Marsha yang sudah saling mengenal.

"Baik," Marsha menanggapi dengan tersenyum tipis.

"Apa ini sekretaris baru mu?"

"Iya, sekaligus kekasihku."

"Woww, sangat luar biasa, Marsha sudah melepas status jomblonya."

Marsha memutar mata malas, harus gitu dibahas jomblonya? Marsha kembali berjalan, menemui pemilik acara. Mereka mengobrol basa-basi yang membuat Marsha jengah, hingga sang pemilik acara menanyakan Zidan, dan Marsha mengenalkan Zidan sebagai sekretaris sekaligus kekasihnya.

"Ditunggu kabar baiknya ya Marsha, keluarga Mahardika pasti akan menggelar pesta besar untuk pertunangan kalian."

"Doakan saja ya." Marsha berkata menyakinkan

Kemudian mereka berjalan menuju stand makanan, hingga tangan Zidan yang masih betah melingkar dipinggang rampingnya harus dilepas paksa oleh seseorang.

"Sweety, kenapa harus dekat-dekat dengannya?" Matthew langsung mendorong Zidan agar menjauh dari Marsha, dan dia langsung ingin merangkul pinggang Marsha namun secepat mungkin Marsha menghindar.

"Matt, Zidan itu kekasih ku sekarang." Marsha langsung menjelaskan. Dia mendekat pada Zidan, dan memeluk pinggang Zidan erat, Zidan pun membalas memeluk pinggang Marsha tak kalah posesif.

Matthew melihat tangan keduanya yang saling merangkul, "No, imposibble, sweety, dia hanya sekretaris kamu, tidak mungkin kan kamu jatuh cinta padanya." Matthew tak terima.

"Apa salahnya Mister? Jika Marsha jatuh cinta pada sekretarisnya, saya bisa membuat Miss, eh Marsha nyaman berada didekat saya." Zidan membantu Marsha menjelaskan, telinganya begitu sakit mendengar ucapan Matthew yang seperti menghina jabatannya.

"Kamu tidak pantas bersanding dengannya, kamu bukan level Marsha."

"Cukup Matt, kamu tidak berhak melarang aku untuk dekat dengan siapapun, termasuk sekretarisku sendiri." Marsha mulai meninggikan suaranya seperti biasa, "dan ini yang aku tidak suka dari manusia, suka merendahkan derajat orang lain." Marsha mengajak Zidan untuk menjauh, namun Matthew tetap mengejarnya.

"Sweety, wait. Maaf jika ucapanku menyinggung kamu, bukan maksud aku seperti itu." Matthew menghalangi jalan Marsha.

"Lupakan Matt, hubungan kita hanya sebatas hubungan bisnis dan pertemanan biasa, jangan campuri urusan pribadi ku."

Matthew menyugar rambutnya frustasi, hanya Marsha yang sanggup menolak pesonanya, dia tak biasa ditolak, apalagi demi seorang laki-laki yang jelas derajatnya lebih rendah darinya.

"Bisa kasih saya alasan, kenapa kamu menolak saya?" Matthew berkata lembut, dan masih terus berusaha mencari alasan kenapa Marsha tidak memilihnya.

"Maaf Mister, sepertinya tak perlu alasan apapun Marsha tidak memilih anda, ini soal hati, bukan soal apapun. Jika Marsha merasa nyaman sama saya, ikhlaskan saja. Jika anda memang menyayanginya, anda pasti bisa merelakan demi kebahagiaanya. Iyakan Marsha sayang?"

Zidan menjawab pertanyaan Matthew, dia tak mau Marsha dipojokan, walaupun Marsha hanya memintanya sebagai kekasih pura-pura, tapi dia merasa bertanggung jawab dan ingin menjadi garda terdepan melindungi Marsha.

Dan untuk membuktikan itu, Zidan menarik pinggang Marsha, Zidan menundukkan kepalanya, memberanikan diri mengecup bibir yang pernah ia curi kecupan itu, membuat Marsha membelalakkan matanya, terkejut atas serangan Zidan yang tiba-tiba.

Tak jauh dari sana, Misya menutup mulut, tak percaya atas apa yang dilihatnya.

Terpopuler

Comments

winter taevee

winter taevee

katanya mau balas dendam kok malah main sosor

2022-08-03

0

Rachmawati 8281

Rachmawati 8281

kesempatan dalam kesempitan,,,, pinter babang Zidan 🤭🤭🤭🤭

2022-07-06

0

Yayuk Bunda Idza

Yayuk Bunda Idza

wkwkwk....
babang Zidan menang banyak..
menunggu hati keduanya terpaut ach ..

