Episode 05. Bertemu Kembali V

“Safhira, kamu bekerja dimana?” Tanya Bramasta. Dia awalnya selalu diam dan hanya menjadi pengamat.

“Saya bekerja di HFC dan CS Mall.”

“Beberapa hari lalu perusahan kami menandatangani kerjasama dengan HFC dan manejer umum mereka yang datang ke BASIA," kata Akbar.

“Ya, saya baru dari Singapura sebagai perwakilan HFC.”

“Luar biasa wanita mudah seperti kamu sudah berada di posisi yang sangat baik. CS Mall bukan anak perusahaan HFC, jadi bagaimana bisa kamu memiliki dua pekerjaan sekaligus?" Tanya Bramasta.

Sebagai pengusaha, walaupun sudah pensiun dari pekerjaan dia mengetahui informasi mengenai pengusaha atau perusahan besar di beberapa negara.

“Bisa, karena HFC perusahaan keluarga saya dan CS Mall milik saya pribadi.”

"Memang anak muda saat ini terlalu luar biasa", puji Bramasta.

"Tapi memiliki du pekerjaan yang luar biasa pasti sangat sibuk," kata Sandra.

“Dia sangat sibuk bibi, karena itu ini keajaiban dia bisa berada ditengah kita," kata Anthony.

“Ya, sama dengan seseorang yang hanya akan kembali berkumpul bersama keluarga 2 kali dalam setahun,” kata Tiara menyindir Tian.

“Siapa?” Tanya Ibu Richard.

“Itu, CEO BASIA grub," jawab Tiara sambil menoleh ke Martia Gordan Bramasta.

“Ya, anak-anak saat ini sangat serius dalam bekerja sampai melupakan prioritas lain. Tahun ini dia memasuki usia 31 tahun tetapi masih melajang," ucapSandra.

“Ya, Putra ku Anthony tahun ini menginjak 30 tapi dia belum mengenalkan calon menantu untuk kami,” ucap Lauren atau Nyonya Lowy.

“Sedangkan Adik perempuanya yang lebih muda 3 tahun, sudah memiliki dua anak”, tambah Lauren.

“Mom, Safhira juga tidak memiliki pasangan kami bisa mencoba bersama,” Anthony bercanda.

“Kalian berdua bekerja seperti orang gila, jadi siapa yang akan mengurus keluarga?”

Lauren sebenarnya menyukai jika Safhira menjadi menantunya, tetapi mengingat betapa sibuknya wanita ini bagaimana dia akan mengurus putranya nanti. Anthony adalah kepala keluarga semenjak suaminya meninggal tiga tahun lalu, status itu membuat dirinya sangat sibuk, dia membutuhkan istri untuk mengurusnya dirumah.

Jika Safhira bisa melepaskan satu saja pekerjaannya Lauren akan sangat senang menerimanya sebagai menantu, tetapi itu mustahil. Dia tidak akan menarik diri dari HFC karena saat ini Safhira satu-satunya yang membantu Abigial mengontrol penghianat keluarga Frenzo. Menarik diri dari CS Mall juga tidak, karena Safhira sangat mencintai tempat itu. Dia tidak akan memilih antar putra dan pekerjaannya karena Lauren tahu jika Safhira tidak memiliki perasaan yang sama yang dimiliki putranya

“Jadi kamu masih lajang ?”Tanya Sandra.

“Lebih tepatnya single parent, Bibi”, jawab Safhira.

Kabar ini mengejutkan mereka yang tidak tahu, pasalnya terlihat masih muda dan dari tubuhnya tidak menunjukan bahwa dia seorang ibu.

“Berapa usia anak anda Miss Safhira ?” Tanya Kiara.

“Bulan lalu usianya 6 tahun."

Safhira tidak tahu mengapa dia mengungkapkan keberadaan putrinya pada mereka. Seolah dia mengingankan mereka terutama Tian (Gordan) tahu jika dia adalah pemenang dari kehidupan ini karena memiliki seorang putri.

”6 tahun, jika saja putrinya masih hidup dia akan berusia 6 atau 7 tahun,” batin Gordan.

“Jadi berapa usia kamu saat ini,” tanya Kiara.

“28 tahun."

Beberapa pelayan datang membawah hidangan utama, “Permisi tuan dan nyonya.”

Mereka segera meletakan hidangan dihadapan setiap orang yang ada di meja. Mereka makan dengan santai sambil mengborol mengenai masa kecil kedua mempelai yang membuat semua orang tertawa. Safhira menarik diri lebih dulu karena dia harus kembali.

Selama di perjalanan menuju bandara terlalu banyak pertanyaan dibenaknya, disebelahnya sudah ada Diandra, asistennya.

“Tian masih melajang, bagaimana dengan Fiona? Apa mereka becerai setelah itu," batin Safhira.

