Antony sudah menghabiskan waktu satu jam untuk memasak beberapa menu makanan, Safhira membantunya untuk memotong dan mencui bahan makana, serta menyajikannya dipiring.
Safhira sudah cukup ahli dalam memasak karwna dia banyak belajar dari Anthony, namun dia merasa masakan yang dibuat Antony tetaplah yang terbaik.
“Wau.. harum”, kata Queen yang sedang mengerjakan pekerjaan rumahnya di depan tv.
Dia berlari mendekat kedapur, saat Safhira membawah dua hidangan ke meja makan.
“Queen tiba-tiba merasa lapar, seluruh ternak Queen sudah memberontak karena harum masakan Uncel begitu menggoda”, dia sambil mengelus perutnya.
“Queen tunggu dimeja makan, sebentar lagi semuanya akan selesai”, ucap Anthony.
5 menit kemudian seluruh menu sudah tersaji di atas meja, sebagian besar adalah makanan laut karena Queen menyukainya terutama udang. Queen dan Tian menyukai selerah makanan yang sama, makanan pedas dan sea food.
Safhira melihat putrinya sudah menelan ludah karena tidak tahan ingin menyantap hidangan dihadapannya. Safhira hanya bisa tersenyum, melihat putrinya yang tetap ingin bersikap sopan walau dia sudah tidak bisa menahan keinginannya untuk menghabiskan hidangan dipiringnya.
“Berdoa'a dulu, lalu makan berlahan”, kata Safhira.
Queen berdoa sebentar lalu dia mulai makan dengan hati-hati dan tetap menjaga etika. Dia dari kecil sudah diajari dengan ketat oleh Karine dalam bersikap. Queen terkadang merasa neneknya terlalu ketat namun dia mengerti pelajaran ini akan berguna untuknya di masa depan. Ketika hanya bersama Mommy dia bisa sedikit terbebas, walau ada beberapa sikap yang sudah menjadi kebiasaannya, seperti saat di meja makan.
“Bagaimana liburan mu di Bali ?”, tanya Safhira.
Anthony diam sejenak, lalu mengangkat bahunya, “Ya seperti liburan biasanya, cukup untuk merefres kepala ku”.
Safhira masih menatap Anthony yang masih melanjutkan makannya, dengan tatapan curiga.
“Ada sesuatu?”, ucapa Safhira
“Maksutnya ?”, balas Anthony.
“Sesuatu yang berbeda yang kamu temui disana. Apa kamu menyembunyikan sesuatu dari saya ?”, tatap Safhira menyelidik.
“Tidak”, jawab anthony sambil menggelengkan kepala.
“Hanya saja saya bertemu seseorang yang menyebalkan, wanita yang arogan dan kasar, dia hampir membuat kesabaran ku hilang. Untungnya saya hanya bertemu sekali, berdua wanita itu adalah kemalangan besar untuk ku”, Ucap Antony seperti menampilkan wajah yang tidak senang.
Safhira tidak bertanya lebih lanjut lagi, karena dia tau jika Anthonya membenci sesuatu dia ptidak suka hal itu dibawah dalam obrolan. Mereka sudah berteman hampir 4 tahun, saat waktu luang keluarga Frenzo dan Lowy sering melakukan hal-hal bersama sehingga Safhira, Anthony, dan Richard sering bersama hingga mejadi teman.
“Uncle, walaupun tidak menyukai orang itu wajah uncle tidak perlu dibuat sejelek itu”, ledek Queen.
“Apa Uncle sangat jelek ?”, tanya Anthony.
Queen menupang dagunya dengan kedua tangan yang pertumpuh dimeja makan, sambil meneliti wajah Anthony sejenak, “Ya, tapi uncle akan menjadi pangeran tampan jika tersenyum”.
Safhira dan Athony hanya bisa tertawa mendengar jawaban dari Queen.
“Queen, dimana kamu belajar menggoda ?”
“Dari uncle Edie".
Lalu dia menambahkan " kata Uncle, menggoda adalah langka yang paling mudah untuk menyenangkan orang lain”.
Ditempat lain Edie yang baru saja meminum cofee disebuah cafe tersedak, “uhuk uhuk”.
“Kenapa perasaan ku menjadi tidak enak”, guman Edie.
Kembali ke apartemen, Safhira dia menganggukan kepala beberapa detik seperti memahami sesuatu. Kemudian, dia berkata, “Uncle Edie selalu mengajarkan sesuatu yang tidak sesuai dengan usia mu".