2022-07-06

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. New Sekretary
2 Bab 2. Kedatangan Mahesa
3 Bab 3. Kepribadian Marsha
4 Bab 4. Bertemu
5 Bab 5. Bertunangan
6 Bab 6. Pengusaha Muda Dan Sukses
7 Bab 7. Zidan mulai membantah
8 Bab 8. Malam Awarding
9 Bab 9. Misya
10 Bab 10. Rencana Kakek
11 Bab 11. Zidan Kamu Dimana?
12 Bab 12. Kembali Malu
13 Bab 13. Mencuri kecupan
14 Bab 14. Kekasih Pura-pura
15 Bab 15. Bersandiwara
16 Bab 16. Kemarahan Marsha
17 Kota Jakarta
18 Hati Yang Saling Terpaut
19 CCTV
20 Mengungkapkan Isi Hati
21 Dia Berbahaya Seperti Racun
22 Malam Bersama Misya
23 Unexpected Insident
24 Apa Yang Terjadi?
25 Hati Orang Tua
26 Ikuti Ideku
27 Menjebak Hatimu
28 Rahasia Tersembunyi
29 Bab 29. Kejujuran Hati Kakek
30 Bab 30. Luka Hati Zidan
31 Bab 31. Malam Lamaran
32 Mengungkap Jati Diri
33 Bab 33. Melamar Marsha
34 Bab 34. Nyonya Xavier
35 Bab 35. Cucu Old Money
36 Bab 36. Marsha Hamil
37 Bab 37. Hubungan Terlarang
38 Malam Pertunangan
39 Hukum Tabur Tuai
40 Patah Hati Dua Insan
41 Rasa Yang Tak Sama
42 Suara Berisik Nyamuk
43 Mencoba Mengakhiri
44 Tidak Ingin Dia
45 Axcel
46 Aku Bukan Aib
47 Penuh Kejutan
48 Kerja Sama Dua Kakek
49 Kabar Buruk
50 Bertemu Besan Lama
51 Keputusan Zidan
52 Jiwa Wiro Sableng
53 Secercah Harapan
54 Cobaan Untuk Zidan
55 Setelah Sekian Lama
56 Hubungan Yang Membaik
57 Tak Direstui
58 Aku mencintaimu
59 Akhir Yang Menyakitkan
60 Hari Yang Kita Mau
61 Bukan Malam Pertama
62 Wanita Langka
63 Mengganti Acara
64 Baby Boy
65 Susan Dan Naima
66 Perhatian Susan
67 Ke kantor Zidan
68 Membuat Susan Kesal
69 Pecat Susan
70 Istri terbaik
71 Berbohong
72 Kembali Gagal
73 Puncak Pertengkaran
74 Pilihan Zidan
75 Suami Menyebalkan
76 Ikuti Permainan Ku
77 Apa Gunanya Lo Disini?
78 Rahasia Besar
79 Menjalankan Rencana
80 Kunci Dari Segalanya
81 Gosip
82 Surat Cerai
83 Kehebatan Misya.
84 Susan Dan Zidan Tidur Bersama
85 Kebenaran Yang Terungkap
86 Isi Hati Marsha (Tamat)
87 Draft
Episodes

Updated 87 Episodes

1
Bab 1. New Sekretary
2
Bab 2. Kedatangan Mahesa
3
Bab 3. Kepribadian Marsha
4
Bab 4. Bertemu
5
Bab 5. Bertunangan
6
Bab 6. Pengusaha Muda Dan Sukses
7
Bab 7. Zidan mulai membantah
8
Bab 8. Malam Awarding
9
Bab 9. Misya
10
Bab 10. Rencana Kakek
11
Bab 11. Zidan Kamu Dimana?
12
Bab 12. Kembali Malu
13
Bab 13. Mencuri kecupan
14
Bab 14. Kekasih Pura-pura
15
Bab 15. Bersandiwara
16
Bab 16. Kemarahan Marsha
17
Kota Jakarta
18
Hati Yang Saling Terpaut
19
CCTV
20
Mengungkapkan Isi Hati
21
Dia Berbahaya Seperti Racun
22
Malam Bersama Misya
23
Unexpected Insident
24
Apa Yang Terjadi?
25
Hati Orang Tua
26
Ikuti Ideku
27
Menjebak Hatimu
28
Rahasia Tersembunyi
29
Bab 29. Kejujuran Hati Kakek
30
Bab 30. Luka Hati Zidan
31
Bab 31. Malam Lamaran
32
Mengungkap Jati Diri
33
Bab 33. Melamar Marsha
34
Bab 34. Nyonya Xavier
35
Bab 35. Cucu Old Money
36
Bab 36. Marsha Hamil
37
Bab 37. Hubungan Terlarang
38
Malam Pertunangan
39
Hukum Tabur Tuai
40
Patah Hati Dua Insan
41
Rasa Yang Tak Sama
42
Suara Berisik Nyamuk
43
Mencoba Mengakhiri
44
Tidak Ingin Dia
45
Axcel
46
Aku Bukan Aib
47
Penuh Kejutan
48
Kerja Sama Dua Kakek
49
Kabar Buruk
50
Bertemu Besan Lama
51
Keputusan Zidan
52
Jiwa Wiro Sableng
53
Secercah Harapan
54
Cobaan Untuk Zidan
55
Setelah Sekian Lama
56
Hubungan Yang Membaik
57
Tak Direstui
58
Aku mencintaimu
59
Akhir Yang Menyakitkan
60
Hari Yang Kita Mau
61
Bukan Malam Pertama
62
Wanita Langka
63
Mengganti Acara
64
Baby Boy
65
Susan Dan Naima
66
Perhatian Susan
67
Ke kantor Zidan
68
Membuat Susan Kesal
69
Pecat Susan
70
Istri terbaik
71
Berbohong
72
Kembali Gagal
73
Puncak Pertengkaran
74
Pilihan Zidan
75
Suami Menyebalkan
76
Ikuti Permainan Ku
77
Apa Gunanya Lo Disini?
78
Rahasia Besar
79
Menjalankan Rencana
80
Kunci Dari Segalanya
81
Gosip
82
Surat Cerai
83
Kehebatan Misya.
84
Susan Dan Zidan Tidur Bersama
85
Kebenaran Yang Terungkap
86
Isi Hati Marsha (Tamat)
87
Draft

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!