“Diandra, kamu minta orang kita untuk mengetahui tentang kehidupan pribadi CEO BASIA, Martian Gordan Bramasta. Kita harus tahu orang seperti apa pemilik kerajaan bisnis ASIA”.

“Baik, Miss”.

“Bagaimana perjalanan mu dengan kekasih mu ?”

Diandra menggelengkan kepala, “Pagi tadi ada seorang wanita yang mengetuk pintu kamar kami dia mengaku sebagai kekasihnya dan lucunya lagi wanita itu telah hamil. Pria memang sulit dipercaya."

“Ya, mereka mahluk yang sangat pandai bersilat lidah dan memiliki wajah bunglon."

Kedua orang ini membuang wajah melihat keluar jendela disebelah mereka masing-masing, dengan tatapan yang jauh.

“Wanita seperti kita tidak butuh pria, mencari pria yang memiliki gen yang bagus untuk memberi anak yang berkualitas lalu berpisah,” gumam Diandra.

Safhira tidak menanggapi hanya tersenyum dalam diam, dia tidak membawah apapun dari pernikahan sebelumnya kecuali gen yang baik yang diturunkan pada putrinya.

Bertemu kembali dan akan menjalini kerja sama. Safhira adalah seorang pembisnis dia tidak akan mencampurkan urusan pribadi dengan urusahan perusahaan.

.....................................

Ubut Green Resort

Sandra, Lauren, Widya (Mama Tiara), dan Selena (Ibunya Richard) sedang duduk bersama di sofa mengbrol. Bramasta dan Jhon (Ayahnya Richard) bermain catur dimeja yang lain. Dan yang lain sedang pergi keluar.

"Madam Lowy kenapa kamu tidak setujuh jika Anthony dan Safhira bersama. Kelihatannya dia anak yang baik."

"Dia anak yang baik, saya sangat menyukainya. Kalian tahu bagaimana sibuknya suami kita, mereka membutuhkan seseorang yang membantu mereka dirumah dan mengurus anak-anak sedangkan dia sangat sibuk."

"Putri saya sudah berada dikeluarga lain, jadi saya menginginkan menantu yang meluangkan sebagian besar waktunya untuk tinggal dirumah menemani saya. Safhira sangat sibuk, setiap minggu dia harus pergi keluar kota dan di akan kembali sangat larut bahkan bermalam diluar. Apa kalian mengingakan menantu yang selalu menghabiskan waktunya diluar rumah walaupun dia bekerja?"

"Wanita zaman sekarang ingin memiliki karir yang sama dengan lelaki. Saya tidak masalah, yang penting dia tetap harus memperhatikan anak-anaknya. akan lebih baik jika mereka bekerja di tempat yang sama seperti saya dan suami." jawab Widya.

"Menantu perempuan saya juga bekerja sebagai sekretaris anak saya. Saya bisa lebih nyaman karena mereka bersama," tambah Widya.

Kemudian Widya matanya menuju ke ibu mertua Tiara, "Begitu juga dengan putri saya, walaupun dia menikah dia akan tetap bekerja mengejar cita-citanya menjadi Jaksa seperti Ayahnya".

"Ya saya juga mengerti karena mereka mempunyai cita-cita, jika anak-anak tidak mempermasalahkan keadaan mereka saya baik-baik saja dengan itu", jawab Selena. Dia perempuan yang berpikir terbuka dan tidak ingin terlalu ikut campur dengan rumah tangga anaknya.

"Bagaimana dengan mu nyonya Bramasta ?" Tanya Laura.

"Memang menyenangkan jika memiliki manantu yang memiliki banyak waktu luang dirumah. Kita bisa mengobrol, makan, dan berbelanj bersama. Saya pernah memiliki menantu seperti itu hanya saja dia sudah meninggal," jawab Sandra.

"Saya juga tidak mempermasalahkan menantu saya seperti apa, yang penting putraku menikah dan mereka memberiku cucu. Mereka mau sesibuk apapun saya tidak akan peduli karena saya akan mengurus cucu," tambah Sandra.

"Ya, semua orang memiliki harapan untuk menantu idaman tetapi jika mereka saling menyukai kita sebagai orang tua harus mendukung itu. Apalagi kamu dan orang tua Safhira saling mengenal," kata Widya.

"Ya, jika mereka memiliki perasaan yang sama. Tapi saya tidak melihat itu dimata Safhira," jawab Lauren.

"Ya saya setujuh dengan kakak, karena dia tidak dapat mencintai pria manapun. Safhira sudah berkomitmen untuk melajang, mungkin ini terauma akibat patah hati," kata Selena.

"Patah hati memang tidak mengenal golongan. Wanita sehebat dia juga bisa patah hati. Saya tidak mendukung niat Anthony karena tidak ingin dia patah hati seperti Safhira. Jika dari awal mereka tidak bersama luka yang dia rasakan tidak akan terlalu dalam," kata Laura.