“Bukan begitu Mommy, Uncle Edie bilang semakin cepat saya belajar hal-hal seperti ini semakin baik dan dia menjamin saya akan menikah muda. Jika Queen sudah menikah maka tidak akan merepotkan Mommy dan nenek lagi dan orang menjaga Mommy juga akan bertambah”, penjelasan Queen dengan polos.
“Ya, Mommy mengerti tapi jika kamu menikah otomatis kamu akan pergi tinggal bersama keluarga suami mu”.
“Jadi,itu artinya Queen akan meninggalkan mommy ?”, tanya Queen.
“Tidak begitu, tapi waktu kita bersama akan semakin berkurang”, jawab Safhira.
Safhira sedikit tidak suka saat Queen membahas pernikahan di usianya yang masih muda. Dia harus memberi penjelasan berlahan agar putrinya tidak membicarakan hal seperti itu diusianya saat ini. Safhira takut jika akan mempengaruhi tujuan masa depan anak ini, dan berdasarkan pengalamannya pernikahan bukanlah hal yang muda untuk dijalani, jika tidak beruntung maka yang akan didapat hanya luka seperti yang dialaminya dimasalalu.
“Tapi Queen tidak mau seperti itu, jadi Queen tidak akan menikah”, katanya dengan tegas.
“Tidak perlu seperti itu, Queen cukup menunda dan tidak memikirkan pernikahan saat ini. Queen tahu apa yang Mommy harapkan ?”.
“Mommy ingin Queen belajar agar menjadi anak yang cerdas, mandiri dan sukses”.
“Ya, sekarang Queen hanya harus fokus belajar, oke”.
“Oke”, jawab Queen.
Anthony sedari tadi memdengarkan kedua ibu dan anak dihadapannya ini, lalu dia bertanya “Queen, bagaimana jika Mommy menikah apakah kamu setujuh ?”
“Tidak”, jawab serentak ibu dan anak itu dengan tegas.
“Mommy hanya milik Queen, jika Mommy menikah itu artinya akan pergi kekeluarga suami. Queen tidak ingin”, anak itu menatap dengan ganas.
“Hei, Uncel hanya bercanda. Quee makan lagi saja, atau Queen sudah tidak suka masakan Uncle ?”
Makanan, Queen sangat menyukai masakan Uncle ini, “Tidak, Queen akan makan lagi ?”.
Queen mengambil piring lain yang berisi ikan salmo, dan langsung menyantapnya.
Anthony menghela napas lega, dia pikir anak ini akan marah kepadanya karena pertanyaan itu. Dia harus berbangga dengan kemampuan masaknya karena masakan yang dia buat bisa meredakan amarah si kecil dengan begitu mudah.
Setelah makan malam , Anthony menemani Queen yang sedang menggambar, sedangkan Safhira kembali keruang kerja memeriksa berkas rekomendasi dari ketiga rekan kerjanya untuk menduduki posisi Direktur dan Manejer Marketing yang baru di CSM.
Safhira keluar ruang kerja menemukan Anthony yang duduk sambil tertidur di sofa, ditangannya dia masih memegang buku cerita anak, sedangkan Queen tertidur dipangkuannya. Kedua orang itu sangat lelap, mungkin karena mereka makan terlalu banyak sehingga membuat mereka mengantuk padahal hari masih menunjukan pukul 8:30 pm. Safhira tidak berniat mebangunkan kedua orang ini, dia kembali keruang kerja untuk memirksa pekerjaannya yang lain.
Setelah Safhiria masuk kembali keruang kerjanya, Antony membuka mata menatap ke arah ruang kerja yang tertutup itu.
“Dia pasti akan kembali lembur”, gumamnya.
Anthony memperbaiki posisinya lalu mengakat Queen untuk memindahkannya kekamar. Setelah itu, Anthony kembali berbaring di Sofa depan tv untuk beristirahat sejenak. Hari ini dia juga cukup lelah dengan pekerjaannya. Disisilain ponsel yang dia tinggalkan di mobil memiliki 17 panggilan tak terjawab dari “Mom”.
Pesan di handphone anthony :
Pesan 1 :“Anthony, dimana kamu ? Mereka sudah datang.”
Pesan 2 : “Apakah kamu benar-benar ingin mempermalukan, Mommy ?”
Pesan 3 : “Anthony kamu dimana ?”
.
....
.......
Maaf jika ada kesalahan penulisan kata dan kalimat.
Dan Jangan lupa tinggalkn jejak ya My Readers. Favorit, like, dan komentar.
....
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 486 Episodes
Comments
choe mix
ke ingat go eun jay
2020-10-07
0
Mona Popo
yes sama antony aja,jgn sama tian...muak wes
2020-09-29
0
Sumi Yati
shafira ma tian thor
2020-06-23
0